Untuk udang galah jantan memiliki tubuh lebih ramping dibandingkan betina, sedangkan untuk kepala lebih besar kepala jantan dibandingkan betina. Udang galah ini bisa diternakkan pada kolam bahkan aquarium untuk usaha sampingan yang sudah cukup memberikan keuntungan lumayan.
Berikut ini kami berikan cara terbaik dan mudah untuk ternak udang galah dalam aquarium.
Dalam budidaya udang galah, sirkulasi air memegang peran penting dalam pembesaran sehingga air dalam aquarium haruslah terus mengalir. Jika tidak dipelihara pada media air yang tidak mengalir, maka kualitas air akan menurun sesudah 1 bulan masa pemeliharaan udang galah. Jika ini terjadi, maka pergantian air harus dilakukan sebanyak 30 hingga 50% dengan air yang baru. Untuk pH terbaik memelihara udang galah adalah antara 6.5 hingga 8.5 dan juga dibutuhkan oksigen terlarut sebanyak 28 hingga 30 dan minimal adalah 4 ppm. Selain itu dibutuhkan juga Ca minimal 52 ppm serta salinitas 0 hingga 5 ppt.
Persiapan aquarium untuk ternak udang galah ini meliputi pengeringan aquarium, perbaikan dan juga pembuatan kemalir. Selain itu pengapuran juga dibutuhkan dengan dosis 10 hingga 25 gram per meter persegi untuk sanitasi.
Selain itu pemupukan sebanyak 100 hingga 250 gram per meter persegi juga diperlukan jika pemberian pakan tambahan udang hanya diberikan sedikit, namun jika pemberian pakan tambahan cukup maka tidak dibutuhkan pemupukan kolam. Sementara untuk menghindari pemangsa atau hewan pengganggu, maka bisa ditambahkan dengan saringan atau filter dan penebaran bibit udang galah dilakukan sesudah 5 hingga 7 hari pengisian air pada aquarium.
Untuk memulai ternak udang galah, maka bibit yang dipilih harus berkualitas yakni benih dengan ukuran sedang dan tidak memiliki cacat pada tubuh serta berada dalam kondisi sehat dan tidak terserang penyakit.
Seperti budidaya lobster air tawar, dalam ternak udang galah bisa dilakukan dalam 2 cara yakni sistem pemeliharaan tunggal dan sistem pemeliharaan campuran.
Pembenihan udang galah umumnya dilakukan pada unit pembenihan yang tertutup supaya kestabilan suhu bisa terjaga dengan baik dan bobot udang galah yang baik minimal 50 gram per ekor dengan panjang 10 hingga 20 cm. Indukan nantinya akan ditempatkan pada aquarium fiberglass yang diberi aerasi tanpa henti.
Untuk perbandingan indukan dipelihara 3 indukan dengan perbandingan jantan dan betina 1:5. Selama pembenihan, indukan diberi pakan protein 40% dengan jumlah pakan 3 hingga 5% dari bobot udang galah yang diberikan sebanyak 2 hingga 4 kali per hari.
Benih udang galah yang akan ditebarkan dalam aquarium sebaiknya berukuran tokolan agar bisa lebih tahan jika dibandingkan dengan juvenile. Untuk kepadatan penebaran benih dalam sistem pemeliharaan tunggal adalah 5 hingga 10 ekor per meter persegi untuk tokolan yang berukuran 3 sampai 5 cm.
Kepadatan penebaran benih juga bisa sampai 15 ekor per meter persegi apabila kondisi air dan juga pakan tambahan mencukupi. Akan tetapi jika air cukup dan tidak diberi pakan tambahan, maka kepadatan penebaran benih hanya bisa sampai 10 ekor per meter persegi. Sedangkan untuk sistem pemanenan bertahap bisa dikerjakan penebaran kembali pada tiap kali panen 50% dari jumlah udang yang dipanen.
Dalam budidaya lobster air tawar di aquarium, induk yang sudah meletakkan telur dibawah perutnya harus dipisahkan dan ditampung dalam aquarium khusus. Pada awalnya telur akan berwarna kuning muda yang nantinya akan berubah menjadi coklat. Jika telur sudah berwarna coklat tua, maka telur siap untuk ditetaskan yang akan menetas dalam waktu 24 hingga 30 jam. Sesudah larva berumur 1 hingga 2 hari, maka berikan pakan buatan yang memiliki kandungan protein tinggi agar kebutuhan gizi larva bisa terpenuhi dan benih sudah siap panen dalam bentuk udang muda atau juwana serta siap untuk didederkan ke tempat lainnya.
