13 Cara Ternak Sapi Skala Rumahan

Dear sobat pembaca semua.. jumpa lagi dengan penulis yang selalu dengan senang hati membagikan wawasan mengenai dunia hewan ternak dan segala perawatannya. Tentunya segala informasi yang penulis berikan diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan panduan sobat dalam merawat hewan kesayangan yang sobat pelihara sehari hari.

Nah sobat, kali ini penulis akan membahas mengenai salah satu hewan yang banyak diternakkan karena memiliki manfaat besar bagi manusia untuk salah satu bahan pangan, yaitu sapi. Sapi tentunya bukan hewan yang asing dimana sapi umum diternakkan baik secara rumahan ataupun pada peternakan yang besar dimana sapi memang memiliki gizi tinggi pada daging dan susunya.

Pada kesempatan ini, penulis akan membahas secara khusus mengenai 13 cara ternak sapi skala rumahan, ternak sapi rumahan dikenal sebagai usaha yang ekonomis dimana masih berskala kecil dan membutuhkan modal yang tidak begitu besar dalam perawatan atau pembuatan kandang. Namun, tentunya hasil yang baik akan didapatkan jika peternak mampu menerapkan standart yang baik sehingga kualitas yang didapat mendapat respon baik di pasaran. Berikut uraian selengkapnya untuk mencapai hal tersebut.

1. Pemilihan Bibit

Cara untuk mendapatkan hasil yang baik tentunya diawali dari pemilihan bibit yang berkualitas, yakni melihat bibit sapi dari bentuk dan garis badan, muka, telinga, dan kakinya. Pastikan semua anggota tubuhnya tidak cacat dan memiliki kemampuan yang aktif baik kemampuan gerak maupun kemampuan dalam nafsu makannya. (Baca juga mengenai cara membuat pakan ternak sapi fermentasi)

2. Kandang

Ternak sapi rumahan wajib memeprhatikan kualitas kandang yaitu kandang yang bersih dan bebas penyakit seperti anthrax atau kutu, serta tidak tertutup dan memiliki pasokan sinar matahari cukup. Sesuaikan besar kandang dengan jumlah sapi yang dipelihara, hindarkan sapi dari kandang yang terlalu sempit sebab berpengaruh pada rutinitas harian seperti ketika memberi pakan atau memandikan. (Baca juga mengenai cara budidaya cacing dengan kotoran sapi)

3. Hubungan dengan Pemukiman

Jauh lebih baik jika kandang sapi agak jauh dari pemukiman agar bau tidak mengganggu penduduk sekitar, jika memang tidak memungkinkan untuk memiliki lokasi ternak yang jauh dari rumah, maka wajib dilakukan pemeliharaan kebersihan yang maksimal baik itu pada sapi maupun pada kandang yang ditempati. (Baca juga mengenai cara menggemukan sapi)

4. Air Bersih

Dalam ternak sapi rumahan, suplai air bersih harus diperhatikan sebab berhubungan dengan kebersihan kandang dan kebutuhan minum sapi. Pastikan sapi mendapatkan kecukupan air sepanjang harinya, selalu sediakan air minum untuk sapi dan ganti air minum tersebut setidaknya dua kali sehari pada pagi dan sore hari. (Baca juga mengenai gejala keracunan pada sapi)

5. Suplai Pakan

Ada beragam pakan yang dibutuhkan sapi, yakni serat dan konsentrat (pakan penguat). Pakan yang dibutuhkan ialah kacang kacangan atau legum, rumput, limbah pertanian pangan seperti jerami jagung, jerami padi, dan jerami kacang, namun limbah memiliki kualitas yang lebih rendah. Pakan hijauan yang diberikan harus dilayukan terlebih dahulu sebab jika dipanen terlalu muda menyebabkan sapi kembung dan diare. (Baca juga mengenai gejala bengkak rahang pada sapi)

6. Jenis Pakan Pilihan

Pakan terbaik untuk sapi rumaha ialah, rumput benggala, rumput gajah hawai, dan rumput raja yang merupakan sumber tenaga, lamtoro yakni sumber protein, gamal atau legum pohon yang daunnya disayukan terlebih dahulu yang sangat baik untuk pertumbuhan sapi ternak rumahan, desmodium yang berprotein tinggi, dan kaliandra yang merupakan campuran untuk pakan rumput ternak.

