6 Cara Ternak Opior Jawa Mudah Bagi Pemula

Burung Opior Jawa atau yang lebih dikenal dengan nama cucak gentong merupakan salah satu jenis burung kicauan yang banyak digunakan sebagai masteran untuk burung kicau lain seperti kaca mata, kacer, cucak ijo, dan jalan suren, karena suaranya yang nyaring serta unik.

Cukup tingginya permintaan burung opior jawa atau cucak gentong tersebut menjadikan para peternak burung mulai meliriknya untuk dikembangbiakan.

Bagi para pemula, melakukan ternak burung opior jawa tidak semudah berternak burung lain pada umumnya perlu beberapa pelakuan yang disesuaikan dengan tingkah polanya di alam liar. Berikut ini beberapa cara ternak opior jawa yang perlu diperhatikan khususnya bagi para peternak pemula.

  1. Persiapan kandang

Burung cucak gentong ini masih satu kerabat dengan burung pleci dan di beberapa daerah sering kali disebut sabagai burung pleci kapur. Beberapa proses atau cara ternak opior jawa ini mungkin akan sama dengan cara ternak burung murai ekor panjang.

Kondisi kandang yang digunakan dalam ternak burung apapun memang harus diperhatikan secara ukuran dan beberapa kesiapan lainnya. Sarang juga harus tersedia dalam proses ternak burung opior jawa ini dan siap berada di dalam kandang sebelum di lakukan perjodohan.

  1. Pemilihan indukan 

Indukan burung menjadi satu poin penting yang harus dipilih dengan benar agar ternak burung opior jawa dapat berhasil dilakukan. Indukan yang dipilih harus terlihat sehat dengan postur badan yang baik serta terbebas dari kondisi cacat dan memiliki suara yang sudah terbentuk. Pemilihan indukan harus juga memperhatikan jenis kelamin burung yang tepat agar dalam prosesnya memang burung jantan dan betinalah yang dipilih sebagai indukan. (Baca juga : cara sukses ternak puyuh petelur)

  1. Perjodohan burung

Jika ingin mempercepat proses atau cara ternak opior jawa maka memilih dua indukan jantan dan betina yang telah berjodoh merupakan salah satu cara yang paling mudah. Namun jika keduanya belum berjodoh satu sama lain maka perlu dilakukan upaya perjodohan yang biasanya membutuhkan waktu dan kesabaran.

Perjodohannya dilakukan dengan cara awal mendekatkan kedua indukan dalam waktu satu minggu dan kemudian memisahkannya dalam jarak yang tidak terlalu jauh agar tetap dapat mendengarkan suara satu sama lain Ketika suara yang muncul dari keduanya saling bersautan seolah – olah memanggil satu sama lain maka perjodohan berhasil dilakukan.

  1. Perkawinan burung

Jika kedua indukan opior jawa sudah berjodoh maka segera gabungkan keduanya dalam kandang yang sudah disipakan sebelumnya. Perhatikan pola prilaku dari kedua burung apakah terlihat akur atau adanya agresif salah satunya.

Jika kondisi agresif terjadi maka sebaiknya pisahkan kembali burung dan lakukan perjodohan kembali. Burung yang sudah berjodoh dan disatukan akan mengalami proses kawin secara alami dan untuk membantu mempercepatnya, berikan beberapa makanan yang memang dapat meningkatkan birahi dari kedua burung. (Baca juga : tips membeli lovebird untuk pemula)

  1. Penetasan dan pengeraman telur

Indukan burung betina opior jawa akan menghasilkan 1 – 4 butir telur dan akan dierami selama kurang lebih 2 minggu. Selama proses pengeraman dan penetasan telur tersebut, perhatikan kebutuhan makanan yang perlukan oleh burung dan jangan membuat burung menjadi stres. Burung jantan sebaiknya dipisahkan pada kandang yang berbeda dengan burung betina atau menggunakan proses dan cara ternak pleci menggunakan sangkar gantung.

  1. Perawatan anakan burung

Perawatan anakan burung opior jawa pada awal setelah proses penetasannya sebaiknya diberikan kepada indukan betina. Namun terkadang, ada beberapa kondisi yang menjadikan burung betina tidak mau merawat anaknya sehingga peternak harus mengetahui kondisi tersebut dan segera merawat anak burung yang masih kecil tersebut. Lima hari pertama setelah menetas, anakan burung harus selalu dipantau karena lima hari tersebut merupakan waktu kritis bagi sang anakan burung. (Baca juga : tips merawat burung merpati aduan)

Itulah beberapa cara ternak opior jawa yang dapat menjadi perhatikan khususnya bagi peternak pemula agar proses ternak dapat berhasil dilakukan dan bisa menghasilkan anakan burung yang baik dan berkualitas. Sama halnya dengan cara ternak burung lainnya, kesabaran dan ketekunan tetap menjadi kunci utama keberhasilan.