Budidaya Ikan Bandeng Semi Intensif

Ikan bandeng tentu dikenal sebagai ikan yang mmeiliki rasa daging lezat dan harga yang terjangkau serta gizi yang tinggi. Tak heran jika ikan bandeng memiliki jumlah pangsa pasar yang tinggi karena menjadi ikan yang menjadi selera hampir semua masyarakat.

Ikan bandeng kini juga telah diolah menjadi beragam khas makanan sehingga tidak membosankan dan memiliki cita rasa berbeda. Tingginya permintaan ikan bandeng di pasaran tentu menjadi ladang yang potensial bagi para peternak ikan,

ikan yang bisa dibudidayakan di tambak ini dapat dibudidayakan dengan cara tradisional hingga modern. Untuk memaksimalkan hasil, kini ikan bandeng dapat dibudidayakan mengikuti teknologi terbaru yakni Budidaya Ikan Bandeng Semi Intensif. Bagaimana proses dan cara melakukannya, yuk simak selengkapnya dalam ulasan detail yang penulis sampaikan.

Sebagai wawasan untuk sobat pembaca sebelum penulis menyampaikan inti budidaya, ikan bandeng memiliki kebiasaan makan pada siang hari, di habitat aslinya ikan bandeng mengambil makanan dari lapisan dasar laut berupa plankton atau udang renik, hal inilah yang menjadi dasar dilakukannya budidaya ikan bandeng dengan teknologi semi intensif yang dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Teknik Dasar dan Syarat Lokasi

Ikan bandeng mudah untuk dibudidayakan karena cenderung mudah beradaptasi dengan tempat baru dan tidak mudah terkena penyakit, meski demikian peternak ikan bandeng tetap wajib memahami teknik dasar budidaya semi intensif dan memilih lokasi terbaik. hal hal yang perlu diperhatikan ialah : (Baca juga mengenai tips umpan bandeng bagi pemula).

  • Lokasi mudah dijangkau dari tempat pengangkutan atau penjualan, aman dari binatang pemangsa, dan jauh dari pembuangan air.
  • Menyiapkan pematang yang kedap air dan tidak bocor.
  • Membuat pintu air berbahan kayu.
  • Teknik semi intensif harus dilakukan di tekstur tanah yang baik yakni pematang liat dan sedikit berpasir dengan kedalaman sekitar 50 cm.  (Baca juga mengenai cara budidaya bandeng tambak)
  • Jika lokasi tambak terdapat lumpur, maka wajib dibuang terlebih dahulu dan dilakukan pencucian dasar tambak.
  • Keringkan dasar tambak selama 7 sd 14 hari hingga tanah retak, lanjutkan dengan pembalikan tanah 10 sd 20 cm untuk mempeprcepat oksidasi bahan bahan organik dan menghilangkan gas beracun serta memberantas hama dan memperbaiki struktur tanah.
  • Teknik semi intensif harus dilakukan dengan pH tanah 7,0 sd 8,0, jika pH kurang atau lebih, lakukan pengapuran selama seminggu. Selanjutnya beri pupuk pada area tambak.  (Baca juga mengenai cara pemberian pakan pada ikan bandeng).
  • Masukkan air melalui pintu air yang telah diberi saringan dengan perlahan, biarkan hingga pakan alami tumbuh yang ditandai dengan dasar tanah berwarna kehijauan sebelum memasukkan bibit ikan bandeng.

2. Bibit Ikan Bandeng dan Perawatan Harian

Dalam dunia budidaya ikan, bibit bandeng disebut dengan nener dimana nener harus diperhatikan kualitasnya agar anntinya memiliki pertumbuhan yang baik dan mengurangi tingkat kematian. Nener yang baik memiliki ciri sebagai berikut :

  • Sehat dan tidak ada cacat tubuh.
  • Gerakan lincah, mampu melawan arus, memiliki respon ketika disentuh dan merespon ketika diberi pakan.
  • Panjang relatif 0,7 sd 1 cm.  (Baca juga mengenai cara memberantas hama pada tambak ikan bandeng)

Setelah mendapat bibit yang terbaik, lakukan penebaran benih pada pagi atau sore hari saat suhu udara rendah, lakukan dengan perlahan agar nener dapat beradaptasi dengan suhu dan salinitas kolam. Letakkan kantong benih di atas kolam dan biarkan nener keluar dengan sendirinya yang menandakan ia telah mampu adaptasi dengan lingkungan baru.

