15 Cara Mengatasi Penyakit Kulit Pada Kucing

Kucing yang terkena penyakit kulit umumnya akan mengalami masalah seperti bulu rontok, terkelupas, bersisik, berketombe dan timbul luka yang terjadi karena kucing sering menggaruk. Penyakit kulit pada kucing juga bisa ditularkan lewat kontak kucing.

Sedangkan penyebabnya sendiri sangat bervariasi seperti tungau, stress, alergi makanan, kekurangan nutrisi dan masih banyak lagi. Penyakit kulit yang menyerang kucing sebaiknya jangan dianggap remeh dan harus diatasi sedini mungkin karena bisa menyebar sangat cepat.

Bagi anda yang kebetulan memiliki masalah serupa, berikut kami punya beberapa cara mengatasi penyakit kulit pada kucing yang bisa anda coba gunakan di rumah.

Jenis Penyakit Kulit Pada Kucing

Ada cukup banyak penyakit kulit yang bisa terjadi pada kucing yang membuat kucing terus menggaruk area tersebut karena rasa gatal yang ditimbulkan. Beberapa penyakit kulit kucing yang umum terjadi di Indonesia diantaranya adalah:

  • Ringworm: Ringworm merupakan penyakit kulit pada kucing akibat jamur yang biasanya dialami kucing berusia di bawah 1 tahun dan menyebabkan lesi melingkar di bagian kepala, telinga serta badan. Kulit di sekitar lesi biasanya bersisik dan botak yang bisa menular ke hewan dan manusia lainnya.
  • Ketombe: Kulit kucing akan kering dan mengelupas yang jika terus menerus terjadi bisa dijadikan pertanda gizi buruk, perawatan yang tidak memadai dan masalah kesehatan lainnya.
  • Infeksi jamur: Telinga menjadi area infeksi jamur yang sering terjadi dengan gejala keluar cairan berwarna kuning atau hitam, kemerahan pada telinga dan menggaruk terus menerus.
  • Eosinophilic granuloma: Kucing yang mengalami borok atau luka di area bibir diakibatkan reaksi alergi yang juga bisa terjadi pada paha dan bantalan kaki kucing. Alergi makanan, kutu dan luka akibat infeksi bakteri menjadi beberapa faktor yang bisa menyebabkan penyakit kulit ini terjadi.
  • Alergi dermatitis: Alergi terhadap produk perawatan, makanan dan gangguan lingkungan sekitar seperti gigitan kutu atau serbuk sari dengan gejala menggaruk area kepala, leher atau pangkal ekor seperti ciri ciri kucing stres.
  1. Mengatasi Penyakit Kulit Ringworm

Ringworm adalah salah satu jenis penyakit kulit pada kucing yang disebabkan karena infeksi jamur. Ringworm ini bisa terjadi di bagian tubuh mana saja seperti kepala, telinga dan juga tubuh dengan tanda seperti lesi melingkar, bersisik dan menyebabkan bulu botak serta bisa menular. Untuk mengatasi ringworm tergantung dari tingkat keparahannya yang bisa diatasi dengan beberapa obat berikut ini.

  • Ketokenazole: Bersihkan kerak dengan minyak kelapa dan aplikasikan salep ini pada kulit.
  • Ithraconazole: Ini merupakan obat oral yang bisa diberikan untuk kucing berusia diatas 5 bulan yang terkena ringworm. 1 kapsul dibagi menjadi 5 yang diberikan selama 2 minggu, 1 kali sehari namun tidak dianjurkan untuk kucing hamil atau dibawah 5 bulan sehingga tidak cocok digunakan untuk cara merawat anak kucing anggora.
  1. Mengatasi Penyakit Kulit Ketombe

Ketombe memang bukan penyakit kulit kucing yang berbahaya namun jika terjadi terus menerus maka pertanda sesuatu yang buruk sudah terjadi pada kucing anda. Beberapa pengobatan yang bisa diberikan adalah dengan memberikan suplemen seperti minyak ikan atau asam lemak omega 3.

