13 Cara Budidaya Ikan Lele Dengan Jaring

Dalam cara penangkaran lele dumbo atau jenis lele lainnya, ada beberapa cara yang bisa digunakan seperti kolam terpal, kolam tembok, kolam plastik, kolam tembok, kolam tanah dan juga keramba jaring apung. Masing masing tempat budidaya sama baiknya dan memiliki kelebihan masing masing sehingga jika dikelola dengan baik maka bisa memberikan keuntungan.

Seperti cara budidaya ikan lele dengan jaring yang akan kami ulas kali ini dimana pemakaian keramba jaring apung umumnya akan dilakukan di sungai, empang dan juga bisa di rawa.

Ada beberapa keuntungan yang bisa anda peroleh saat melakukan budidaya dengan jaring seperti lebih mudah pada saat panen dan penyortiran, lebih menghemat pakan, tidak perlu menguras air setiap kali habis panen, bebas dari predator seperti ular dan kura kura sekaligus lebih efisien. Untuk anda yang tertarik, berikut ini akan kami berikan beberapa tahapan yang bisa anda gunakan.

  1. Pembuatan Jaring Apung

Langkah pertama sesudah mengetahui perbedaan ikan lele jantan dan betina adalah membuat jaring apung, bahannya bisa anda temukan dengan mudah di toko pertanian atau peralatan pancing khususnya yang banyak menjual jaring. Anda bisa membeli jaring tersebut sesuai dengan ukuran dan juga kebutuhan. Jika tidak ingin repot, maka anda bisa membeli jaring yang sudah jadi dan siap pakai.

Untuk membuat patok pada empang atau kolam tanah serta rawa, anda bisa memasang jaring dengan jarak 1.5 meter sesuai dengan bentuk keramba atau jaring. Pada bagian atasnya ditambahkan dengan bambu yang berfungsi untuk mengikat bagian tepi jaring.

Langkah selanjutnya, ikat juga bagian bawah jaring ke tiang tiang bambu supaya nantinya jaring tidak mengambang. Sedangkan pada bagian tengah ditambahkan dengan batu supaya jaring bisa menyentuh hingga dasar yang juga berguna agar ikan lele bisa mencari makanan sampai bagian dasar untuk menghemat biaya pakan. Batu tersebut nantinya juga diikat dengan tali supaya bisa diangkat pada saat proses panen.

  1. Syarat Pemilihan Benih

Untuk mendapatkan hasil ikan lele berkualitas, maka pastikan anda memilih benih ikan lele yang lincah, tidak memiliki cacat atau luka di bagian tubuh, tidak memiliki tanda tanda penyakit dan ukurannya kurang lebih sama.

  1. Pilih Jenis Ikan Lele

Beberapa jenis lele yang biasanya dipilih untuk dibudidayakan adalah lele sangkuriang atau cara ternak lele dumbo karena lebih mudah dalam perawatan dan juga dibudidayakan. Beberapa kelebihan dari lele sangkuriang dan lele dumbo diantaranya adalah:

  • Memiliki tekstur daging yang empuk
  • Intensitas tinggi dalam produksi
  • Cara membudidayakan lebih mudah
  • Lebih tahan terhadap serangan penyakit
  • Tidak membutuhkan lahan besar.
  1. Syarat Hidup Lele

Selain memilih jenis lele, perhatikan juga beberapa persyaratan supaya lele yang dibudidayakan bisa hidup lebih lama. Meski lele bisa dibudidayakan pada jenis air apapun, namun kualitas air tetap harus diperhatikan sebab akan berpengaruh pada kualitas daging ikan lele.

  • Suhu: Untuk suhu terbaik dalam budidaya ikan lele adalah antara 26 hingga 32 derajat celcius. Jangan gunakan suhu terlalu rendah khususnya dalam cara ternak lele di daerah dingin karena bisa mengganggu pencernaan ikan lele sehingga kondisi air tetap harus dijaga agar hangat.
  • Lokasi: Tidak ada tempat persyaratan khusus dalam budidaya ikan lele, namun tingkat keasaman harus diperhatikan yakni antara 7 hingga 8 pH.
  1. Persiapan Menebar Benih

Sesudah jala dipersiapkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan persiapan sebar benih. Beberapa langkah tersebut diantaranya adalah:

  • Memupuk kola dengan kotoran domba atau kambung yang dimasukkan ke dalam karung.
  • Letakkan karung karung tersebut ke dalam kolam khususnya pada bagian tengah.
  • Seminggu kemudian, celupkan kembali karung berulang kali kemudian angkat karung tersebut.
  1. Penebaran Benih

Penebaran benih dalam jaring harus dipilih bibit unggulan yang berkualitas sekaligus memiliki ukuran yang sama besar termasuk dalam cara ternak lele organik di kolam terpal. Untuk ukuran benih bisa dipilih yang berukuran 7 hingga 9 atau 9 hingga 12.

Penebaran benih dilakukan sebaiknya bukan pada saat terik matahari, namun lebih baik dilakukan pada pagi hari sebelum jam 8 atau sore hari sesudah jam 4 sore serta bisa juga pada malam hari. Hal ini harus dilakukan sebab ikan lele akan lebih mudah stress jika benihnya ditebar saat matahari sedang terik yang akhirnya membuat benih lebih banyak mati.

Sedangkan untuk cara penebaran dilakukan dengan merendam plastik bungkus tempat benih atau menggunakan ember dan biarkan antara 30 menit hingga 1 jam agar suhu air bisa disesuaikan dengan lingkungan baru. Setelah itu, tuangkan ikan secara perlahan bersama air dan biarkan benih ikan lele keluar dengan sendirinya.

