7 Jenis Penyakit pada Ayam Broiler

Penyakit pada ayam broiler adalah hal yang harus diwaspadai para peternak sebab dapat mengganggu usaha peternakan yang dilakukan dan menyebabkan kerugian, sebab itu,

para peternak ayam harus memahami apa saja Jenis Jenis Penyakit pada Ayam Broiler agar dapat mengatasi dan memveri pengobatan sejak dini, berikut selengkapnya.

1. Tungau (Kutuan)

Tanda tanda penyakit ini ialah ayam broiler gelisah, sering mematuk matuk juga mengibaskan bulu sebab gatal, nafsu makan turun, pucat, juga kurus. Beberapa cara pengendaliannya ialah :

  • Kebersihan Lingkungan kandang ayam broiler yang baik, pisahkan ayam broiler yang sakit dengan yang sehat.
  • Gunakanlah karbonat servin dengan konsentrasi 0,15 persen yang diencerkan dengan air lalu disemprotkan memakai karbonat servin dengan konsentrasi 0,15 persen yang diencerkan dengan air lalu di semprotkan pada tubuh ayam broiler.
  • Fumigasi atau pengasapan memakai insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black Leaf 40. (Baca juga mengenai cara mengatasi cacingan pada mata ayam)

2. Tetelo (Newcastle Disease)

Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo yang berakibat menggumpalkan sel darah. Tandanya ialah ayam broiler sering megap megap, nafsu makan turun, diare, juga senang berkumpul di area yang hangat. Setelah 1 sd 2 hari muncul tanda syaraf, (Baca juga mengenai cara mengatasi lumpuh pada ayam broiler)

yakni kaki lumpuh, leher berpuntir, juga ayam broiler berputar putar hingga akhirnya mati. Ayam broiler yang terserang tetelo hendaknya segera dipisah sebab mudah menularkan pada ayam broiler lain melalui kotoran juga pernafasan. (Baca juga mengenai cara mengatasi flu burung pada ayam)

Belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini maka ayam broiler yang masih sehat hendaknya divaksin ulang. Lantai kandang ayam broiler juga hendaknya dijaga agar tetap bersih. (Baca juga mengenai cara mengatasi kaki lemah pada ayam bangkok)

3. Gumboro (infectious Bursal Disease)

Ini ialah penyakit yang menyerang sistem pada daya tahan tubuh ayam broiler yang disebabkan virus golongan Reovirus. Tanda diawali hilangnya nafsu makan, ayam broiler suka bergerak tidak teratur, kemerahan di sekitar dubur, diare, juga tubuh bergetar getar. Gumboro sering menyerang ayam broiler di umur 36 minggu. (Baca juga mengenai cara menghilangkan busa pada mata ayam)

Penyebaran secara langsung ialah melalui kotoran juga penyebaran tidak langsung melalui pakan, air minum, juga peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan tetelo. Yang dapat dilakukan ialah pencegahan dengan vaksin Gumboro.

4. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)

Ini ialah infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Jika menyerang ayam broiler muda, penyakit ini menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk, juga diare dengan kotoran berwarna hijau. Penyebarannya terjadi melalui pernafasan juga lendir atau melalui perantara

5. Berak Kapur (Pullorum)

Disebut penyakit berak kapur sebab tanda yang mudah terlihat ialah ayam broiler diare mengeluarkan kotoran berwarna putih juga menjadi seperti serbuk kapur. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Kematian

dapat terjadi di hari ke 4 setelah ayam kena infeksi. Penyebaran berak kapur terjadi melalui kotoran. Pengendaliannya pun belum dapat memberikan hasil yang memuaskan. Peternak sebaiknya melakukan pencegahan dengan perbaikan kebersihan kandang ayam broiler.

6. PHS (Pulmonary Hypertension Syndrome)

PHS yang lalu diikuti dengan ascites merupakan salah satu faktor rugi dalam usaha peternakan. PHS biasanya disebut ascites. Terjadinya gagal jantung di ayam broiler broiler muda sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk seleksi genetik untuk pertumbuhan cepat, efisiensi pakan yang tinggi juga besarnya proporsi otot dada.

Semua ini membutuhkan oksigen yang tinggi. Ayam broiler yang menderita PHS memiliki berat rendah, hematokrit tinggi, konsentrasi GSH (tokoferol juga glutatonin) di hati, juga jaringan paru paru rendah. Tekanan oksidasi ditandai meningkatnya plasma lemak peroksida juga rendahnya oksidasi GSH di dalam hati juga eritrosit.

Hasil penilitian mengindikasikan bahwa vitamin E implantasi efektif dapat mengurangi mati sebab kasus PHS di ayam broiler broiler. Dan suplemen vitamin E dalam pakan tidak memberikan efek terhadap performa juga mati ayam broiler.

Tingginya pemberian vitamin E dalam pakan yang bersinergi dengan suplementasi selenium dapat melindungi membran dalam melawan oksidasi yang disebabkan oleh hypoxia atau acidosis juga membantu memelihara performa di pertumbuhan ayam broiler

untuk melindungi dari kasus PHS. Tujuannya untuk menentukan efek dari pemberian level vitamin E juga dua jenis selenium (organik juga inorganik) yang tinggi terhadap kasus PHS, serum GSH Px, gas darah, elektrolisis juga performance pertumbuhan di kondisi stres dingin di ayam broiler broiler.

7. Bubble Foot

Penyakit ayam broiler yang sering terjadi di organ kaki ini memiliki istilah bumble foot disease. Penyakit ini semula disebabkan oleh infeksi di bagian kaki. biasanya bumble foot sering ditemukan di peternakan ayam broiler breeder ataupun layer, terutama di ayam broiler yang berusia 25 sd 40 minggu. Penyakit bumble foot dapat dikategorikan pada dalam tiga tahap, yakni:

  • Luka di dampal kaki ayam broiler juga tanda merah timbul dalam beberapa waktu pada depan. Tahap ini bisa diatasi dengan pemberian krim di kaki ayam broiler.
  • Bagian merah di kaki ayam broiler semakin meluas. Akibatnya, kaki ayam broiler menjadi tidak stabil. Tahap ini bisa diatasi dengan penggunaan antibiotik.
  • Muncul bumble foot dengan ukuran yang lebih besar bisa mengakibatkan ayam broiler lumpuh juga jika tidak ditangani dari awal akan mengakibatkan mati.

Akibat akibat dari penyakit bumble foot ialah berat ayam broiler menurun drastis di 1 sd 2 minggu sejak munculnya infeksi, tidak nafsu makan, kaki ayam broiler tidak bisa berfungsi dengan baik (pincang), juga ayam broiler terancam tidak produktif.

Untuk pencegahan, hindarkanlah ayam broiler supaya tidak terluka, terutama jika ayam broiler berada di kandang ayam broiler yang memakai kayu, bambu, atau kawat. hindari sampai ada bagian benda tajam di sekitar lahan yang diareai oleh ayam broiler. Benda tajam ialah musuh utama ayam broiler. Jika kandang ayam broiler ayam broiler broiler yang anda pelihara memakai serbuk gergaji untuk alas

(sebagai pengganti sekam), telitilah kualitas serbuk gergaji tersebut, hindari sampai banyak potongan kayu yang tajam. Namun jika ayam broiler mulai terserang penyakit ini, pisahkanlah ayam broiler pada kandang ayam broiler terpisah untuk di karantina.

Nah sobat, demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat memberi wawasan bermanfaat bagi sobat dan para peternak ayam broiler. Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.