Budidaya Ikan Patin Kolam Tanah Menguntungkan

Sebelum melakukan, ikan patin akan dipelihara di dalam kolam khusus yang biasa disebut kolam pendederan. Tapi tidak jarang juga, orang langsung memeliharanya di kolam pembesaran dan melewati proses pemeliharaan di kolam pendederan. Lalu apa sebenarnya fungsi dari kolam pendederan? Pemeliharaan pada kolam pedederan biasanya dilakukan untuk ikan patin berukuran sangat kecil.

Ini dikarenakan benih patin yang bisa kalian dapatkan di pasaran terkadang masih kecil-kecil. Ini yang membuat para peternak harus melakukan pendederan terlebih dahulu. Tapi jika ukuran benih sudah berukuran cukup besar, proses pendederan tidak akan diperlukan lagi. Jadi pada saat membeli bibit, bisa kalian langsung letakan di kolam pembesaran.

Ikan patin sendiri sebenarnya tidak perlu dipelihara pada kolam tertentu. Karena ikan ini bisa kalian pelihara dan mampu berkembang dengan baik diberbagai macam kolam. Walaupun begitu, jika kalian ingin mendapatkan ikan pati yang berkualitas, kalian bisa meletakannya di kolam tanah seperti berikut

  • Kolam Irigasi
  • Kolam tadah hujan
  • Kolam Rawa

      1.Kolam Irigasi

Saat mendengar namanya, tentu kalian menebak jika kolam irigasi mendapatkan air dari sistem irigasi. Budidaya ikan patin di kolam sangat di anjurkan apalagi pada saat proses pembesarannya. Karena di kolam irigasi, air akan tersedia setiap waktu sehingga kalian tidak perlu jauh khawatir dengan kemungkinan terjadinya kekurangan air.

Saat membuat kolam irigasi, yang menjadi penentu utamanya adalah luas kolam. Ini membuat kolam harus dibuat lebih besar dari kolam biasanya. Sebelum kalian memutuskan untuk membuat kolam jenis tanah, kalian tidak boleh mengabaikan jenis tanah yang digunakan. Kalian harus bisa memastikannya, karena jenis tanah akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan serta tingkat kesuburan didalam kolam.

Jenis tanah yang baik yang paling utama adalah menjadi sumber hara, sehingga ini akan menentukan sifat fisika serta kimia pada air kolam. Tidak hanya itu, tekstur tanah perlu kalian perhatikan guna mengetahui tingkat rembesannya.

Sehingga sangat disarankan untuk membuat kolam dari tanah bertekstur liat. Ini dikarenakan jenis tanah ini sangat kedap air sehingga kemungkinan terjadinya rembesan relatif kecil.

Tidak hanya tanah, sumber air kolam pun harus kalian ketahui. Sumber air pada kolam irigasi lebih baik jika menggunakan air tanah mengalir. Seperti  sumber air dari aliran tanah yang lebih rendah seperti sungai. Kemudian air ini akan dialirkan dari sungai disekitarnya dengan melalui sistem aliran irigasi. Pada perjalananya, air ini akan melewati berbagai macam jenis tanah. Jika air melewati tanah dengan kandungan kapur, maka air akan bersifat alkali atau basa. Berbeda halnya jika air melewati rawa, maka akan bersifat asam.

Berbeda lagi dengan air yang melalui daerah pertanian serta pemukiman, biasanya air ini akan banyak mengandung bahan-bahan organik serta subur. Sedangkan air yang melewati daerah industri serta pertambangan akan mengandung banyak zat pencemaran. Buat kalian yang ingin membuat budidaya ikan patin kolam tanah harus menjadikan faktor-faktor tersebut bahan pertimbangan.Cara ini seringkali dilakukan oleh para peternak serta menjadi salah satu cara merawat ikan laga.

