9 Contoh Hewan Kamuflase dan Tujuannya

Pernah mendengar istilah kamuflase? Yap, ini adalah salah satu bentuk adaptasi yang dilakukan makhluk hidup dengan tujuan tertentu salah satunya untuk bersembunyi atau mendapat makanan. Ada beberapa hewan yang sangat hebat dalam melakukan kamuflase. Hewan apa sajakah itu, mari simak dalam artikel ini.

Istilah kamuflase dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Prancis yaitu camoufler yang memiliki arti menyamarkan. Kamuflase adalah suatu bentuk adaptasi yang dilakukan makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan dengan cara membaurkan diri dengan lingkungannya sehingga keberadaannya tidak disadari.

Hewan yang melakukan kamuflase harus mencari lingkungan yang cocok dengan ciri bentuk atau warna tubuhnya. Karena dalam kamuflase hewan hanya melakukan pencocokan dan penyamaran di lingkungan tidak dengan melakukan perubahan pada dirinya.

Ada beberapa hewan yang melakukan kamuflase dengan sangat hebat hingga sangat sulit untuk membedakan dengan lingkungan tempatnya menyamar. Berikut adalah beberapa hewan yang memiliki kemampuan berkamuflase:

1. Ular Hijau

Ular hijau atau ular gadung merupakan salah satu spesies ular yang mengandalkan warna tubuhnya untuk melakukan penyamaran. Ular ini biasanya akan berdiam di pepohonan atau rerumputan dengan warna senada untuk dapat menyamarkan dirinya.

Ular hijau memiliki bisa dengan kadar rendah hingga sedang namun tetap perlu diwaspadai. Ular ini selagi melakukan penyamaran akan tetap waspada menunggu mangsanya seperti katak, burung kecil atau kadal yang lewat.

2. Ulat Common Baron

Ulat common baron atau ulat bulu baron memiliki nama latin Euthalia aconthea yang merupakan ulat cikal bakal kupu-kupu baron. Ulat ini memiliki bentuk tubuh dan warna yang sangat mirip dengan dedaunan pohon mangga tempatnya tinggal. Berasal dari India dan tersebar di Asia Tenggara.

Ukuran ulat ini mulai dari 4 mm hingga mencapai 45 mm sebelum akhirnya menjadi kepompong.

Ulat Baron

3. Kupu-kupu Daun Mati

Kupu-kupu daun mati atau dengan nama latin yaitu Kallima inachus merupakan jenis kupu-kupu yang dapat ditemukan di daerah tropis seperti Asia dari India hingga ke Jepang.

Kupu-kupu ini melakukan kamuflase dengan sangat baik karena bentuk dan warna sayapnya yang sangat mirip dengan dedaunan kering dengan urat-uratnya juga.

Namun bentuknya yang mirip daun ini hanya nampak jelas jika kedua sayapnya menutup. Ketika terbuka, sayap kupu-kupu ini juga memiliki warna yang cerah. Kamuflase dilakukan kupu-kupu daun mati untuk mengelabui predator yang mengancam kehidupannya.

4. Nightjar Mesir

Hewan ini berasal dari kelas aves yaitu burung dengan nama ilmiah Caprimulgus aegyptius dengan ukuran yang lebih kecil daripada nightjar eropa. Lebar sayap burung ini bisa mencapai 55cm dengan tinggi badan 25 cm.

Kamuflase yang dilakukan burung ini memanfaatkan warna kusam kecoklatan dari bulunya. Ketika siang hari burung ini akan duduk diam di pasir sehingga akan tersamarkan dengan pasir itu. Ketika serangga lewat, serangga tidak akan menyadari kebeadaannya sehingga menjadi tidak waspada, itulah saat burung ini bisa mendapatkan makanan dengan berkamuflase dengan pasir.

Nightjar Mesir

5. Belalang Sembah

Belalang sembah atau dengan nama lain belalang sentanu memiliki berbagai nama dalam penyebutan di berbagai daerah seperti walang kadung atau walang kekek, mentadak ada juga yang menyebut congcorang.

Serangga ini termasuk dalam hewan karnivora karena makanan utamanya ialah serangga yang lebih kecil seperti jangkrik, kupu-kupu atau bahkan lebah.

Hewan ini berwarna hijau cerah atau coklat seperti dahan pohon dengan kaki-kaki yang panjang. Hal ini menguntungkan membuatnya terlihat seperti daun yang menyatu dengan dahan pohon.

6. Tokek Ekor Daun

Tokek ini memiliki beberapa nama lain seperti tokek setan ekor daun atau tokek ekor fantastis, namun nama latin hewan ini ialah Uroplatus phantasticus yang merupakan hewan endemik dari Madagaskar.

Tokek ini cenderung berukuran kecil karena hingga dewasa ukurannya hanya mencapai sekitar 9 sentimeter. Bentuk serta warna tokek ini memang sudah persis seperti dedaunan di daerah hutan tropis utara dan tengah daerah Madagaskar. Terdapat beberapa macam warna tokek ini seperti keunguan, kuning dan cenderung lebih sering berwarna coklat.

Tokek ini merupakan hewan endemik dan tidak bisa hidup jika lingkungannya mengalami perusakan. Hal ini yang menjadikan keberadaan tokek ini sangat rentan belum lagi keinginan manusia yang menjadikan tokek ini salah satu tokek paling dicari dan terancam dalam perdagangan satwa liar.

Tokek Ekor Daun

7. Burung Frogmouth

Burung frogmouth atau burung paruh katak merupakan burung yang aktif pada malam hari untuk mencari makanan berupa serangga-serangga kecil. Karena aktif pada malam hari, pada siang hari ini burung ini akan bertengger di pepohonan.

Warna burung ini sangat mirip dan identik dengan warna kayu pada pohon sehingga dengan diam saja, burung ini berada dalam aktifitas kamuflase.

Persebaran burung ini ada di India, Asia Tenggara hingga Australia. 

8. Flatfish

Ikan ini merupakan salah satu spesies dari ordo Pleuronectiformes yang hidup di lautan dan dikenal dengan kemampuan menyamar yang berkembang dengan sangat baik. Ikan ini memiliki warna kecoklatan muda yang cenderung sangat mirip dengan warna pasir dan dasar laut.

Kemampuan lain yang dimiliki ikan ini adalah mampu menggerakan matana ke salah satu sisi kepala sehingga matanya dapat terlihat seperti berdampingan. Tulang ikan ini pun sangat fleksibel sehingga dapat memudahkannya ketika melakukan penyamaran di dasar laut.

Flatfish

9. Ikan Batu

Ikan baru atau dengan nama latin Synanceia verrucose merupakan salah satu ikan yang dikenal sangat handal dalam melakukan penyamaran di lingkungan bawah laut. Bahaya ikan ini bukan terletak pada cabikan atau gigitan melainkan pada racun yang ia miliki.

Ikan ini memiliki keaneragaman bentuk dan warna. Dimana sebagian besar warnanya sangat mirip dengan lingkungannya di terumbu karang. Ikan batu memiliki sekitar 13 duri tajam yang terletak pada sirip punggungnya yang dapat digunakan ketika ikan ini merasa terancam.

Habitat ikan ini berada di dasar laut dan di terumbu karang. Sulit membedakannya dengan lingkungan karena ikan ini berkamuflase dengan sempurna. Ikan ini hampir selalu duduk diam menunggu mangsanya lewat.

Ikan Batu