Ada berbagai macam jenis garangan yang ada di Dunia ini, namun yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia kebanyakan adalah Garangan Jawa. Meski bernama jawa, akan tetapi jenis berikut memiliki tingkat penyebaran cukup luas dan banyak ditemukan juga di Asia Selatan dan Tenggara.
Kalau dilihat memang sama persis seperti musang, akan tetapi sejatinya garangan merupakan spesies berbeda, dan memiliki rabies sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi. Untuk lebih mengenal terkait hewan berikut bisa simak ulasan lengkap ini.
Untuk bentuk tubuh dari garangan jenis ini tidak terlalu besar, bisa dibilang tidak jauh berbeda dengan luwak. Sedangkan untuk cirinya sendiri memiliki moncong runcing dengan ukuran telinga relatif besar, serta memiliki ukuran kaki yang pendek.
Kemudian untuk pangkal ekornya tebal dan runcing di bagian ujungnya. Tubuhnya sendiri memanjang dan sepertinya untuk langkah perawatannya tidak jauh berbeda dengan cara memelihara musang pandan yang banyak diminati oleh khalayak luas.
Dan ukuran panjang biasanya mulai dari 250 hingga 410 milimeter, sedangkan ekornya sendiri bisa mencapai 60 – 80 persen lebih panjang jika dibandingkan dengan kepala dan tubuhnya. Sedangkan berat bisa mencapai 0,5 sampai 1 Kg ketika sudah berumur dewasa.
Pada umumnya garangan jenis ini memiliki warna cokelat kelabu dan ada juga yang cokelat kemerahan. Sehingga ketika hewan ini bersembunyi di lubang jelas saja akan lebih sulit untuk terlihat, lantaran tubuhnya yang tidak mengeluarkan sinar sama sekali.
Dan untuk tempat tinggal dari garangan jawa ini cenderung lebih banyak ditemukan di hutan-hutan terutama yang masih rimbun dengan pepohonan. Karena mereka suka bersembunyi di semak belukar sebagai tempat pertahanan dirinya dari serangan mangsa.
Selain itu, garangan berikut juga bisa ditemukan di area persawahan, tambak dan juga kebun. Dengan demikian bagi anda yang suka berkunjung ke berbagai tempat tersebut bisa jadi akan menemukannya, terutama bagi masyarakat pedesaan.
Untuk jenis makanannya sendiri ternyata tidak jauh berbeda dengan makanan trenggiling, yaitu suka terhadap serangga yang ada di sekitaran. Selain itu, beberapa hewan lain seperti katak, kadal, ular, kalajengking, burung hingga tikus dan bekicot juga menjadi salah satu santapannya.
Jadi ada manfaat juga ketika membiarkan garangan berikut hidup di area persawahan, karena mereka bisa membantu untuk basmi tikus, ular, hingga bekicot yang sering kali menjadi ancaman gagal panen lantaran sudah dikikis oleh mereka sebelum siap panen.
Dan garangan jawa ini untuk mempertahankan populasinya jelas ada masa perkawinan yang terjadi, dimana terbilang cukup singkat. Biasanya hewan memiliki keinginan kawin ketika sudah masanya, seperti kemunculan tanda anjing jantan ingin kawin ini misalnya.
Akan tetapi berbeda dengan garangan ini yang tidak memiliki musim khusus, sehingga kapan saja bisa dilakukan. Dan untuk betina bisa melahirkan 2 – 4 ekor anak, dengan usia kandungan selama kurang lebih selama 6 minggu saja.
Kalau melihat deskripsi sebelumnya, bisa dibilang untuk garangan berikut malah akan membantu para petani membasmi hama padi atau mungkin jagung di persawahan. Mengingat jenis hewan-hewan yang mengganggu di persawahan menjadi diantara jenis makanannya.
Untuk proses pemeliharaannya sendiri gampang, dimana anda harus mempersiapkan kandang terlebih dahulu setidaknya 1,5 x 1,5 meter untuk ukuran dewasa. Anda bisa membuatnya sendiri dari kayu atau mungkin langsung membelinya jadi dari kayu ataupun jeruji besi.
Dan kalau memang berniat memelihara untuk sebagai peliharaan saja, disarankan merawat sejak bayi karena sifat alami garangan jawa begitu ganas dan susah dikendalikan. Bisa jadi akan lebih sulit ketimbang cara melatih anjing agar tidak galak ketika sudah berumur dewasa.
Selain itu anda juga tidak boleh memperlakukan hewan ini semena-mena walaupun galak, anda harus memberikannya makan ketika berada di kandang dan juga minum dalam sebuah wadah khusus, kurang lebih sama persis seperti cara merawat musang rase.
Anda juga dapat memandikan garangan ini kalau memang dirasa sudah bersahabat, akan tetapi kalau memang masih belum bisa menyemprotkan air dari luar kandang saja, itu akan terasa lebih aman bagi anda sendiri dalam perawatannya.
Untuk membuatnya lebih bersahabat ini ada berbagai macam hal yang bisa dilakukan, tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan cara menjinakkan musang pandan. Dimana anda harus rutin memberikan makan setiap harinya dari tangan anda sendiri.
Akan tetapi jangan terlalu dekat ataupun langsung dilemparkan begitu saja, usahakan dekati dengan perlahan dan hati-hati agar tidak dicakar. Kemudian kasih perhatian secara terus menerus, merawat dan memandikannya dengan rutin.
Dengan melakukan beberapa langkah tersebut, besar kemungkinan garangan akan nurut dengan sendirinya. Jadi anda bisa mengeluarkan garangan dari kandang untuk sesekali, bermain dengannya dan bersenang-senang.
Kira-kira seperti itulah berbagai macam klasifikasi dan penjelasan mengenai garangan jawa yang dapat anda ketahui dengan detail. Mungkin setelah pembahasan berikut anda jadi lebih tertarik untuk memeliharanya? Jangan lupa ketahui juga pembahasan mengenai cara agar musang mau makan sendiri sehingga tidak repot.
Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…
Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…
Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…
Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…
Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…
Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…