Meskipun masih tergolong ke dalam reptil dan sekilas tampak serupa, namun baik kura-kura, penyu, dan bulus tidak sama. Berikut merupakan perbedaan kura-kura, penyu dan bulus.
Klasifikasi kura-kura adalah sebagai berikut:
Perbedaan kura-kura, penyu, dan bulus yang pertama adalah distribusi. Kura-kura hampir dapat ditemukan di seluruh wilayah, baik perairan maupun terestrial dan umumnya terbatas pada area tropis atau temperata. Namun hewan ini banyak ditemukan di Amerika Utara dan Asia Selatan.
Kura-kura atau tortoise banyak ditemukan di daratan namun masih membagi waktunya untuk hidup di dua habitat yakni perairan dan terestrial. Meskipun demikian, habitat kura-kura sangat spesifik tergantung dari spesies kura-kura itu sendiri. Kura-kura di Asia Selatan termasuk Indonesia banyak ditemukan pada pegunungan atau hutan dengan ketinggian yang cenderung rendah.
Makanan utama kura-kura beragam tergantung spesiesnya, namun sebagian besar makanan kura-kura terdiri atas siput, larva serangga, serangga, burung air, ikan, katak, ular, dan bangkai. Beberapa kura-kura bahkan hanya memakan sayur atau vegetarian.
Morfologi kura-kura yang paling khas adalah memiliki cangkang atau karapas dengan bagian bawah tubuhnya yang juga keras dan disebut dengan plastron.
Struktur keras ini tersusun atas tulang dan rawan selain itu, struktur ini bersifat permanen dan tidak dapat dilepaskan karena cangkang termasuk ke dalam struktur tubuh yang berkembang semenjak kura-kura masih dalam fase pertumbuhan. Alat gerak kura-kura mirip seperti struktur kaki dengan kuku yang disesuaikan untuk bergerak di daratan.
Klasifikasi umum dari penyu adalah sebagai berikut:
Perbedaan kura-kura, penyu, dan bulus dari segi distribusi, penyu terdistribusi atau dapat ditemukan umumnya pada lautan dangkal dengan suhu yang cenderung hangat hingga sedang.
Berbeda dengan kura-kura, penyu banyak menghabiskan waktunya di perairan khusunya laut tropis. Hewan ini sering melakukan migrasi dari satu lautan ke lautan lain. Migrasi dilakukan terutama saat musim berganti pada daerah temperata, penyu melakukan migrasi ke daerah laut yang lebih hangat.
Selain itu, penyu melakukan migrasi ke lautan yang lebih dangkal saat dekat waktunya untuk bertelur dan meletakkan telurnya di substrat perairan dangkal seperti pasir.
Karena sebagian besar waktunya dihabiskan pada perairan, penyu memiliki kecenderungan makan karnivora dengan makanan utama invertebrata laut seperti ubur-ubur, plankton, kelompok crustacea kecil, ikan, bulu babi, siput, dan kelompok cephalophoda lainnya.
Penyu memakan hewan yang memiliki tekstur lembut tidak seperti kura-kura yang mampu memakan sumber makanan dengan tekstur keras. Hal ini terjadi karena penyu tidak memiliki otot rahang yang kuat dan aksesori pada rahang lainnya yang mendukung penyu untuk menghancurkan sesuatu yang keras.
Penyu memiliki karapas dan plastron yang berfungsi sebagai pelindung dan cenderung lunak apabila dibandingkan dengan kura-kura. Selain itu, paruh penyu lebih tumpul dibandingkan dengan kura-kura.
Pembeda yang paling utama dari morfologi penyu adalah tungkainya yang berbentuk seperti dayung yang teradaptasi untuk kehidupan laut. Tungkai depan digunakan penyu untuk mendayung sementara tungkai belakang digunakan sebagai alat penggali terutama saat penyu meletakkan telurnya di pasir.
Klasifikasi bulus atau labi-labi adalah sebagai berikut:
Bulus terdistribusi di Burma Myanmar, Pulau Mergui, Phuket Thailand, Pulau Tioman di Malaysia Barat, Pulau Jawa, Sumatera, Borneo, Singkep, Natuna Besar, Singapura serta Filipina.
Perbedaan kura-kura, penyu, dan bulus dari segi habitat adalah sebagian besar bulus hidup pada perairan tawar namun beberapa spesies masih ditemukan pada danau, sungai kecil, sungai, dan rawa-rawa.
Sama seperti kura-kura dan penyu, bulus banyak ditemukan di daerah tropis hingga temperata. Namun, perairan tersebut harus mengandung substrat baik lumpur maupun pasir.
Makanan utama labi-labi atau bulus adalah ikan, cacing, crustacea, dan serangga sehingga hewan ini dikategorikan sebagai karnivora. Namun, pada beberapa kondisi bulus dapat mengonsumsi daun dan biji-bijian di sekitar rawa.
Morfologi labi-labi atau bulus yang khas adalah bagian bawah tubuhnya tidak ditutupi oleh cangkang melainkan kulit. Sama halnya seperti penyu, cangkang pada bulus cenderung lunak dan terbentuk dari rawan. Pembeda utama labi-labi dengan kura-kura dan penyu adalah hidung yang memanjang dan menyerupai belalai.
Pembeda lain yang cukup jelas adalah bagian tungkai depan labi-labi memiliki struktur kuku sebanyak tiga buah dan memiliki selaput renang. Meskipun tidak memiliki gigi, rahang labi-labi cukup kuat dan tajam jika dibandingkan dengan penyu.
Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…
Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…
Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…
Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…
Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…
Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…