Tidak hanya pada mamalia, fenomena kerontokan bulu juga sering kali terjadi pada burung, termasuk pada burung puyuh. Kerontokan bulu pada burung atau yang biasa disebut dengan mabung atau perontokan bulumerupakan salah satu kendala dalam beternak puyuh.
Burung diketahui cukup sering melakukan perontokan bulu. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki atau mengganti bulu-bulunya yang sebelumnya telah rusak. Selain itu, faktor lingkungan seperti adanya perubahan musim juga dapat mempengaruhi burung untuk merontokkan bulunya. Fenomena burung yang merontokkan bulu sendiri biasanya terjadi dalam satu waktu selama satu tahun.
Selain tidak enak dipandang, bulu burung puyuh yang rontok secara tidak normal dapat menyebabkan burung puyuh lebih mudah digigit nyamuk dan kedinginan pada malam hari. Selain itu, nyamuk bisa saja menjadi penyebab malaria unggas dan menularkan penyakit lainnya seperti flu burung. Oleh karena itu, kerontokan bulu pada burung puyuh tidak boleh dianggap sepele.
Selain penyebab yang memicu bulu burung puyuh rontok yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat faktor-faktor lain yang mendorong burung puyuh untuk merontokkan bulunya. Berikut beberapa penyebab bulu burung puyuh rontok:
Terdapat beberapa jenis penyakit yang cukup sering terjadi dan dapat memicu kerontokan pada bulu burung puyuh. Polyomavirus dan Psittacine Beak and Feather Disease merupakan 2 penyakit serius yang dapat menjadi penyebab kerontokan bulu pada kebanyakan burung, termasuk juga pada burung puyuh.
Selain 2 penyakit yang telah disebutkan, infeksi dari virus, bakteri, dan juga parasit lain juga dapat menjadi pemicu kerontokan bulu burung puyuh.
Tungau merah, tungau bulu, atau kutu juga merupakan parasit eksternal yang dapat menyerang burung dan dapat menyebabkan iritasi kulit dan berujung pada kerontokan bulu burung puyuh. UNtuk mengatasi masalah ini, ketahui cara mengendalikan hama yang menyerang burung puyuh secara efektif. Selain itu, jenis vaksin untuk burung puyuh yang perlu diketahui juga dapat membantu menunjang kesehatan milik burung puyuh.
Molting atau yang lebih dikenal sebagai ganti kulit merupakan faktor yang juga dapat memicu kerontokan bulu milik burung puyuh. Burung bisanya mengganti kulitnya setidaknya satu sampai dua kali per tahun.
Burung pada umumnya akan mengganti kulitnya yang aus dan sudah jelek dengan kulit baru. Ketika burung puyuh tengah mengalami pergantiankulit, mereka sering kali akan mematuk tubuhnya atau menggaruk bagian yang sulit dijangkau.
Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses pergantian kulit yang tengah dialaminya. Selain itu, kulit yang baru juga akan menjadi lebih cepat tumbuh.
Selain itu, dengan melakukan hal ini juga akan membantu mengurangi rasa gatal yang timbul pada diri burung puyuh. Keratin juga menjadi lebih lembut sehingga bulu baru dapat lebih mudah menembusnya.
Salah satu dampak buruk yang dapat timbul ketika burung mengalami kurang nutrisi atau malnutrisi yaitu kerontokan bulu. Malnutrisi yang sering kali terjadi pada burung yaitu kekurangan vitamin A. hal ini menyebabkan terganggunya kesehatan bulu dan dapat memicu kerontokan pada bulu milik burung puyuh.
Meskipun merupakan suatu hal yang wajar, namun pemilik burung puyuh pasti tidak mau ketika burung peliharaan mengalami kerontokan bulu akibat dari malnutrisi. Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan nutrisi yang tetap dan sesuai dengan kebutuhan burung puyuh.
Selain kerontokan pada bulu, malnutrisi yang dibiarkan dalam jangka waktu lama bukan hal yang tidak mungkin apabila berdampak pada masalah kesehatan yang lebih serius pada burung puyuh.
Burung puyuh dapat diberikan jenis pakan puyuh petelur bernutrisi tinggi berupa pelet atau pakan alami dengan kandungan protein, sayuran, buah-buahan, dan juga biji-bijian untuk memenuhi kebutuhan nutrisi burung puyuh.
Bulu pada burung puyuh yang rontok juga dapat dipicu karena adanya serangan dari burung lain yang berada dalam sangkar yang sama dengannya. Pertengkaran antar burung puyuh cukup sering terjadi, pemicunya bisa karena perebutan wilayah atau karena berebut pasangan.
Untuk menghindari hal ini terjadi kembali, sebaiknya pisahkan contoh hewan ovipar yang perlu dikenali ini dari burung lain setidaknya selama 6 minggu untuk mencegah serangan dan kerontokkan bulu yang lebih parah. Selain itu, jangka waktu 6 minggu juga dirasa cukup untuk burung menumbuhkan kembali bulu-bulunya yang sebelumnya rontok.
Faktor perubahan suhu dari cuaca dingin menuju cuaca panas juga dapat memicu burung puyuh untuk merontokkan bulunya. Ketika cuaca dingin, burung puyuh akan mempertahankan bulu pada tubuhnya untuk mempertahankan panas dan melindungi tubuhnya dari suhu dingin.
Sedangangkan, pada cuaca panas burung puyuh akan melakukan hal sebaliknya. Ketika cuaca menjadi terik burung puyuh akan merontokkan sebagian bulu pada tubuhnya dengan tujuan untuk mengurangi panas dan melindungi tubuhnya dari cuaca yang panas.
Dalam kehidupan liarnya, burung akan memiliki kawanan atau pasangan untuk berinteraksi. Namun, di penangkaran, mungkin burung puyuh tidak mendapatkannya. Beberapa faktor seperti dominasi, frustasi, territorial, kebosanan, dan kekosongan dapat mendorong gangguan psikologis pada burung. Mereka mungkin akan mencabuti bulunya sendiri untuk mengatasi stres.
Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…
Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…
Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…
Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…
Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…
Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…