12 Bahaya Obat Manusia untuk Kucing

Kucing adalah hewan peliharaan yang tergolong populer, banyak yang memelihara kucing baik itu kucing ras kampung hingga kucing ras terkenal seperti persia dan anggora yang harus dibeli dengan biaya jutaan rupiah.

Dalam perawatan sehari hari, tentunya sebagai pemilik selalu menginginkan yang terbaik agar kucing yang dipelihara tumbuh dengan sehat dan menyenangkan untuk diajak bermain. Namun ada kalanya pula, kucing yang dipelihara sakit, seperti diare atau sakit kulit.

Tidak jarang sebagai pemilik memberikan obat manusia untuk kucing yang dipelihara, dengan dosis yang diperkirakan dan tanpa konsultasi dari dokter hewan. Nah, hal tersebut sebenarnya tidak boleh dilakukan, walaupun mungkin sakitnya bisa sembuh dengan obat manusia, (Baca juga mengenai fungsi collar pada kucing )

di baliknya ada begitu banyak efek samping dan bahaya yang bisa saja terjadi baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk lebih memahaminya dan menambah wawasan agar memberikan perawatan yang terbaik untuk kucing yang kita pelihara, yuk simak ulasan berikut mengenai 12 Bahaya Obat Manusia untuk Kucing.

  • Menyebabkan kerusakan hati dan kematian

Misalnya ialah Parasetamol (Biogesic). Menyebabkan kerusakan hati dan kematian serta tidak boleh diberikan pada hewan kucing peliharaan. Ini adalah kesalahan yang biasa dilakukan pemilik hewan kucing peliharaan. (Baca juga mengenai manfaat kucing untuk lingkungan )

  • Menimbulkan amslaah pada ginjal

Seperti Ibuprofen (Advil, Motrin). Penggunaannya bisa menyebabkan masalah tukak dan ginjal. (Baca juga mengenai manfaat steril pada kucing betina )

  • Merusak sel darah merah

Yakni obat Asetaminophen (Tylenol). hewan kucing peliharaan sangat sensitif dengan asetaminofen dan obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan kerusakan sel darah merah. (Baca juga mengenai tips memelihara kucing di kosan )

  • Menyebabkan lemah dan pusing

Misalnya Alprazolam (Xanax). Bisa menyebabkan lemah, pusing, dan pada hewan kucing peliharaan yang gelisah, dosis yang besar bisa menyebabkan pingsan. (Baca juga mengenai tips memelihara anak kucing )

  • Menyebabkan masalah syaraf

Misalnya Tramadol (Ultram). Hanya dokter hewan yang bisa memberi resep dan menentukan dosis yang tepat, Overdosis bisa menyebabkan tanda tanda neurologik seperti gelisah, diam, berkurangnya koordinasi otot, keadaan disorientasi, mual, tremor, dan kejang. (Baca juga mengenai manfaat keju untuk kucing persia )

  • Menyebabkan masalah pada detak jantung

Adderall (Adderall). Obat ini memiliki efek yang lebih besar pada hewan kucing peliharaan yang menyebabkan suhu meningkat, detak jantung meningkat, gelisah, tremor, dan bahkan kejang.

  • Menyebabkan gelisah

Seperti obat Zolpidem (Ambien). Bisa menyebabkan hewan kucing peliharaan menjadi pusing dan sempoyongan, namun sebagian besar hewan kucing peliharaan hanya menjadi gelisah.

  • Menyebabkan pingsan

Seperti Klonazepam (Klonopin). Bisa menyebabkan tekanan darah yang sangat rendah sehingga hewan kucing peliharaan lemah dan pingsan.

  • Menyebabkan masalah pada lambung

Naproksen (Aleve, Naprosyn). hewan kucing peliharaan sangat sensitif dengan naproksen, naproksen dalam dosis kecil bisa menyebabkan tukak perut dan gagal ginjal.

  • Menyebabkan tubuh gemetar atau tremor

Misalnya obat Duloxetine (Cymbalta). Bisa menyebabkan sikap gelisah atau marah, mengeong keras, kejang, dan tremor.

  • Menyebabkan kejang

Venlafaxine (Effexor). Bisa menyebabkan gelisah, mengeong keras, tremor, dan kejang.

