13 Cara Berternak Ulat Bumbung Mudah dan Praktis

Cara berternak ulat bumbung dan budidaya ulat hongkong sangat mudah dan dilakukan pada media yang terbatas maupun luas tergantung pada kubutuhan. Ulat bambu atau bumbung adalah jenis larva pada serangga ngengat. Ngengat merupakan serangga yang mirip dengan kupu – kupu dan hidup di dalam ruas – ruas batang bambu.

Perbedaan ngengat dan kupu – kupu pada umumnya ngengat memiliki warna yang lebih gelap. Pada kupu – kupu memiliki warna yang lebih terang.

Pada saat hinggap ngengat cenderung membukakan sayapnya. Pada kupu – kupu cenderung untuk menutup bagian sayapnya. Jenis ulat bumbung kini banyak dikenal sebagai pakan pada hewan peliharaan. Hewan tersebut yakni pada reptil, ikan arwana, dan berbagai jenis burung kicauan.

Namun ulat ini hingga saat ini cukup sulit untuk mendapatkan ulat bambu. Jika kita mencari jenis ulat ini baik di pasar maupun di toko burung maka cukup sulit menemukan. Para pemancing juga kerap menggunakan ulat ini sebagai umpan. Peluang bisnis ulat ini masih sangat besar. Bagi para penggian bisnis hal ini merupakan peluang yang terbuka lebar. Permintaan pasar juga menjadi alasan kuat untuk memulai bisnis ulat bumbung.

1. Pengetahuan Tentang Ulat Bumbung

Cara berternak ulat bumbung adalah dengan memiliki pengetahuan ulat bumbung terlebih dahulu. Jika hendak memelihara ulat jenis ini sebaiknya memiliki pengetahuan yang kuat untuk sehingga dapat mengurangi resiko kegagalan. Ilmu adalah aspek yang sangan penting dalam melakukan segala sesuatu.

Hal ini agar menghindari kesia – siaan. Peternak ulat sebaiknya memiliki rasa suka terhadap serangga. Jika masih merasa takut untuk kontak langsung sebaiknya latihan terlebih dahulu. Hal ini sangat penting untuk menghindari kemungkinan phobia pada mahluk dengan tekstur yang kenyal menggelikan.

2. Penentuan Tempat Budidaya

Cara berternak ulat bumbung adalah dengan menentukan tempat budidaya yang terbaik. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari ulat bumbung begitu pula pada budidaya bebek pedaging. Tempat budidaya bisa dilakukan dengan toples. Hal in harus dipertimbangan mengenai sirkulasi udara dan pencahayaan. Resiko ulat kabur dari toples juga harus diwaspadai oleh para peternak.

3. Perhatikan Musim

Pemeliharaan dialam liar akan memperhatikan musim saat Ngengat mulai bertelur. Hal tersebut menentukan masa panen pada peternakan ulat ini. Itulah yang menjadi sebab jika ulat jenis ini hana ada di musim tertentu jika ingin hendak membeli di pasaran. Ngengat pelubang bambu atau Omphisa fuscidentalis juga dapat dikembangbiakan di bambu. Ngengat akan mengeluarkan telur-telurnya dengan jumlah yang sangat banyak. Setelah bertelur kemudian Ngengat mati.  Pada umumnya  larva tersebut bersarang pada tempat yang lembab yang tidak jauh dari bagian permukaan tanah.

4. Media Penyimpanan

Beberapa  perawatan yang bisa dilakukan dalam  menjaga kelangsungan hidup pada ulat bambu sehingga tetap awet yaitu dengan memberikan media untuk menyimpan ulat bambu. Media yang digunakan dapat berupa batang bambu bawaannya yang disimpan di wadah toples plastik. Hanya toples plastik saja dengan bagian bawah yang dilapisi oleh serbuk gergaji berbeda dengan cara ternak ayam kalkun.

5. Menjaga Kelembaban Tempat Penyimpanan

Ulat bumbung hanya dapat bertahan hidup dengan keadaan yang lembab. Para peternak harus menempatkan kondisi pemeliharaan dengan lembab. Hal ini sangat penting agar ulat bumbung dapat bertahan. Cara yang pada umumnya  dilakukan untuk menjaga kelembaban di dalam tempat penyimpanan adalah dengan melakukan penutupan menggunakan daun.

