Merawat anak kambing tanpa adanya sang induk tentu bukan hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan agar anak kambing dapat hidup dan tumbuh dengan baik meskipun tanpa induknya. Ada beberapa hal yang menjadi kunci dan hal-hal yang harus diperhatikan secara ekstra. Apa sajakah hal ini ? Bagaimana cara agar anak kambing tetap tumbuh normal meski tanpa induk ? Pelajari cara-caranya dalam artikel ini.
Dikarenakan suatu alasan tertentu kerap kali manusia harus merawat anak hewan yang baru saja lahir tanpa adanya induk hewan tersebut salah satunya adalah kambing. Anak kambing tidak memiliki induk dapat disebabkan beberapa hal. Misalnya induk yang mati ketika melahirkan, sengaja dipisahkan karena induk bertindak agresif pada anaknya atau induk yang tidak mau menyusui anak.
Mau tidak mau manusia harus merawat anak kambing agar anak kambing dapat hidup dan tumbuh dengan baik. Berikut cara yang dapat dilakukan untuk merawat anak kambing tanpa adanya induk kambing :
Masa mengandung kambing sekitar 5 bulan. Ketika induk kambing mengalami permasalahan ketika proses melahirkan, sering kali perhatiannya manusia yang membantu tertuju penuh pada induk dan melupakan keselamatan anak kambing. Ketika mencoba menyelamatkan induk kambing, bisa saja suatu hal buruk malah terjadi pada anak kambing, sehingga sebaiknya jangan lupakan untuk fokus pada anak kambing juga.
Perhatikan tanda-tanda dan bagaimana anak kambing. Apakah posisinya baik dan sudah keluar dengan sempurna dari dalam tubuh induknya. Jika anak kambing sudah berhasil keluar dengan sempurna, segera bersihkan anak kambing dan pastikan di dalam mulutnya tidak terdapat sisa air ketuban.
Selain itu, pastikan juga tali pusar anak kambing sudah terlepas dengan baik dari tubuh induknya. Potonglah tali pusar dengan jarak kurang lebih 10cm dari tubuh anak kambing dengan menggunakan alat yang bersih dan steril. Jangan memotong tali pusar terlalu pendek atau hingga pangkal. Biarkan tali pusar lepas dengan sendirinya kira-kira 3 minggu setelah kelahiran. Pastikan membersihkan pusar dengan menggunakan cairan antibacterial untuk mencegah kemungkinan adanya bakteri yang bisa hidup dalam pusar anak kambing.
Anak kambingharus segera mendapat asupan nutrisi setelah lahir. Asupan nutrisi terbaik yang sebaiknya didapatkan anak kambing ialah kolostrum. Dimana kolostrum ini bisa didapatkan dari air susu induknya. Sedangkan untuk anak kambing yang kehilangan induk tapi agak tetap mendapat asupan yang tepat, pemilik kambing dapat mencoba mencarikan indukan lain untuk dapat memberikan air susu kepada anak kambing tanpa induk. Namun jika memang tidak ada maka dapat digantikan dengan susu pengganti. Sehingga pemilik kambing yang kambingnya akan melahirkan harus menyiapkan susu terlebih dahulu untuk mengantisipasi hal buruk terjadi.
Anak kambing yang baru dilahirkan dan tanpa adanya induk akan lebih baik jika dipindahkan dan ditempatkan pada kotak khusus. Kotak ini bisa diisi jerami agar memberi kehangatan dan kenyamanan untuk anak kambing.
Selain itu, meletakkan anak kambing dalam kotak yang terpisah akan mengamankan anak kambing dari kambing dewasa. Karena anak kambing tidak memiliki perlindungan dari induknya.
Untuk asupan nutrisi anak kambing, pemilik dapat menggunakan sus pengganti dan memberikannya secara berkala. Pemberian ini sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit namun dengan skala yang sering.
Pada 3 hari pertama berikanlan 150ml susu sebanyak 4 kali dalam sehari. Antara 4 hingga 10 hari naikkan volume pemberian susu mencapai 300ml dengan pemberian sebanyak 4 kali. Kemudian, berikan 400 hingga 500ml sebanyak 3 kali sampai anak kambing berusia 2 minggu. Ketika anak kambing sudah berusia 2 hingga 3 minggu intensitas pemberian bisa dikurangi yaitu sebanyak 2 kali sehari dengan pemberian mencapai sekitar 1 liter sekali pemberiannya. Pemberian ini dilanjutkan hingga anak kambing berusia 8 minggu.
Ketika mencapai 8 minggu atau berat badan anak kambing mencapai 18kg adalah pertanda anak kambing siap disapih dan diberhentikan pemberian susunya. Mulai coba kurangi pemberian susu yaitu batasi hanya 500ml dalam sehari.
Untuk anak kambing tanpa induk, sebaiknya pemilik memberikan perawatan dan perhatian secara intensif hingga anak kambing paling tidak mencapai usia 1 bulan. Dalam bulan pertama tersebut pastikan anak kambing dapat makan dengan baik dan perhatikan pula bagaimana kotoran anak kambing. Hal ini perlu dicermati untuk mengetahui apakah susu pengganti yang diberikan cocok untuk anak kambing atau tidak.
Untuk kambing liar, tanduk merupakan saah satu senjata utama yang digunakan untuk melakukan penyerangan dan perlawanan pada lawan yang mengancan dirinya. Namun untuk kambing peliharaan, adanya tanduk malah meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan atau hal yang tidak diinginkan.
Persenggolan tanduk di dalam kandang dapat memicu perkelahian sesama kambing. Sehingga ada baiknya jika tanduk kambing ini dimatikan ketika kambing berusia dini. Usia biasa dimatikan tanduk kambing ialah ketika anak kambing memasuki usia 1 minggu. Karena semakin besar kambing maka tanduk sudah akan tumbuh dan semakin sulit mematikan.
Untuk mematikan tanduk kambing biasanya digunakan dengan menggunakan besi yang dipanaskan dan ditekankan pada dasar tanduk. Jika pemilik tidak bisa melakukannya sendiri, dapat menyerahkan tindakan ini pada profesional.
Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…
Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…
Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…
Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…
Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…
Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…