Burung

6 Penyakit Kulit pada Burung Murai

Burung murai tentu harus dipelihara dengan memperhatikan kondisi kebersihan tubuh dan kandang atau lingkungan sekitarnya, perawatan yang tidak tepat dapat beresiko penyakit kulit pada burung murai dan

yang paling sering terserang karena masalah kebersihan ialah pada kulit, berikut Penyakit Kulit pada Burung Murai yang wajib dipahami oleh para peternak burung murai.

 

1. Cacar

  • Penyebab

Penyakit kulit pada burung murai cacar burung murai disebabkan oleh DNA Kuman virusukuran besar. Terdapat 4 jenisKuman virus burung murai yang mirip satu sama lain dan secara alami menginfeksi jenisburung murai sesuai dengan namanya, yaitu : Virus Fowl kuman, Virus Turkey kuman, Virus Pigeon kuman dan Virus Canary kuman. (Baca juga mengenai ramuan tradisional agar murai cepat gacor)

  • Gejala

Cacar dapat terjadi dalam salah satu bentuk yaitu bentuk kulit atau bentuk difterik, ataupun kedua bentuk tersebut. Gejala nyata bervariasi tergantung pada : kepekaan inang/hospes, virulensi virus, distribusi lesi dan faktor komplikasi yang lain. Gejala umum yang timbul adanya pertumbuhan yang lambat pada burung murai muda, penurunan telur pada periode bertelur,adanya kesulitan bernapas dan makan. (Baca juga mengenai obat untuk burung murai stres)

  • Pengobatan

Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian vaksin. Seperti penyakit kulit pada burung muraiakibat virus yang lain, untuk penyakit kulit pada burung murai cacar tidak ada obat yang spesifik dan efektif, umumnya dokter hewan akan memberikan pengobatan dengan menggunakan salep pembunuh virus. (Baca juga mengenai obat untuk burung murai lumpuh)

2. Candidiasis

  • Penyebab

Candidiasis merupakanpenyakit kulit pada burung murai mikal yang disebabkan oleh Jamur. Jamur telah dikenal dan dipelajari sejak abad ke18. Penyakit kulit pada burung murai ini terutama disebabkan oleh kebersihan yang tidak baik.

Jamur dapat hidup sebagai benalu tanpa menyebabkan kelainan pada berbagai permukaan tubuh hewan. Jenis Jamur yang dikenal banyak menimbulkanpenyakit kulit pada burung murai adalah Jamur albicans. (Baca juga mengenai budidaya murai batu)

  • Gejala

Gejala pada burung murai terserang candidiasis tidak terlalu spesifik, namun akibatpenyakit kulit pada burung murai ini pertumbuhan burung murai menjadi terhambat, bulu berdiri, atau burung murai mengalami diare. (Baca juga mengenai cara ternak murai ekor panjang)

  • Pengobatan

Pencegahan candidiasis hanya bisa dilakukan dengan meningkatkan standar kebersihan, menghindari pemberian obat, antibiotik, dan coccidiostat, serta menghindari stimulan pertumbuhan berlebihan yang dapat mempengaruhi flora normal pada saluran kulit. Pengobatan dapat dilakukan menggunakan cooper sulfat dengan takaran 1 : 2000 (1 bagian cooper sulfat dan 2000 bagian air minum).

3. Ringworm

  • Penyebab

Ringworm adalahpenyakit kulit pada burung murai menular pada permukaan kulit yang disebabkah oleh virus. Virus penyebabpenyakit kulit pada burung murai ini termasuk dalam kelompok Dermatophyta. Terdapat 4 (empat) genus yaitu Trichophyton, Microsporum, Epidermophyton, dan Keratinomyces, yang menyebabkanpenyakit kulit pada burung murai adalah Trichophyton dan Microsporum.

  • Gejala

Pada burung murai gejala nyata berupa bercak kecil berwarna putih kotor pada jengger, dapat meluas ke bagian lain dari kepala terutama yang tidak berbulu. Selanjutnya pada bagian yang terluar dari bercak tersebut akan tertutup oleh lapisan virus berbentuk seperti kerak berbutir.

