Ikan

15 Cara Budidaya Ikan Kakap di Kolam Terpal dengan Mudah

Budidaya ikan kakap merupakan salah satu jenis budidaya yang bisa memberikan keuntungan besar sekaligus tidak terlalu sulit dalam urusan pemeliharaan. Baik untuk kakap merah atau putih juga bisa dilakukan dengan modal yang tidak terlalu besar dan bisa hidup di area mangrove pinggir pantai, air payau bahkan air tawar. Salah satu budidaya ikan kakap yang mudah dilakukan adalah menggunakan kolam terpal yang jauh lebih efisien dan perawatannya yang tidak sulit.

Selain itu budidaya kakap di kolam terpal juga cocok dilakukan pada lahan yang sempit. Kolam terpal juga merupakan jenis kolam yang bersifat semi permanen atau bisa dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan. Ikan kakap yang merupakan ikan perairan peralihan ini terdiri dari beberapa jenis, namun yang biasanya dibudidayakan adalah kakap merah dan kakap putih. Ikan kakap merah memiliki bentuk panjang dan agak pipih serta hidup dalam perairan dangkal, sedangkan ikan kakap putih merupakan jenis kakap yang paling sering dibudidayakan dengan warna dominasi putih dan sedikit keperakan di bagian perut yang merupakan salah satu jenis budidaya ikan air tawar.

Bagi anda yang tertarik, silahkan simak cara budidaya ikan kakap di kolam terpal terlengkap yang akan kami berikan berikut ini.

  1. Pemilihan Lokasi Budidaya

Memilih lokasi budidaya menjadi faktor utama terpenting. Ikan kakap merupakan ikan yang toleran dengan salinitas tinggi sehingga sebenarnya bisa dipelihara di berbagai tipe perairan. Budidaya ikan kakap bisa dilakukan pada kolam, tambak atau pinggir pantai yang tentu harus dipastikan kualitas airnya. Ikan kakap yang merupakan jenis ikan tropis ini membutuhkan suhu kolam ideal antara 27 hingga 32 derajat celcius dan pastikan kondisi kolam tidak keruh.

  1. Pembuatan Kolam Terpal

Seperti budidaya ikan gabus di kolam terpal, untuk membuat kolam terpal, maka pastikan menggunakan kerangka yang kuat yang berfungsi sebagai dinding penahan kolam. Untuk bahan rangka kolam terpal yang bisa digunakan adalah besi, bambu, batu bata atau baja ringan.

  1. Menyediakan Pompa

Dalam budidaya ikan kakap membutuhkan pompa untuk memperoleh air tawar ataupun air laut. Jika sumber air terlalu keruh dan banyak mengandung lumpur, maka harus disedimentasikan pada bak pengendapan yang selanjutnya akan dipompa menuju bak penyaringan. Pompa sebaiknya dipilih dengan baik dan ukuran pompa disesuaikan dengan jumlah air yang dibutuhkan. Sebagai saran, untuk kapasitas 3 kolam terpal pemeliharaan larva dengan kapasitas 10 meter dari 3 kolam, maka gunakan ukuran pompa 1.5 inci.

  1. Menyiapkan Bak Penampungan Air dan Larva

Bak penampungan air harus dibuat lebih tinggi dari kolam terpal supaya air bisa mengalir menurut gravitasi ke bawah sehingga lebih efisien yang juga dilakukan dalam cara memelihara ikan nila. Untuk volume minimal sama dengan kolam pemeliharaan larva atau juga bisa memakai kolam lain untuk menampung air. Sedangkan untuk kolam pemeliharaan larva bisa dibuat dari kolam terpal, kolam semen atau kolam fiber glass yang masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan berbeda beda. Akan lebih baik jika membuat kolam berukuran kecil supaya tingkat kestabilan suhu bisa terjamin, sedangkan untuk ketinggian kolam antara 1.2 hingga 1.5 meter dan untuk bentuk bisa bulat atau segi empat.

  1. Penyediaan dan Penebaran Benih

Untuk benih kakap merah bisa didapatkan dengan menangkapnya langsung dari alam, namun untuk bibit kakap putih bisa lebih mudah didapatkan dari para peternak kakap putih. Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore sebab suhu air masih lebih dingin. Sebelum bibit ditebar, maka perhatikan kondisi dan juga kualitas air khususnya suhu dan salinitas. Apabila suhu dan salinitas air pengangkutan berbeda dengan kolam budidaya, maka harus dilakukan adaptasi terlebih dahulu.

