Jika melihat dari namanya mungkin banyak orang yang merasa bahwa burung Jalak Nias tersebut merupakan burung jalak yang berasal dari Nias, dan anggapan tersebut sepenuhnya salah. Karena popularitas yang cukup tinggi maka sekarang ini banyak orang yang melakukan ternak jenis burung tersebut. Bagi pemula, perhatikan beberapa tips ternak jalak nias yang dibahas dalam uraian penjelasan di bawah ini.
Sebelum melakukan ternak maka hal yang pertama kali perlu dipahami adalah mengenai karakteristik dari burung Jalak Nias. Pemahaman karakteristik ini penting untuk membedakan cara berternak Jalak Nias dengan tips ternak Jalak Lainnya.
Warna burung Jalak Niar dominan coklat dengan bagian paruh dan kulit mata yang tidak berwarna kuning berbeda dengan burung Jalak lainnya. Burung yang rata rata memiliki panjang tubuh 23 – 25 cm ini memiliki bagian perut hingga pantat yang berwarna putih. Burung Jalak Nias dapat diperoleh dari alam liat dan dijinakan melalui cara menjinakan Jalak Nias yang efektif.
Informasi lainnya yang perlu dipahami dan juga disiapkan oleh para peternak adalah memahami jenis kelamin dari burung Jalak Nias berdasarkan ciri fisik yang ada. Menentukan jenis kelamin burung Jalak Nias ini harus dilakukan sebelum proses ternak berlangsung.
Ciri ciri Jalak Nias jantan memiliki bentuk kepala pipih persegi dengan sedikit jambul, suara pejantan juga lebih gacor dengan jambul yang sedikit mengembang serta kebiasaan menganggukkan kepala ketika berkicau. Sedangkan Jalak Nias betina memiliki bentuk kepala yang lonjong, suara kicauan yang monoton, dan warna bulunya lebih kusam dari pejantan.
Indukan burung Jalak Nias dapat dibeli dari para peternak mahir yang terpercaya. Hampir sama pada persyaratan tips ternak burung berkicau lainnya, pemilihan indukan burung Jalak Nias lebih ditekankan pada kesehatan burung serta kondisi fisiknya yang tidak cacat. Indukan burung Jalak Nias yang akan digunakan dalam proses ternak juga sudah harus memiliki usia yang cukup dan siap untuk dikawinkan.
Semua prasarana harus sudah disiapkan sebelum proses ternak dilakukan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh kondisi sangkar.
Sarang yang digunakan untuk proses ternak burung Jalak Nias sama halnya dengan sarang yang digunakna untuk ternak burung berkicau lainnya hanya saja yang perlu diperhatikan adalah di dalam sangkar tersebut harus disediakan kandang box dengan pintu masuk berbentuk lubang serta tersedia berbagai macam bahan untuk membuat sarang sebagai tempat pengeraman telur nantinya.
Proses perjodohan burung Jalak Nias tidak berbeda dengan penjodohan burung Jalak maupun burung berkicau lainnya. Penjodohan burung Jalak Nias jantan dan betina dilakukan mulai dari pengenalan melalui sarang yang berbeda dan kemudian setelah ada tanda ketertarikan dari keduanya maka pengambungan dalam satu sangkar dapat dilakukan.
Jika indukan berasa dari peternak lain maka sebaiknya pilih yang sudah berpasangan sehingga proses perjodohan tidak terlalu sulit dilakukan. Proses perjodohan burung Jalak Nias sama saja dengan yang dilakukan pada tahapan atau cara ternak burung Jalak Kapas.
Sebenarnya tidak ada tips ternak burung Jalak Nias dalam hal perkawinan yang spesifik dibandingkan dengan burung Jalak maupun burung kicauan lainnya. Hanya saja dalam proses perkawinan dan pengabungan kedua burung tersebut perlu diperhatikan apakan burung jantan bertindak agresif dengan menyerang burung betina. Jika kondisi tersebut terjadi maka sebaiknya pisahkan keduanya terlebih dahulu. Proses perkawinan Jalas Nias tersebut hampir sama dengan cara penangkaran Jalak Putih.
Dalam proses perkawinan, makanan yang tersedia di dalam sangkar harus memiliki jumlah yang cukup agar tidak terlalu sering menganggu sarang ternak ketika menambahkan makanan maupun menganti air minum.
Jenis makanan yang disediakan berupa serangga kecil seperti jangkrik, belalang, biji bijian, buah buahan, dan bahkan para peternak juga memberikan roti ataupun nasi. Cara ternak ulat buat pakan burung dewasa dapat dilakukan untuk lebih dapat menekan faktor ketidakberhasilan proses ternak burung Jalak Nias akibat pakan yang salah.
Setelah proses perkawinan berhasil terjadi maka burung Jalak Nias betina akan menghasilkan kurang lebih 4 hingga 6 butir telur di dalam sangkarnya. Telur telur yang ada di dalam sangkar tersebut akan dierami setidaknya selama 18 hari hingga penetasan terjadi.
Ketika proses pengeraman berlangsung maka perhatikan indukan burung karena beberapa diantaranya terkadang dapat membuang telurnya akiba kondisi tertentu seperti ancaman binatang lain, birahi kembali, kondisi sekitar sarang yang tidak nyaman, dan beberapa kondisi lainnya.
Setelah pengeraman berlangsung maka anakan burung Jalak Nias mulai menetas. Anakan burung yang baru menetas sebaiknya dibiarkan dirawat oleh induknya sendiri dan baru setelah 3 minggu dapat dipisahkan agar daat segera hidup mandiri. Saat berumur 25 hari atau 1 bulan biasanya anakan burung Jalak Nias sudah mampu untuk makan dan terbang sendiri.
Itulah beberapa tips ternak burung Jalak Nias yang perlu diperhatikan agar dapat menghasikan anakan yang baik serta sehat dan mampu tumbuh hingga dewasa. Melakukan ternak pada burung Jalak Nias sebenarnya tidak sulit hanya perlu ketekunan dan kesabaran dalam melakukannya.
Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…
Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…
Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…
Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…
Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…
Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…