11 Cara Ternak Rangrang Kroto

Rangrang kroto dikenal sebagai salah satu jenis serangga yang galak, ia bisa menyerang apa saja yang mengganggu kelompoknya atau tempat tinggalnya, meski demikian,

rangrang kroto sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kroto yang sering digunakan sebagai pakan ternak. Pada kesempatan kali ini penulis mengulas mengenai 11 Cara Ternak Rangrang Kroto, berikut selengkapnya ya sobat.

1. Fase Perkembangan Rangrang kroto

Kroto super memiliki fase bertelur yang terkondusif atau terprogram. Tahap pertumbuhan di mulai dari telur, larva, pupa hingga menjadi rangrang kroto dewasa. Secara keseluruhan, dari telur menuju rangrang kroto dewasa berlangsung sekitar 30 hari. Adapun detail proses dari telur sampai dewasa : (Baca juga mengenai cara penangkaran semut rangrang)

  • Telur Ke Larva = 7 Hari
  • Larva Ke Pupa = 14 Hari
  • Pupa Ke Rangrang krotoDewasa = 9 Hari  (Baca juga mengenai cara ternak semut jepang)

Dalam fase bertelur, telur rangrang kroto juga memiliki siklus perubahan telur menuju dewasa. Ratu rangrang kroto akan menghasilkan telur yang akan berubah menjadi , larva dan pupa. Masa perubahan ini memerlukan waktu 21 hari.  (Baca juga mengenai cara ternak cacing tanah)

Selanjutnya pupa akan berubah menjadi rangrang kroto yaitu Rangrang kroto Pekerja, Rangrang kroto Pejantan dan Rangrang kroto Ratu. Proses pupa menuju rangrang kroto ini memerlukan waktu 9 Hari.  (Baca juga mengenai cara ternak maggot)

2. Jenis Kroto dari Rangrang kroto

Kroto Halus, Memiliki ciri ciri seperti :

  • Tidak awet, atau tidak tahan lama.
  • Dapat bertahan kurang lebih satu minggu.
  • Terdiri dari calon bakalan rangrang kroto betina yang mandul, baik yang berukuran kecil maupun besar.

Kroto Kasar, Memiliki ciri ciri sebagai berikut :  (Baca juga mengenai cara ternak gurita)

  • Kroto jenis ini juga tergolong tidak awet.
  • Daya tahannya pun juga kurang lebih sekitar satu minggu.
  • Kroto jenis ini merupakan kroto yang terdiri atas calon ratu rangrang kroto dan juga rangrang kroto pejantan.

Kroto Basah, Memiliki ciri ciri yaitu :

  • Kroto ini tergolong mudah busuk.
  • Namun mengandung protein tinggi yang digemari oleh burung kicauan.
  • Umumnya hanya bertahan Cuma satu hari.
  • Terdiri atas telur yang menyerupai larva kecil.

3. Siapkan Dua Stoples Kaca dengan Penutup

Sobat memerlukan satu stoples besar dan satu stoples lebih kecil yang bisa masuk ke dalam stoples yang lebih besar. Tanah dan  rangrang kroto akan dimasukkan ke dalam ruangan diantara stoples kecil dan stoples besar. Stoples kecil berfungsi mengisi ruangan di tengah sehingga kelompok  rangrang kroto akan membangun

terowongan dan meletakkan telur telur mereka dekat dinding stoples besar sehingga seluruh proses mudah terlihat. Tanpa stoples kecil di tengah,  rangrang kroto akan membangun sarang jauh ke dalam ke tengahs toples besar, seperti yang biasa mereka lakukan secara alami.

4. Siapkan Campuran Tanah dan Pasir

Rangrang kroto akan memerlukan substrat yang gembur dan lembap sehingga mereka bisa menggali terowongan, cara yang paling bagus adalah menggunakan tanah yang sudah mereka gunakan sebagai tempat tinggal. Ambil tanah yang cukup

untuk mengisi ruangan di antara kedua stoples Sobat. Gunakan garpu atau jari Sobat untuk menggemburkan tanah hingga cukup. Sekarang campur 2 bagian tanah dengan 1 bagian pasir lebih sedikit lagi pasir apabila tanah Sobat sudah cukup berpasir.

