12 Cara membuat Inkubator Burung Lovebird

Banyak pembudidaya mengira cara membuat inkubator hanya digunakan sebagai menetaskan telur ayam, itik, atau puyuh. Adapun burung lovebird lebih senang melakukan penetasan alami, yakni melalui induk betina yang mengerami telur telurnya.

Pada beberapa jenis burung lovebird, induk jantan pun ikut mengerami telur serta mengasuh anak anaknya. Namun jika terdapat masalah pada induk, tentu dibutuhkan cara agar telur telur burung lovebird tetap menetas walaupun tidak dierami.

Sebenarnya Pembudidaya bisa bikin sendiri cara membuat inkubator burung lovebird lovebird. Tentu lebih hemat ya sobat? Berikut selengkapnya 12 Cara membuat Inkubator Burung Lovebird.

1. Bahan Baku

  • Kotak / boks styrofoam.
  • Pipa PVC serta ring sebagai dijadikan tongkat pemutar telur.
  • Botol bekas obat (2 biji). (Baca juga mengenai cara membuat sarang burung lovebird)
  • Satu set lampu bohlam dengan total daya 40 Watt.
  • Kabel listrik secukupnya, selang, serta botol air.
  • Fan / kipas angin mini yang biasa digunakan sebagai komputer / PC.
  • Thermostat.
  • Thermometer (boleh analog / biasa maupun digital).
  • Kawat ram.  (Baca juga mengenai cara hilangkan kutu pada lovebird)
  • Spons serta nampan atau mangkuk
  • Adaptor 12 Volt sebagai menghidupkan kipas angin bekas komputer.

2. Membuat Jendela

Pertama, pembudidaya akan membuat jendela sebagai memantau bagian dalam cara membuat inkubator burung lovebird dari luar. Caranya dengan memotong bagian  tengah dari penutup boks styrofoam, lalu dilapisi dengan kaca transparan.  (Baca juga mengenai cara burung lovebird cepat bertelur)

Setelah kaca ditempelkan, lalu membuat beberapa lubang di setiap dinding boks, sebagai lubang ventilasi udara, lubang kabel, penampungan air, serta sebagai alat pemutar telur. Hasilnya ada 2 lubang ventilasi udara, 1 lubang sebagai penampungan air, 1 lubang sebagai kabel, serta 2 lubang pada sisi kiri kanan sebagai alat pemutar telur.  (Baca juga mengenai cara mengobati luka pada burung lovebird)

3. Membuat Rak Telur

Siapkan beberapa biji spons / busa, lalu dimasukkan dalam wadah / nampan kotak serta diletakkan di bagian dasar boks styrofoam. Cara lanjutnya mengambil kawat ram, lalu dilipat. Panjang serta lebar kawat disesuaikan dengan ukuran boks styrofoam yang Pembudidaya dapatkan.  (Baca juga mengenai tips membeli lovebird)

Selanjutnya masukkan kawat yang sudah dipotong ke dalam boks. Lalu, masukkan selang yang sudah disambung dengan botol air ke dalam lubang yang sudah dibuat. Waktunya pembudidaya membuat penopang sebagai tempat menyimpan telur, atau bisa juga disebut sebagai rak telur.

4. Model untuk Menetaskan

Kalau menggunakan rak telur, maka telur perlu ditempatkan dalam kotak telur sederhana.  Pembudidaya dapat menambahkan sekat dari bahan tripleks. Model ini bisa digunakan sebagai penetasan telur burung lovebird. Sekat ini akan mengamankan telur saat diputar,

terutama kalau jumlah telur yang ditetaskan sedikit. Selain dari tripleks, sekat juga bisa dibuat dengan menggunakan benang bagor yang kedua ujungnya dipakukan pada rangka rak telur. Pastikan posisi benang pada ketinggian kira kira 2/3 dari panjang telur.

5. Alat Pemutar Telur

Setelah rak telur selesai dibuat, kini saatnya disatukan dengan batang pipa PVC, yang akan dihubungkan dengan alat pemutar telur. Jadi siapkan dua biji ring yang sesuai dengan diameter PVC tadi. Kalau tidak ada, Pembudidaya bisa mengakalinya dengan menggunakan potongan seng atau alumunium yang bisa menjepit batang pipa tersebut.