7. Vitamin Alami

Selain pakan harian dan pakan penguat, sapi juga harus mendapatkan vitamin yakni vitamin yang terbuat dari bahan alami sehingga ia memiliki pertumbuhan yang maksimal dan jauh dari penyakit, vitamin alami tersebut ialah dedak jagung, dedak padi, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, bungkil biji kapok, bungkil kedelai, dan ampas tahu. Pilih salah satu yang paling mudah didapatkan atau jauh lebih baik jika mampu memebrikan dengan menu bervariasi.

8. Takaran dan Waktu Pemberian Pakan

  • Rumput yang dipanen menjelang berbunga sehingga memiliki kualitas gizi terbaik, hijauan ruput diberikan pada sapi sebanyak 10% dari berat badan.
  • Hijauan legum atau kacang kacangan diberikan sebanyak 1% dari berat badan sapi.
  • Vitamin alami sebanyak 1% dari berat badan selama 2 kali sehari sebaiknya pukul 07.00 dan sore pukul 16.00.
  • Pemberian pakan biasa diberikan sekitar dua jam setelah memebrikan vitamin alami, dan dilakukan bertahap pada pagi, siang, sore, da malam dengan jarak waktu antara 3 sd 4 jam tiap kali pemberian.

9. Pencegahan Penyakit

Penyakit yang sering muncul pada sapi ialah anthrax yang disebabkan karena kualitas makanan yang buruk, sapi stres, atau tertular dari hewan lain, hal ini dapat diminimalisir dengan memastikan kualitas pakan yang diberikan. Penyakit lain yang juga harus diwaspadai ialah kutu, terjadi karena keberishan tubuh sapi atau kandang yang kurang.

10. Memandikan Sapi

Sapi jauh lebih baik jika dimandikan setiap hari, yakni untuk mnecegah kutu berkembang pada tubuhnya dan membersihkan sisa makanan pada bulunya. Sapi harus dimandikan emrata di seluruh tubuhnya dan dikeringkan dengan cara diajak jalan jalan di sekitar sehingga bulunya terasa segar dan benar benar kering.

11. Membersihkan Kandang Sapi

Kandang sapi wajib diebrsihkan 3 hari sekali yakni dibebaskan dari kotoran dan debu sehingga ktooran tersebut tidak mengendap dalam waktu yang lama. Bersihkan kandang sapi dengan air dan sabun dan pastikan dibilas dengan bersih dan dikeringkan baru sapi dimasukkan kembali ke dalam kandang.

12. Masa Panen

Pada masa panen, dapat disesuaikan sesuai keinginan pasar atau ketika telah ditawar oleh pembeli, pastikan sapi bebas penyakit ketika dipanen, menggemukkan sapi sampai siap panen umumnya selama 3 sd 6 bulan.

13. Memaksimalkan Hasil

Manfaatkan semua yang ada pada sapi ternak agar mendapatkan keuntungan maksimal, misalnya ialah memanfaatkan kotoran sapi sebagai abhan pembuatan pupuk sehingga tidak ada bagaian dari sapi ternak rumahan yang terbuang percuma.

Demikian yang disampaikan penulis, setelah sobat memahami bagaimana cara ternak sapi rumahan yang benar, tentunya dapat menjadi motivasi atau panduan untuk sobat dalam melakukan perawatan dan memenuhi segala kebutuhan sapi rumahan sesuai dengan umurnya sehingga ia juga dapat tumbuh dan bermanfaat dengan sempurna. Akhir kata penulis sampaikan Terima kasih. Semoga bermanfaat.