17 Cara Merawat Kucing Tanpa Kandang Bagi Pemula

Meskipun kucing terlihat seperti hewan yang mandiri, namun kucing peliharaan juga membutuhkan perawatan yang baik sehingga bisa tetap sehat. Memelihara kucing sendiri bisa dilakukan dengan 2 cara yakni dalam kandang dan tanpa kandang.

Sebenarnya kedua cara ini membutuhkan perawatan yang sama, namun merawat kucing tanpa kandang bisa dikatakan lebih baik sebab kucing lebih menyukai tempat yang lebih bebas sehingga bisa leluasa bermain dan mencegah kucing stres terlalu berlebihan seperti kucing yang dipelihara dalam kandang.

Berikut ini, kami memiliki panduan atau cara merawat kucing tanpa kandang yang bisa anda ikuti supaya kucing tetap dalam keadaan sehat.

  1. Lakukan Pemeriksaan Tahunan

Kucing yang dipelihara tanpa kandang khususnya cara merawat anak kucing anggora sangat membutuhkan pemeriksaan tahunan sebab lebih sering berkeliaran keluar rumah. Pemeriksaan ini sangat disarankan untuk mendeteksi penyakit pada kucing sebelum semakin parah. Dalam pemeriksaan, anda juga bisa berdiskusi tentang kesehatan atau perawatan kucing dengan dokter hewan. Jelaskan juga jika ada beberapa hal yang berbeda pada kucing seperti cara mengeong, cara berjalan, makan danjuga tingkah laku kucing.

Dalam pemeriksaan tahunan ini, vaksin kucing juga akan diberikan serta dilakukan pemeriksaan kotoran untuk mendeteksi parasit kotoran yang sangat penting khususnya jika kucing anda sering main keluar rumah. Jika terbukti kucing terkena penyakit internal atau penyakit lainnya, maka pengobatan akan diberikan.

  1. Sterilkan Kucing

Steril kucing dengan operasi kebiri sangat bagus untuk membantu sifat kucing yang senang berkeliaran dan juga buang air kecil sembarangan. Operasi ini juga sangat baik dilakukan untuk melindungi kucing anda dari berbagai penyakit termasuk tumor dan juga kanker. Sedangkan untuk kucing betina, operasi ini juga menjadi cara mengurangi kelahiran kucing yang tidak diinginkan. Operasi kebiri ini kemungkinan akan disarankan dokter saat masih berusia 2 hingga 6 bulan.

  1. Menyisir Bulu Kucing

Kucing yang tidak dipelihara dalam kandang tentunya lebih sering berkeliaran kemanapun sehingga harus dibersihkan secara rutin atau dikenal dengan istilah grooming. Jika kucing anda berbulu panjang, maka pilih pin brush untuk menyisir bulu kucing. Sedangkan untuk kucing berbulu pendek bisa menggunakan slicker brush pipih.

Sikat berbentuk segitiga berukuran lebih kecil juga bisa digunakan untuk menyisir bagian tubuh kucing seperti telinga dan wajah. Sementara untuk gigi sisir kucing berbulu panjang bisa dipilih yang tidak bergigi rapat, sedangkan untuk kucing berbulu pendek bisa dipilih yang bergigi rapat.

Sedangkan untuk anak kucing, anda bisa menggunakan sisir berukuran kecil dan juga lembut. Grooming atau menyisir bulu kucing ini juga penting untuk mengangkat bulu kucing yang sudah mati, gumpalan, membersihkan kutu, cara menghilangkan jamur pada kucing, benjolan pada kulit kucing sekaligus melancarkan aliran darah di tubuh kucing.

  1. Bersihkan Gigi Kucing

Tidak hanya anjing saja yang membutuhkan sikat gigi, namun gigi kucing juga harus dibersihkan dengan teratur. Pakai sikat gigi yang lembut dan juga pasta gigi khusus kucing. Hindari menggunakan pasta gigi manusia sebab mengandung flourida yang beracun untuk kucing. Biarkan kucing mencicipi pasta gigi tersebut agar terbiasa. Esok paginya, anda bisa mengoleskan pasta gigi tersebut pada gusi serta gigi bagian atas memakai jari. Lakukan hal ini keesokan harinya juga namun menggunakan sikat gigi. Oleskan pasta gigi memakai gerakan melingkar dari arah belakang ke depan.

