11 Cara Ternak Udang Galah di Aquarium Dengan Mudah

Udang galah merupakan jenis udang air tawar dengan ciri kepala yang berbentuk kerucut, restrum melebar di bagian ujung dengan bentuk tubuh memanjang serta melengkung ke atas. Udang galah memiliki gigi yang berbentuk seperti gergaji sebanyak 12 untuk bagian atas dan 11 untuk bagian bawah.

Untuk udang galah jantan tubuhnya lebih besar serta capit besar serat tubuh yang lebih panjang. Permintaan akan udang galah ini sangatlah tinggi bahkan sampai ke luar negeri sehingga ternak udang galah menjadi bisnis cocok untuk anda jalankan dan dikembangkan.

Udang galah hidup pada area sungai yang menghubungkan ke laut sehingga dalam masa pertumbuhan dari larva sampai juvenil atau benur maka hidup di air payau. Sesudah benur dewasa, maka proses berkembang biak akan dilanjutkan pada air tawar. Untuk anda yang ingin ternak udang galah di aquarium, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti ulasan lengkap yang akan kami berikan berikut ini.

  1. Pemilihan Benih

Budidaya udang galah haruslah dipilih bibit terbaik dan berkualitas. Pilih benih dengan ukuran yang sedang dan tidak memiliki cacat serta sehat. Untuk ciri ciri udang galah yang sudah layak untuk dipijahkan adalah:

  • Memiliki ukuran panjang 10 hingga 20 cm
  • Bobot udang galah sudah mencapai 50 gram per ekor
  • Telur memiliki warna coklat tua
  • Tidak memiliki cacat fisik serta akan meronta jika dipegang.
  1. Penebaran Benih Udang Galah

Benih udang galah yang akan ditebarkan sebaiknya berukuran tokolan agar bisa lebih tahan dibandingkan dengan juvenile berbeda dengan budidaya udang hias. Penebaran benih pada sistem tunggal bisa berjumlah 5 hingga 10 ekor per meter persegi dengan tokolan yang berukuran 3 hingga 5 cm. Namun penebaran benih udang galah bisa dilakukan hingga 15 ekor per meter persegi apabila air dan pakan cukup. Namun jika air cukup tetapi pakan kurang dan tidak ada pakan tambahan, maka kepadatan benih udang hanya 10 ekor per meter persegi.

  1. Pemberian Pakan Udang Galah

Untuk pakan udang galah bisa ditambahkan pelet dengan kadar protein sebanyak 25% dan jumlah pakan sebanyak 5% dari berat keseluruhan udang per harinya. Pemberian pakan ini dilakukan 2 kali sehari yakni sore dan malam hari pada saat udang sedang aktif.

Pakan yang diberikan untuk udang galah harus tinggi akan protein dan juga bisa ditambahkan pakan alami seperti singkong, talas, ampas kelapa, jagung dan beberapa jenis pakan lainnya. Namun jika ingin memberikan pakan ampas kelapa, maka jangan dilakukan terlalu berlebihan karena bisa menyebabkan air aquarium menjadi keruh. Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya udang galah seperti berikut ini:

  • Perhatikan aspek kimia dimana pakan udang galah harus mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin.
  • Aspek fisik pakan yakni bentuk dan ukuran pakan, ketahanan dalam air dan juga teknik pengepakan.
  • Aspek biologi yakni nilai konversi pakan atau perbandingan jumlah pakan yang dikonsumsi dengan kemampuan pakan yang dikonsumsi supaya bisa meningkatkan berat tubuh udang.
  • Aspek ekonomis yakni kelayakan harga yang dilihat dari segi kualitas dan nilai pakan.
  1. Pengelolaan Air

Aquarium tempat pemeliharaan udang galah harus selalu memperhatikan mutu dan jumlah air yang digunakan sama seperti budidaya lobster air tawar yang membutuhkan air bersih untuk hidup. Untuk memperbaiki mutu air bisa dilakukan dengan cara menebar ikan jenis pemakan plankton dengan kepadatan yang rendah. Mutu air yang kurang baik terlihat dari banyaknya udang di permukaan saat pagi hari sehingga sepertiga air harus diganti.

  1. Persyaratan Kualitas Air

Udang galah bisa berkembang dengan pesat dan baik pada lingkungan air yang juga berkualitas baik. Air yang digunakan dalam aquarium harus benar benar bersih, bebas dari pencemaran dan memenuhi standar seperti suhu air antara 26 derajat celcius sampai 31 derajat celcius, kecerahan air antara 25 hingga 40 cm, pH antara 6 hingga 8, kesadahan 40 sampai 100 ppm, oksigen terlarut sebesar 4 hingga 6 ppm, amoniak dibawah 0.1 ppm dan nitrit dibawah 5 ppm.

Suhu air ini bisa diketahui memakai termometer dan kecerahan air adalah ukuran kepadatan plankton. Jika air berwarna hijau kecoklatan dengan kecerahan 25 cm sampai 40 cm, maka plankton bisa tumbuh sangat baik untuk mendukung perkembangan udang galah. Kesahadan adalah ukuran menyangga goncangan keasaman, oksigen terlarut juga harus berjumlah ideal sebagai sumber energi namun juga tidak boleh terlalu tinggi sebab bisa membuat udang stress.

