11 Cara Menghilangkan Trauma pada Anjing

Pada anjing peliharaan, trauma yang berkaitan dengan cemas dan ketakutan cukup umum terjadi. Selain itu, para dokter hewan memperkirakan sekitar 14 persen anjing peliharaan di Amerika Serikat memiliki trauma berpisah,

yakni trauma trauma paling umum pada anjing peliharaan. Namun, terlepas dari fakta ini, tidaklah mudah mengenali trauma karena gejala gejala awalnya seringkali tidak kentara dan kebanyakan kebiasaan akibat trauma terkadang memang normal dijumpai dalam berbagai keadaan.

Ketika mencoba mengidentifikasi gejala gejala trauma pada anjing peliharaan, perlu disadari bahwa anjing peliharaan yang trauma memperkirakan terjadinya kejadian kejadian buruk, baik dalam situasi umum atau tertentu, dan lalu bertindak.  Artinya, Sobat tidak hanya perlu mencermati kebiasaan, namun juga alasan kebiasaan tersebut untuk memeriksa traumanya dan mengobatinya dengan 11 Cara Menghilangkan Trauma pada Anjing berikut.

1. Tangani sejak dini

Anjing peliharaan dari semua umur dan jenis dapat mengalami trauma, namun beberapa anjing peliharaan memiliki resiko tinggi mengalami trauma yang berkaitan dengan ketakutan. Waspadai sebab sebab resiko. Apabila anjing

peliharaan memiliki salah satu sebab resiko tersebut, Sobat harus lebih berhati hati dalam mencari gejala gejala trauma. Penghilangan sejak dini dapat mencegah atau meminimalkan perkembangan masalah kebiasaan yang serius. (Baca juga mengenai cara menghilangkan gatal pada anjing)

2. Cari tahu pergaulan awal anjing peliharaan

Pergaulan atau pengenalan yang kurang memadai pada lingkungan dan situasi yang berbeda dapat memicu trauma ketika anjing peliharaan dihadapkan pada pergaulan ini. Kejadian ini barangkali terjadi apabila anjing peliharaan kekurangan pergaulan pergaulan ini selama periode kritis antara kelahiran hingga usia 14 minggu.

  • Misalnya, anjing peliharaan dan anjing peliharaan lain yang dipelihara dalam kandang seringkali memiliki masalah ketakutan dan trauma seumur hidup bahkan setelah diselamatkan.  (Baca juga mengenai cara mengatasi sembelit pada anak anjing)

3. Perhatikan usia anjing peliharaan

Sebagian besar trauma trauma pada anjing peliharaan dimulai selama masa remaja, ketika anjing peliharaan berusia enam hingga 18 bulan.  Namun, anjing peliharaan di segala usia yang mengalami trauma, sakit, atau kejadian yang menimbulkan cemas lainnya dapat mengalami masalah trauma.  (Baca juga mengenai cara melatih anjing agar tidak galak)

4. Cari tahu apakah anjing peliharaan memiliki riwayat kekerasan atau tidak

Riwayat mengalami kekerasan atau pengalaman buruk di masa lalu dengan manusia manusia atau situasi tertentu dapat melahirkan trauma. Apabila Sobat melihat anjing peliharaan di penampungan atau organisasi penyelamatan, tanyakan apakah organisasi tersebut memiliki catatan tentang lingkungan asal anjing peliharaan tersebut atau tidak.  (Baca juga mengenai cara melatih agar anjing tidak berkelahi)

5. Carilah gejala kecemasan yang meningkat

Mengamati lingkungan dan kecemasan terhadap tindakan manusia dan hewan lain merupakan gejala trauma. Anjing peliharaan yang cemas mengamati lingkungannya bahkan dalam situasi ketika anjing peliharaan lain dalam keadaan tenang. Anjing peliharaan yang cemas seringkali cemas terhadap kejadian kejadian atau kejadian yang menakutkan.  (Baca juga mengenai cara menghilangkan bau mulut pada anjing)

  • Bentuk kecemasan yang meningkat ini juga dapat berarti anjing peliharaan tersebut lebih mudah terkejut daripada biasanya.
  • Ketegangan otot pada anjing peliharaan adalah gejala lain yang barangkali Sobat jumpai pada anjing peliharaan yang cemas dan selalu resah.
  • Berteriak dan menyalak berlebihan juga dapat dihubungkan dengan ketidakmampuan anjing peliharaan untuk tenang dan rileks

6. Carilah pergaulan yang berkaitan

Dengan memperhatikan kejadian kejadian dari kebiasaan trauma, Sobat barangkali juga mulai melihat pola yang muncul yang berkaitan dengan pergaulan tertentu. Inilah mengapa memperhatikan dengan hati hati sebab sebab tentang kapan anjing peliharaan menjadi cemas, bahkan sekalipun sebab sebab ini tampak tidak relevan pada

ketika itu, penting dilakukan untuk memeriksa trauma anjing peliharaan sepenuhnya.  Pemahaman tentang alasan yang menyeluruh akan diektahui Sobat untuk menghilangkan sebab cemas dan berusaha meredakan ketakutan anjing peliharaan melalui pengobatan yang terkendali.

