Kucing

20 Cara Merawat Bayi Kucing agar Tumbuh Sehat

Bagi anda pencinta kucing memiliki bayi kucing adalah hal yang sangat menggembirakan. Melihat bayi-bayi kucing yang imut dan lucu merupakan kesenangan tersendiri. Namun sebagai pemilik anda juga harus tahu cara memperlakukan bayi-bayi kucing tersebut karena tentu perlakuan kepada mereka sangat berbeda dengan perlakuan terhadap kucing dewasa. Apalagi jika induknya tidak ada, apakah meninggal atau anda temukan dalam kondisi yatim, tentu anda harus memberikan perhatian ekstra padanya karena dia belum bisa apa-apa dan masih belum bisa mencari makan sendiri.

Usia 1 hingga 3 bulan merupakan usia krusial dimana bayi kucing baru mulai tumbuh dan masih sangat bergantung pada induknya sehingga sebenarnya anda tidak perlu terlalu ikut campur dan cukup mengawasinya saja. Namun lain halnya bila bayi kucing tidak memiliki induk. Anda harus benar-benar berperan sebagai pengganti induknya dan mengurusi mulai dari makan, membersihkan, hingga mengajarinya buang air. Untuk itu kali ini arenahewan.com akan menjelaskan mengenai 20 cara merawat bayi kucing agar tumbuh sehat yang bisa menjadi referensi bagi anda yang baru memiliki bayi kucing dan belum berpengalaman merawatnya.

1. Jaga suhu kandang atau ruangan agar tetap hangat

Ketika anda mempersiapkan kandang untuk bayi kucing maka perhatikan suhu kandang dan jaga agar tetap hangat karena bayi kucing terutama yang baru lahir masih rentan dan tidak tahan terhadap udara yang terlalu dingin atau panas. Bila perlu pasang bohlam pijar di dalam kandangnya untuk menghangatkan si bayi kucing. kandang kucing perlu ditempatkan di tempat hangat karena suhu kucing terbilang tidak tahan dingin. Apabila hujan, usahakan dipindahkan ke tempat yang hangat agar suhu kucing tetap terjaga dan stabil.

Baca juga: penyebab kucing muntah – penyakit mata pada kucing

2. Bantu membersihkan sisa plasenta pada induk kucing

Meskipun induk kucing mampu melahirkan sendiri dan membersihkan tubuhnya namun terkadang masih ada sisa-sisa plasenta yang tertinggal pada tubuh bayi kucing dan si induk tidak mau mendekat. Anda dapat membantu membersihkannya dengan cara menggunting sisa-sisa plasenta tersebut sehingga tubuh bayi kucing menjadi bersih dan induknya mau mendekat. Hal ini juga membantu induk kucing untuk mau menyusui lebih cepat.

3. Tempatkan ia bersama induknya dan jangan dipisahkan

Karena ia masih sangat bergantung pada induknya maka biarkan ia tetap bersama induknya sehingga induknya dapat menyusui, membersihkan, dan memberinya rasa hangat. Selain itu, tempatkan induk kucing dan bayinya di dalam kandang yang ukurannya lebih luas agar induknya leluasa bergerak saat menjaga bayinya.

Baca juga: cara mengobati kucing flucara merawat kucing anggora umur 3 bulan

4. Jangan dipegang dulu pada usia di bawah 1 minggu

Selain itu sebaiknya anda sebagai pemilik jangan dulu memegang si bayi kucing karena biasanya induknya akan marah. Anda baru boleh dan dianjurkan memegangnya ketika usianya diatas 2 hingga 7 minggu sehingga ia terbiasa disentuh oleh manusia. Namun, terdapat pengecualian terhadap kucing yang sudah terbiasa dengan bau manusia, ataupun bau kita. Akan lebih baik, membiarkan bau kita sudah berada di bayi kucing tersebut. Karena, ini juga mencegah kucing tidak mudah memindahkan anaknya ke tempat yang tidak kita ketahui.

5. Pastikan bayi kucing disusui oleh induknya

Hal ini penting karena bayi kucing terutama yang baru lahir hanya mengonsumsi susu. Selain itu layaknya manusia induk kucing yang baru melahirkan menghasilkan air susu yang mengandung colostrum yang sangat baik bagi kekebalan tubuh bayi kucing karena mengandung protein, antibodi, vitamin D, dan vitamin A sehingga bayi kucing memiliki kekebalan tubuh yang baik. Apabila anda merawat bayi kucing tanpa induk, usahakan memberikan susu tawar. Hal ini dikarenakan bayi kucing lebih mudah mencerna rasa tawar dibandingkan rasa manis.