  1. Tingkat Kejernihan Air

Berbeda dengan jenis ikan yang lain, lele sebenarnya tidak terlalu menyukai air yang bersih termasuk pada cara ternak ikan lele organik. Selain itu, lele merupakan jenis ikan yang aktif di malam hari sehingga tidak membutuhkan penglihatan yang terlalu baik serta juga sudah memiliki kumis yang berguna untuk meraba makanan.

Sistem pernapasan ikan lele juga menggunakan labirin sehingga ikan lele tidak bergantung dengan oksigen terlarut dalam air. Untuk itulah, kualitas air sebenarnya tidak terlalu penting sebab lele bahkan juga bisa hidup dengan media lumpur. Hal yang harus dipastikan adalah air terbebas dari parasit dan bakteri penyebab penyakit.

  1. Pemberian Pakan

Selain ikan lele bisa mendapatkan pakan alami dari dasar kolam. Anda juga tetap harus memberikan pakan berupa pelet yang harus memiliki kandungan protein tinggi sekurang kurangnya 30%, lemak 4 hingga 6%, karbohidrat sekitar 15 hingga 20%, vitamin dan juga mineral yang berbeda beda untuk setiap cara budidaya ikan air tawar.

Berbagai pelet ikan lele ini bisa anda temukan dengan mudah lengkap dengan keterangan kandungan nutrisi. Namun jika ingin menghemat biaya, maka anda bisa membuat sendiri pakan fermentasi.

Pemberian pakan dilakukan sebanyak tiga kali sehari yakni pada pagi hari sekitar jam 7 hingga jam 8, sore hari sekitar jam 5 hingga 6 sore dan juga saat malam hari sekitar jam 9 hingga jam 10.

Namun jika anda menginginkan lele bisa tumbuh dengan cepat, maka anda bisa menambahkan pakan pada siang hari sekitar jam 12 hingga jam 1. Lele umumnya akan lebih aktif mencari makanan pada saat malam hari. Sedangkan untuk memastikan kualitas air agar tetap sehat, anda bisa menambahkan probiotik sebanyak satu kali dalam seminggu.

  1. Pemberian Pakan Tambahan

Selain memberikan pakan utama, pakan tambahan juga bisa diberikan untuk menghemat biaya yang juga bisa dilakukan dalam cara memelihara ikan nila. Anda bisa menggunakan ikan curah segar yang merupakan hasil tangkapan laut tak layak konsumsi sebab ukuran terlalu kecil atau mengalami cacat saat penangkapan.

Selain itu, anda juga bisa mencampur ampas tahu dengan belatung serta keong mas dan limbah ayam yang harus diolah terlebih dahulu. Untuk keong mas, rebus terlebih dahulu kemudian pisahkan cangkang dengan bagian dagingnya lalu cincang. Sedangkan untuk daging ayam bisa dibersihkan dulu bagian bulu kemudian diberikan pada lele.

  1. Mengendalikan Hama Penyakit

Untuk mengendalikan hama dan juga penyakit, maka langkah pencegahan atau preventif menjadi cara terbaik yang bisa dilakukan untuk antisipasi terjadinya penyakit dan serangan hama tersebut yang juga sering terjadi dalam cara memelihara ikan patin.

  • Hama: Jenis hama yang sering memangsa lele diantaranya adalah lingsang, ular dan burung. Untuk cara pengendalian hama tersebut bisa dilakukan dengan cara membuat pagar pengaman di sekitar kolam atau juga bisa memasang jaring di bagian atas dan juga sisi kolam.
  • Penyakit: Bisa disebabkan karena lingkungan yang buruk sehingga parasit akan lebih mudah menyerang ikan lele, kondisi ikan lele yang kurang sehat atau memiliki daya tahan tubuh kurang. Sedangkan untuk sumber penyakit biasanya adalah cirus, bakteri, parasit dan juga jamur. Cara pencegahan yang bisa dilakukan hanya dengan menjaga kualitas air, memberikan pakan yang cukup dan juga pemilihan bibit unggul.
  1. Panen

Untuk panen ikan lele menggunakan jaring bisa dilakukan dalam 2 tahap yakni bisa dilakukan sesudah ikan lele berumur 45 hingga 60 hari dari waktu penebaran dan juga tahapan kedua yang bisa dilakukan saat lele sudah berumur 3 bulan atau 90 hari seperti dalam budidaya ikan patin kola tanah.

Untuk cara panen ikan lele, anda hanya perlu melepaskan tali dengan keramba setya mengangkat batu yang dijadikan beban kemudian tarik menuju pinggir. Anda kemudian bisa melakukan penyortiran, untuk ikan yang siap konsumsi bisa langsung dijual, sedangkan untuk yang masih kecil maka bisa dipelihara kembali. Satu hari atau 24 jam sebelum panen, lele sebaiknya tidak diberikan makanan agar tidak membuang kotoran saat akan disalurkan.

Cara Budidaya Lainnya

Selain beberapa cara budidaya ikan lele yang sudah kami berikan diatas, ada beberapa persiapan lain yang harus dipenuhi agar lele bisa tumbuh dengan sehat sekaligus memiliki daging yang berkualitas.

  • Pengeringan dan pengolahan tanah: Bertujuan untuk memutus kehidupan mikroorganisme tidak baik penyebab penyakit.
  • Pengapuran: Bertujuan untuk menyeimbangkan tingkat keasaman air sekaligus membunuh mikroorganisme patogen. Sedangkan untuk jenis kapur yang digunakan adalah kapur tohor atau dolomit.
  • Pemupukan: Baik dengan pupuk kandang atau pupuk kompos.

Demikian penjelasan terkait bagaimana cara budidaya ikan lele dengan jaring. Semoga bermanfaat.