Masukan pipa PVC ke lubang di sisi kanan atau kiri yang sebelumnya sudah dbuat. Sangkutkan papan penopang ini pada tongkat PVC, hingga bergantung di tengah. Setelah dirasa kuat serta pas, barulah pembudidaya kencangkan dengan menggunakan baut.

6. Instalasi Listrik

Tempelkan kipas angin kecil/ fan yang bisa dibeli di toko komputer. Pasangkan juga lampu serta thermostat. Yang harus diperhatikan, digunakan kipas 220 V. Tetapi pembudidaya tidak menggunakan kipas tersebut, dengan alasan penghematan listrik. Jadi, pembudidaya akan menggunakan kipas dengan daya 12 V DC, di mana kabel kabel dari kipas ini tidak dihubungkan dengan lampu serta thermostat, tapi menggunakan adaptor 12 VDC.

7. Lubang Ventilasi Udara

Pembuatan 2 lubang sebagai ventilasi udara. Selanjutnya tutup lubang ventilasi itu dengan dua botol bekas obat. Sebelum digunakan, potong dulu ujung dari botol tersebut agar berlubang.

8. Penyambungan dengan Kipas

Selanjutnya pembudidaya rapikan kabel kabel yang berada di luar boks. Contohnya menyambung kabel sebagai listrik serta kabel sebagai kipas yang bersumber dari adaptor. Perlu diperhatikan, penyambungan kabel listrik harus rapi serta hati hati sebagai mencegah konslet atau hal hal tak diinginkan lainnya.

9. Memasukkan Thermometer

Kalau sudah beres, pembudidaya masukkan thermometer (pengukur suhu) serta hygrometer (pengukur kelembaban). Letakan thermometer di atas permukaan kawat nampan yang sudah diisi spons dengan air secukupnya. Setelah itu, setting ulang thermostat. Cara menyetel thermostat relatif mudah,

karena pembudidaya tinggal memutar baut sebagai mengencangkan atau mengendorkan batas antara dua lempengan thermostat. Kedua lempengan inilah yang akan memutus atau menyambung aliran listrik sebagai lampu.

10. Cara Pengujian

Pengujian bisa dilakukan dengan menutup inkubator burung lovebird, lalu menghidupkan inkubator burung lovebird. Biarkan suhu di dalam inkubator burung lovebird, serta sampai batas tertentu akan mati dengan sendirinya.

Saat mati iniah pembudidaya bisa melihat (melalui kaca jendela cara membuat inkubator burung lovebird) berapa suhunya. Kalau, contohnya tercatat 40 °C, berarti Pembudidaya mesti mengendurkan baut. Silakan dicoba lagi, sampai akhirnya lampu mati pada suhu 38 °C.

11. Mengetahui Kelembaban

Sebagai memantau kelembaban di dalam cara membuat inkubator burung lovebird, Pembudidaya bisa melihat hygrometer atau mengamati air yang ada dalam nampan berisi spons. Kelembaban sebagai penetasan telur kira kira 70 – 75 %. Kalau spons kering, biasanya kelembaban mulai menurun. Saat itulah Pembudidaya mesti menambahkan air melalui botol air yang sudah dipasang. Jadi tidak perlu membuka tutup inkubator burung lovebird.

12. Prinsip yang Harus Dilaksanakan

Temperatur atau suhu ideal yang diperlukan dalam inkubator burung lovebird yaitu sekitar 98 -100.3 °F atau 36,5 – 38 °C. Apabila suhunya “meleset” sedikit rendah dari kisaran tersebut, biasanya tidak memberikan efek signifikan.

Contohnya, saat inkubator burung lovebird dioperasikan, aliran listrik satu kampung mati beberapa jam. Inkubator burung lovebird masih menyimpan panas beberapa saat, kemudian berangsur angsur menurun selama aliran listrik belum menyala.

Tentu jika terkena giliran pemadaman sampai setengah hari lebih, risiko kegagalan penetasan bisa saja terjadi, terutama pada 3 hari pertama telur dimasukkan ke inkubator burung lovebird, dan 3 hari terakhir sebelum telur menetas, sebab itu, harus diperhatikan juga kelancaran listrik di sekitar area pembudidaya.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, semoga bisa menjadi inspirasi. Terima kasih.