6 Cara Menggunakan Teknologi Penghemat Air Dalam Budidaya Ikan Yang Benar

Tingginya minat masyarakat terhadap konsumsi ikan menjadikan proses budidaya ikan terus mengalami perubahan dan perkembangan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan tentunya akan sangat signifikan. Salah satu bagian penting yang harus diperhaitkan dengan baik agar biaya operasinal tidak membengkak adalah dengan memperhatikan penggunaan air dalam proses budidaya ikan dan memastikan bahwa air digunakan secara tepat jumlah. Untuk memastikannya tersebut maka dibutuhkan ala berteknologi tinggi untuk melakukan penghematan pengguaan air. Berikut beberapa cara menggunakan teknologi penghemat air dalam budidaya ikan.

Teknologi Penghemat Air

Sebelum memahami lebih jauh mengenai cara menggunakan teknologi penghemat air dalam budidaya ikan maka perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai apa yang dimaksud dengan teknologi tersebut dan apa saja kegunaan serta kelebihan maupun kekurangannya. Dalam melakukan proses budidaya ikan, air kolam perlu untuk diganti secara berkala guna menjaga sanitasi kolam selalu dalam keadaan yang bersih dan sehat untuk ikan.

Pergantian air kolam secara berkala tersebut dapat menyebabkan kebutuhan akan air dalam proses budidaya semakin banyak. Guna lebih memberikan efektifitas terhadap penggunaan air dan menekan biaya yang muncul pada proses budidaya ikan maka ada beberapa teknologi penghemat air tersebut yang mulai banyak ditemukan di masyarakat oleh beberapa lembaga penelitian baik swasta maupun pemerintahan. Salah satu teknologi yang kini mulai banyak digunakan karena manfaatnya yang tidak hanya menekan biasaya namun juga membantu meningkatkan kualitas ikan adalah RAS atau Recirculating Aquaculture System.

Cara Menggunakan Teknologi Penghemat Air

RAS secara umum merupakan teknologi yang membantu menjadikan air kolam yang sudah tercampur dengan feses ikan maupun sisi pakan dapat digunakan kembali sehingga disebut sebagai proses resirkulasi. Untuk dapat memanfaatkannya, berikut cara mengunakan teknologi penghemat air dalam budidaya ikan di bawah ini.

  1. Pahami terlebih dahulu teknologi yang akan digunakan

Sebelum memulai menggunakan teknologi penghemat air tersebut maka pembudidaya ikan harus memahami dengan baik terkait teknologi dan apa saja yang perlu dilakukan. Proses pemahaman tersebut dapat dilakukan dengan cara mengikuti seminar atau workshop maupun bertanya pada yang lebih berpengalaman.

  1. Persiapkan kolam

Kolam yang digunakan dengan teknologi penghemat air tentu berbeda dengan kolam budidaya ikan secara umum. Kolam utamanya mungkin sama namun perlu ada penambahan beberapa kolam untuk proses filterasi air kolam agar menjadi bersih lagi. Kolam yang dibutuhkan setidaknya 1 kolam utama dan 5 kolam kecil.

  1. Menyiapkan kebutuhan alat

Selain kolam beberapa alat seperti pipa pipa untuk menyalurkan air juga disiapkan terlebih dahulu sebagai penghubung antar kolam maupun ke bak pengendapan dan bak filter.

  1. Siapkan dua bak filter

Selain kolam, kebutuhan lainnya adalah bak filter yang akan menyaring air kolam kotor menjadi air kolam bersih. Dalam bak filter tersebut harus sudah terisi arang, zeolit, ijuk, dan tentunya saringan.

  1. Uji kualitas hasil air

Setelah semua prasarana terpasang maka langkah selanjutnya yang harus ditempuat adalah melakukan uji coba proses filterasi air kolam dari yang bersih menjadi kotor dan sirkulasinya. Pengetesan terkait kualitas air hasil filterasi juga harus dilakukan untuk memastikan prosesnya sudah benar.

  1. Teknologi siap digunakan

Jika semua prasarana maupun sarana yang dibutuhkan sudah terpasang dan proses uji coba dari jalannya teknologi penghemat air tersebut sudah berjalan normal termasuk hasil dari air yang difilterasi sudah memenuhi syarat maka teknologi tersebut sudah dapat dijalankan.

Itulah beberapa cara menggunakan teknologi penghemat air dalam budidaya ikan yang perlu diperhatikan oleh setiap pembudidaya ikan berbagai jenis agar dapat membantu menekan biaya dan meningkatkan hasil produksi ikan.