10 Cara Memilih Bibit Jangkrik yang Baik

Jenis hewan jangkrik alam adalah hewan jangkrik yang terbaik buat bibit induk, dan jenis Hewan jangkrik ini bisa didapatkan di alam bebas, contohnya di sawah atau di tegalan, di semak semak, atau di hutan hutan.  Buat mendapatkan hewan jangkrik yang bisa menjadi induk yang sehat dan kuat,  dan benar benar sudah dewasa atau siap kawin.  Adapun ciri ciri fisik hewan jangkrik jantan dan betina yang sudah dewasa  ialah sebagai berikut.

Hewan jangkrik Jantan

Ciri ciri fisik yang dimiliki oleh hewan jangkrik jantan sebagai berikut:

  • memiliki tubuh pendek dan besar;
  • memiliki sayap punggung kasar;
  • tidak memiliki ovipositor.

Hewan jangkrik Betina

Ciri ciri fisik yang dimiliki oleh hewan jangkrik betina adalah sebagai berikut:

  • memiliki tubuh ramping dan panjang;
  • memiliki sayap punggung halus dan mengkilat;
  • memiliki ovipositor hitam kaku.

Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan hewan jangkrik untuk calon induk adalah sebagai berikut. 10 Cara Memilih Bibit Jangkrik yang Baik.

1. Secara fisik hewan jangkrik yang sehat dan kuat adalah gerakannya gesit dan jika disentuh atau dipegang akan meronta. Kelengkapan fisik seperti, kaki, sungut ( antena ) dan jarum penyuntik telur ( ovipositor ) merupakan prioritas utama. (Baca juga mengenai cara ternak jangkrik petelur )

2. Pilihlah hewan jangkrik yang memiliki tubuh yang keras dan tidak lunak. Jika dipegang lemas, biasanya hewan jangkrik tersebut gerakannya kurang gesit karena banyak mengandung cairan. Itu pertanda bahwa hewan jangkrik tersebut tidak sehat atau bahkan akan mati. (Baca juga mengenai  manfaat jangkrik untuk burung jalak suren)

3. Pilihlah hewan jangkrik betina yang mempunyai ovipositor utuh, berwarna hitam, dan kaku. Jangan memilih hewan jangkrik betina yang ovipositornya masih berwarna terang/putih karena yang berwarna terang pertanda bahwa hewan jangkrik tersebut belum siap untuk dikawinkan. (Baca juga mengenai ternak jangkrik modern )

4. Berumur 60 sd 80 hari dengan tanda sudah mempunyai sayap yang sudah lengkap.

Kriteria tersebut di atas merupakan  pilihan lain buat penentuan bibit hewan jangkrik yang siap buat ditangkarkan atau diternakkan. Akan tetapi, kadang kadang sangat sukar buat memperoleh hewan jangkrik yang benar benar seperti kriteria tersebut. Kita kadang kadang mendapatkan beberapa anggota badan yang tidak lengkap, misalnya kaki belakang tidak utuh ( Jw: gothang), sungut ( antena ) putus, dan ovipositornya patah atau bengkok. (Baca juga mengenai cara agar jangkrik cepat bertelur )

Hal ini sering dialami oleh peternak hewan jangkrik yang menangkap hewan jangkrik di alam bebas secara tidak benar. Oleh karena itu, Jika kita menangkap hewan jangkrik di alam bebas harus dikerjakan dengan hati hati  (Baca juga mengenai ternak jangkrik dengan indukan )

Supaya anggota badan hewan jangkrik tersebut tetap utuh. Kriteria khusus sebagai bahan pertimbangan untuk memilih hewan jangkrik betina yang akan dijadikan induk adalah ovipositornya masih utuh dan memiliki warna hitam kaku.