  • Misalnya, anjing peliharaan yang takut berpisah dengan pemiliknya mulai menunjukkan gejala gejala panik atau cemas ketika pemiliknya mengambil kunci mobil atau memakai mantel karena kejadian tersebut merupakan gejala gejala bahwa kejadian yang ditakutkan anjing peliharaan akan terjadi.
  • Perlu disadari, pemilik sebenarnya tidak perlu meninggalkan rumah apabila gejala gejala trauma mulai muncul. Anjing peliharaan hanya akan menghubungkan tindakan pemilik dengan ketakutannya.

7. Cari tahu alasan tiap kebiasaan

Sobat harus memeriksa dengan seksama tiap kebiasaan yang ditunjukkan untuk mencari tahu yang mana yang sebenarnya disebabkan oleh trauma. beberapa kejadian yang perlu diperhatikan tentang tiap kebiasaan adalah kehadiran manusia manusia dan hewan peliharaan lain di area tersebut, lokasi, lingkungan, cuaca, suara bising, dan lainnya ketika anjing peliharaan menunjukkan gejala gejala trauma.

8. Abaikan respons yang tidak sesuai

Dengan informasi yang dikumpulkan, cobalah menyeleksi kebiasaan yang benar benar sesuai berdasarkan alasannya. Misalnya, bernapas terengah engah adalah gejala trauma yang umum, namun merupakan kewajaran bagi anjing peliharaan apabila bernapas terengah engah ketika sedang kepanasan atau aktif bergerak. Apabila semua kejadian terengah engah ketika bernapas yang Sobat perhatikan muncul ketika cuaca panas atau setelah

berjalan jauh maka bernapas terengah engah barangkali tidak disebabkan karena trauma. Sebaliknya, apabila kejadian tersebut muncul ketika anjing peliharaan sedang beristirahat dan berhadapan dengan manusia asing atau sebab cemas lainnya, kebarangkalian kebiasaan tersebut merupakan akibat trauma.

9. Hubungi dokter hewan

Berbekal semua informasi yang dikumpulkan tentang kebiasaan dan keadaan, Sobat siap menunjukkan masalah ini kepada dokter hewan. Namun, sebagian besar gejala gejala di atas juga memiliki sejumlah penyebab lain yang potensial. Dokter hewan akan mendiskusikan catatan tersebut dengan Sobat dan melakukan pemeriksaan fisik pada anjing peliharaan untuk mengabaikan penyebab kebiasaan lainnya.

  • Apabila Sobat khawatir pemeriksaan tersebut justru memperparah trauma anjing peliharaan Sobat, hubungi dokter hewan sebelumnya dan jelaskan kekhawatiran Sobat. Dokter hewan dapat menawarkan saran dan pilihan seringkali termasuk kunjungan ke rumah yang dapat membantu proses ini berjalan lebih mudah bagi anjing peliharaan.

10. Ikutilah rekomendasi dokter hewan

Dokter hewan akan mempertimbangkan beberapa pilihan berdasarkan kasus anjing peliharaan Sobat, mulai dari pengobatan pengobatan yang dapat Sobat lakukan hingga mengunjungi spesialis dokter hewan. Ikutilah rekomendasi dokter hewan dengan cermat dan beri informasi terbaru berkenaan dengan perkembangan anjing peliharaan.

11. Hal hal yang harus diperhatikan

  • Jangan gunakan cara pengobatan berdasarkan hukuman pada anjing peliharaan yang cemas.
  • Trauma dapat berdampak buruk pada kualitas kehidupan anjing peliharaan. Apabila anjing peliharaan menunjukkan gejala gejala trauma, mintalah bantuan dokter hewan atau spesialis kebiasaan hewan.

Nah sobat, dengan memberikan kasih sayang dan perawatan yang baik bagi anjing yang sobat pelihara maka akan membuatnya nyaman dan sembuh dari trauma apapun yang dialaminya sehingga ia bisa tumbuh dan berkembangan dengan baik. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.