  1. Reproduksi Kakap

Jika dilihat secara umum, berbeda dengan cara memelihara ikan patin, ikan kakap adalah jenis ikan hermaphrodit yang bisa mengubah jenis kelamin karena berbagai faktor variabilitas.

Di masa awal pertumbuhan yakni berumur 1 sampai 2 tahun, maka ikan kakap cenderung memiliki pertumbuhan testikel sehingga menjadi ikan kakap jantan. Namun ikan kakap akan berubah menjadi betina saat berumur 5 hingga 6 tahun dan untuk reproduksi umumnya akan terjadi pada saat musim hujan.

Pada masa pemijahan, umumnya bisa dibedakan antara ikan kakap jantan dan betina dari ukurannya. Jantan akan terlihat lebih kecil dan ramping dibandingkan betina dan sesudah matang gonad, maka kakap sudah bisa dibuahi dan menghasilkan telur serta bibit baru.

  1. Memelihara Larva

Sebelum larva akan dipindahkan sekitar 1 hingga 2 hari sebelumnya, maka lakukan pembersihan kolam terpal lebih dulu dengan memakai obat atau tanpa obat. Cuci kolam dengan air tawar kemudian sikat dan keringkan selama 1 sampai 2 hari. Jika menggunakan obat, maka bisa dibilas dengan larutan sodium hypokhlorine 150 ppm untuk dinding kolam kemudian dikeringkan selama 2 hingga 3 jam untuk menghilangkan chlorine. Sementara untuk suhu adalah 26 hingga 28 derajat celcius dan salinitas 29 hingga 32 ppt air. Untuk memindahkan air disarankan dilakukan dengan saringan untuk terhindar dari kotoran.

  1. Memindahkan Larva

Tidak seperti cara budidaya ikan nila di kolam terpal, untuk suplai oksigen, lengkapi kolam dengan sistem aerasi serta batu aerasi yang disebar merata dalam kolam.

Larva yang baru menetas nantinya akan memiliki panjang total antara 1.21 sampai 1.65 mm yang melayang pada permukaan air dan berkelompok di dekat aerasi. Sesudah larva berumur 30 hari, maka larva dipindahkan pada kolam yang terlindungi dari cahaya matahari dan kepadatan penebaran awal adalah 20 hingga 80 larva kakap per liter volume air kolam.

Sesudah hari ke 8 hingga 15, maka kepadatan kakap bisa dikurangi menjadi 30 hingga 40 larva per liter dan sesudah hari ke-16 bisa dikurangi kembali antara 20 hingga 30 larva per liter sebab pada umur ini, larva kakap sudah terlihat berbeda dari segi ukuran dan sudah menunjukkan sifat kanibalisme. Untuk tingkat kepadatan larva di setiap tingkatan umur selengkapnya bisa dilihat berikut ini.

  • 1 hingga 7 hari: 70 sampai 80 larva per liter air
  • 8 hingga 15 hari: 30 sampai 40 larva per liter air
  • 16 hingga 23 hari: 20 sampai 30 larva per liter air
  1. Pemberian Pakan Benih Kakap

Mulai hari pertama, larva kakap sudah harus diberikam chlorella serta tetraselmis yang berguna sebagai pakan larva kakap dan juga berguna untuk mengendalikan kualitas air serta pakan rotifer yang berbeda dengan budidaya ikan bawal. Untuk kepadatan penebaran tetraselmis adalah 8 hingga 10 x 1000 sel / ml, sementara untuk schlorella adalah 3 hingga 4 x 10.000 sel per ml.

Saat sudah memasuki umur 2 hari dan larva kakap sudah mulai buka mulut hingga hari ketujuh, maka tambahkan rotifera dengan kepadatan penebaran antara 5 hingga 7 individu per ml dan untuk hari kedelapan sampai ke-14, maka pemberian rotifera bisa ditambahkan menjadi 8 hingga 15 individu per ml.

Sesudah berumur 15 hari, larva sudah bisa diberikan pakan artemia dengan kepadatan 11 hingga 12 individu per ml dan sesudah berumur 12 hari dengan panjang badan kakap mencapai 12 hingga 15 mm, maka larva sudah bisa diberikan cincangan daging segar.

