Ikan

10 Cara Memelihara Ikan Nila Agar Cepat Besar dan Panen

Ikan nila banyak menjadi pilihan bagi peternak ikan untuk dibudidayakan karena proses pemeliharaannya yang terbilang tidak sulit dan nilai jualnya yang tinggi. Ikan ini dapat berkembang biak dengan cepat, dalam rentang waktu pemeliharaan 5 hingga 6 bulan kita sudah dapat memanen dan menikmati hasilnya. Pangsa pasarnya pun cukup luas dan permintaan yang cukup tinggi dari masyarakat.

Ada banyak usaha kuliner yang menggunakan ikan nila sebagai bahan utamanya, ada ikan nila bakar, ikan nila goreng, ikan nila gulai, dan lain sebagainya. Demikian pula dengan konsumsi rumah tangga yang cukup besar terhadap jenis ikan satu ini. Hal ini dikarenakan rasa dagingnya yang enak dan kandungan gizinya yang tinggi.

Ikan ini dapat dikenali dari kekhasan warna tubuhnya yang hitam atau abu-abu serta adanya belang berupa pita gelap melintang pada tubuhnya yang ketika dewasa akan mulai hilang atau kabur. Ada beberapa jenis ikan nila yang dikenal di masyarakat yaitu nila merah, nila biasa, nila albino, nila gift, dan nila gesit. (baca juga : Jenis – jenis Ikan Hias Air Tawar)

Seperti yang telah disebutkan di atas ikan ini termasuk mudah dipelihara. Anda dapat memeliharanya di kolam tanah, kolam terpal, jaring apung, sawah, karamba, bahkan kolam air payau. Jika anda tertarik memeliharanya berikut ada 10 cara memelihara ikan nila yang dapat anda terapkan agar ikan nila peliharaan anda cepat besar dan menghasilkan keuntungan:

1. Mempersiapkan tempat yang tepat dan cocok

Hal pertama yang harus dilakukan dalam melakukan pemeliharaan terhadap ikan nila adalah mempersiapkan tempat hidupnya. Hal ini tidak terlalu sulit karena ikan nila dapat dipelihara pada berbagai tempat seperti kolam galian, kolam terpal, sawah, keramba, dan lain sebagainya. Jika anda menggunakan kolam galian sebaiknya buatlah kolam pada tanah jenis lempung karena tanah ini dikenal tidak mudah bocor dan mampu menahan massa air yang besar. Ikan nila juga sangat baik dibudidayakan di daerah dataran rendah sekitar 300-600 meter di atas permukaan laut. Jika anda memiliki beberapa pilihan tempat untuk membudidayakan ikan nila maka pilihlah daerah dataran rendah.

Kolam harus memiliki pintu masuk dan pintu keluar air sehingga air kolam mudah dikuras dan diganti. Pasang juga saringan pada kedua pintu air ini untuk mencegah masuknya hewan-hewan pengganggu seperti ular, burung, musang, atau hewan lain yang dapat memangsa benih ikan nila. (baca juga: Cara Merawat Ikan Laga)

2. Memperhatikan kualitas air

Kualitas air merupakan hal penting yang harus diperhatikan ketika anda memelihara ikan. Ikan nila sebaiknya dipelihara pada kolam dengan kualitas air yang baik dan bersih serta terbebas dari racun seperti limbah pabrik dan bahan kimia berbahaya. Racun ini juga dapat berasal dari tanah (jika anda menggunakan kolam galian) atau dari bahan dasar plastik terpal yang belum dinetralisir dengan baik oleh air. Untuk menghilangkan kadar racun pada tanah galian sebaiknya tanah galian tempat kolam akan dibuat didiamkan dahulu selama kurang lebih 2 minggu sehingga racunnya menguap oleh sinar matahari atau terbawa oleh angin. Selain itu pastikan suhu air pada kolam berkisar antara 25 hingga 30 derajat celcius.

Karena termasuk jenis ikan air tawar maka pastikan juga kandungan garam pada air kolam tidak melebihi 35 ppt/ml. Tidak lupa pastikan juga kenetralan kadar keasaman air tempat ikan nila dipelihara yaitu pH sekitar 5 hingga 7. Kadar asam yang terlalu tinggi pada air dapat menyebabkan ikan nila yang dipelihara menjadi mati. Sebelum kolam diisi air dalam jumlah besar, isi kolam terlebih dahulu dengan air hingga ketinggian 250 cm dan biarkan tergenang selama sekitar 1 minggu. Hal ini dilakukan agar zat-zat racun yang masih tersisa di tanah atau terdapat pada terpal dapat dinetralisir. Setelah itu air ini dibuang dan diganti dengan air baru tempat ikan akan dipelihara.

3. Memilih bibit berkualitas

Bibit berkualitas merupakan syarat mutlak agar mendapatkan hasil maksimal ketika memanen ikan nila. Untuk itu belilah bibit ikan pada penyedia yang sudah terpercaya sehingga terjamin kualitasnya. Bibit ikan nila biasanya berukuran sekitar 5 hingga 10 centimeter atau berbobot 25 hingga 30 gram perekor.

4. Menebar bibit ikan secara tepat

Setelah didapatkan bibit ikan yang berkualitas maka hal lain yang tidak kalah penting adalah menebarkan bibit-bibit tersebut secara benar dan tepat. Sesuaikan ukuran kolam dengan jumlah bibit yang akan disebar. Jangan terlalu padat sehingga nantinya populasi ikan terlalu padat dan jangan pula terlalu renggang karena akan merugikan peternak. Untuk setiap 1 meter persegi kolam dapat diisi sekitar 10 hingga 15 ekor ikan nila.