Baca juga: ciri ciri kucing demam – cara membantu kucing melahirkan

6. Perhatikan kelancaran buang air kecil dan buang air besarnya

Bayi kucing yang baru lahir masih belum lancar bak dan babnya sehingga masih harus dirangsang. Induk kucing biasanya melakukannya dengan cara menjilati anus atau saluran kecing anaknya. Namun bila bayi kucing tidak didampingi induknya maka anda dapat membantu dengan mengusap anus atau saluran kencingnya dengan kapas atau tisu basah. Hal ini juga sangat membantu memberikan kenyamanan kucing yang notabene merupakan hewan yang suka bersih.

7. Timbang berat badan bayi kucing setiap hari selama 2 bulan pertama

Hal ini dilakukan untuk mewaspadai peningkatan atau penurunan berat badan bayi kucing yang berlebihan. Normalnya bayi kucing mengalami penambahan berat badan 10 gram setiap hari. Lebih dari itu dikhawatirkan bayi kucing mengalami kelebihan berat badan atau malah penurunan berat badan. Sebaliknya, apabila kurang dari 10 gram, harus diperhatikan pula apakah proses menyusui sang induk normal atau tidak. Apabila prosesnya normal, namun si bayi tetap kurus, berikan nutrisi kepada bayi kucing untuk menambah nafsu makan bagi bayi kucing tersebut.

Baca juga: cara merawat kucing persia umur 2 bulan – cara mengatasi kucing keseleo

8. Pastikan bayi kucing mendapat asupan susu yang cukup

Apakah dari induknya secara langsung, dari induk pengganti, atau dengan membuatkan susu pengganti yang dapat anda beli di petshop. Pilih susu yang rendah laktosa dengan aturan 7 kali dalam sehari sebanyak 2-4 ml dalam minggu pertama. Pada minggu kedua 6 kali sehari sebanyak 5-10 ml.

9. Bersihkan mata bayi kucing secara rutin

Ketika matanya sudah terbuka yaitu pada usia sekitar 2 minggu rutinlah membersihkan mata bayi kucing setiap hari agar matanya bersih. Anda dapat menggunakan air hangat atau air otsu untuk membersihkannya.

Baca juga: cara mengatasi jamur pada kucing – cara menghilangkan jamur pada kucing

10. Jaga kebersihan kandangnya

Hal ini penting dilakukan agar bayi kucing terhindar dari kuman penyakit. Sebaiknya anda juga menggunakan sensipads/perlak/underpads sebagai alas kandang. Ini digunakan sebagai alas bayi kucing agar ia selalu kering karena bayi kucing yang baru lahir belum bisa buang air kecil di pasir seperti kucing dewasa.

11. Jangan gunakan salep pada tubuh bayi kucing yang sudah berusia 3 minggu ke atas

Pada usia 3 minggu ke atas bayi kucing sudah mulai tumbuh gigi dan pandai melakukan beberapa hal seperti menjilati tubuhnya dan buang air kecil dan besar sendiri. Untuk itu jangan gunakan salep apapun pada tubuhnya karena khawatir ia bisa keracunan ketika menjilati tubuhnya.

Baca juga: tanda tanda kucing akan mati – cara mengatasi bulu kucing rontok

12. Berikan susu tambahan

Ketika bayi kucing sudah semakin besar dan lincah bermain kebutuhan makan dan nutrisinya tentu semakin bertambah sementara produksi air susu ibunya sudah mulai berkurang sehingga anda dapat memberikannya susu tambahan 5 kali dalam sehari sebanyak 10-15 ml setiap kali diberikan.

13. Jangan memberikan susu sapi pada bayi kucing

Ingatlah untuk selalu memberikan susu khusus untuk kucing yang dibeli di petshop untuk bayi kucing peliharaan anda dan jangan sekali-sekali memberinya susu sapi. Pencernaan bayi kucing tidak cocok dan sulit mencerna susu sapi sehingga dapat membuatnya sakit.

Baca juga: cara menggemukkan kucing persia – cara merawat kucing persia umur 1 bulan

14. Jangan dimandikan sebelum usianya 9 minggu

Meskipun kebersihan bayi kucing harus dijaga agar ia sehat dan terhindar dari penyakit namun anda belum boleh memandikannya hingga usianya 9 minggu. Jika tidak maka si induk bisa mengabaikannya yang tentu kurang baik bagi perkembangan bayi kucing.