  1. Mengatasi Penyakit Kulit Jerawat

Jerawat tidak hanya bisa terjadi pada manusia namun juga pada hewan seperti kucing. Jerawat pada hewan biasanya disebut dengan feline acne yang timbul di area sekitar dagu akibat jarang mandi, stress, masalah kulit dan reaksi obat obatan. Penyakit jerawat pada kucing ini bisa diatasi dengan salep atau shampo khusus. Namun jika sudah parah, dokter umumnya akan memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri disertai jerawat.

Shampo yang bisa digunakan untuk mengatasi jerawat kucing adalah shampo antiseborrheic yang mengandung benzoyl peroxide dan juga obat topikal lain seperti mupirocin yang juga bisa digunakan untuk cara menghilangkan jamur pada kucing.

  1. Mengatasi Penyakit Kulit Alergi Dermatitis

Alergi ini bisa terjadi pada kucing yang mempunyai reaksi alergi pada makanan, perawatan, gigitan kutu dan faktor lingkungan. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit kulit ini adalah sering menggaruk area kepala, telinga, ekor dan juga leher. Untuk mengatasi masalah ini bisa dilakukan dengan beberapa cara yang disesuaikan dengan penyebabnya seperti mengganti makanan kucing, mengubah gaya hidup dan juga bisa dibawa ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan yang paling tepat.

  1. Mengatasi Penyakit Kulit Infeksi Jamur Telinga

Infeksi jamur di area telinga disebut dengan yeast yang disebabkan karena jamur. Kucing yang terkena masalah penyakit kulit ini bagian telinganya akan terlihat merah, sering menggaruk area telinga dan beberapa bagian tubuh lainnya. Untuk mengatasi infeksi jamur telinga bisa dilakukan dengan membersihkan area tersebut menggunakan virgin coconut oil lalu aplikasikan propolis secukupnya yang juga bisa digunakan untuk cara merawat bayi kucing yang terkena penyakit kulit.

  1. Mengatasi Penyakit Kulit Stud Tail

Stud tail adalah kelenjar yang ada di ekor kucing yang membuat bulu kucing menjadi lesi berkerak dan juga rontok sampai menimbulkan infeksi bakteri pada area tersebut. Untuk mengobati stud tail bisa dilakukan dengan membersihkan bulu ekor kucing menggunakan goop lalu bilas bersih dengan shampo anti jamur seperti sebazole dan aplikasikan propolis secukupnya.

  1. Ubah Makanan Kucing

Penyakit kulit umumnya ditimbulkan karena kucing alergi terhadap beberapa makan tertentu. Untuk itu, sebaiknya ubah pola makanan kucing dan jika memungkinkan tambah juga dengan suplemen. Dalam beberapa kasus, mengganti makanan kering menjadi basah dan ditambahkan minyak ikan pada makanan juga membantu untuk mengatasi penyakit kulit pada kucing yang juga ampuh digunakan untuk cara mengobati luka pada kucing.

  1. Berikan Antibiotik

Dokter hewan umumnya akan memberikan resep antibiotik oral untuk diberikan pada kucing. Beberapa jenis antibiotik oral yang biasa diberikan adalah:

  • Cephalexin: Antibiotik generasi pertama dari kelompok beta lactam yang berguna untuk menghancurkan bakteri penyebab penyakit kulit. Dosis yang umumnya disarankan adalah 3 hingga 50 gram dua kali sehari.
  • Clindamycin: Merupakan antibiotik kelompok lincosamide yang berguna untuk mencegah bakteri agar tidak bereproduksi. Dosis yang bisa diberikan adalah 5 hingga 10 mg/kg sebanyak dua kali sehari.
  • Clavulanate potentiated amoxycillin: Antibiotik yang bekerja dengan cara mengganggu metabolisme bakteri sekaligus menghancurkan sel dinding bakteri. Untuk dosisnya adalah 50 mg/5 kg berat badan.
  1. Lime Sulfur 0.5 Sampai 5%

Lime sulfur atau lebih sering disebut dengan belerang adalah jenis obat yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit kulit pada hewan termasuk kucing. Untuk cara pemakaiannya cukup mudah yakni dengan merendam bagian tubuh yang terkena dengan larutan belerang. Sesudah itu, bulu kucing bisa dikeringkan memakai handuk. Jika kucing tidak mau direndam, maka bisa menggunakan semprotan belerang di area yang terkena penyakit kulit sampai tanda jamur pada kucing sembuh terlihat.

