Ikan cupang merupakan salah satu jenis ikan hias yang paling banyak diminati karena keindahannya dan kemudahannya untuk dirawat. Selain itu terdapat berbagai jenis ikan cupang yang bisa dipelihara dan memiliki harga yang beragam, dari yang terjangkau hingga yang cukup mahal.
Meskipun banyak dipelihara, pemilik ikan cupang sering kali belum mengetahui cara beternak ikan cupang yang baik yang berujung pada kegagalan ketika mengawinkannya. Kegagalan pada proses perkawinan ikan cupang sering kali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan terkait siap atau tidaknya ikan cupang untuk dikawinkan.
Pengawinan ikan cupang merupakan hal yang cukup rumit, namun dengan penanganan dan lingkungan yang sesuai, pembuahan ikan cupang dapat dilakukan dengan cukup mudah, bahkan hanya dengan menggunakan akuarium rumahan.
Untuk dapat sukses mengawinkan ikan cupang, selain dengan menyediakan lingkungan yang tepat untuk berkembang biak, hal penting lain yang perlu diketahui yaitu memastikan ikan cupang telah siap untuk dikawinkan. Ikan cupang yang telah siap untuk dikawinkan akan menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:
Cara memilih indukan ikan cupang yang siap kawin pertama-tama yaitu dengan mengetahui usia ikan tersebut. Ikan cupang mulai berkembang biak pada usia yang relatif muda, yaitu pada usia 4 hingga 12 bulan. Usia paling pas untuk mengawinkan ikan cupang betina yaitu pada usia 6 bulan.
Ikan cupang betina yang sudah berusia 6 bulan akan dapat menghasilkan telur yang kuat dan tidak rentan penyakit. Ikan cupang yang berusia lebih muda memiliki kemungkinan menghasilkan bibit yang dan rentan mati.
Usia maksimal mengawinkan ikan cupang sebaiknya pada usia 14 bulan, ikan cupang yang dikawinkan lebih dari usia ini sering kali tidak berhasil. Penting untuk mengetahui usia ikan cupang yang hendak dikawinkan untuk dapat membuahkan hasil yang baik dan sehat. Selain mengetahui usia ikan cupang, kunci sukses mengawinkan ikan cupang yaitu memilih pasangan yang sehat dan dalam keadaan yang sempurna.
Ikan betina yang siap dikawinkan akan menjadi lebih lincah atau lebih aktif dan terkesan lebih garang. Ikan cupang betina juga akan memata-matai ikan cupang jantan yang bertarung dan akan memilih pemenangnya untuk dikawini.
Hal ini merupakan suatu seleksi yang dilakukan oleh ikan cupang betina untuk memilih pasangan yang menurutnya paling baik.
Pergerakan yang lebih aktif juga akan terjadi pada ikan cupang jantan yang telah siap untuk dikawinkan. Ikan cupang jantan akan memamerkan dan mengembangkan siripnya serta membuat sarang gelembung yang bertujuan untuk menarik perhatian ikan cupang betina.
Ikan cupang jantan yang terlihat kurang aktif biasanya tidak akan dipilih oleh cupang betina karena ikan cupang betina akan mengira bahwa ikan tersebut terinfeksi parasit atau penyakit lain yang membawa patogen dan tidak memiliki sistem kekebalan yang baik.
Pada ikan cupang jantang yang telah siap kawin, selain menjadi lebih agresif, warna ikan cupang jantang juga akan cenderung menjadi lebih gelap, lebih mengkilap, dan muncul tanda berwarna kemerah-merahan pada bagian penutup insangnya.
Sedangkan pada ikan cupang betina, akan muncul garis putih vertikal dan tanda kemerah-merahan pada insangnya. Apabila garis yang muncul pada ikan cupang betina dalam bentuk horizontal hal ini menandakan ikan cupang belum siap untuk dikawinkan.
Ikan cupang jantan akan membuat sarang yang terbentuk dari gelembung air dan saliva. Sarang ini memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda bagi setiap ikan. Gelembung-gelembung ini berfungsi untuk membantu ikan cupang betina untuk menentukan apakah ikan cupang jantan pantas atau tidak untuknya.
Ikan cupang betina akan melakukan pengamatan dengan seksama pada gelembung ini sebelum mengawininya. Setelah 12 hingga 24 jam setelah menyatukan ikan cupang jantan dan betina, apabila ikan cupang betina tidak menyukai sarang yang dibuat oleh ikan cupang jantan sebaiknya segera memisahkan kedua ikan tersebut, dan membiarkan ikan cupang jantan untuk menyempurnakan sarang yang telah dibuat dan kemudian dikawinkan kembali.
Sarang gelembung in juga berfungsi untuk melindungi telur hingga telur siap menetas. Sedangkan pada ikan cupang betina yang telah siap kawin akan membuka insangnya lebar-lebar agar terlihat lebih besar dan kemudian membuat gelembung air atau buih.
Ukuran perut ikan cupang betina yang membesar menandakan perut ikan telah penuh dengan telur dan siap untuk dikawinkan. Akan tetapi, sebelumnya perlu dipastikan apakah perut ikan cupang membesar karena hamil atau terlalu kenyang.
Perut ikan cupang yang membesar karena kembung atau terlalu kenyang akan tampak tidak merata. Cara mengatasi ikan cupang kembung atau terlalu kenyang dapat dengan melakukan puasa selama satu hari pada ikan cupang.
Ketika selesai dilakukan puasa dan perut ikan cupang tetap besar, dipastikan bahawa perut tersebut penuh oleh telur, namun jika perut mengempes setelah dilakukan puasa, berarti ikan cupang sebelumnya hanya kekenyangan. Untuk menghindari kerbingunangi ini perlu diperhartikan cara memberi makan ikan cupang dengan tepat.
Membesarnya bintik pada bagian belakang sirip perut ikan cupang betina merupakan tanda paling menonjol yang dapat diamati ketika ikan cupang sudah siap dikawinkan. Bintik pada tabung ovipositor ini menandakan ikan cupang betina sudah siap untuk mengeluarkan telurnya. Bintik putih merupakan jalan keluar bagi telur ikan cupang.
Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…
Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…
Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…
Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…
Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…
Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…