Ikan

15 Cara Budidaya Ikan Nila 3 Bulan Panen

Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah menjadi makanan favorit banyak orang khususnya masyarakat Indonesia sesudah ikan mas.

Ikan nila yang disebut dengan tilapia fish dalam bahasa Inggris ini termasuk ikan yang cukup mudah dibudidayakan dan juga memiliki masa panen yang juga cukup cepat.

Biasanya, ikan nila dibudidayakan dalam kolam beton, kolam tanah dan juga bisa dengan keramba jaring apung atau KJA. Ikan nila ini umumnya sudah mulai memijah pada umur 4 hingga 5 bulan dengan panjang tubuh sudah mencapai sekitar 9.5 cm dan berat antara 30 hingga 350 gram.

Hingga saat ini, ketersediaan ikan nilai juga belum terlalu mencukupi permintaan konsumen sehingga menjadi lahan bagus bagi anda yang ingin memulai bisnis khususnya dalam budidaya ikan. Pada dasarnya, cara budidaya ikan nila 3 bulan panen juga cukup mudah dilakukan dan tidak sesulit jenis ikan lainnya. Namun agar hasilnya bisa maksimal, anda bisa mengikuti cara mudah dan tepat seperti yang akan kami jelaskan berikut ini.

  1. Memilih Lokasi Kolam

Langkah pertama yang harus anda lakukan dalam cara memelihara ikan nila adalah memiliki lokasi kolam. Ikan nila bisa tumbuh di dataran rendah hingga mencapai ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Sedangkan untuk beberapa syarat membuat kolam ikan nila diantaranya adalah:

  • Pilih jenis tanah lempung atau liat sebab bisa menahan air dengan baik dan bisa dipakai untuk dasar sekaligus dinding.
  • Untuk kemiringan tanah terbaik adalah antara 3 hingga 5% supaya pengairan kolam secara gravitasi lebih mudah untuk dilakukan.
  • Pengairan harus dipastikan baik, tidak keruh dan tidak terkontaminasi dengan pH netral antara 6.5 hingga 8.6 serta suhu antara 25 hingga 30 derajat celcius.
  • Untuk angka kecerahan yang bisa diukur dengan memakai piring secchi adalah antara 20 hingga 30 cm.
  • Pakai perairan tenang dengan debit air antara 8 sampai 15 liter per detik.
  1. Pengolahan Kolam

Sesudah lokasi kolam budidaya ikan air tawar ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah pengoalahan kolam. 2 minggu sebelum kolam dipakai, maka harus mempersiapkan cara pengolahan terbaik dengan beberapa tahap sebagai berikut:

  • Keringkan dasar kolam dengan cara dijemur beberapa hari.
  • Bersihkan dasar kolam dari rumput lalu dicangkul dan diratakan.
  • Perbaiki tanggul dan juga pintu air agar tidak bocor.
  • Pasang jaring atau saringan di pintu masuk dan keluar air.
  • Tabur kapur tokor sebanyak 100 hingga 300 kh/ha dan bisa juga memakai kapur pertanian sebanyak 500 hingga 1000 kg/ha yang berfungsi untuk membunuh hama sekaligus memperbaiki pH tanah.
  • Tabur pupuk kandang sebanyak 1 hingga 2 ton/ha dan cangkul bersama tanah dasar kolam dan bisa juga disebar di depan pintu masuk air yang berguna untuk meningkatkan pertumbuhan fitoplankton sebagai pakan alami ikan nila.
  1. Pengairan Kolam

Untuk air kolam yang akan dipakai harus tepat dengan persyaratan khusus termasuk dalam cara budidaya ikan nila di kolam terpal. Aliri air sedalam 5 hingga 10 cm lalu diamkan selama 3 hari agar tanah dasar kolam bisa dimineralisasi. Sesudah itu, lakukan pengairan kembali hingga ketinggian antara 75 hingga 100 cm dari dasar kolam.

  1. Memilih Benih

Seperti budidaya ikan lainnya, benih harus dipilih yang berkualitas dan juga memiliki pertumbuhan yang cepat termasuk juga untuk budidaya ikan nila dalam drum plastik. Untuk hasil yang maksimal, sebaiknya pilih benih ikan nila jantan sebab pertumbuhannya bisa 40% lebih cepat dibandingkan ikan nila jantan. Namun budidaya ikan nila monosex yakni jenis kelamin jantan betina sebaiknya tidak dilakukan agar lebih produktif sebab ikan ini mudah untuk melakukan perkawinan sehingga tenaga akan lebih cepat habis untuk kawin dan menghambat pertumbuhan bobot ikan.

