Burung walet merupakan spesies burung yang secara alami berhabitat di dekat laut. Kemudian bila dilihat dari bentuk tubuhnya terlihat meruncing keluar dibagian sayap dan pada ekornya cukup panjang seperti garpu. Untuk warnanya dari kepala hingga ekornya, si burung ini bewarna hitam di bagian atas dan bewarna coklat pada bagian bawah. Untuk habitatnya ia bisa bermigrasi hingga daerah pemukiman, gua hingga ruangan besar. Hal ini menyebabkan dalam beternak burung walet, pemiliki menyediakan gedung besar agar si walet tetap tinggal disana. Kemudian burung walet ini tidak seperti kebanyakan burung yang ada, burung ini tidak dapat bertengger karena kakinya yang sangat pendek sehingga jarang berdiri diatas tanah namun bisa menempel pada dinding tembok ataupun atap.
Kemudian burung walet ini termasuk hewan ekolokasi, yang membuat ia dapat terbang walaupun dalam keadaan yang gelap. Hal ini membuat peternak walet tidak perlu menyediakan lampu besar-besaran agar gedungnya terang namun cukup dengan ventilasi matahari maupun cahaya lampur di sekitar gedung asal tercukupi. Kemudian dalam membuat sarang, burung ini melakukan secara berkelompok dan dibuat dari air liur dan ini yang diburu penggemarnya.
Nilai ekonomisnya tsb memang sudah sangat terjamin, karena sarangnya dapat dijual dan dihargai cukup menjanjikan. Burung ini merupakan pemakan serangga yang memiliki tipe terbang yang meluncur. Kemudian memiliki sifat setia yang selalu pulang kesarang walaupun cukup jauh kesana-kemari mencari makanan. Sehingga ini termasuk kesulitan burung walet yang susah menetap dan menjadi sangat mahal,
sehingga untuk sukses memelihara burung walet, maka Kamu harus tahu 12 cara memelihara burung walet, cekidot!
1. Pembibitan anakan
Dalam memelihara burung walet, awalnya Kamu bisa membeli telur burung walet yang tersedia dipasar burung yang menyediakan telur burung walet dengan kualitas yang cukup diakui, kemudian Kamu juga bisa membelinya juga di pasar onine dengan harga yang memang tidak terlalu mahal. Untuk 30 buah telur, Kamu bisa membeli dengan merogoh kocek hingga 200 ribuan tergantung daerahnya .
2. Pengembangan rumah walet
Setelah Kamu membeli, maka Kamu akan meletakkan telur waletnya yang kemudian Kamu lakukan yaitu memodifikasi tempat burung tersebut dengan memberikan pla aluminium yang bisa diletakkan di sudut atap yang biasanya burung walet menyukai plat aluminum untuk membuat sarang. Dalam peletakan Kamu sebaiknya hati-hati, disarankan Kamu menggunakan tangan yang sudah diusapkan kotoran maupun sarang burung walet agar bau manusia Kamu hilang dan si walet tak menyadari.
3. Syarat lingkungan kandang
Untuk kondisi sekitar kandang, sebaiknya kandang ditempatkan pada tempat yang jauh dari keramaian, kemudian suhu yang ada pun sekitar 24 C -26 C, usahakan kondisi kandang pun cukup ventilasi udara dan jendela agar si walet pun bisa masuk. Kemudian untuk kelembaban udara sekitar 80%-95%.
4. Dalam persiapan kandang rumah walet
Untuk ukuran kandang dibutuhkan sebuah bangunan gedung besar dengan berbagai ukuran luas mulai dari 10 x 15 m hingga 10 x 20 cm. dalam ukuran pun, semakin tinggi bubungan dan semakin jauh jarak antara plafon, makan rumah walet semakin baik karena cukup disukai burung walet.
Rumah walet pun bisa diberi roving room yang merupakan tempat walet berputar-putar atau resting room untuk beristirahat dalam sarang burung. Kemudian pada rumah walet juga dibuat lubang bagian atas untuk keluar masuk walet dengan ukuran 20 x 20 cm2 atau 20x 35, dan kuantitas yang disesuaikan.