5. Memilih calon induk hewan jangkrik langsung dari alam

Jika memungkinkan pilihlah indukan hewan jangkrik yang ditangkap dari alam. Indukan hewan jangkrik jenis ini diyakini lebih tahan penyakit dan lebih agresif karena terbiasa hidup di luar ruangan. Berbeda dengan calon indukan hewan jangkrik hasil pembiakan atau penangkaran yang terbiasa hidup

Di dalam ruangan sehingga daya tahan tubuhnya tidak sebaik hewan jangkrik yang diambil langsung dari alam. Namun, jika induk hewan jangkrik alami sulit didapatkan, Anda bisa membeli indukan hewan jangkrik hasil penangkaran yang banyak dijual di toko toko penyedia pakan burung.

6. Memilih calon indukan yang sehat dan berkualitas

Ketika memilih calon indukan hewan jangkrik, pastikan bahwa indukan hewan jangkrik tersebut memiliki fisik yang sehat, tidak memiliki cacat, memiliki anggota badan yang masih lengkap, ukuran badannya besar,

Bulu dan badannya berwarna hitam mengkilap dan antenanya masih panjang. Selain itu, perhatikan pula gerakan hewan jangkrik tersebut. Hewan jangkrik yang sehat memiliki gerakan yang gesit dan lompatannya jauh.

7. Membedakan hewan jangkrik betina dan hewan jangkrik jantan

Untuk memilih indukan hewan jangkrik yang unggulan, Anda juga harus mengetahui perbedaan antara hewan jangkrik betina dan hewan jangkrik jantan.  Hewan jangkrik betina memiliki ovipositor yang berfungsi mengeluarkan telur berukuran besar di bagian ekornya sehingga tampak memiliki 3 helai ekor, tidak berderik serta memiliki permukaan punggung yang lebih halus.

Sedangkan hewan jangkrik jantan hanya memiliki dua helai ekor karena tidak memiliki ovipositor, permukaan punggungnya bergelombang dan tampak lebih kasar serta mengeluarkan suara derik yang keras.

8. Memperhatikan umur indukan

Umur indukan hewan jangkrik yang ideal untuk dijadikan indukan adalah sekitar 10 20 hari. Hewan jangkrik berusia 10 sd 20 hari dinilai sudah siap untuk bertelur.

9. Bila mengambil indukan dari penangkaran, pilih yang betina saja

Ketika memutuskan untuk membeli indukan hewan jangkrik dari satu penangkaran, pilih indukan hewan jangkrik betina saja. Jangan mengambil indukan jantan dari tempat penangkaran yang sama dengan indukan betinanya.

Jika Anda memilih indukan betina dan jantan dari satu tempat penangkaran yang sama, dikhawatirkan akan menghasilkan keturunan yang abnormal. Kombinasi terbaik ketika memilih indukan hewan jangkrik unggulan selain menjodohkan hewan jangkrik yang berasal dari alam dengan hewan jangkrik penangkaran yakni dengan membeli satu jenis indukan hewan jangkrik dari peternak lain.

10. Menjodohkan beberapa indukan betina untuk satu induk jantan

Untuk satu ekor indukan hewan jangkrik jantan bisa mengawini beberapa ekor  hewan jangkrik betina. Oleh sebab itu, proses penjodohan calon indukan yang ideal adalah dengan menggunakan perbandingan 10:2 untuk indukan hewan jangkrik betina dan hewan jangkrik jantan.

Sebagai contoh, Anda perlu menyediakan 3 hingga 4 calon indukan betina untuk satu ekor indukan hewan jangkrik jantan. Hewan jangkrik hanya bisa dikawinkan dengan hewan jangkrik lain dari satu spesies yang sama. Jika spesies hewan jangkrik jantan dan hewan jangkrik betina berbeda, maka tidak akan terjadi perkawinan.

Itulah cara memilih bibit jangkrik yang bagus, jangkrik yang bagus tentunya dapat menjadi sesuatu yang berharga, dapat dipelihara atau dijadikan pakan burung sehingga memberi penghasilan tambahan dan bermanfaat untuk sesama pecinta hewan ternak.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.