  1. Kolam Tadah Hujan

Kolam tadah hujan berbeda dengan kolam irigasi. Karena kolam jenis ini hanya mendapatkan air yang berasal dari hujan. Kolam tadah hujan biasanya menjadi alternatif bila disekitarnya tidak terdapat sumber air irigasi maupun sumber air tanah.

Sehingga sumber air untuk kolam ikan sepenuhnya mengandalkan air hujan. Karena sumber air yang mengandalkan air hujan, tentunya curah hujan menjadi penentu jumlah maupun volume air dikolam.

Ikan patin sendiri biasanya hidup didalam kolam tanah yang memiliki kedalaman mulai dari 1 sampai dengan 1,5 meter. Sehingga, jika budidaya ikan patin kolam tanah mengandalkan curah hujan. Maka buat proses pembesaran ikan patin kalian harus memastikan terlebih dulu jika air akan mencukupi sesuai dengan ukuran serta kedalaman kolam tersebut sepanjang masa pemeliharaan. Inilah yang membuat pembuatan kolam tadah hujan tidak bisa kalian lakukan disembarangan tempat.

Lokasi pembuatan kolam harus diteliti lebih lanjut mengenai curah hujan, lalu memperhatikan masalah penguapan, tekstur tanah,  dan juga konstruksi kolam. Jika kalian berada pada wilayah dengan curah hujan melebihi 1.500 mm tiap tahunnya. Maka kalian bisa membangun kolam tadah hujan untuk ikan patin. Sebenarnya kolam tadah hujan untuk proses pembesaran ikan patin  paling aman pada saat periode bulan basah. Apalagi jika di daerah itu memiliki periode bulan basah selama 7 sampai 9 bulan. Sementara di lokasi tersebut penguapan air untuk perharinya sekitar 5 mm. Walaupun begitu, ukuran kolam jenis ini tidak dapat sebesar ukuran kolam irigasi, ukuran kolam tadah kecil biasanya harus lebih kecil.

  1. Kolam Rawa

Meskipun kolam tanah jenis ini tidak begitu populer, tapi beberapa tempat budidaya menggunakannya. Proses pembesaran ikan patin di rawa terutama di rawa yang tidak pasang surut digunakan oleh para peternak di sumatra selatan. Bahkan hasil pertumbuhan ikan patin bisa dikatakan cukup baik. Apalagi pada kolam rawa yang sudah lama berdiri.

Sebenarnya, air kolam di rawa bersifat sangat asam. Ini dikarenakan pH air rendah, serta kurang dari 4. Tingkat pH  air serta tanah pada kolam yang terhitung asam ini sebenarnya tidaklah baik.

Apalagi buat proses pembesaran ikan patin. Tapi ternyata, permasalahan ini bisa kalian atasi yaitu dengan menggunakan teknik reklamasi atau peremajaan. Caranya yaitu denvan mengairi kolam rawa, yang perlu kalian ingat jika kolam harus dialiri air yang baru. Guna mempercepat proses pelunturan atau pelepasa  material yang bersifat asam. Kemudian selanjutnya kalian melepaskannya ke perairan yang lebih luas.

Selain itu, kalian bisa melakukan cara lain guna menaikan pH pada air dan tanh. Yaitu dengan cara melakukan pengapuran, biasanya efek memberikan kapur sangat membantu jika sebelumnya kalian sudah melakukan reklamasi pada kolam. Kalian bisa melakukan pengapuran didasar kolam. Lalu guna menjaga stabilitas pada air, kalian bisa menambahkan kapur berdosis rendah.

Dari Beberapa informasi diatas, berikut ini terdapat testimoni dari pembudidaya ikan patin menggunakan media kolam tanah yang bisa menjadi acuan anda.

Itulah 3 cara untuk membudidayakan ikan patin pada kolam tanah. Kalian bisa membudidayakannya pada tempat-tempat seperti yang dijelaskan jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal. Kalian juga bisa melihat bagaimana caranya melakukan  budidaya ikan bawal serta budidaya ikan kutuk.