Sikat gigi kucing sedikit demi sedikit dari bagian luar menuju dalam sekitar 30 detik. Perawatan gigi ini sangat penting dilakukan sebab banyak penyakit kucing yang berhubungan dengan gigi serta gusi jika tidak dirawat secara baik. Bakteri dan juga plak bisa masuk ke dalam aliran darah kucing dan menyebabkan beberapa penyakit seperti ginjal, jantung, sakit pada area mulut, kesulitan makan dan gigi copot.

  1. Sediakan Tempat Khusus

Meski kucing dipelihara tidak memakai kandang, namun mereka juga butuh tempat khusus yang empuk dan nyaman serta memiliki privasi untuk tempat kucing bersantai dan istirahat. Tambahkan juga bantal atau selimut lembut dan cuci secara berkala agar tetap bersih

6. Siapkan Tempat Kotoran

Berbeda dengan kucing yang dipelihara dalam kandang, kucing yang dipelihara bebas harus dijaga kebersihannya setiap hari sebab kucing menyukai tempat buang air yang bersih serta mencegah penyakit kulit pada kucing. Siapkan kotak kotoran yang bersih supaya kucing tidak buang kotoran di tempat lainnya. Jika anda memelihara lebih dari 1 kucing, maka siapkan tempat kotoran lebih banyak dari jumlah kucing yang dipelihara yang ditempatkan pada area berbeda beda supaya kucing tidak berebut.

7. Pelajari Jenis Makanan Kucing

Untuk mempelajari jenis jenis makanan kucing, anda bisa meminta saran dokter tentang makanan kucing berkualitas yang lebih spesifik. Ikuti setiap instruksi yang tertera pada label dimana takaran makanan kucing akan diukur berdasarkan berat badan, umur dan juga tingkat aktivitasnya. Namun secara umum, kucing lebih suka makan dalam porsi sedikit namun sering. Jangan berikan kucing makanan manusia kecuali jika disarankan dokter hewan. Beberapa makanan manusia bisa saja membuat kucing sakit atau bahkan mengandung racun.

Kucing merupakan hewan karnivora sehingga membutuhkan makanan hewani yang banyak mengandung asam amino esensial atau komponen protein supaya kesehatannya bisa terjaga dengan baik. Selain itu, berikan kucing air putih yang bersih dan hindaari pemberian susu karena sulit dicerna kucing.

8. Berikan Makanan Kucing Secara Teratur

Untuk mencegah kucing mencari makanan sampah, maka pastikan untuk memberikan makanan secara teratur setiap hari yang juga merupakan cara menggemukan kucing.

  • Jika kucing tidak diberikan makanan kering, maka coba berikan 2 sampai 3 makanan kecil dalam waktu 1 hari.
  • Jika diberikan makanan kaleng, maka segera buang makanan yang tidak habis dimakan oleh kucing sesudah 30 menit.
  • Tambahkan juga buah dan sayuran secukupnya seperti jagung, brokoli atau blewah yang sudah dimasak dan hindari memberikan camilan instan.
  • Untuk anak kucing berumur 6 hingga 12 minggu bisa diberikan makanan sebanyak 4 kali sehari.

9. Biarkan Kucing Bermain Dengan Makanan

Supaya kucing anda tidak terlalu sering pergi keluar rumah dan tidak bosan, maka biarkan kucing bermain dengan makanannya. Simpan makanan kucing pada sebuah wadah dan lubangi sisi wadah tersebut lalu biarkan kucing bermain dengan wadah tersebut untuk mendapatkan makanannya. Cara ini sangat baik untuk menjaga keaktifan kucing dan cara mengurangi ciri ciri kucing stres.

