Tidak semua obat penurun panas dapat diberikan untuk kucing peliharaan kesayangan, jadi pemilik kucing peliharaan kesayangan harus mewaspadai pemberian obat obatan penurun panas pada kucing peliharaan kesayangan.
Seperti halnya efek samping parasetamol pada kucing, efek samping parasetamol pada kucing dapat menurunkan panas pada manusia, tetapi tidak pada kucing peliharaan kesayangan. Pemberian efek samping parasetamol pada kucing pada kucing peliharaan kesayangan akan berakibat fatal,
sehingga perlu pengetahuan yang lebih terhadap penggunaan obat obatan pada kucing peliharaan kesayangan. Pada artikel kali ini, penulis akan membahas 12 Efek Samping Parasetamol pada Kucing, berikut selengkapnya.
1. Rentan Keracunan
Pemberian efek samping parasetamol pada kucing peliharaan kesayangan dengan dosis 50 – 100 mg/kgBB akan bersifat toksik. Kucing peliharaan kesayangan lebih sensitif terhadap efek samping parasetamol pada kucing dari pada anjing, oleh karena itu kucing peliharaan kesayangan lebih rentan terhadap keracunan efek samping parasetamol. (Baca juga mengenai cara mengetahui umur kucing)
2. Tidak Mampu Diserap dalam Metabolisme Tubuh
Pada sebagian besar spesies termasuk kucing peliharaan kesayangan, mayoritas efek samping parasetamol pada kucing diekskresikan (dikeluarkan) dalam urin sebagai glucoronide dan konjugat sulfat yang pada dasarnya metabolit yang tidak beracun.
Kucing peliharaan kesayangan kekurangan enzim transferase glucuronyl yang diperlukan untuk memecah efek samping parasetamol tersebut, dan dalam beberapa menit parasetamol dapat berakibat fatal. (Baca juga mengenai cara merawat kucing umur 2 mingu)
3. Muntah dan Lesu
Gejala gejala termasuk muntah, kusam, kesulitan bernapas, lesu, anoreksia, kelemahan, gusi berwarna coklat (bukan warna pink normal) dan hipersalivasi. (Baca juga mengenai cara kucing mengenali majikannya)
4. Bengkak pada Wajah
Terjadi pembengkakan wajah, bibir dan anggota badan, gerakan tidak terkoordinasi, kejang, koma dan potensi kematian. (Baca juga mengenai cara merawat kucing umur 1 bulan tanpa induk)
5. Kegagalan Hati dan Sakit Perut
Yang terjadi selanjutnya ialah kegagalan hati dan termasuk perut yang menyakitkan, sakit kuning (semburat kuning ke gusi, mata dan kulit). Selain gagal hati yang berat, efek samping parasetamol pada kucing menyebabkan kerusakan sel sel darah merah. (Baca juga mengenai cara mengatasi kucing yang ketakutan)
6. Memberatkan Kerja Ginjal Kucing
Sebagian besar enzim yang bertugas memecah obat obatan terdapat di hati/liver. Salah satu enzim bernama glukuronil transferase bertugas menempelkan molekul glukuronid pada molekul obat dan membuatnya tidak aktif sehingga dapat dibuang melalui ginjal (air kencing) dan membuat kerja ginjal kuing berat.
7. Merusak Organ
Kucing peliharaan kesayangan adalah salah satu spesies dengan jumlah enzim glukuronil transferase yang sangat sedikit. Oleh karena itu obat-obatan yang menggunakan enzim tersebut, tidak dapat dibuang dengan sempurna melalui ginjal. Obat obatan tersebut cenderung tetap aktif, terakumulasi dalam aliran darah dan menyebabkan kerusakan parah pada organ-organ.
8. Kematian Sel Sel
Pada dosis berlebihan, efek samping parasetamol pada kucing dapat menyebabkan kerusakan dan kematian sel sel hati. Dan pada kucing peliharaan kesayangan menyebabkan gangguan metabolisme hemoglobin yang sering disebut methemoglobinemia. Methemoglobin adalah bentuk hemoglobin yang tidak dapat mengikat & mentranspor oksigen.