5. Isi Ruangan yang Tersisa dalam Stoples Besar dengan Substrat

Gunakan corong agar ruang terisi tanah dengan rapi, atau gunakan sendok. Tanahnya tidak boleh terlalu padat, pastikan kondisinya gembur, jadi  rangrang kroto bisa bergerak kemana mana. Biarkan sekitar 2,5 cm ruang kosong di puncak toples.

6. Tempatkan  rangrang kroto dalam Toples dan Tutup Toplesnya

Hati hati menaruh  rangrang kroto dalam toples, pastikan semuanya berada di tanah yang Sobat siapkan. Tutup stoples dan gunakan penusuk atau pisau tajam untuk membuat lubang kecil, agar oksigen bisa masuk untuk  rangrang kroto .

  • Hindari membuat lubang terlalu besar, sebab  rangrang kroto bisa lari dan membuat sarang di tempat lain.
  • Hindari tutup dengan kain sebab  rangrang kroto bisa mengunyah melubangi kain agar bisa keluar.

7. Beri Pakanan dan Kelembapan pada  rangrang kroto

Agar  rangrang kroto rangrang kroto Sobat senang, Sobat bisa memberi mereka pakan setiap beberapa hari dengan beberapa tetes madu, selai, atau potongan buah, rangrang kroto sangat menyukai gula! Dan hindari berlebihan sebab

Sobat akan menimbulkan tumbuhnya jamur dalam peternakan  rangrang kroto Sobat.  rangrang kroto mendapatkan sebagian besar kelembapan yang mereka perlukan dari pakanan, namun apabila tanah dan pasir terlihat sudah kering, basahi kapas dengan air dan letakkan di atas stoples selama beberapa hari.

8. Jauhkan Sarang Tersebut dari Beragam  Jenis Predator

Sebenarnya penangkalan predator sudah dilakukan dari tahpan awal pembudidayaan rangrang kroto tersebut dimana sobat memberikan batasan air di dalam nampan datar. Hanya saja beberapa tindakan pencegahan berikutnya juga perlu seperti memberikan kapur  rangrang kroto di sekitar sarang dan juga jauhkan sarang atau nampan dan toples tersebut dari jangkauan tokek maupun cicak.

9. Sirkulasi Udara

  • Letakan toples atau sarang tersebut di dalam sebuah ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik seperti ventilasi. Sehingga adanya panas berlebihan dan perubahan suhu ruangan tidak mebuat mereka menjadi berusaha kabur atau bahkan mati.
  • Hindari biarkan sarang berada di daerah terbuka. Atau hindari biarkan terkena hujan atau angin yang kencang. Letakan di dalam ruangan tertutup yang aman.

10. Proses Panen

Ketika peternakan rangrang kroto rangrang sobat sudah menghasilkan jumlah yang banyak dan relatif stabil maka panen sudah bisa dilakukan.

  • panen dari  rangrang kroto rangrang didalam toples ini biasa akan dilakukan pada saat ternakan tersebut mencapai usia 4 hingga 6 bulan.
  • Walaupun pada sebulum 4 bulan sudah mendapatkan hasil yang banyak dan relatif stabil, ada baiknya panen tetap di umur 4 sd 6 bulan agar nantinya tidak menganggu siklus dan membiarkan  rangrang kroto rangrang tetap optimal dalam siklus perkembangannya.

11. Budidaya Lanjutan

  • Biasanya diperlukan selang waktu 15 sd 20 hari semenjak panen pertama ke panen selanjutnya.
  • Ini adalah siklus aman yang umum pada  rangrang kroto
  • Siapkan wadah panen berupa nampan datar yang kering dan bersih. Tuangkan isi dalam toples kedalam wadah tersebut.
  • Sobat harus lebih cekatan dan lihai dalam memisahkan  rangrang kroto dengan kroto tersebut.
  • Biasanya sebuah sarang di dalam toples medium akan menghasilkan panen sekitar 1 sd 2 ons kroto.
  • Agar tidak terkena gigitan  rangrang kroto maka gunakan pelindung tangan seperti sarung tangan plastik.
  • Setelah memisahkan kroto dengan rangrang kroto maka masukan lagi rangrang kroto tersebut kedalam toples untuk budidaya selanjutnya.

Nah sobat, itulah cara yang bisa dilakukan untuk melakukan ternak rangrang kroto, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.