5. Pembibitan burung walet
Ketika Kamu dalam tahap pembibitan burung walet, maka Kamu harus bisa memancing burung walet dengan menggunakan tape recorder yang berisikan suara burung walet atau jenis sriti. Kemudian Kamu juga bisa menumpuk jerami yang sudah ada beberapa serangga kecil pakan walet. Untuk waktu pemancingan sebaiknya dilakukan pada osre hari dari jam 4 hingga pukul 6. Namun, sebelumnya pula Kamu bisa meletakkan telur burung walet yang ditetaskan didalam gedung Kamu.
6. Penetasan
Mengenai penetasan, burung walet yang masih menetas masih dalam keadaan kondisi lemah dan belum memiliki bulu sehingga dibutuhkan media yang hangat agar memberikan pemanasan. Kemudian untuk burung yang berumur 2-3 hari belum perlu untuk mengeluarkannya dari mesin tetas, Kamu bisa memberikan klimatisasi dahulu dengan menurunkan 1-2 derajat dalam mesin kemudian membuka ventilasi mesin. Dalam pemberian pakan pun, anakan walet belum bisa akan sendiri sehingga Kamu harus memberikannya dengan disuap berupa pakan kroto sebanyak 3 kali sehari.
Untuk berumur 10 hari, Kamu bisa memindahkan ke kotak khusus yang diberi alat pemanas kemudian pada 43 hari, anakan walet bisa dipindahkan ke rumah walet pada malam hari. Anakan tsb pun perlu diberi rak dengan ketinggian 2 meter dari lantai.
7. Pakan walet
Dalam pakan burung walet, sebenarnya Kamu tidak perlu khawatir karena burung walet bisa mencari pakannya sendiri berupa serangga-serangga kecil di sawah, hutan, pantai dll. Namun, jangan lupa Kamu harus menyediakan pakan berupa serangga dirumah walet terutama pada musim kemarau. Untuk memudahkan dalam penyediaan pakan, Kamu bisa membuat kolam yang nantinya akan menjadi sarang kutu maupun nyamuk yang menjadi pakan walet, kemudian menanam tanaman tumpang sari dan buah busuk di pekarangan.
8. Pembersihan sarang burung walet
Kotoran yang ada di sarang dapat Kamu bersihkan 3 minggu sekali dengan menggunakan alat sekop sampai bersih. Namun, kotorannya jangan dibuang namun dikumpulkan dalam karung ataupun diletakkan saja dirumah walet tsb. Ketika Kamu melakukan pembersihan maupun pemanenan jangan salah langkah karena bisa saja si walet akan merasa terusik dan lari dari kandang.
9. Pemanenan sarang walet
Dalam pemanenan, Kamu bisa melakukan beberapa kali dalam setahun seperti 2-4 kali setahun, dengan beberapa cara seperti :
10. Hama
Sama seperti hewan ternak lainnya, burung walet pun memiliki hama yang harus dicegah yaitu semut, kadal, burung hantu, tikus maupun kecoa. Penangannya yaitu dengan memburunya dengan senapan angin untuk menembak hama tsb.
11. Pasca panen
Hasil panen dilkumpulkan kemudian dibersihkan. Setelahnya, Kamu bisa melakukan penyortiran dahulu atas sarang yang didapat dari kotoran-kotoran yang menempel. Kemudian Kamu baru bisa menjualnya. Sarang walet yang siap makan dapat dihargai Rp. 9- 12 Juta/ Kg untuk yang mangkok, kemudian yang sudut 7Juta/ Kg, patahan Rp. 5 – 6 Juta/ Kg, campur Rp. 9,4 Juta/ Kg dan ancuran Rp 2jt/kg.
12. Ventilasi
Untuk lingkungan walet, dibuat dengan daerah yang gelap dan lembab sehingga tempat budidaya ini pun dibuat sangat rapat yang terdiri dari
Memelihara walet tidaklah sulit namun bukanlah hal yang mudah, kamu perlu telaten dalam memeliharanya, memperhatikan detil yang ada hingga menjadi kesatuan yang cukup menggembirakan dalam hal pemanenan. Demikianlah, beberapa cara yang bisa Kamu lakukan yang dikemas dalam 12 cara memelihara burung walet, semoga Kamu bisa menerapkannya dan berbuah kesuksesan.
Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…
Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…
Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…
Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…
Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…
Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…