Hingga detika ini, terdapat 10 jenis ikan mas yang dikelompokkan berdasarkan morfologi. Ikan mas memiliki beberapa sebutan yang berbeda di setiap daerah seperti raja, rayo, kancra, tikeu, tombro dan ameh.
Jika dalam alam asli, ikan mas hidup dalam perairan sungai, danau dan genangan air lainnya di ketinggian 150 hingga 600 meter dari permukaan laut dengan suhu air sekitar 20 hingga 25 derajat celcius.
Ikan mas yang termasuk hewan omnivora ini dalam alam akan memakan daun daunan, lumut, cacing dan juga serangga sehingga lingkungan budidaya ikan mas haru dibuat menyerupai alamnya. Salah satu cara budidaya ikan air tawar yakni ikan mas yang sering digunakan adalah menggunakan keramba dimana aliran sungai akan dibendung lalu digunakan untuk memelihara ikan mas.
Keramba yang digunakan tidak memakai drum sebagai pelampung namun memakai bambu utuh yang besar. Untuk anda yang tertarik dengan budidaya ikan mas dalam keramba, silahkan simak ulasannya mulai dari pembuatan keramba, pemilihan bibit, perawatan sampai panen selengkapnya dari kami.
Saat ini, keramba yang digunakan tidak hanya keramba dari bambu namun sudah dikembangkan bahkan rakitnya sudah dibuat dari besi yang juga sering dipakai dalam cara memelihara ikan nila. Keramba ini bisa digunakan untuk waduk serta aliran sungai, namun umumnya digunakan untuk sungai dan waduk berukuran kecil.
Untuk membuat keramba dari bambu yang sederhana bisa dipakai untuk memasang kantong jaring atau jala dengan bentuk persegi panjang serta ukuran bervariasi seperti panjang 2 meter dan lebar 2 meter, panjang 7 meter dan lebar 3 meter serta tinggi 2 sampai 3 meter dan berbagai ukuran lain sesuai kebutuhan.
Untuk 4 sudut rakit memakai bambu utuh yang belum dibelah dan untuk menyambung bambu memakai tali ijuk. Untuk pembuatan rakit ini tidak diberi titian sehingga jika ingin memberi pakan ikan mas maka harus mendekati area budidaya dengan getek atau sampan.
Untuk pelampungnya tidak memakai drum namun memakai bambu utuh. Bambu dipotong menjadi 2 sisi lebar dan 2 sisi panjang yang diikat pada bambu yang sudah dipotong dengan tinggi 170 cm dari dasar rakit. Apabila rakit ingin ditenggelamkan pada air setinggi 150 cm, maka pelampung bambu dibuat dengan ketinggian 150 cm juga dan supaya kuat, pelampung bambu harus menggunakan diameter yang besar.
Jaring atau jala yang terbuat dari polyethylene memakai mata jaring yang disesuaikan dengan ukuran ikan mas. Hal yang harus dipastikan adalah ikan mas tidak bisa menerobos keluar namun oksigen dalam keramba tetap bisa terpenuhi dengan baik. Apabila ukuran lubang jaring terlalu kecil dan ikan mas terlalu banyak serta besar, maka bisa mengurangi kadar oksigen dalam keramba.
Untuk ukuran mata jaring atau mesh size yang umumnya digunakan adalah 1/2 inci, 1 inci dan 2 inci yang bisa dibeli dalam bentuk gulungan dengan harga yang sudah ditentukan. Jika ingin menggunakan keramba yang sudah jadi, maka bisa menghubungi petani ikan mas pada lokasi budidaya yang umumnya juga menerima pesanan pembuatan keramba.
Untuk memasang jaring pada rangka rakit, maka digunakan tali plastik atau tali iris dan juga benang plastik untuk merajut lembaran jaring dan hal ini juga berlaku dalam cara memelihara ikan patin dalam keramba. Pemasangan jaring yang sudah berbentuk kantong sesuai dengan ukuran keramba nantinya akan dimasukkan ke dalam rakit dan diikat di setiap bagian ujung rakit. Jika nantinya ditenggelamkan, maka jaring tidak akan bergeser dan setiap sudut juga diberi pemberat seperti batu atau besi sehingga jaring tetap berbentuk siku.
Keramba harus dibiarkan selama beberapa hari hingga kering tergantung cuaca yakni sekitar 3 hingga 5 hari. Penjemuran ini harus dilakukan supaya mikroorganisme penyakit dalam keramba bisa mati.
Pengapuran keramba bertujuan untuk menetralkan pH sebab jika terlalu rendah tidak baik digunakan untuk budidaya ikan mas. pH yang ideal adalah 7 hingga 8. Sedangkan dalam pemupukan digunakan pupuk organik seperti kotoran sapi, kambing, ayam atau kerbau dan jika memang diperlukan bisa ditambah dengan pupuk kimia.
Air menjadi habitat utama ikan sehingga harus dijaga agar ikan mas bisa tumbuh sehat dan berkembang biak dengan normal seperti dalam budidaya ikan bawal. Air yang kotor dan bau harus segera diganti dengan air bersih dan pemberian pakan harus disesuaikan agar tidak ada sisa pakan yang bisa menyebabkan air menjadi kotor dan memicu pertumbuhan bakteri penyebab penyakit ikan mas.
Untuk cara mengganti air keramba bisa dilakukan dengan membuang 50 persen air dan diisi kembali dengan air baru dari aliran sungai. Jika air masih kotor maka bisa diganti sebanyak beberapa kali.
