4 Jenis Kelinci yang Tahan Penyakit

Memelihara hewan bukanlah hal yang mudah terutama bagi yang kurang telaten dan perhatian pada makhluk hidup. Ditambah lagi hewan tidak bisa mengeluh atau mengeluarkan bahasa yang membuat manusia paham.

Sehingga, memelihara hewan bukan hanya sekedar memberi makan saja atau membiarkan hewan tidur di kandang. Termasuk memelihara jika hewan tersebut sakit dan sensitif terhadap hal tertentu. Salah satu hewan peliharaan yang cukup rumit untuk dipelihara adalah kelinci.

Hewan berbulu ini seringkali mati karena pemeliharanya kurang paham cara memelihara hewan ini. Jenisnya-pun berbeda-beda dan tipe bulunya beragam.

Berikut jenis kelinci yang tahan penyakit.

1. Kelinci Rambon

Hewan yang masuk kedalam jenis kelinci besar ini termasuk yang aman dan sering tahan terhadap penyakit yang menyerang. Jenis kelinci pedaging Rambon bahkan dapat mencapai bobot 3.5 kg. Selain itu kelinci ini merupakan hasil dari persilangan kelinci lokal dan kelinci impor. Disisi lain karena kelinci rambon tahan penyakit saat berkembang biak hewan ini dapat melahirkan 5-6 anak.

2. Kelinci Satin

Jika diliha kelinci dengan bulu pendek dan padat seperti karpet, maka itu adalah kelinci satin. Ras ini masuk kedalam kelinci hias yang harganya memang tidak murah, tetapi faktanya beberapa orang memelihara kelinci satin karena selain bagus dan lucu mereka tidak mudah sakit dan tahan terhadap lingkungan yang sejuk.

Disisi lain kelinci satin juga termasuk salah satu kelinci yang bisa melahirkan 7 anak dalam sekali berkembang biak. Karena tidak mudah mati dan sakit pengembang biak ras satin sangat menjanjikan. Namun kembali lagi, harga kelinci ini bukanlah yang murah.

3. Kelinci Rex

Selanjutnya ras yang tepat untuk jenis kelinci rex yang tahan penyakit adalah kelinci rex. Di tengah pengembangbiak kelinci ras ini sudah tidak asing lagi. Beberapa orang menyebutkan bahwa kelinci rex masuk kedalam ras silang yang sering digunakan untuk kelinci lokal, agar hasilnya lebih bagus. Kelinci rex masuk kedalam ras kelinci hias.

Selain itu pengurusan kelinci rex silang juga mudah, jika beberapa kelinci membutuhkan suhu yang sejuk dan cenderung dingin. Namun untuk kelinci rex sudah bisa menggunakan suhu tropis seperti di Indonesia.

4. Kelinci New Zealand

Terakhir jenis kelinci yang jadi favorit banyak masyarakat Indonesia adalah New Zealand. Ras ini sebenarnya hasil silang dari Flemish Giant dan Belgian Hare. Jenis kelinci dengan ukuran kecil dan semakin lama membesar ini memang jadi favorit karena kualitas daging yang bagus dan rasanya sangat enak.

Benar! Kelinci ras New Zealand adalah kelinci pedaging yang tepat untuk diolah, ditambah lagi bobot kelinci mencapai 5 kg sehingga dagingnya sangat cocok diolah menjadi makanan. Ciri dari kelinci New Zealand memiliki badan yang besar, kepala besar dan membulat atau bundar.

Telinga juga besar dan tebal di ujung, selain itu warna bulu hanya hitam, putih dan juga abu-abu yang dan cenderung tidak ada corak. Kelinci ini hasil persilangan dan terbukti jarang terkena penyakit.

Deretan Penyakit Kelinci yang Harus Diwaspadai

Setelah memahami mengenai ras dari kelinci, selanjutnya adalah jenis penyakit yang seringkali muncul. Ada beberapa penyakit yang harus dihindari oleh para pengembangbiak, ataupun yang ingin memelihara kelinci dengan tujuan mengkonsumsi ataupun merawatnya.

Adanya penyakit kelinci yang sering menyerang bisa diantisipasi dengan berbagai hal. Makanan yang sehat, kandang yang bersih, menjauhi kelinci dari tanda kelinci sakit, hingga memberikan vitamin dan melakukan pengecekan oleh dokter hewan secara rutin.

  • Abses atau nanah

Kelinci yang mengidap penyakit ini biasanya menggaruk bagian yang gatal terkena kuman/tungau dengan kaki. Seperti yang kita tahu bahwa kelinci memiliki cakar walaupun tidak terlihat layaknya anjing. Sayangnya kuku tersebut bisa melukai dan menimbulkan luka terbuka. Bahkan abses/nanah pada luka tersebut.

  • Myxomatosis

Kelinci ini diserang karena adanya virus yang menyebar dari gigitan serangga layaknya kutu atau nyamuk. Penyakit ini menyebabkan bengkak bertahap pada telinga, mata, anus dan alat kelamin pada kelinci. Cara menyembuhkannya dengan memberikan anti virus dan memeriksakan ke dokter secara rutin.

  • Hemoragik Virus

Terakhir penyakit yang banyak menyerang adalah Hemoragik Virus. Penyakit ini menular sehingga jika sudah ada kelinci terserang maka yang lain beresiko untuk terserang juga. Muncul banyak resiko mulai dari diare, lumpuh hingga terjadi masalah pada aliran darah kelinci. Khusus kelinci pedaging yang sudah terkena hemoragik tidak bisa lagi dikonsumsi karena berbahaya. Walaupun tidak dapat menular ke manusia.

Dengan memahami jenis kelinci yang cocok sebagai peliharaan yang tahan penyakit, selain tipe ras, kebersihan dan cara perawatan juga sangat penting untuk menjauhkan kelinci dari penyakit.