Udang

14 Cara Budidaya Lobster Mutiara Bagi Pemula

Jenis lobster mutiara adalah jenis lobster yang paling banyak diburu para nelayan karena harganya yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan lobster jenis pasir.

Lobster mutiara yang dalam nama Latin disebut dengan Panulirus ornatus ini juga memiliki nama lain di berbagai daerah seperti lobster karang tropis, lobster batu berukir, lobster berduri dan masih banyak lagi yang lainnya.

Lobster ini merupakan jenis lobster yang memiliki daging banyak. Lobster ini seringkali diselundupkan ke luar negeri karena memang harganya yang sangat tinggi dan bisa memberikan keuntungan sangat berlimpah. Untuk anda yang tertarik dengan budidaya lobster mutiara ini, cara cara selengkapnya bisa disimak dalam ulasan yang kami berikan berikut ini.

  1. Pilih Lokasi Terbaik

Berbeda dengan budidaya lobster air tawar, langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memulai budidaya lobster mutiara adalah memiliki lokasi yang mudah terjangkau supaya tidak sulit saat proses reproduksinya. Pilih lokasi yang aman dari badai atau cuaca ekstrim.

Beberapa lokasi yang cocok adalah pesisir pantai atau telur sebab tidak akan mengganggu budidaya lobster mutiara. Area budidaya juga harus dipastikan bebas dari limbah pabrik dan juga sampah karena sangat mengganggu perkembangan lobster mutiara dan akan lebih baik jika memilih lokasi yang jauh dari muara sungai agar kadar keasaman air bisa terjaga dengan baik.

  1. Kedalaman Air Budidaya

Hal selanjutnya adalah masalah kedalaman air budidaya lobster mutiara yang harus dipersiapkan yakni sekitar 5 hingga 15 meter di bawah permukaan laut. Lokasi pada bagian dasar pantai ini juga harus memiliki dasar pasir atau berkarang dan kecepatan aru juga harus diperhatikan dengan baik yakni sekitar 25 hingga 50 cm per detik. Sedangkan untuk suhu yang dibutuhkan adalah antara 28 hingga 39 derajat celcius dengan salinitas air antara 28 hingga 35 ppt dan kadar pH mencapai 7 hingga 8.5.

  1. Membuat Kolam Jaring Apung

Sesudah lokasi budidaya lobster mutiara selesai dipersiapkan dan sudah memenuhi syarat, maka selanjutnya adalah membuat penangkaran atau kolam terapung yakni dengan menggunakan jaring yang tentunya berbeda dengan budidaya lobster air tawar di aquarium yang tidak membutuhkan jaring.

Jaring ini dibuat sesuai dengan kebutuhan yakni bisa menampung sekitar 20 hingga 50 ekor lobster mutiara dalam setiap kolam. Sesudah jaring terpasang dengan rapat, maka tambahkan dengan shelter atau tempat persembunyian yang berguna untuk menghindari kanibalisme saat sedang mengganti kulit atau molting. Untuk pembuatan shelter ini bisa menggunakan bambu yang ditenggelamkan ke dasar jaring atau juga bisa menggunakan rumput laut.

  1. Pemilihan Bibit Lobster Mutiara

Untuk memilih bibit yang berkualitas, ada baiknya memiliki bibit yang baru saja ditangkap dari laut. Sedangkan untuk ukuran bibit lobster mutiara pada umumnya adalah 10 hingga 30 gram per ekor. Agar mempermudah pemeliharaan dan bisa panen dengan cepat, maka bibit bisa dibeli langsung dari nelayan dan perhatikan juga kualitas bibit lobster mutiara tersebut. Selalu beli larva lobster mutiara pada petani lokal.

Larva lobster mutiara yang baru menetas dari cangkang akan berbentuk kecil, berwarna transparan dan ukuran mata besar serta tubuh berduri. Larva ini nantinya akan tumbuh dalam 4 tahap larva sampai akhirnya menjadi seekor lobster. Hindari menebar larva lobster dengan ukuran yang berbeda sebab larva lobster mutiara yang masih kecil bisa dimangsa oleh lobster yang lebih besar. Agar larva tersebut bisa tumbuh dengan sehat, maka pastikan untuk memberi makan. Jika di alam liar, lobster mutiara umumnya memakan krustasea kecil, ikan dan juga moluska.

