8 Kendala Dalam Beternak Kroto

Beternak menjadi salah satu cara yang paling mudah mengisi waktu bermanfaat dan menghasilkan. Ada banyak jenis hewan yang bisa anda jadikan sumber dalam beternak, tetapi yang paling mudah adalah budidaya hewan kecil. Misalnya adalah kroto, salah satu jenis semut rangrang yang banyak di cari sebagai pakan burung. Bahkan jumlah permintaan kroto terkadang di luar ekspektasi.

Akan tetapi di dalam bisnis ini anda akan menemukan kejanggalan-kejanggalan. Kendala dalam beternak Kroto harus anda pahami, sehingga lebih mudah anda untuk menjalankannya dengan mengetahui segala kondisi, sebab atau akibat yang akan terjadi. Namun yang akan di jadikan pertanyaan bagi anda, apa itu kroto sendiri? Selain itu pada halaman ini akan di sampaikan juga mengenai tahapan dalam beternak.

Tidak semua orang memang tahu dengan detail, dan hanya mengerti kroto sebagai semut rangrang. Sebagai informasi, kroto merupakan campuran telur dan larva yang dihasilkan oleh semut rangrang. Budidaya kroto makin kesini semakin populer lantaran harga jualnya sendiri terbilang tinggi, meskipun berfluktuatif. Jauh sebelum permintaan membludak, kroto di peroleh dari perburuan di alam bebas dan memang tidak mudah. (Baca Juga: Cara Ternak Rangrang Kroto)

Sehingga lama kelamaan keberadaan kroto juga semakin langka. Budidaya kroto bahkan juga dipandang sebagai jalan keluar untuk mendapatkan kroto dalam jumlah banyak dan kontinyu. Namun beberapa masalah dalam Beternak Kroto tetap harus anda waspadai. Kendati demikian, berhasil atau gagalnya bukan sepenuhnya tergantung pada pembudidaya. Terkadang memang jenis krotonya yang sudah tidak sehat.

Tidak semua juga bahwa jenis semut bisa dibudidayakan dan menghasilkan kroto yang siap di pakai sebagai pakan burung atau ikan. Semut rangrang yang telah berhasil dibudidayakan secara meluas yakni jenis Oecophylla smaragdina. Habitat semut rangrang ini telah tersebar mulai dari Asia sampai dengan ke Australia bagian utara. Berikut ini beberapa panduan langkah berbudidaya, sebelum membaca apa saja kendalanya.

  • Persiapan

Setiap budidaya memang memerlukan persiapan matang untuk semua langkah-langkahnya. Begitupun dengan ternak kroto ini, ada tahapan awal yang harus di perhatikan. (Baca Juga: Cara Mudah Ternak Kroto dalam Toples)

Berikut langkah-langkahnya:

  • Persiapan Bibit Koloni

Bibit koloni untuk beternak kroto bisa di dapatkan dari hasil tangkapan di alam atau membelinya dari petani lain. Memang untuk lebih hematnya yakni mencari sendiri, jika memang mudah akan menjadi keuntungan bagi anda. Akan tetapi jika sulit, itulah pada faktanya mencari kroto sendiri. Tetapi dengan membeli dari petani maka ada biaya yang harus anda siapkan juga.

  • Pembuatan Kandang

Selanjutnya setelah anda mempunyai bibit kroto, adalah menyiapkan kandang yang paling penting. Karena kandang merupakan lokasi yang pokok, alias harus ada. Paralon adalah material yang simple dan fleksibel untuk kandang kroto. Menggunakan paralon memang lebih praktis dalam hal perawatannya. Dengan menggunakan paralon, berikut keuntungan yang akan di dapat:

  • Lebih tahan lama, bisa untuk 5 – 10 tahun
  • Lebih mudah dalam pemanenan
  • Simple sebagai tempat habitat kroto
  • Penebaran Bibit Koloni