Untuk aquarium pendederan udang galah harus ditambahkan dengan tempat berlindung seperti daun kelapa, cabang bambu atau akar tanaman. Supaya larva tidak stres, maka larva bisa ditebar pada pagi atau sore hari dengan jumlah 25 hingga 50 ekor per meter persegi.
Pertumbuhan udang galah ini bisa bertambah pesat jika diberikan pelet butiran dengan kadar protein minimum 35% dan jumlah yang diberikan adalah 5 hingga 10% dari berat tubuh udang galah per hari sebanyak 3 hingga 4 kali sehingga udang bisa mencapai bobot 1 gram dalam waktu 40 sampai 60 hari.
Pembesaran udang galah bisa diberikan dengan pelet yang mengandung protein minimal 25% dan pemberian pakan dilakukan sebanyak 3 kali sehari dan pakan ditempatkan dalam anco atau tempat pakan yang dibenamkan di bagian tepi aquarium.
Berbeda dengan cara budidaya lobster air laut, dalam ternak udang galah, maka udang bisa diberikan pakan tambahan berupa pelet dengan kandungan protein sebanyak 25% dan untuk jumlah pakan adalah 5% dari berat keseluruhan populasi udang per harinya. Pemberian pakan udang galah dilakukan 2 kali dalam sehari yakni pada sore dan malam hari dimana kedua waktu itu adalah waktu aktif udang galah. Selain itu, pakan yang diberikan juga harus mengandung beberapa unsur lainnya seperti mineral, lemak, karbohidrat serta vitamin supaya pertumbuhan udang galah bisa baik dan pesat.
Molting merupakan proses ganti kulit udang sebab pada cangkang atau kulit udang tersusun dari senyawa chitin yang keras dan tidak elastis. Semakin besar ukuran tubuh udang, maka membutuhkan pergantian kulit yang juga lebih besar untuk menyesuaikan dengan ukuran tubuh udang yang baru. Supaya proses molting udang bisa berjalan dengan baik, maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yakni kondisi yang baik dalam segi energi dan kesehatan serta kondisi lingkungan air yang ideal khususnya dalam urusan pH, oksigen terlarut dan juga alkalanitas.
Penyakit bintik putih pada udang galah menjadi penyebab terbesar dari gagalnya ternak udang galah dan juga sering terjadi pada cara budidaya lobster air tawar di kolam terpal. Penyakit bintik putih ini disebabkan karena infeksi virus Systemic Ectodermal Mesodermal Baculo Virus [SEMBV] dimana serangan virus ini bisa terjadi dalam waktu cepat dalam beberapa jam dan seluruh ternak udang bisa mati.
Gejala dari penyakit bintik putih diantaranya adalah udang yang berenang tidak teratur di permukaan dan akan langsung mati jika menabrak. Cara pencegahan penyakit ini bisa dilakukan dengan menjaga kestabilan ekosistem aquarium supaya udang tidak stres dan daya tahan tubuh tetap terjaga dan tambahkan juga pupuk pada aquarium.
Penyakit bintik hitam atau black spot disebabkan karena virus Monodon Bacula Virus [MBV] dengan gejala seperti timbul bintik hitam pada cangkang dan kerusakan alat tubuh udang galah. Untuk pencegahan penyakit ini maka kualitas air harus selalu dijaga berikut kebersihan dasar aquarium.
Pemeriksaan kesehatan udang galah bisa dilakukan dengan sampling untuk diuji kesehatannya secara acak dengan jumlah udang yang sesuai dengan kebutuhan pengamatan visual dan mikroskopis. Pengamatan visual dilakukan dengan memeriksa gejala penyakit dan juga kesempurnaan morfologi udang. Sedangkan pengamatan mikroskopis dilakukan untuk inspeksi patogen seperti jamur, parasit, bakteri dan virus di laboratorium. Penyakit pada udang umumnya sering menyerang karena udang berlumut pada sirkulasi air aquarium yang buruk.
Uang galah sudah bisa dipanen saat berumur 4 hingga 5 bulan atau jika ukuran yang diinginkan permintaan pasar sudah tercapai yakni minimal 30 hingga 40 ekor per kilogram. Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan dilakukan secara hati hati supaya udang tidak stres seperti dalam cara budidaya udang hias. Untuk alat pemanenan yang harus dipersiapkan adalah jaring penampungan, es batu, blong atau ember dan juga sterofoam. Sesudah dipanen, sesegera mungkin dibawa ke cold storage untuk dipisahkan berdasarkan ukuran dan kondisi.
Agar ternak udang galah dalam aquarium bisa berhasil, maka beberapa tahap dan tips yang sudah kami berikan diatas harus diikuti secara baik supaya hasil panen udang galah yang anda jalani bisa maksimal dan memberikan keuntungan besar sekaligus memperkecil faktor kerugian.
Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…
Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…
Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…
Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…
Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…
Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…