10. Kenalkan Dengan Hewan Peliharaan Lain

Biarkan kucing anda untuk bermain dengan kucing peliharaan lain agar terbiasa dengan bau kucing yang baru yakni dengan menyediakan kain tempat tidur kucing lainnya. Berikan makanan untuk kucing memakai wadah yang berbeda supaya bisa belajar saling menghubungkan bau kucing lainnya.

11. Potong Kuku Dengan Teratur

Potong juga kuku kucing secara teratur sebanyak 2 kali dalam sebulan untuk mencegah kucing merusak perabotan di sekitar rumah anda. Kucing memang memakai cakar mereka secara alami, namun untuk kucing peliharaan dalam rumah membutuhkan pemotongan kucing secara teratur.

12. Lakukan Spaying dan Vaksinasi

Supaya kucing tetap sehat dan terbebas dari penyakit yang bisa membahayakan seperti cara mengobati kucing sakit lemas, maka jangan lupa untuk memberikan berbagai vaksinasi pada kucing anda. Vaksinasi kucing sangat penting untuk mencegah penyakit leukemia, rabies dan juga FIV. Untuk mengetahui jenis vaksin apa saja yang dibutuhkan, maka anda bisa menghubungi dokter hewan anda.

13. Tutup Rapat Tempat Sampah

Kucing yang tidak dipelihara dalam kandang akan lebih sering menjelajahi seluruh isi rumah, oleh karena itu, pastikan semua tempat sampah tertutup dengan rapat supaya kucing tidak makan sampah sembarangan.

14. Siapkan Tempat Mencakar

Selain memotong kuku, alternatif lain untuk menjaga kuku kucing adalah dengan menyiapkan tempat untuk mencakar atau scratching agar kukunya bisa tetap tumpul dan tidak menyakiti manusia atau merusak perabotan. Sediakan tempat scratching kokoh yang terbuat dari bahan kasar seperti goni atau kulit pohon untuk tempat kucing menggaruk.

15. Berikan Minum Cukup

Kucing memang hewan yang berevolusi dari nenek moyang mereka di padang pasir sehingga tingkat kehausannya tidak sama seperti anjing. Akan tetapi kucing juga harus diberikan minum cukup yang bisa diperoleh dari makanan.

Dari makanan kaleng, kucing bisa mendapatkan 78% kandungan air, sedangkan untuk makanan kering 5 hingga 10%. Jika memberikan kucing makanan kering, maka sediakan juga air bersih yang mudah diakses. Memastikan kucing mendapatkan minum juga merupakan cara mengatasi kucing dehidrasi terbaik.

16. Perhatikan Gejala Penyakit Kucing

Apabila kucing anda sakit yang merupakan penyebab kucing tidak mau makan, maka segera bawa ke dokter hewan. Ada beberapa gejala kucing sakit yang biasanya terjadi seperti:

  • Mata: Kucing sakit akan mengeluarkan cairan, mata berwarna merah, juling, katarak dan sering menggaruk.
  • Telinga: Telinga kucing sakit akan menimbulkan gatal, keluar cairan dan bau tidak sedap.
  • Pernafasan: Gangguan pernafasan kucing akan terlihat dari kucing sering bersin disertai cairan, batuk terus menerus dan sulit bernafas.
  • Kulit: Terdapat benjolan, gumpalan, pembengkakan, luka, gatal berlebihan dan kulit yang berubah menjadi kuning.

17.Ajak Kucing Bermain

Agar kucing bisa terus bergerak sambil olahraga, maka ajak kucing untuk bermain memakai mainan seperti bulu, tikus mainan atau bola kertas, alat pancing dan juga senter. Bermain dengan kucing juga hal yang sangat penting supaya kucing bisa merasa diperhatikan.

Cara merawat kucing tanpa kandang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan memakai kandang. Hal yang harus diperhatikan adalah memastikan kuku kucing tetap pendek supaya aman dan pastikan memberi makanan dengan teratur serta vaksin untuk mencegah kucing terkena penyakit.