  1. Karantina Bibit Lobster Mutiara

Sesudah bibit berkualitas didapatkan, maka cara budidaya lobster air laut selanjutnya adalah mengkarantina bibit tersebut supaya tidak mudah mati dan stres karena perjalanan. Sementara untuk proses penebaran sangat disarankan dilakukan pada saat cuaca tidak terlalu panas seperti pagi, sore dan malam hari.

Dalam budidaya lobster jenis ini juga harus dilakukan aklimitasi lebih dulu dengan cara mengapungkan lobster pada permukaan laut yang bertujuan supaya lobster mutiara bisa menyesuaikan diri dengan suhu yang ada dalam air kolam. Proses aklimitasi ini memerlukan waktu sekitar 25 hingga 30 menit.

  1. Pemberian Pakan Lobster Mutiara

Untuk pemberian pakan lobster mutiara ini bisa dikatakan tidak terlalu susah sebab lobster mutiara bisa diberikan ikan rucah yang masih segar, tiram, bekicot dan beberapa jenis pakan lainnya. Untuk pemberian pakan lobster dilakukan 2 kali sehari yakni pagi dan sore hari dan pastikan agar pakan tidak tersisa supaya tidak membusuk dan bisa meracuni lobster mutiara.

Pakan lain yang mudah diberikan untuk lobster mutiara adalah pelet tenggelam yang juga merupakan makanan pokok lobster mutiara. Tambahkan juga beberapa jenis sayuran seperti daun kubis, zucchini atau kacang polong yang sudah dikupas dan juga beberapa makanan beku seperti cacing darah, ikan beku, udang air asin dan daphina serta ayam yang sudah dimasak bisa diberikan sesekali.

  1. Tingkatkan Kenyamanan Lokasi Budidaya

Lobster mutiara termasuk hewan yang senang untuk bersembunyi di tempat yang nyaman dan juga gelap sehingga lingkungan yang kondusif harus dipersiapkan yang sebenarnya sama dengan cara budidaya lobster air tawar di kolam terpal.

Tambahkan elemen seperti pipa PVC, batum, bambu atau tanaman yang bisa digunakan lobster untuk bersembunyi dan juga memanjat. Tambahkan juga karang berlubang yang khususnya sangat dibutuhkan saat lobster mutiara sedang berganti cangkang. Sedangkan untuk paparan cahaya diusahakan seminim mungkin supaya lobster bisa lebih nyaman.

  1. Atur Palung Penampungan Lobster

Beberapa palung padat juga harus dipersiapkan untuk menjaga agar lobster mutiara aman dari ancaman predator.

Tempatkan palang tersebut saling berdampingan dalam satu baris sehingga mudah saat akan diakses dan isi palung dengan air asin yang bersih. Palung ini bisa dibeli pada toko pertanian atau juga bisa dengan cara online.

  1. Pertahankan Salinitas Air

Dalam budidaya lobster mutiara, salinitas air juga harus dipertahankan yakni antara 30 hingga 35 bagian per juta yang berbeda dengan cara budidaya udang hias.

Gunakan campuran garam komersial dan ikuti petunjuk untuk memperoleh salinitas antara 30 hingga 35 bagian per juta dan gunakan juga test kit untuk memastikan kadar yang paling tepat.

Gunakan selalu air laut alami dan tambahkan lebih banyak garam untuk meningkatkan salinitas dengan cara mengencerkan air yang disaring untuk menurunkan salinitas.

  1. Pertahankan pH Air

PH air juga harus dipertahankan yaki antara 6.5 hingga 8.5. Untuk memeriksanya bisa menggunakan alat uji pH, jika pH rendah maka bisa ditambahkan dengan 1 sendok teh baking soda per 19 liter dan tunggu beberapa jam lalu tes kembali.