  1. Memilih Jenis Ikan Nila

Ada banyak jenis ikan nila yang bisa dibudidayakan, namun ikan nila merah sangat banyak dipilih sebab memiliki rasa yang jauh lebih gurih dibandingkan jenis ikan nila lainnya serta tidak memiliki banyak duri halus sehingga lebih disukai konsumen. Sedangkan dari sisi fisiologinya, ikan nila merah lebih unggul dibandingkan dengan jenis ikan nila hitam sebab lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit dan masa pertumbuhannya terbilang lebih cepat.

  1. Menebar Bibit

Untuk proses penebaran bibit ikan nila sebaiknya dilakukan dengan perlahan dan pastikan kolam sudah benar benar siap seperti cara memelihara ikan patin. Ciri kolam sudah siap pakai adalah dari pertumbuhan fitoplankton. Perhatikan warna air kolam dimana jika sudah berwarna agak kuning kehijauan, maka menjadi pertanda fitoplankton sudah mulai tumbuh sehingga penebaran bibit ikan nila bisa segera dilakukan.

Untuk setiap meter bisa ditebarkan sebanyak 15 sampai 30 ekor benih ikan nila dan juga membutuhkan proses adaptasi agar bibit bisa merasa lebih nyaman. Masukkan bibit ke dalam kolam bersamaan dengan wadah yang sudah dibuka tutupnya dan biarkan ikan keluar dengan sendirinya.

  1. Proses Pemijahan Ikan Nila

Untuk pemijahan ikan nila bisa dilakukan dalam kolam berukuran 3×4 meter persegi x 60 cm untuk kedalaman seperti dalam budidaya ikan bawal. Pastikan dasar kolam lembut dan berlumpur agar memudahkan ikan untuk membuat kubangan yang nantinya akan dipakai untuk meletakkan telur telurnya. Kubangan tersebut nantinya akan membentuk cekungan sekitar 10 sampai 35 cm dan pemijahan sudah bisa langsung terjadi.

Telur yang menetas nantinya akan dierami pada suhu 22 hingga 37 derajat celcius selama 3 hingga 5 hari yang kemudian akan menetas di hari berikutnya menjadi larva. Sesudah 1 hingga 2 minggu, maka induk akan melepas larva agar bisa mencari makan sendiri akan tetapi tetap masih diawasi oleh induknya. Apabila lingkungan terlihat berbahaya, maka induk akan menggulung larva kembali hingga keadaan lingkungan sudah dirasa aman.

  1. Kolam Pembesaran

Untuk kolam pembesaran bisa menggunakan lahan sempit memakai terpal baik untuk indoor ataupun outdoor meski biasanya memang menggunakan kolam tanah berbeda dengan cara merawat ikan hias dalam toples. Pastikan kolam pembesaran ini dekat dengan mata air dan gunakan tanah yang subur sehingga tumbuhan dan juga ikan nila bisa berkembang biak dengan baik. Sedangkan untuk ukuran bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan saluran irigasi serta saluran pengeringan kolam bisa dilakukan secara pararel atau seri.

  1. Pemeliharaan

Dalam hal pemeliharaan, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah memantau kondisi kolam, mengganti air dan juga waktu pemberian pakan berbeda dengan cara ternak lele dumbo yang tidak butuh pergantian air. Selain fitoplankton yang digunakan sebagai pakan alami ikan nila, pelet berkualitas juga harus diberikan untuk memaksimalkan pertumbuhan ikan agar bisa lebih cepat panen.

Perhatikan juga nafsu makan ikan nila yang biasanya akan memakan habis pakan sekitar 5 menit sesudah diberikan. Jika sesudah 5 menit pakan belum habis, maka menjadi pertanda jika ikan mengalami gangguan seperti suhu udara yang masih terlalu panas, kualitas air yang mengalami penurunan dan juga bisa karena terserang penyakit.

Kondisi kolam juga harus selalu dipantau dengan baik. Ketinggian air kolam harus dijaga kedalamannya yakni sekitar 75 sampai 100 cm. Sedangkan untuk kecerahan air harus dijaga agar tidak keruh yakni diukur memakai piring secchi sehigga jika sudah terlihat kerus maka air bisa diganti.

  1. Perhatikan Suhu

Ikan nila sebenarnya sudah bisa dipanen antara 2 hingga 3 bulan sebab sebenarnya jenis ikan ini sangat mudah beradaptasi. Namun agar pertumbuhan ikan nila lebih pesat, maka suhu optimal harus dipertahankan yakni antara 25 hingga 30 derajat celcius dengan pH air antara 7 hingga 8. Jika cuaca semakin hangat, maka pertumbuhan ikan nila juga semakin cepat. Pastikan suhu tidak berada dibawah 24 derajat celcius sebab bisa mengganggu pertumbuhan ikan nila karena oksigen terlarut dalam air akan berkurang.