15. Berikan makanan tambahan

Pada usia 4 minggu bayi kucing sudah semakin besar dan aktif, ia sudah mulai memanjat-manjat sehingga kebutuhan makannya juga perlu ditambah. Anda sudah dapat memberikannya makanan tambahan disamping susu yang khusus untuk anak kucing yang dapat dengan mudah ditemukan di petshop.

Baca juga: cara mengobati kucing keracunan – cara mengobati kucing cacingan

16. Ajarkan ia buang air kecil dan besar

Sunggguh menyebalkan melihat kotoran kucing yang bertebaran di dalam rumah. Agar hal ini tidak terjadi anda harus mulai mengajari bayi kucing untuk buang air di pasir seperti yang biasa dilakukan kucing dewasa. Caranya dengan menaruhnya di bak berisi pasir setelah makan. Setelah ia selesai pup dan membersihkan diri maka pindahkan ia dari bak tersebut.

17. Jika terlihat ada ganggguan kesehatan segera hubungi dokter hewan

Bayi kucing rentan terserang penyakit dan berujung pada kematian bila tidak ditangani lebih lanjut. Untuk itu bila anda melihat tandan-tanda gangguan kesehatan pada bayi kucing segera hubungi dokter hewan untuk mendapat perawatan.

Baca juga: cara mengatasi kucing dehidrasi – cara mengobati luka pada kucing

18. Jauhkan bayi kucing dari jangkauan anak-anak

Bayi kucing yang masih berusia dibawah 6 minggu sebaiknya dijauhkan dulu dari jangkauan anak-anak karena ia masih sangat sensitif. Anak-anak biasanya masih sulit mengendalikan cengkraman sehingga dikhawatirkan bayi kucing mengalami cedera. Apalagi ada sebagian anak-anak yang suka sekali melempar bayi kucing. Ini bisa menyebabkan bayi kucing cedera.

19. Jaga kesehatan induknya

Jangan lupa pula untuk menjaga kesehatan induk kucing karena si induk harus memulihkan dirinya paska melahirkan serta menyusui anaknya. Jangan sampai si induk terserang penyakit sehingga menular pada anaknya serta membuat ia tidak bisa menyusui anaknya dengan baik.

Baca juga: ciri ciri kucing akan melahirkan – cara menghilangkan kutu kucing

20. Bawa ke dokter hewan secara berkala

Secara berkala sebaiknya anda membawa bayi kucing ke dokter hewan untuk diberikan vaksin atau diperiksakan kesehatannya sehingga bayi kucing terlindungi dari infeksi berbagai virus penyakit dan dapat diberikan penanganan segera jika ada hal yang serius. Karena tidak sedikit bayi kucing yang mati dan tidak mampu bertahan hidup karena terserang penyakit.

Selain beberapa penjelasan diatas, berikut ini terdapat panduan visual yang bisa membantu anda dalam merawat bayi kucing kesayangan anda.

Dengan menerapkan cara-cara di atas semoga bayi kucing anda yang lucu dan menggemaskan dan tumbuh besar dengan baik dan sehat. Anda juga dapat berkonsultasi ke dokter hewan atau pemilik kucing yang telah berpengalaman mengenai cara-cara merawat bayi kucing sehingga referensi anda bertambah banyak.

Recent Posts

7 Obat Alami Kelinci yang Tidak Mau Makan dan Cara Membuatnya

Beberapa obat-obatan ini dapat membantu mengatasi kelinci yang kehilangan nafsu makan, baik obat yang terbuat…

11 months ago

6 Burung yang Tidak Boleh Dekat dengan Lovebird

Tidak seperti namanya, Lovebird tidak disarankan berdekatan atau hidup bersama dengan banyak burung diantaranya burung-burung…

1 year ago

7 Jenis Burung yang Bisa Dicampur 1 Kandang

Memiliki lebih dari satu burung dalam satu kandang bukanlah hal yang mustahil asalkan memperhatikan beberapa…

1 year ago

16 Jenis Burung Hantu Kecil di Indonesia

Burung hantu adalah salah satu burung yang banyak tersebar di Indonesia dengan jenis yang beragam,…

1 year ago

10 Hewan Kalem Tapi Mematikan

Siapa sangka hewan-hewan yang terlihat kalem ini dapat menjadi sangat berbahaya? Ketahui penyebabnya agar Anda…

1 year ago

16 Hewan Tercepat di Udara

Berbagai jenis hewan di dunia memiliki kemampuannya masing-masing sesuai dengan habitatnya, seperti hewan-hewan tercepat di…

1 year ago