Jika pH terlalu tinggi, maka bisa meletakkan jaring lumut gambut dalam saringan dan biarkan selama 2 hari sebelum dilakukan pengujian selanjutnya. Perhatikan untuk tidak memasukkan lobster mutiara sampai pH yang tepat sudah didapatkan.

  1. Perawatan Setiap Minggu

Perawatan setiap minggu sangat dibutuhkan supaya palet bisa tetap bersih yang juga harus dilakukan dalam budidaya udang galah. Dalam setiap minggu, keluarkan 10 hingga 15% air dari palung dan ganti dengan air yang dikondensasi. Beli kit pengolah air dasar dan pakai untuk memeriksa pH air lalu tingkatkan juga salinitas setiap 1 kali seminggu. Perhatikan juga bagian filter dan bilas jika memang diperlukan. Ganti segera filter jika tersumbat atau rusak atau kinerjanya menurun.

  1. Pakai Filtrasi Baik

Pakai selalu filtrasi yang baik untuk mengalirkan oksigen dan juga membuang sampah. Beberapa filter dan pompa bisa menjaga kebersihan air dan juga memperkaya kandungan oksigen dalam air yang akan mempercepat pertumbuhan lobster mutiara sekaligus mencegah penyebaran penyakit. Sedangkan untuk sistem saringan perlokasi gravitasi berguna untuk menghilangkan gas dan juga mengoksidasi air.

Saringan biologis mekanis akan berguna untuk membuang limbah dari air dan mengubahnya menjadi nitrat yang tidak beracun sehingga aman untuk lobster. Jagalah selalu kebersihan dan penyaringan air untuk melindungi lobster dari penyakit yang bisa menyebar sangat cepat dalam budidaya.

  1. Tambahkan Kelambu

Kelambu juga bisa ditambahkan agar bisa menjaga lobster tetap aman. Tambahkan kelambu diatas palung untuk mencegah lobster melarikan diri dan tambahkan bilah bambu di bagian atas palung untuk menambah keamanan. Ini akan sangat membantu tukak lobster supaya aman dari predator seperti burung.

Kelambu ini bisa dibeli dengan mudah di toko toko peralatan ikan atau bahkan toko perbaikan rumah. Namun hal ini tidak diperlukan dalam budidaya udang air tawar di aquarium sebab tidak butuh penambahan kelambu lagi.

  1. Panen Lobster

Lobster sudah bisa dipanen saat berumur 6 hingga 7 bulan dan bobotnya sudah mencapai minimal 1 kilogram. Lobster bisa diambil dari palung dengan memakai jaring dan tempat lobster yang baru dipanen dalam wadah penuh air laut sebelum di pak. Hindari panen lobster saat sedang hujan karena lobster bisa mati saat terkena air tawar dari hujan tersebut.

Lobster yang baru saja dipanen harus sesegera mungkin dikirim agar masih hidup saat sampai ke tangan konsumen. Bungkus lobster dengan kain yang sudah dibasahi dengan air laut dan masukkan dalam kotak styrofoam dan untuk menjaga kesegaran lobster, maka simpan kotak styrofoam dalam es dan segera kirim.

Meskipun budidaya lobster mutiara bisa memberikan keuntungan yang sangat besar melebihi harga jenis lobster lainnya, namun ada beberapa tahapan penting yang harus dilakukan dalam budidaya dan terbilang cukup sulit dan membutuhkan ketekunan serta ketelitian. Semoga ulasan dari kami kali ini bisa banyak membantu anda.

Recent Posts

7 Obat Alami Kelinci yang Tidak Mau Makan dan Cara Membuatnya

Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…

11 months ago

6 Burung yang Tidak Boleh Dekat dengan Lovebird

Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…

1 year ago

7 Jenis Burung yang Bisa Dicampur 1 Kandang

Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…

1 year ago

16 Jenis Burung Hantu Kecil di Indonesia

Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…

1 year ago

10 Hewan Kalem Tapi Mematikan

Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…

1 year ago

16 Hewan Tercepat di Udara

Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…

1 year ago