Salah satu hal yang perlu dipahami dalam melakukan ternak sapi adalah proses penggemukan. Pengemukan dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mendapatkan sapi dengan bentuk yang besar dan berat yang optimal. (Baca juga : cara membuat pakan ternak sapi fermentasi )
Proses pengemukkan biasanya dilakukan untuk mempercepat peningkatan berat badan sapi. Pemilihan calon bakal sapi yang digunakan dalam proses pengemukan atau biasa disebut sebagai bibit sapi harus dilakukan dengan benar karena tidak semua sapi dapat optimal untuk digemukkan berat badannya.
Di Indonesia, pemilihan calon bibit sapi untuk proses pengemukan tersebut sering dilakukan pasca Idul Adha yang tujuannya untuk dijual ketika momen Idul Adha tahun berikutnya. Beirkut ini beberapa cara memilih sapi untuk penggemukan yang benar agar hasil yang diperoleh dapat maksimal. (Baca juga : cara penggemukan sapi limosin )
Bibit sapi yang dipilih untuk proses pengemmukan yang pertama haruslah berupa sapi yang kurus. Hal ini dilakukan karena memang proses pengemukan merupakan cara untuk meningkatkan berat badan sapi sehingga sapi yang cukup gemuk tidak perlu lagi digemukkan karena dapat meningkatkan ongkos atau biaya produksi ternak sapi tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses atau cara memilih sapi untuk penggemukan selanjutnya berkaitan dengan usia bakal calon bibit sapi. Calon bibit sapi untuk proses pengemukan harulah memiliki usia menginjak dewasa dan tidak boleh terlalu tua. Hal ini dikarenakan dalam masa remaja tersebut, pertumbuhan berat badan sapi paling mudah untuk ditingkatkan dibandingkan ketika memasuki usia yang lebih tua sehingga biaya produksinya akan lebih efektif. (Baca juga : budidaya sapi potong )
Selain usia yang remaja dan kondisi sapi yang kurus, hal lain yang perlu diperhatikan dalam proses pemilihan bibit sapi yang akan digunakan dalam proses penggemukan adalah kondisi dimana sepasang gigi seringnya harus sudah tanggal atau terlepas.
Langkah lainya dalam cara memilih sapi untuk penggemukan yang perlu diperhatikan adalah nafsu makannya. Nafsu makan calon bakal bibit sapi dalam proses pengemukan sebaiknya tidak terlalu buruk dan masih tetap terjaga sehingga cara penggemukan yang dilakukan akan lebih mudah dan efektif. (Baca juga : cara ternak sapi skala rumahan)
Keadaan lain yang juga termasuk ke dalam penilaian dari calon bibit sapi yang digunakan dalam proses penggemukan adalah harus memiliki kesehatan yang baik. Kesehatan sapi tersebut dapat terlihat dari prilakunya di dalam ternak apakah terlihat aktif lincah atau malas dan tidak mau bergerak.
Sapi di Indonesia sendiri memiliki beranekaragam jenis yang tentunya memiliki perbedaan satu sama lain. Untuk memilih calon bakan sapi yang digunakan dalam proses penggemukan maka sebaiknya tentukan jenis sapi yang mudah gemuk dan memang memiliki karakteristik dengan bobot dan bentuk yang besar. (Baca juga : cara menggemukan sapi )
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses atau cara memilih sapi untuk penggemukan yang perlu diperhatikan oleh setiap peternak. Pemilihan sapi yang tepat akan menentukan hasil dari proses pengemukan yang dilakukan oleh para peternak.
Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…
Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…
Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…
Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…
Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…
Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…