  1. Memupuk Susulan

Untuk memupuk susulan bisa dilakukan sebanyak 2 minggu sekali memakai pupuk organik sebanyak 500 kg/ha. Urea dan TSP juga bisa dipakai sebanyak 30 kg/ha yang dibungkus dengan plastik bambu berbeda dengan cara ternak ikan lele organik. Penambahan pupuk susulan ini bertujuan agar pakan alami yakni fitoplankton tetap tersedia sampai saatnya ikan dipanen nanti.

  1. Pakan Ikan Nila

Sebenarnya dengan pemupukan susulan, maka sudah cukup menyediakan pakan bagi budidaya ikan nila. Pemupukan kolam bisa merangsang pertumbuhan zooplankton, fitoplankton dan juga binatang yang hidup di dasar kolam seperti siput, cacing, jentik nyamuk dan juga chironomus yang sudah cukup untuk pakan ikan nila. Akan tetapi untuk membantu pertumbuhan ikan nila, maka bisa diberikan pakan tambahan seperti pelet berukuran kecil dan campur juga dengan tepung maggot BSF dalam pelet serta berikan tumbuhan air seperti ganggang.

  1. Filter Kolam Sirkulasi

Filter kolam sirkulasi juga sangat penting dilakukan agar bisa lebih cepat panen khususnya dalam cara memelihara ikan arwana. Caranya adalah dengan menjaga sirkulasi air terus menerus. Agar tidak boros, maka bisa memakai proses penyaringan atau filter sehingga air kolam akan dialirkan ke kolam penyaringan yang kemudian dialirkan kembali ke dalam kolam ikan. Teknik ini tidak kalah penting dilakukan agar bisa mengurai bahan organik dalam perairan seperti kotoran ikan dan juga sisa pakan sehingga kualitas air tetap terjaga dengan baik dan ikan bisa tumbuh cepat sekaligus sehat.

  1. Mengendalikan Hama dan Penyakit

Meski ikan nila sangat mudah untuk dibudidayakan dan termasuk ikan yang tahan banting, namun jika dilakukan secara massal dan intensif, maka risiko serangan hama dan penyakit tetap saja bisa terjadi sehingga harus diperhatikan seperti dalam cara memelihara ikan koi. Penyebaran penyakit pada ikan sangat cepat terutama untuk penyakit infeksi menular dan media penularan lewat air ini bisa menjangkau satu atau bahkan lebih kawasan kolam ikan dengan sangat cepat. Beberapa jenis penyakit yang biasanya menyerang ikan nila biasanya adalah:

  • Ikan stres: Terjadi karena kondisi air yang kotor dan bisa menghambat perkembangan ikan nila. Untuk mengatasinya, kuras kolam apabila air sudah terlihat keruh.
  • Bakteri jamur: Terjadi karena meningkatnya kandungan asam kolam dari hasil sisa pakan dan kotoran. untuk mengatasi masalah ini, maka segera pisahkan ikan yang sakit dan beri obat dengan teratur yang bisa anda beli di toko ikan.
  • Tidak nafsu makan: Ini bisa terjadi ketika ikan sudah mulai terserang stres yang bisa diatasi dengan memberikan obat penambah nafsu makan yang bisa dibeli di toko ikan atau juga bisa menggunakan beberapa bahan alami.
  1. Panen

Panen ikan nila dengan berat memenuhi standar pasar sudah bisa dilakukan antara 3 hingga 5 bulan. Namun jika perawatan dan pemeliharaan yang anda berikan sangat bagus, maka bisa dipanen saat umur 3 bulan. Panen ikan nila nantinya akan dilakukan memakai jaring dan nantinya bisa dijual langsung ke pedagang, warung rumah makan lesehan dan lain sebagainya. Untuk ukuran ikan nilai pasar domestik adalah antara 300 hingga 500 gram selama 2 bulan.

Recent Posts

7 Obat Alami Kelinci yang Tidak Mau Makan dan Cara Membuatnya

Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…

11 months ago

6 Burung yang Tidak Boleh Dekat dengan Lovebird

Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…

1 year ago

7 Jenis Burung yang Bisa Dicampur 1 Kandang

Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…

1 year ago

16 Jenis Burung Hantu Kecil di Indonesia

Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…

1 year ago

10 Hewan Kalem Tapi Mematikan

Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…

1 year ago

16 Hewan Tercepat di Udara

Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…

1 year ago