yang paling sering terserang karena masalah kebersihan ialah pada kulit, berikut Penyakit Kulit pada Burung Murai yang wajib dipahami oleh para peternak burung murai.
1. Cacar
Penyakit kulit pada burung murai cacar burung murai disebabkan oleh DNA Kuman virusukuran besar. Terdapat 4 jenisKuman virus burung murai yang mirip satu sama lain dan secara alami menginfeksi jenisburung murai sesuai dengan namanya, yaitu : Virus Fowl kuman, Virus Turkey kuman, Virus Pigeon kuman dan Virus Canary kuman. (Baca juga mengenai ramuan tradisional agar murai cepat gacor)
Cacar dapat terjadi dalam salah satu bentuk yaitu bentuk kulit atau bentuk difterik, ataupun kedua bentuk tersebut. Gejala nyata bervariasi tergantung pada : kepekaan inang/hospes, virulensi virus, distribusi lesi dan faktor komplikasi yang lain. Gejala umum yang timbul adanya pertumbuhan yang lambat pada burung murai muda, penurunan telur pada periode bertelur,adanya kesulitan bernapas dan makan. (Baca juga mengenai obat untuk burung murai stres)
Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksin. Seperti penyakit kulit pada burung muraiakibat virus yang lain, untuk penyakit kulit pada burung murai cacar tidak ada obat yang spesifik dan efektif, umumnya dokter hewan akan memberikan pengobatan dengan menggunakan salep pembunuh virus. (Baca juga mengenai obat untuk burung murai lumpuh)
2. Candidiasis
Candidiasis merupakanpenyakit kulit pada burung murai mikal yang disebabkan oleh Jamur. Jamur telah dikenal dan dipelajari sejak abad ke18. Penyakit kulit pada burung murai ini terutama disebabkan oleh kebersihan yang tidak baik.
Jamur dapat hidup sebagai benalu tanpa menyebabkan kelainan pada berbagai permukaan tubuh hewan. Jenis Jamur yang dikenal banyak menimbulkanpenyakit kulit pada burung murai adalah Jamur albicans. (Baca juga mengenai budidaya murai batu)
Gejala pada burung murai terserang candidiasis tidak terlalu spesifik, namun akibatpenyakit kulit pada burung murai ini pertumbuhan burung murai menjadi terhambat, bulu berdiri, atau burung murai mengalami diare. (Baca juga mengenai cara ternak murai ekor panjang)
Pencegahan candidiasis hanya bisa dilakukan dengan meningkatkan standar kebersihan, menghindari pemberian obat, antibiotik, dan coccidiostat, serta menghindari stimulan pertumbuhan berlebihan yang dapat mempengaruhi flora normal pada saluran kulit. Pengobatan dapat dilakukan menggunakan cooper sulfat dengan takaran 1 : 2000 (1 bagian cooper sulfat dan 2000 bagian air minum).
3. Ringworm
Ringworm adalahpenyakit kulit pada burung murai menular pada permukaan kulit yang disebabkah oleh virus. Virus penyebabpenyakit kulit pada burung murai ini termasuk dalam kelompok Dermatophyta. Terdapat 4 (empat) genus yaitu Trichophyton, Microsporum, Epidermophyton, dan Keratinomyces, yang menyebabkanpenyakit kulit pada burung murai adalah Trichophyton dan Microsporum.
Pada burung murai gejala nyata berupa bercak kecil berwarna putih kotor pada jengger, dapat meluas ke bagian lain dari kepala terutama yang tidak berbulu. Selanjutnya pada bagian yang terluar dari bercak tersebut akan tertutup oleh lapisan virus berbentuk seperti kerak berbutir.
Pencegahan ringworm dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit dan kesehatan tubuh. Ringworm jenis tertentu dapat sembuh dengan sendirinya. Pengobatan dapat dilakukan dengan 2 (dua)cara, yaitu dengan olesan atau pengobatan per oral melalui mulut. Obat yang digunakan mengandung lemak, jodium sulfa atau asam salisilat.
4. Bubul
Terdapat caplak atau kutil dengan tekstur keras, Burung murai terlihat mulai merasakan tidak nyaman, Kuku burung murai memanjang, Kaki terlihat membengkak, Sisik di kaki melebar dari ukuran aslinya
Kurangnya kebersihan sangkar burung murai dan tempat bertengger, menjadi salah satu faktor utama timbulnyapenyakit kulit pada burung murai yang dikhawatirkan banyak pencinta burung murai ini.
Pegang tubuh Burung murai dengan pelan dan lembut.Mencuci kaki yang terkenal bubul dengan air hangat, ulangi terus sampai bubul menjadi lebih lunak.Lalu keringkan pada daerah yang terkena air, atau bisa dilap dengan kain kering dan bersih.Lalu olesi obat luar berupa salep anti jamur seperti canestin, daktarin, betason N, salep88, dan lain sebagainya.
Jangan memandikan Burung murai selama 2 hari setelah pemberian salep.Setelah 2 hari, cuci kembali kaki Burung murai menggunakan air hangat, olesi salep lagi, dilakukan secara rutin selama 3 minggu.Tanda yang paling menonjol ketika Burung murai mulai sembuh adalah pada bagian kaki yang mengering dan mulai mengelupas.
5. Ciak Bulu
Sering mengarahkan paruhnya ke arah pangkal bulu. Burung murai murai terlihat gelisah. Burung murai murai stres.Sering terlihat suka mematuk.Terdapat kutu dan mengalami macet bunyi.
Ciak bulu pada burung murai disebabkan oleh tungai, namun harus diketahui terlebih dahulu kutu jenis apa yang menyerang untuk menentukan pengobatannya. Berikut ada cara yang mudah untuk mengenali tandatanda adanya kutu
pada kulit Burung murai : Pasangkan kain putih pada setiap sisi kandang dan biarkan dalam satu malam. Paginya, lepas kain dari kandang dan periksalah, apakah ada bintik hitam dan merah di permukaan kain tersebut. Apabila benar ditemukan tanda seperti di atas, sudah pasti Burung murai terkena ciak bulu.
Gunakan shampo khusus untuk memandikan, Kurangi ekstra food berprotein tinggi, Menjaga kebersihan kandang
6. Kutu
Penyakit kulit pada burung muraiburung murai ini sering menyerang Burung murai peliharaan betina yang sedang mengeram dan pada peliharaan jantan menyebabkan jarang berbunyi.
Penyebab timbulnya kutu bisa terjadi karena kandang yang kotor, lembab, dan jarang dibersihkan.
Gejala yang timbul akibat kutu ini adalah burung murai terlihat gelisah, sering mematuk bulu bulunya, bulu rontok dan kicauan Burung murai peliharaan menjadi lemah. Jika kondisi ini terus dibiarkan dapat mengakibatkan nafsu pakan burung murai berkurang dan bisa mengakibatkan kematian.
Cara mengobatinya dengan memindahkan peliharaan ke dalam kandang khusus, memandikannya secara teratur agar lebih bersih dan jemur burung murai sedikit agak lama dari biasanya. Berikan juga antibiotik kutu yang bisa dicampukan ke dalam air saat memandikannya.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, berikan perawatan dengan mengedepankan kebersihan tubuh dan lingkungan agar burung murai peliharaan sobat jauh dari segala penyakit kulit, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.
Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…
Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…
Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…
Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…
Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…
Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…