Induk ikan mas yang nantinya akan digunakan pada budidaya harus dipisahkan berdasarkan jenis kelamin dan untuk pakan yang akan diberikan berupa pelet dengan kandungan protein sebanyak 25% serta dosis 3% setiap bibit per hari. Calon indukan haruslah dari keturunan unggulan sehingga benih yang dihasilkan juga berkualitas.
Pemisahan jenis kelamin ini terus dilakukan hingga kedua induk sudah siap untuk pemijahan dan proses pemijahan atau perkawinan ikan mas nantinya juga akan dilakukan pada tempat khusus. Keramba harus dilengkapi dengan kakaban, tempat menempelkan telur dari hasil pembuahan.
Ikan mas betina yang disortir sudah siap untuk dipijahkan jika sudah berumur 1.5 hingga 2 tahun dengan berat lebih kurang 2 kilogram. Sementara untuk induk jantan harus berusia minimal 8 bulan dengan berat sekitar 1/2 kilogram. Untuk membedakan jenis kelamin ikan mas bisa dilakukan dengan mengurut perut dari arah perut menuju ekor. Jika keluar cairan berwarna putih dari kelamin, maka menandakan ikan mas tersebut adalah jantan.
Ada beberapa ciri atau karakteristik ikan mas betina yang sudah siap untuk pemijahan atau sering disebut dengan matang gonad yang juga bisa dilakukan dalam budidaya ikan cupang koi, yakni:
Waktu pemijahan ikan mas akan dirangsang dengan cara membentuk habitat yang terlihat seperti kondisi lingkungan perairan umumnya sehingga ikan mas bisa melakukan pemijahan dengan cara normal yakni rangsangan hormon. Berikut cara cara selengkapnya.
Untuk keramba pendederan bisa ditambahkan 10 hingga 15 karung kotoran ayam dan diisi dengan air kurang lebih 40 cm lalu rendam selama 5 hari tanpa dialiri dengan air seperti dalam cara budidaya ikan komet. Hal ini dilakukan agar plankton yang merupakan sumber pakan alami ikan mas bisa tetap tumbuh dalam keramba pendederan.
Untuk luas keramba 100 meter persegi bisa ditebar larva sebanyak 100 ribu pada pagi hari dan diberikan pakan tambahan seperti tepung pelet atau pelet yang sudah direndam. Sesudah 3 minggu maka bibit ikan mas sudah siap panen dan bisa dijual atau dilanjutkan pemeliharaannya dalam keramba berbeda.
Bibit ikan mas yang sudah mencapai bobot 80 hingga 100 gram menjadi ukuran terbaik untuk menekan angka kematian di keramba pembesaran. Untuk kepadatan penebaran atau kapasitas yang ideal adalah 2 hingga 3 ekor per meter persegi. Benih yang digunakan sebaiknya berukuran sama supaya pertumbuhan ikan mas bisa seragam.
Benih ikan juga sebaiknya tidak langsung ditebar atau dimasukkan dalam keramba namun dilakukan penyesuaian terlebih dahulu. Ini dilakukan supaya ikan tidak stres dan mati sehingga tidak merugi. Untuk cara penebaran terbaik adalah:
Pembesaran ikan mas dilakukan sebagai cara untuk memenuhi permintaan ikan mas untuk dikonsumsi dan ukurannya bervariasi mulai dari 300 gram hingga 1 kilogram yang berbeda dengan cara ternak lele dumbo. Untuk pembesaran ikan mas di keramba umumnya akan dilakukan pada perairan umum. Penempatan jaring akan dipasang sejajar sesuai dengan arah angin dan badan air juga harus cukup luas serta besar sehingga kualitas air bisa selalu stabil.
Sedangkan untuk kedalaman air bisa mencapai jarak antara dasar jaring dengan dasar perairan 1 meter. Untuk kualitas air yang cocok untuk perkembangan ikan mas adalah suhu 27 hingga 30 derajat celcius, oksigen terlarut lebih dari 4.0 mg/l dan kejernihan air tidak boleh kurang dari 80 cm.
Salah satu faktor kegagalan dalam budidaya ikan mas adalah penyakit serta hama. Jika tidak segera diatasi, maka bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar. Beberapa jenis hama berbahaya untuk ikan mas adalah ikan gabus, kepiting, linsang, belut, ular, burung, biawak dan serangga. Sementara untuk jenis penyakit yang sering menyerang ikan mas diantaranya adalah white spot atau bintik putih, kutu ikan, badan bengkak, insang bengkak, cacing kulit, cacing insang, bakteri, jamur, penyakit gatal dan penyakit karena virus KHV.
Pakan adalah hal wajib yang harus diberikan dalam budidaya ikan mas untuk mendukung pertumbuhan ikan mas seperti dalam cara memelihara ikan arwana. Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung karbohidrat, vitamin dan mineral dalam jumlah seimbang. Untuk pakan utama ikan mas sebaiknya mengandung kadar protein sebanyak 25 persen, sedangkan dosis dan jadwal pemberian bisa dilihat berikut ini.
Untuk panen ikan mas sudah bisa dilakukan saat ikan mas berumur 2 hingga 3 bulan atau jika bobotnya mencapai 300 hingga 400 gram per ekor. Perhatikan juga nilai ekonomis atau untung rugi saat panen ikan mas sebab ikan mas lebih dari 3 bulan juga membutuhkan pakan yang lebih banyak dan pertumbuhannya tidak sebanding dengan pakan yang diberikan kecuali jika ikan mas memang dibutuhkan untuk keperluan tertentu seperti dikonsumsi sendiri atau untuk indukan.
Demikian penjelasan terkait bagaimana saja cara melakukan budidaya ikan mas dalam keramba jaring apung yang merupakan salah satu teknologi terbaru dalam melakukan budidaya ikan.
Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…
Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…
Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…
Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…
Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…
Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…