Setelah anda mempunyai bibit dan sudah menyediakan kandangnya, langkah berikutnya adalah dengan menebarkan bibit tersebut. Menebarkannya harus menyesuaikan kapasitas kroto anda, meskipun sebagai hewan kecil namun anda tetap harus memberikan kenyamanan dengan lingkungan yang sedikit longgar. (Baca Juga: Cara Ternak Kroto dengan Media Bambu)

  • Pemberian Pakan

Umumnya kroto akan di beri air gula, karena ini menjadi kebutuhan pokok yang tidak boleh anda abaikan. Karena jika anda lalai dalam memberikan air gula maka akan berimbas pada ternakan anda.

Beberapa tips di atas merupakan langkah di dalam berbudidaya kroto yang cukup menjanjikan. Lalu untuk beberapa Kendala Dalam Beternak Kroto bisa anda simak dari uraian di bawah ini:

  1. Mudah Lepas

Memang resiko beternak hewan kecil sebesar kroto. Kandang yang di siapkan harus benar-benar tertutup. Sedikit saja kandang terbuka, maka sedikit demi sedikit pula kroto akan lepas begitu saja. Apabila di biarkan, bukan tidak mungkin lagi kroto akan semakin menipis dan habis. (Baca Juga: Cara Ternak Kroto Menggunakan Botol Aqua)

  1. Di Ganggu Tikus

Sudah merupakan predator tikus bagi kroto. Nah, kendala anda selanjutnya adalah seringnya kandang kroto anda terganggu oleh tikus. Pastinya bukan untuk hal lain kecuali ingin memangsa kroto hasil budidaya anda atau yang sedang dalam proses.

  1. Di Acak-Acak Kucing

Selain tikus, predator yang cukup membahayakan bagi budidaya anda adalah kucing. Melihat kandang yang cukup jelas, si kucing akan mengobrak-abrik kandang tersebut. Ujung-ujungnya kroto bisa berceceran dimana-mana.

  1. Terganggu Oleh Kodok

Umumnya salah satu cara untuk mencegah kroto merambat ke bawah dan melarikan diri lewat tanah, maka kaki rak atau kandang diberi piring yang berisi air. Namun kendalanya adalah banyak kodok yang masuk ke piring tersebut, sehingga air di dalam piring akan kering dan para semut berhasil melarikan diri. (Baca Juga: Cara Ternak Kroto dengan Media Kardus)

  1. Nafsu Makan Berkurang

Kurangnya nafsu makan si kroto, hal ini seringkali terjadi dan membuat produktifitas menurun. Poin ini cukup mengancam kesuksesan pembudidaya, gagal atau berhasil.

  1. Perang Antar Kroto

Memang tidak terlihat dan tanpa di sadari, kroto bisa saling perang menjadi kendala berikutnya. Adapun yang menyebabkannya adalah tercampurnya koloni baru dengan koloni lama. Sebaiknya sekali memasukkan kandang, jangan tambah lagi. Jika anda ingin menambah maka sediakan kandang baru lain.

  1. Terjatuh di Air Gula

Air gula adalah kebutuhan pokoknya, terkadang saat minum justru menjadikan semut alias kroto terjatuh. Ini telah menjadi resiko bagi kroto dan para pembudidaya. Akan tetapi tidak semuanya terjatuh begitu saja. (Baca Juga: Cara Budidaya Kroto di Lahan Sempit)

  1. Suhu dan Kelembaban yang Kurang Mendukung

Masalah lain yang akan di hadapi adalah tentang suhu serta kelembaban. Udara yang terlalu tinggi bisa juga menyebabkan kroto mati. Akan tetapi jika tempat terlalu lembab akan menimbulkan jamur. Sebaiknya posisikan pada tempat yang pas, meski agak sulit.

Demikianlah 8 Kendala Dalam Beternak Kroto yang bisa anda pelajari, semoga bermanfaat.