  • Antibiotik, Obat kulit, dan Obat Cacing

Antibiotik merupakan obat yang bertujuan untuk menghentikan perkembangan kuman maupun membunuh kuman penyebab penyakit. Artinya, pemberian obat antibiotik ini tidak akan ampuh untuk menangani penyakit akibat virus maupun cacing. Obat antibiotik banyak golongannya,

namun yang umum digunakan yaitu amoksilin karena spectrum (daya kerja) nya yang luas. Tak jarang pemberian obat antibiotik ini salah kaprah dan asal diberikan. Obat antibiotik untuk hewan kucing peliharaan perlu disesuaikan dengan penyebabnya, berat badan, usia, dan riwayat penyakitnya. Alasan mengapa obat antibiotik tidak boleh diberikan sembarangan :

  • Obat antibiotik dapat menyebabkan resistensi mikroba

Resistensi mikroba maksudnya adalah mikroba atau kuman kebal terhadap obat antibiotik, sehingga ketika diberikan obat antibiotik tidak akan memiliki daya kerja yang maksimal bahkan tidak mempan dengan obat antibiotik. Penyebabnya adalah pemberian obat antibiotik berlebihan, tidak tuntas menggunakan obat antibiotik (tidak menghabiskan obat antibiotik) sesuai resep dokter.

  • Obat antibiotik dapat mematikan kuman baik pada usus

Penggunaan obat antibiotik bisa mematikan kuman baik pada usus, hal ini akan menyebabkan ketidakseimbangan kuman pada usus. Gejala yang terlihat biasanya adanya diare karena kondisi usus yang kurang baik.

  • Obat antibiotik menimbulkan berkembangnya jamur secara berlebih

Pemberian obat antibiotik terus menerus akan menyebabkan matinya kuman dan akan menimbulkan masalah baru yaitu tumbuhnya jamur. Jamur yang mendominasi tubuh akan menimbulkan masalah baru bagi kondisi kesehatan.

  • Antibiotik dapat berbahaya bagi induk hamil maupun menyusui

Induk hamil maupun menyusui tidak boleh sembarangan meminum antibiotik. Beberapa obat antibiotik ada yang berbahaya bagi kehamilan sehingga perlu diperhatikan kandungannya. Tentunya obat antibiotik akan mengalir pada darah dan terdapat pada air susu sehingga perlu berhati hati dalam pemberiannya.

Obat Kulit Ivermectine sangat dikenal sebagai antiektoparasit yang baik, terutama dalam mengobati kasus infeksi tungau termasuk scabies. Namun, secara genetik terdapat hewan kucing peliharaan yang tidak bisa memetabolisme jenis obat ini. Efek sampingnya menyebabkan kejang dan keracunan.

Obat anti cacing (anthelmintik) perlu berhati hati dalam pemberiannya terutama untuk hewan kucing bunting. Albendazole, fenbendazol, dapat menyebabkan kerusakan dan kecacatan pada janin kcuing. Sehingga penggunaannya perlu diperhatikan.

Pemeriksaan secara seksama sangat penting dilakukan untuk hewan kucing peliharaan yang sakit agar tidak mengalami kesalahan dalam pengobatan. Jika hewan kucing peliharaan tidak kunjung sembuh setelah diobati bukan berarti obat tidak bekerja dengan baik, namun kemungkinan ada faktor lain

seperti kondisi tubuh yang kurang baik, atau adanya resistensi terhadap obat tersebut. Oleh karenanya, perlu pengobatan perlu disertai diet atau pakan yang baik sesuai dengan anjuran dokter hewan. Pengobatan pada hewan kucing peliharaan memang dibutuhkan kesabaran untuk mencapai kesembuhan.

Nah sobat, itulah beberapa bahaya obat manusia untuk kucing yang harus diwaspadai dan dijadikan pelajaran, jangan sampai karena keteledoran kita sebagai manusia justru membahayakan nyawa kucing yang dipelihara. Jauh lebih baik untuk memberikan sesuatu sesuai kebutuhan dan porsinya, konsultasikan segera dengan dokter hewan jika terdapat masalah pada kucing sobat.

Oke sobat, sekian yang dapat disampaikan penulis. Semoga ulasan yang disampaikan bermanfaat dan dapat menjadi acuan dalam perawatan kucing sehari hari, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.