15 Cara Menyembuhkan Penyakit Pada Bebek

Ketika ingin mulai beternak bebek, maka hal yang harus diperhatikan salah satunya adalah tentang penyakit bebek agar keuntungan yang bisa didapat bisa maksimal. Penyakit yang menyerang bebek di Indonesia tidak kalah banyak dibandingkan penyakit pada unggas lainnya.

Penyakit pada bebek sendiri terbagi menjadi dua yakni penyakit menular dan tak menular. Sedangkan untuk cara menyembuhkan penyakit pada bebek juga sangat bervariasi yang disesuaikan dengan jenis penyakit. Berikut akan kami jabarkan secara lengkap tentang cara cara pengobatan yang bisa anda lakukan untuk mengatasi penyakit pada bebek.

  1. Mengatasi Avian Influenza

Penyakit Avian Influenza atau AI bisa menyerang sistem kekebalan tubuh bebek yang disebabkan karena virus. Beberapa tanda yang bisa dilihat ketika bebek terkena AI ini diantaranya adalah bengkak di area sekitar mata, keluar cairan dari hidung bebek, bersin bersin, keluar air mata dan merupakan penyakit yang bisa menular ke bebek lainnya sehingga harus diatasi dengan cara memisahkan bebek yang sakit dengan bebek yang sehat yang juga penting untuk cara pencegahan penyakit pada bebek. Meski penyakit ini belum bisa diobati, namun sudah ada vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah penyakit Avian Influenza pada bebek.

  1. Mengatasi Colera

Colera adalah salah satu penyakit menakutkan bagi para peternak sebab angka kematian akibat penyakit ini sangat tinggi. Colera pada bebek terjadi karena bakteri pasteurella multocida dan biasanya menyerang anak bebek berusia 4 bulan ke atas. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini diantaranya adalah sesak nafas dan diare. Jika bebek terkena colera, maka segera pisahkan dengan bebek sehat dan berikan preparat sulfa serta antibiotik untuk bebek yang sakit.

  1. Mengatasi Salmonellosis

Penyakit salmonellosis pada bebek terdiri dari 3 jenis yakni avian paratyphoid, pullorum atau berak kapur dan juga fowl typhoid yang juga bisa menyerang pada cara ternak bebek peking.

Untuk gejala dari avian paratyphoid pada bebek diantaranya adalah nafsu makan yang menurun, diare dan terlihat tidak bergairah. Sedangkan untuk gejala pullorum adalah kotoran berwarna putih, tidak nafsu makan, sering terkejut dan juga terlihat seperti merunduk. Sementara untuk gejala fowl typhoid adalah kotoran berwarna hijau agak coklat, tidak nafsu makan dan mudah terkejut.

Bebek yang terkena penyakit ini akan tumbuh dengan lambat sebab usus bebek sudah terluka. meski penyakit ini sudah sembuh, namun bibit penyakit masih mungkin terbawa bersama kotoran. Untuk mengatasi masalah ini, anda bisa memberikan antibiotik dan juga beberapa jenis obat lainnya seperti koleridin, tetrachlor, sulfamix dan juga trimezyn.

  1. Mata Putih atau White Eye

Penyakit mata putih biasanya terjadi pada bebek yang berumur di bawah 2 bulan. Bebek yang kurang asupan vitamin A akan lebih rentan dengan penyakit ini dan juga bisa terjadi karena lantai kandang yang lembab. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini diantaranya adalah cairan putih bening yang keluar dari mata dan paruh, kotoran berubah warna menjadi kekuningan, sulit bernapas, tubuh terlihat lemas dan akhirnya lumpuh, kejang dan kematian tidak bisa dihindari.

Untuk langkah pencegahan bisa diberikan antibiotik seperti Oxytetracycline atau chlortetracycline yang dicampurkan bersama air minum atau pakan. Pemberian antibiotik harus disesuaikan dengan dosis yakni 10 gram untuk setiap 100 kg pakan atau 10 gram untuk 40 galon air minum ternak.