  1. Mengatasi Kanibalisme

Salah satu masalah yang sering dihadapi para peternak udang galah ataupun budidaya lobster air tawar di aquarium adalah sifat kanibal yang ada pada udang galah. Udang galah merupakan jenis udang tawar kelas krustase sehingga sifat kanibalisme yang dimiliki sangat tinggi sebab berhubungan dengan genetik dan kebiasaan hidup udang galah. Kanibal juga akan semakin tinggi jika ukuran udang sangat beragam dalam satu aquarium. Metode yang bisa digunakan untuk mengurangi kanibalisme udang galah adalah dengan memanipulasi tingkat kenyang, frekuensi pemberian pakan, distribusi pakan dan juga menentukan jenis pakan yang disukai udang galah.

  1. Pencegahan Penyakit Udang Galah

Penyakit udang galah yang biasanya terjadi adalah bintik hitam, kotoran putih, insang merah, nekrosis dan putih berbeda dengan penyakit pada budidaya udang vaname air tawar. Penyakit bintik putih menjadi penyebab terbesar dari budidaya udang galah yang terjadi karena infeksi virus SEMBV. Serangan virus ini bisa terjadi sangat cepat dimana dalam beberapa jam kemudian menyebar dalam satu aquarium yang menyebabkan banyak udang mati. Gejala pada saat udang masih hidup adalah berenang tidak beraturan di permukaan dan akan langsung mati saat menabrak.

Sementara penyakit bintik hitam atau black spot terjadi karena virus MBV dengan gejala muncul bintik hitam pada cangkang yang diikuti dengan infeksi bakteri sehingga ada bagian tubuh udang yang rusak. Cara mencegah penyakit ini adalah dengan menjaga kualitas air dan kebersihan aquarium. Untuk penyakit kotoran putih atau mencret terjadi karena konsentrasi kotoran dan gas amoniak dalam aquarium dengan gejala kotoran putih yang ada di dasar aquarium serta menurunnya nafsu makan sampai akhirnya mati.

Insang merah juga menjadi penyakit udang galah yang ditandai dengan warna merah pada insang karena tingginya tingkat keasaman air aquarium yang bisa diatasi dengan cara menebar kapur dolomif pada aquarium. Sedangkan untuk penyakit nekrosis terjadi karena bakteri terlalu banyak pada aquarium dengan gejala timbul luka berwarna hitam pada tubuh khususnya di bagian ekor.

  1. Pergantian Kulit Udang Galah

Frekuensi pergantian kulit dari udang galah terjadi setiap 20 hingga 40 hari sekali. Proses ini dipengaruhi oleh umur, kualitas pakan, jumlah pakan, kualitas air dan juga lingkungan hidup. Molting ini diatur oleh hormone yang dihasilkan kelenjar terdapat dalam tangkai mata.

  1. Pembuatan Shelter

Shelter atau tempat persembunyian udang berguna untuk tempat berlindung udang pada saat udang mengalami pergantian kulit atau molting yang juga dibutuhkan pada budidaya udang air tawar di aquarium. Shelter ini sangat penting sebab pada saat pergantian kulit, kondisi tubuh udang sangat lemah sehingga jika tidak terdapat tempat persembunyian akan dimangsa udang lain. Shelter udang galah dalam aquarium bisa dibuat dari pucuk pohon bambu yang bagian daunnya sudah dibuang, pelepah daun kelapa atau blarak dan juga anyaman bambu. Shelter ini dipasang dengan cara ditenggelamkan pada dasar aquarium.

  1. Masa Reproduksi Udang Galah

Masa reproduksi udang galah dimulai dari waktu subur sampai pemijahan dan juga menghasilkan keturunan. Udang galah umumnya akan berkembang biak pada saat bobot tubuhnya mencapai 50 gram dengan jumlah telur antara 15 ribu hingga 25 ribu. Jumlah telur ini akan berbanding lurus dengan bobot udang sehingga semakin berat udang maka akan semakin banyak jumlah telur. Untuk pemijahan udang galah secara alami akan terjadi pada saat udang jantan dan betina matang gonad atau siap kawin ini bertemu. Pemijahan udang galah terbilang singkat yakni 1 hingga 2 hari. Sesudah dibuahi, maka dalam waktu 2 hingga 4 hari telur akan dilepaskan dan menetas menjadi larva yang selanjutnya akan berkembang biak menjadi dewasa.

  1. Panen Udang Galah

Untuk panen udang galah bisa dilakukan saat berumur 4 hingga 5 bulan atau sesudah berukuran sesuai dengan permintaan pasar yakni 30 sampai 40 ekor per kilogram berbeda dengan cara budidaya udang vaname dengan plastik mulsa. Panen udang galah akan lebih baik dilakukan pagi hari namun harus dilakukan secara perlahan agar tidak stress. Siapkan juga alat untuk panen seperti jaring, penampungan, es batu serta ember atau styrofoam. Sesudah di panen, bawa sesegera mungkin ke cold storage yang dipisahkan sesuai kondisi dan ukuran udang.

Demikianlah artikel ini disampaikan, semoga bisa bermanfaat.