Lebah madu hutan ialah hewan yang membawa banyak manfaat bagi manusia dan alam sekitar, manfaat yang paling utama yang sering kita jumpai tentunya adalah madu yang dihasilkan yang terkenal memiliki khasiat tinggi untuk menjaga kesehatan serta mengobati berbagai macam penyakit. Madu juga baik dikonsumsi oleh siapapun mulai dari muda hingga dewasa dan tua.
Hal ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengusaha yang fokus di bidang ternak untuk lebih luas lagi memanfaatkan potensi alami yang ada di alam ini. Pada kesempatan kali ini penulis akan menguraikan secara lengkap mengenai 13 cara budidaya lebah madu hutan sebagai wawasan berkualitas untuk sobat pembaca atau panduan bagi sobat yang tertarik untuk membudidayakannya. Berikut selengkapnya.
1. Cara Hidup Lebah Madu Hutan
Sebelum masuk pada proses budidaya, penulis jelaskan terlebih dahulu mengenai cara hidup lebah madu hutan agar memahami bagaimana prosesnya dan waktu serta lokasi yang tepat untuk pemeliharaan, panen, dsb. Tiap koloni lebah madu hutan memiliki 3 jenis yaitu lebah ratu, lebah pekerja, dan lebah jantan.
Lebah madu hutan hidup dengan cara menyerbuki bunga yang dihingapinya. Saripati yang diambil dari bunga tersebut dimakan dan digunakan untuk membuat sarang sebagai tempat berkembang biak, bunga tersebut diantaranya ialah bunga mawar, anggrek, melati, dsb.
2. Bibit Ratu Lebah Madu Hutan yang Berkualitas
Ratu lebah madu hutan ialah lebah betina yang menjadi inti berjalannya koloni kehidupan lebah madu hutan, ratu lebah madu hutan yang berkualitas memiliki ciri perutnya panjang lebih dari panjang sayapnya, ukuran dadanya lebih besar dari lebah madu hutan pekerja dan kepalanya berbentuk bulat sempurna. Masa hidupnya sekitar 4 sd 6 tahun dan ia akan terus bertelur, dalam sehari bisa menghasilkan 1000 telur.
3. Perkembangan Mulai dari Telur sd Lebah
Telur yang dihasilkan menjadi larva tinggal di dalam sel sel sarang lebah madu hutan, hari ke 6 sd 9 sel sarang akan ditutup oleh lebah madu hutan pekerja dan dierami selama 12 hari yakni hingga hari ke 21. Setelah selesai, barulah muncul lebah madu hutan pekerja muda yang menggerogoti sel sarang lebah madu hutan untuk mulai keluar dan bekerja mengerjakan tugasnya mencari makan.
4. Modal Awal
Modal yang dibutuhkan ialah kotak papan tempat budidaya lebah madu hutan minimal 40 kotak untuk tempat koloni, kotak terbuat dari papan kayu yang empuk dari mahoni atau kayu suren dengan ketebalan 3 cm, bisa juga menggunakan gelodok bambu. Modal lain ialah alat pengasap untuk menjinakkan, masker sebagai pengaman, sarung tangan, dan sisir kandang lebah madu hutan atau biasa disebut bingkai agar ratu lebah madu hutan tidak bisa keluar.
5. Syarat Lingkungan
Lingkungan harus memiliki suhu maksimal 26, tempat terbuka, jauh dari lalu lalang manusia, banyak terdapat bunga bunga untuk pasokan makanan, dan dekat dengan sumber air.
6. Pembuatan Rumah Lebah Madu Hutan
Gelodok bambu pentung yang berdiameter 20 sd 25 cm digunakan tetap tertutup di bagian pinggirnya, buat lubang 2 sd 3 cm di salah satu sisi tutup untuk tempat keluar masuk. Bambu rumah lebah madu hutan iris bagian atas agak ke bawah untuk memudahkan membuka dan memeriksa serta memanen sarang lebah madu hutan. Pada bagian pintu, ikat dengan kawat dan tali karet. Gantungkan rumah lebah madu hutan di pohon secara vertikal dengan sudut kemiringan sekitar 60 derajat.
7. Persiapan Sarang
Setelah kandang siap, letakkan 2 sd 3 baris sisir kayu yang terdapat jaring kawatnya, letakkan di dalam rumah tersebut, lapisi dengan royal jelly agar ratu lebah madu hutan dan koloninya nyaman tinggal di dalamnya karena seperti berada di lokasi sarang alaminya.
8. Perlindungan dari Hama dan Serangga
Umumnya hama yang mengganggu ialah semut, lindungi dengan cara memberi air pada kaki kandang agar semut tak bisa naik. Jika menemui lebah madu hutan yang sakit yang tampak dari cirinya tidak mampu terbang, pisahkan dari koloni agar tak menular ke lebah madu hutan lainnya.
9. Perawatan Harian
Lakukan perawatan harian dengan cara menyiapkan tanaman berbunga di sekitar lokasi budidaya, tanaman bunga yang dibutuhkan misalnya ialah bunga mawar, anggrek, melati, sepatu, atau matahari. Semakin banyak tanaman maka akan semakin baik sebab akan berpengaruh pada banyaknya hasil panen madu yang diperoleh karena lebah madu hutan membutuhkan pakan dari bunga tersebut.
10. Cara Panen
Siapkan pakaian yang dilengkapi dengan masker, sarung tangan ketika panen untuk melindungi diri, masa panen dapat dilakukan setelah 40 hari sejak pertama kali ratu lebah madu hutan diletakkan di dalam kandang. Bisa juga digunakan pengasapan sementara agar lebah madu hutan lebih jinak sehingga proses pengambilan sisiran atau bingkai madu dapat berjalan lancar. Jangan lupa amankan ratu lebah madu hutan untuk proses budidaya berikutnya.
11. Pengambilan Madu dari Sarang
Setelah sisiran diambil, kupas sarang tersebut dengan alat penyongkel, lakukan dengan hati hati agar tidak terlalu banyak madu yang terbuang saat pengelupasan, jangan lupa ekstrak dengan alat ekstraksi setelahnya agar madu yang dihasilkan lebih bersih dan maksimal. Royal jelly umumnya terdapat pada sarang lebah madu hutan yang berwarna putih, yang memiliki manfaat terbaik untuk pengobatan dan bergizi tinggi.
12. Pengelolaan Ampas
Ampas sarang sisa ekstraksi dapat dimanfaat dengan cara dimasak untuk makanan pribadi, sarang lebah madu hutan tersebut juga memiliki gizi tinggi dan kadar protein terbaik sehingga sayang jika dibuang.
13. Produk Hasil Panen
Lebah madu hutan dapat menghasilkan cairan madu, ampas sarang lebah, dan larva lebah yang semuanya berkhasiat untuk menambah stamina dan manfaat kesehatan lain. Selain itu, lebah madu hutan juga menghasilkan pollen dan royal jelly sebagai bahan makanan dan bahan untuk obat.
Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan berkualitas dan panduan untuk anda dalam budidaya lebah madu hutan, tentunya setiap hasil sesuai dengan apa yang diusahakan yakni pakan dan lingkungan yang tepat serta cara perawatan yang terbaik. Akhir kata penulis sampaikan Terima kasih. Salam.