  1. Minyak Neem

Minyak neem sudah sejak lama digunakan untuk mengatasi penyakit kulit baik pada manusia atau hewan karena kandungan anti bakteri dan efek penyembuhan. Minyak neen ini bisa digunakan untuk semua bagian tubuh kucing seperti kaki, bokong, tubuh dan juga leher. Gunakan minyak neem pada bagian yang terkena dan diamkan selama 8 hingga 24 jam. Minyak ini juga berguna untuk mengurangi rasa gatal, mengurangi peradangan serta mengatasi infeksi yang terjadi pada kulit kucing.

  1. Minyak Pohon Teh

Minyak pohon teh berguna sebagai pestisida dan bisa membunuh tungau penyebab penyakit kulit sama seperti belerang. Minyak pohon teh ini bisa ditemukan dengan mudah di apotek atau toko naturopati yang juga bisa digunakan sebagai cara mengatasi bulu kucing rontok.

  • Campur beberapa tetes minyak pohon teh pada 100 ml krim pembersih dan aplikasikan pada bagian yang terkena hingga merata.
  • Tambahkan juga minyak pohon teh pada shampo yang digunakan pada saat mandi.
  • Campur beberapa tetes minyak pohon teh dengan air dan gunakan untuk merendam atau menyemprot kucing.
  1. Minyak Calendula

Untuk mengatasi penyakit kulit yang menimbulkan gatal atau berdarah, obat gosok atau salep calendula bisa digunakan untuk mengurangi rasa gatal tersebut. Calendula terkenal karena kandungan antiseptik yang bisa membunuh kemungkinan bakteri penyebab infeksi dan luka pada kulit kucing sekaligus menenangkan kulit dan mengurangi rasa gatal. Sesudah permukaan kulit dibersihkan salep atau obat gosok calendula ini bida dioleskan sebanyak 3 kali sehari hingga sembuh.

  1. Gunakan Obat Antiinflamasi

Obat antiinflamasi umumnya akan diberikan pada dokter ketika kucing yang menderita penyakit kulit juga mengalami gatal gatal. Jika kucing mengalami inflamasi, kemerahan, infeksi atau bengkak akibat penyakit kulit, maka terapi obat antiinflamasi umumnya akan diberikan yang juga cocok digunakan sebagai pengobatan jamur pada kucing persia. Kortikosteroid seperti prednisolon bisa didapatkan dengan harga murah namun efektif. Untuk kucing berukuran sedang umumnya akan diberikan satu butir tablet dengan dosis 5 mg satu kali sehari bersama makanan atau sesudah makan selama 5 hingga 10 hari tergantung dari keparahan penyakit kulit.

  1. Air Daun Sirih

Air daun sirih mengandung zat antiseptik yang menjadi salah satu obat alami untuk mengatasi tungau dan penyebab penyakit kulit pada kucing lainnya. Anda hanya perlu merebus daun sirih dengan air dan sedikit garam lalu tunggu sampai dingin dan gunakan sebagai air mandi untuk kucing anda.

  1. Minyak Zaitun dan Kunyit

Kombinasi antara minyak zaitun dan kunyit sangat ampuh untuk merontokkan kerak pada kulit akibat penyakit kulit seperti scabies sekaligus membunuh bakteri yang ada pada kulit termasuk juga untuk cara menghilangkan kutu kucing. Campurkan minyak zaitun dengan parutan kunyit atau kunyit bubuk dan aplikasikan pada area kulit yang terkena.