5. Memberikan makanan yang berkualitas dan tepat waktu

Makanan merupakan salah satu faktor penting agar ikan nila yang anda ternakkan dapat tubuh dengan sehat dan cepat besar. Nila bukanlah jenis ikan yang pilih-pilih makanan dan termasuk omnivora sehingga dapat diberi makanan baik hewani maupun nabati. Ia dapat diberi makan berupa pelet, dedak, ampas kelapa, bahkan sisa makanan. Namun perhatikan sisa makanan yang diberikan, jangan yang mengandung kadar minyak tinggi karena dapat menjadi racun mematikan bagi ikan.

Ikan nila juga dapat diberi pakan alternatif sehingga anda dapat menghemat biaya pembelian pelet. Pakan alternatif yang dapat diberikan kepada ikan nila seperti jagung, sorgum, tepung kedelai, tepung terigu, bungkil kelapa, biji kapas, biji kapuk, dan tepung bungkil kacang tanah. Meskipun diperbolehkan namun pakan-pakan ini tidak boleh diberikan secara berlebihan. Ikan juga harus diberikan makan secara rutin dan tepat waktu sehingga ia tidak kelaparan dan dapat tumbuh dengan baik. Biasanya ikan nila diberi makan dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari.

6. Memberikan tambahan vitamin sekali sebulan

Selain pakan harian sebaiknya ikan nila peliharaan anda diberi asupan vitamin sehingga ia dapat tumbuh besar dengan baik dan terjaga kesehatannya. Pemberian vitamin ini cukup dilakukan satu kali dalam sebulan.

7. Memahami karakter ikan nila dan penyakit-penyakit yang bisa menyerang

Sebagai pemelihara atau peternak anda harus memahami karakter ikan nila dengan baik dan berbagai seluk beluknya sehingga dapat memberikan perlakuan yang tepat. Termasuk di dalamnya memahami kemungkinan penyakit-penyakit yang dapat menyerang seperti stres pada ikan, infeksi bakteri dan jamur, ikan kurang nafsu makan, dan lain sebagainya.

8. Menangani ikan yang sakit dengan cara yang tepat

Selain memahami penyakit-penyakit pada ikan seorang peternak juga harus mengetahui dengan baik cara menangani ikan nila yang sakit sesuai dengan jenis penyakitnya. Langkah-langkah apa yang harus ditempuh. Contohnya bila ikan nila terlihat stres yang biasanya disebabkan oleh air yang kotor maka sebaiknya anda segera menguras dan membersihkan air kolam. Atau ketika ia kurang nafsu makan sementara air kolam sudah dalam kondisi bersih maka cobalah memberi obat penambah nafsu makan.

9. Menjaga kebersihan kolam

Faktor kebersihan kolam juga merupakan hal penting dalam pemeliharaan ikan nila. Ikan ini merupakan tipe ikan yang tidak menyukai air keruh sehingga selalu perhatikan sirkulasi air. Usahan air kolam selalu mengalir atau diganti secara berkala sehingga ikan dapat tumbuh dengan baik dan terhindar dari stres atau penyakit lainnya.

10.Melakukan pemanenan sesuai dengan kondisi ikan

Ikan nila umumnya sudah dapat dipanen setelah 5 atau 6 bulan masa pemeliharaan karena biasanya bobotnya sudah mencapai 500-600 gram per ekor. Namun jika selama pemeliharaan terdapat banyak kendala seperti adanya penyakit yang menyerang maka bisa saja ikan tidak tumbuh normal dan belum siap untuk dipanen.

Ketika memanen perhatikan pula kondisi dan bobot seluruh ikan, apakah mereka tumbuh besar secara bersamaan atau ada yang masih kecil. Jika mayoritas sudah siap untuk dipanen maka anda dapat langsung memanennya secara bersamaan dengan cara menguras air kolam dan mengambil ikan-ikan tersebut untuk dijual baik kepada pengepul atau kepada konsumen secara langsung. Sementara jika masih ada sebagian ikan yang belum siap panen maka anda harus memilah ikan yang siap panen dan menjaringnya satu-persatu.

Selain beberapa cara di atas, berikut ini terdapat panduan visual yang akan membantu teman-teman dalam menerapkan cara memelihara ikan nila yang baik dan benar

Itulah diantara 10 cara memelihara ikan nila yang dapat menjadi panduan bagi anda yang tertarik untuk memelihara atau menernakkan ikan air tawar ini. Secara keseluruhan memelihara ikan nila tidaklah terlalu sulit. Selama dilakukan secara benar dan konsisten maka keuntungan besar akan anda peroleh.

Baca juga: cara memelihara ikan koicara memelihara ikan arwana

Recent Posts

7 Obat Alami Kelinci yang Tidak Mau Makan dan Cara Membuatnya

Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…

11 months ago

6 Burung yang Tidak Boleh Dekat dengan Lovebird

Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…

1 year ago

7 Jenis Burung yang Bisa Dicampur 1 Kandang

Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…

1 year ago

16 Jenis Burung Hantu Kecil di Indonesia

Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…

1 year ago

10 Hewan Kalem Tapi Mematikan

Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…

1 year ago

16 Hewan Tercepat di Udara

Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…

1 year ago