Tutupan tersebut kemudian ditetesi dengan sedikit air. Cara lainyang dapat dilakukan yakni dengan menylupkan bagian ujung bambu ke dalam wadah berisi air. Hal ini dapat dilakukan dengan berulang hingga ulat bambu selalu merasa lembab.

6. Memberi Makan Ulat Bumbung

Ulat tetap harus diberi makan meski memakan tempat yang menjadi habitatnya. Hal ini dilakukan agar ulat mendapat nutrisi yang lebih banyak dan mengandung protein yang lebih banyak. Cara menjinakkan ayam galak dan cara mengatasi ayam pilek tidak perlu diterapkan pada cara berternak ulat.

Maka dari itu pemberian makanan beri tepung sereal sangat dibutuhkan agar hasil panen dari ulat ini dapat melimpah. Ulat juga akan menghasilkan indukan yang unggul. Jadi perlakukan ulat dengan rajin memberikan makan namun jangan sampai berlebihan. Jika makan yang berlebihan tidak akan baik untuk pertumbuhan ulat tersebut.

7. Menyimpan di Tempat yang Aman

Penyimpanan di empat yang aman sangat berguna agar ulat terhindar dari berbagai macam predator. Ulat akan menjadi santapan untuk tikus dan semut. Letak penyimpanan harus benar diperhatikan agar ulat dapat aman berkembang dan tumbuh.

8. Menghindari Panas Mentari

Pada perawatan ulat sebaiknya tidak menyimpan pada tempat yang terik matahari. Ulat membutuhkan kelembaban dan sinar matahari akan mengurangi kelembaban pada tempat penyimpanan ulat dengan cepat. Tempat peternakan sebaiknya dihindarkan dari cahaya matahari agar ulat lebih nyaman dan dapat berkembang dengan baik.

9. Pemberian Vitamin

Pakan  yang berasal dari racikan dapat dibuat dengan mudah. Racikan tersebut dengan cara mencampurkan tepung sereal bayi sebanyak 1,2 gram kemudian  madu sebanyak 100 ml, air hangat sebanyak 100 ml, dan 1 sendok makan ragi.  Vitamin sebanyak 5 ml dapat ditambahkan agar menjadi lebih sehat. Ulat yang lebih sehat akan tahan terhadap berbagai macam penyakit.

10 Panen Ulat

Panen ulat dapat langsung dilakukan Beberapa minggu kemudian. Saat telur sudah mulai menetas dan berubah menjadi larva atau ulat bambu . Maka pada saat itu sudah bisa langsung dipanen. Sisa dari ulat dibiarkan saja agar tumbuh dan berkembang kemudian kembali menjadi kepompong.

11. Penjualan Ekspor

Penjualan dapat dilakukan ke luar negeri seperti Thailand dan Jepang. Ulat ini banyak diolah menjadi makanan yang sangat lezat. Masa  menetas ulat pun sangat singkat yakni setelah berumur 12 hari.

12. Pemilihan Induk

Pemilihan induk pada ulat tidak ada kriteria khusus. Hal ini dilakukan secara acak. Namun, disarankan tetap memilih induk yang memiliki gen baik agar perkembang biakan menjadi lancar.

13. Pemindahan Kepompong

Ulat yang dibiarkan hidup menjadi kepompong akan  menempel pada bagian media yang sudah disediakan. Pada saat tersebut bagian tempat dapat dipindahkan ke dalam wadah lain misalnya toples atau tempat yag lebih aman untuk perkembangan kepompong hingga kembali menjadi ngengat kemudian bertelur.

Pada beberapa waktu, kepompong akan kembali berubah menjadi ngengat dewasa. Rentang hidup pada ngengat dengan umur dewasa yakni sekitar dua bulan. Ngengat akan melakukan perkawinan dan membutuhkan waktu untuk bertelur. Satu induk akan bertelur sekitar 80  –  130 telur.

Demikian penjelasan terkait bagaimana cara berternak ulat bumbung atau biasa kita kenal dengan ulat bambu. Semog a dengan adanya artikel ini memberikan manfaat bagi para peternak ulat bambu agar supaya menghasilkan.