Berikan pakan pada ikan bandeng sesuai kesukaannya yaitu lumut, ganggang, dan klekap, dapat juga dtambahkan probiotik atau vitain untuk memaksimalkan gizi yang diterima dan memaksimalkan pertumbuhan tubuhnya hingga ikan menggemuk dan siap untuk dipanen.  (Baca juga mengenai budidaya bandeng kolam terpal

3. Monitoring Pertumbuhan

Perkembangan nener tergantung dari padatnya penebaran, dlam satu ha dapat ditebar 1000 nener, perkembangan nener akan menjadi pesat jika air dalam keadaan jernih dan banyak terdapat plankton atau klekap. Air yang jernih tidak menghalangi nener untuk menemukan makanan. Nener harus mampu menguasai lingkungan selama satu bulan sejak penebaran.

Tingkahnya terlihat dari kemampuan menerima keadaan air dan melawan arus, apabila dipelihara dengan baik, perkembangan tentu akan berjalan normal. Hal hal yang perlu diperhatikan ialah :

  • Pertumbuhan pakan alami dan penumbuhan klekap.
  • Pemberian pakan tambahan.
  • Pengaturan irigasi air dan kualitas air serta menjaga suhu.

Dalam kondisi normal, ukuran nener selama 1 bulan bertambah menjadi 5 cm, saat itu pemberian pakan perlu ditambah agar dapat panen sebelum usia 6 bulan.

4. Pencegahan Hama dan Penyakit

Jika persiapan lahan selama awal budidaya degan teknik semi intensif sudah dilakukan dengan baik dan benar, pada dasarnya hal itu sekaligus sebagai upaya pemebrantasan hama dan penyakit sejak awal, jika masih terdapat resiko atau penyakit mislanya karena memang kondisi cuaca yang tidak menentu, dapat ditambahkan sapoin dengan kadar 20 ppm.

Dapat juga menggunakan akar tuba dalam bentuk segar 20 sd 40 kg/ha, kering 4 sd 6 kg/ha, atau yang sudah diolah dalam bentuk tepung 5 ppm. Cara ialah dengan memotong akar tuba menjadi bagian bagian kecil kemudian direndam selama 12 jam dalam ember yang telah diisi air bersih, selanjutnya masukkan ke dalam kolam tambak secara merata dan perlahan dengan cara dipercikkan, tidak dengan dituang ke kolam secara langsung.

5. Panen dan Pasca Panen

Setelah ikan bandeng sudah mencapai ukuran sesuai yang diminta pasar yakni antara 3-4 ekor per kg, maka panen dapat dilakukan secara bertahap atau selektif dengan cara mengeluarkan air tambak secara perlahan atau memakai pompa air untuk menyedot air selanjutnya penangkapan ikan bandeng dilakukan dengan ajring atau jala.

Umumnya panen dilakukan ketika usia ikan bandeng mencapai 4 bulan. Setelah masa panen, tahap berikutnya adalah pembersihan bandeng dengan menggunakan feeber yang telah diisi gumpalan es. Ikan dimasukkan ke dalam feeber tersebut agar kesegaran ikan bandeng selalu terjaga selama masa pengangkutan hingga menuju pasar dan menuju tangan pembeli sehingga terasa segar ketika dinikmati.

Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan berkualitas untuk sobat pembaca dan menjadi panduan berkualitas serta motivasi untuk meningkatkan produktifitas budidaya ikan bandeng sobat sehari hari. Terima kasih. Salam.