  1. Pemberian Pakan Kakap Dewasa

Ikan kakap adalah jenis ikan karnivora sehingga makanan utamanya adalah hewan yang berukuran lebih kecil dari kakap. Beberapa jenis pakan yang bisa diberikan untuk kakap diantaranya adalah ikan rucah, teri, plankton, udang, cumi cumi dan ikan kecil lain. Kakap memiliki ketahanan untuk mencerna protein dalam jumlah banyak dibandingkan jenis ikan lainnya. Namun jangan sesekali memberikan pakan yang mengandung karbohidrat atau serat sebab bisa mempengaruhi pencernaan kakap. Ikan kakap juga bisa diberikan pakan berupa pelet namun rasa daging ikan kakap terasa kurang dibandingkan kakap yang diberikan pakan alami.

  1. Pengelolaan Air

Seperti cara budidaya ikan komet, untuk memelihara larva kakap putih, maka penggantian air bisa dilakukan sejak hari ke-13 sebanyak 10 sampai 20 persen sampai hari ke-14. Sedangkan pada hari ke-15 sampai ke-25, maka penggantian air bisa dilakukan sebanyak 30 hingga 40 persen yang dilakukan dengan cara penyiponan.

  1. Menggolongkan Ukuran Benih Kakap

Sifat kanibal yang dimiliki larva kakap putih akan terlihat sejak hari ke-10 semenjak diberikan pakan artemia. Penggolongan ukuran dilakukan dua kali yakni penggolongan pertama pada hari ke 10 hingga 14 dan juga penggolongan kedua pada hari ke 20 hingga 25.

  1. Panen Benih Kakap

Untuk cara panen benih kakap tergantung dari bentuk dan untuk kapasitas pemeliharaan dengan kolam yang dilengkapi dengan saluran keluar akan lebih mudah dilakukan dengan menempatkan arus keluar.

Sementara untuk kolam terpal yang tidak dilengkapi dengan saluran keluar, maka panen bisa dilakukan dengan cara mengurangi air pada kolam hingga air tersisa 10 sampai 20 cm. Benih nantinya akan dikumpulkan memakai scopnet dan supaya menghindari benih stres saat panen, maka harus dilakukan dengan hati hati dan diberikan aerasi secukupnya.

  1. Pengendalian Penyakit dan Hama

Streptococcus iniae merupakan jenis bakteri yang menyerang ikan kakap dengan gejala warna tubuh yang berubah menjadi lebih gelap, hilang keseimbangan, berenang secara berputar dan terdapat bintik merah pada tubuh ikan yang juga sering terjadi dalam cara memelihara ikan arwana. Untuk pencegahan yang bisa dilakukan adalah menghindari padat sebar dan juga pemberian pakan terlalu berlebihan serta penanganan yang terlalu kasar. Selain bakteri, kakap juga bisa terkena kutu kulit bernama Neobenedenia dan Benedenia yang sedikit sulit terlihat karena berwarna bening atau transparan. Untuk menghilangkan kutu kulit ini bisa direndam dalam air tawar selama 5 menit.

  1. Panen Ikan Kakap

Untuk panen ikan kakap bisa dilakukan saat sudah memiliki bobot sekitar 500 gram yang merupakan ukuran ideal untuk dipasarkan. Untuk waktu pemeliharaan dari benih seberat 50 gram membutuhkan waktu 6 bulan sampai mencapai ukuran ideal untuk dipanen. Sedangkan untuk benih seberat 200 gram bisa mencapai berat 890 gram per kilo dalam waktu 225 hari.

Demikian ulasan lengkap dari kami tentang cara budidaya ikan kakap di kolam terpal dari mulai persiapan kolam, pemilihan bibit, pakan dan juga perawatan hingga panen yang bisa anda jadikan panduan pada saat ingin memulai budidaya ikan kakap, semoga bisa bermanfaat dan bisa dipraktekkan dengan mudah.

Recent Posts

7 Obat Alami Kelinci yang Tidak Mau Makan dan Cara Membuatnya

Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…

11 months ago

6 Burung yang Tidak Boleh Dekat dengan Lovebird

Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…

1 year ago

7 Jenis Burung yang Bisa Dicampur 1 Kandang

Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…

1 year ago

16 Jenis Burung Hantu Kecil di Indonesia

Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…

1 year ago

10 Hewan Kalem Tapi Mematikan

Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…

1 year ago

16 Hewan Tercepat di Udara

Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…

1 year ago