Methemoglobin yang berlebihan dalam darah mengakibatkan darah kucing peliharaan kesayangan tidak dapat mengangkut oksigen, tubuh kucing peliharaan kesayangan jadi kekurangan oksigen, jantung berdetak dengan cepat, nafas terengah-engah, dan selaput lendir mulai berwarna coklat tua. Lebih lanjut dapat menyebabkan kematian.
9. Urutan Terjadinya Efek Samping
Gejala gejala akibat memberikan parasetamol pada kucing ini dapat muncul 1-4 hari setelah pemberian efek samping parasetamol pada kucing.
10. Efek Anemia
Efek samping parasetamol pada kucing memiliki efek toxic jika diberikan pada kucing peliharaan kesayangan, karena Kucing peliharaan kesayangan kekurangan enzim glucuronyl transferase yang diperlukan untuk memecah efek samping parasetamol pada kucing secara aman dan
sejumlah kecil efek samping parasetamol pada kucing kecil yang dikonsumsi oleh manusia dan diberikan ke kucing peliharaan kesayangan sudah dapat menimbulkan efek yang fatal. Efek sampingnya adalah kerusakan sel hati dan sel darah merah, sehingga mengakibatkan anemia.
11. Perubahan Detak Jantung dan Lemah dalam Beraktifitas
Gejala awal yakni muntah,keluar air liur (hipersalivasi), dan perubahan warna (discolouration) lidah dan gusi. Beberapa jam pertama, kucing peliharaan kesayangan yang terpengaruh obat efek samping parasetamol pada kucing akan bernapas menjadi lebih cepat, lidahnya menjadi biru dan jantung berdetak lebih cepat. Hal tersebut disebabkan oleh efek berkurangnya oksigen dalam sirkulasi darah.
Kemungkinan besar kucing peliharaan kesayangan akan tertekan, muntah, atau mengalami kebengkakan pada kepala dan kaki. Jika kucing peliharaan kesayangan bertahan dari gejala awal ini, dalam beberapa hari ke depan kemungkinan akan menghasilkan urin yang berwarna merah darah, terjadinya sakit perut (diare/enteritis), dan mungkin menjadi jaundiced (mata menjadi kuning).
12. Tetap Berefek Walaupun Diberikan dalam Jumlah Sedikit
Beberapa tulisan ilmiah melaporkan dosis keracunan efek samping parasetamol pada kucing 50-100 mg/kg BB, tetapi pernah diteliti bahwa dosis kecil 10 mg.kh BB sudah memperlihatkan gejala dan menyebabkan kematian pada kucing peliharaan kesayangan.
Oleh sebab itu, berapapun jumlah pemberian efek samping parasetamol pada kucing tidak disarankan, sekalipun dengan jumlah yang sangat kecil. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa efek samping parasetamol pada kucing bersifat racun/toksik bagi hati karena kucing peliharaan kesayangan tidak bisa menetralisir zat kimia yang terkandung dalam obat tersebut,
sehingga pemberian obat yang mengandung efek samping parasetamol pada kucing pada kucing peliharaan kesayangan akan menyebabkan kerusakan sel hati dan sel darah merah secara singkat. Gejala keracunan dapat dilihat dalam 1-4 hari pasca pemberian dan ditunjukkan dengan muntah, badan menjadi lemah, hipotermia, bengkak pada kaki dan tangan sehingga langkah menjadi tidak terkoordinasi, urin berwarna gelap,
kesulitan bernafas ,depresi, jaundice (kuning) yang tak jarang berlanjut pada koma dan kematian.Jika keadaan belum begitu buruk tindakan-tindakan seperti pemberian oksigen, supportive theraphy dengan infus dan obat-obatan bisa dilakukan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, terima kasih.
Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…
Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…
Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…
Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…
Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…
Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…