  1. Mengatasi Cacar

Cacar bisa terjadi pada semua bebek termasuk pada cara beternak bebek air tidak memandang usia dengan gejala timbul bintik bintik kecil atau seperti benjolan pada kepala dan kaki bebek.

Cacar pada bebek terbagi menjadi dua jenis yakni cacar kering dan juga cacar basah. Penyakit cacar bisa menyerang rongga mulut bebek sehingga kesulitan makan atau minum sehingga membuat bebek lemas dan akhirnya mati. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah mengelupas benjolan hingga berdarah lalu berikan yodium tingture atau betadine.

  1. Mengatasi Berak Darah

Penyakit berak darah juga bisa terjadi pada semua umur bebek dengan gejala seperti tidak nafsu makan, berat badan yang menurun dan semakin lama bisa membuat bebek lumpuh. Penyakit ini merupakan jenis penyakit menular dari kotoran. Langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan kandang, kelembaban kandang dan juga diberikan antibiotik yang dicampur pada minum atau pakan bebek.

  1. Mengatasi Kekurangan Vitamin A

Kurang vitamin A pada bebek bisa terlihat dari bebek yang tampak mengantuk, kaki yang lemah, tertimbun lendir berwarna putih pada mata dan mudah terkena penyakit. Pada bebek berumur 4 minggu yang kekurangan vitamin A akan terlihat selaput matanya yang kering dan tebal, air mata keluar terlalu banyak dan juga mata yang tertimbun cairan.

Sedangkan untuk bebek dewasa yang kekurangan vitamin A akan menyebabkan berkurangnya produksi telur, tubuh kurus dan juga lemah. Untuk mengatasi masalah ini bisa mengganti pakan jagung putih dengan jagung kuning dan berikan vitamin A pada bebek berbeda dengan cara mengobati mata biru pada bebek.

  1. Brooder Pneumonia

Penyakit brooder pneumonia merupakan penyakit yang biasa menyerang anak bebek yang masih memiliki bulu halus. Penyakit ini terjadi karena kotak atau pelingkar tripleks atau seng yang terlampau padat dan lampu kurang panas sehingga bebek kedinginan sekaligus sesak. Gejala yang ditimbulkan diantaranya adalah pembengkakan pada kepala, sulit bernapas dan mata mengeluarkan air.

Untuk cara mencegah penyakit ini bisa dilakukan dengan mengontrol kapasitas kotak atau pelingkar sekaligus mengontrol panas induk buatan. Sementara untuk pengobatan bisa diberikan 1 sendok teh baking soda pada 1 quart yakni 1.136 liter air minum selama 12 jam untuk mengurangi penyebaran penyakit.

  1. Rickets Duck

Rickets duck atau kekurangan vitamin D yang disertai dengan kekurangan kalsium serta fosfor bisa menyebabkan penyakit tulang dan kelumpuhan yang juga bisa menyerang pada cara budidaya bebek bali.

Bebek yang terkena penyakit ini bisa mengalami kelainan pada persendian kaki. Untuk pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan menambahkan kalsium, fosfor dan vitamin D pada pakan. Untuk mengatasi kekurangan vitamin D juga bisa menambahkan 2% tepung tulang dalam pakan bebek dan biarkan terkena sinar matahari.

  1. Antibiotika Dermatitis

Penyakit ini bisa terjadi pada bebek karena pemberian obat yang mengandung antibiotika terlalu berlebihan sehingga kulit kaki bebek menjadi kering, kerontokan bulu, mudah patah dan gelisah karena gatal pada kulit. Untuk mengatasi masalah ini, hentikan pemberian antibiotika dan berikan laxative atau obat pencahar ringan seperti molasses yang bisa menyembuhkan itik dalam 4 hingga 6 hari.