  • Pengobatan

Pencegahan ringworm dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit dan kesehatan tubuh. Ringworm jenis tertentu dapat sembuh dengan sendirinya. Pengobatan dapat dilakukan dengan 2 (dua)cara, yaitu dengan olesan atau pengobatan per oral melalui mulut. Obat yang digunakan mengandung lemak, jodium sulfa atau asam salisilat.

4. Bubul

  • Gejala

Terdapat caplak atau kutil dengan tekstur keras, Burung murai terlihat mulai merasakan tidak nyaman, Kuku burung murai memanjang, Kaki terlihat membengkak, Sisik di kaki melebar dari ukuran aslinya

  • Penyebab

Kurangnya kebersihan sangkar burung murai dan tempat bertengger, menjadi salah satu faktor utama timbulnyapenyakit kulit pada burung murai yang dikhawatirkan banyak pencinta burung murai ini.

  • Pengobatan

Pegang tubuh Burung murai dengan pelan dan lembut.Mencuci kaki yang terkenal bubul dengan air hangat, ulangi terus sampai bubul menjadi lebih lunak.Lalu keringkan pada daerah yang terkena air, atau bisa dilap dengan kain kering dan bersih.Lalu olesi obat luar berupa salep anti jamur seperti canestin, daktarin, betason N, salep88, dan lain sebagainya.

Jangan memandikan Burung murai selama 2 hari setelah pemberian salep.Setelah 2 hari, cuci kembali kaki Burung murai menggunakan air hangat, olesi salep lagi, dilakukan secara rutin selama 3 minggu.Tanda yang paling menonjol ketika Burung murai mulai sembuh adalah pada bagian kaki yang mengering dan mulai mengelupas.

5. Ciak Bulu

  • Gejala

Sering mengarahkan paruhnya ke arah pangkal bulu. Burung murai murai terlihat gelisah. Burung murai murai stres.Sering terlihat suka mematuk.Terdapat kutu dan mengalami macet bunyi.

  • Penyebab

Ciak bulu pada burung murai disebabkan oleh tungai, namun harus diketahui terlebih dahulu kutu jenis apa yang menyerang untuk menentukan pengobatannya. Berikut ada cara yang mudah untuk mengenali tandatanda adanya kutu

pada kulit Burung murai : Pasangkan kain putih pada setiap sisi kandang dan biarkan dalam satu malam. Paginya, lepas kain dari kandang dan periksalah, apakah ada bintik hitam dan merah di permukaan kain tersebut. Apabila benar ditemukan tanda seperti di atas, sudah pasti Burung murai terkena ciak bulu.

  • Pengobatan

Gunakan shampo khusus untuk memandikan, Kurangi ekstra food berprotein tinggi, Menjaga kebersihan kandang

6. Kutu

Penyakit kulit pada burung muraiburung murai ini sering menyerang Burung murai peliharaan betina yang sedang mengeram dan pada peliharaan jantan menyebabkan jarang berbunyi.

  • Penyebab

Penyebab timbulnya kutu bisa terjadi karena kandang yang kotor, lembab, dan jarang dibersihkan.

  • Gejala

Gejala yang timbul akibat kutu ini adalah burung murai terlihat gelisah, sering mematuk bulu bulunya, bulu rontok dan kicauan Burung murai peliharaan menjadi lemah. Jika kondisi ini terus dibiarkan dapat mengakibatkan nafsu pakan burung murai berkurang dan bisa mengakibatkan kematian.

  • Pengobatan

Cara mengobatinya dengan memindahkan peliharaan ke dalam kandang khusus, memandikannya secara teratur agar lebih bersih dan jemur burung murai sedikit agak lama dari biasanya. Berikan juga antibiotik kutu yang bisa dicampukan ke dalam air saat memandikannya.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, berikan perawatan dengan mengedepankan kebersihan tubuh dan lingkungan agar burung murai peliharaan sobat jauh dari segala penyakit kulit, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

Recent Posts

7 Obat Alami Kelinci yang Tidak Mau Makan dan Cara Membuatnya

Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…

10 months ago

6 Burung yang Tidak Boleh Dekat dengan Lovebird

Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…

1 year ago

7 Jenis Burung yang Bisa Dicampur 1 Kandang

Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…

1 year ago

16 Jenis Burung Hantu Kecil di Indonesia

Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…

1 year ago

10 Hewan Kalem Tapi Mematikan

Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…

1 year ago

16 Hewan Tercepat di Udara

Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…

1 year ago