  1. Mycosis

Mycosis bisa terjadi ketika bebek secara tidak sengaja mengkonsumsi pakan basi atau jamur yang ada pada lantai kandang termasuk untuk cara ternak bebek hibrida pedaging.

Bebek yang keracunan akan terlihat dari kondisinya yang lesu, nafsu makan menurun dan berat badan menurun dalam beberapa hari secara cepat. Jika tidak segera diatasi, maka kurang dari seminggu bebek akan mati. Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang dan jemur lantai kandang bebek secara teratur agar tidak lembab sekaligus berikan kapur khususnya ketika musim hujan. Untuk pengobatan bisa diberikan antibiotika yang dicampur pada pakan atau minum bebek.

  1. Keracunan Garam

Keracunan garam biasanya terjadi ketika air untuk bebek atau dalam kolam mengandung garam berlebihan dan jika pakan yang diberikan juga mengandung banyak garam. Keracunan ini biasanya terjadi pada peternakan bebek dekat pantai atau tambak. Bebek tidak tahan terhadap garam berlebih dimana garam sebanyak 2% dalam ransum atau air minum sudah bisa menyebabkan kematian pada bebek. Untuk mengatasinya, hindari pencemaran garam pada air dan jangan berikan pakan yang mengandung garam.

  1. Botulism

Botulism atau limberneck pada bebek terjadi ketika bebek makan bangkai atau daging yang sudah lama seperti diberikan bekicot yang sudah basi. Bangkai yang sudah berulat ini mengandung kuman Clastridium Botulinium yang bisa berbahaya karena memproduksi racun.

Gejala yang bisa terlihat diantaranya adalah bebek tidak dapat berdiri tegap dan tubuh lunglai sesudah 1 hingga 3 hari makan bangkai tersebut dan beberapa jam kemudian bebek akan mati. Untuk mencegah masalah ini, pisahkan bebek sakit dengan sehat agar tidak menular dan untuk pengobatan tradisional bisa diberikan 1 sendok makan minyak kelapa dan air minum yang bersih yang sekaligus juga menjadi salah satu tips sukses ternak bebek peking.

  1. Coryza

Coryza pada bebek juga disebut dengan penyakit menular yang terjadi karena mikroorganisme. Penyakit ini umumnya menyerang bebek pada awal pergantian musim dengan kontak langsung bebek sakit dan bebek sehat.

Gejala yang ditimbulkan sama seperti penyakit white eye yakni keluar cairan kental dari mata dan biasanya terserang pada bebek berusia 1 minggu sampai 2 bulan namun juga bisa terjadi di semua umur. Untuk pengobatan bisa disuntik dengan Streptomycin Sulphat dengan dosis 0.4 gram berdasarkan patokan berat badan yang dilakukan 1 kali sehari selama beberapa hari.

  1. Alfatoksikosis

Ini biasanya menyerang hati sehingga organ hati bebek akan membesar. gejala yang ditimbulkan diantaranya adalah bebek terlihat lemak, pendarahan di bawah jari dan kulit dan akhirnya mati seperti pada cara ternak entok di belakang rumah. Pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang dan menaburi lantai dengan kapur. Sedangkan pengobatan bisa dilakukan dengan pemberian antibiotika yang dicampur pakan atau minuman.

  1. Sinusitis

Sinusitis bisa terjadi pada bebek dewasa karena pemeliharaan buruk, kurang mineral pada pakan dan tidak ada kolam untuk bermain. Tanda dan gejala yang ditimbulkan diantaranya adalah bengkak pada sinus, keluar cairan jernih dari hidung dan sekresi mata berbusa.

Pencegahan bisa dilakukan dengan memelihara bebek secara baik. Sedangkan pengobatan bisa dilakukan dengan suntikan antibiotika Streptomycin pada sinus yang sakit sebanyak 1/2 gram yang dilarutkan dengan 20 cc air untuk bebek dewasa dan dilakukan dua hari sekali.