9 Hewan yang Memiliki Rangka Luar (Eksoskeleton)

Hampir semua hewan memiliki kerangka. Rangka merupakan sebuah sistem penyokong suatu organisme yang berperan sebagai bingkai atau pembentuk tubuh organisme itu sendiri, dan sebagian besar rangka tersusun dari kalsium.

Rangka berperan dalam sebuah pergerakan yang sempurna, dan berfungsi juga untuk menopang berdirinya tubuh, memberikan bentuk tubuh, melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, paru-paru, mata, tempat pembentukan sel-sel darah merah, dan tempat melekatnya otot-otot rangka.

Terdapat 3 jenis kerangka, yaitu hewan rangka dalam, rangka luar dan rangka hidrostatik. Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai hewan dengan rangka luar.

Rangka luar disebut juga sebagai eksoskeleton yang tersusun dari kitin keras yang berfungsi sebagai pelindung. Hewan dengan rangka luar umumnya adalah hewan tingkat rendah, dan merupakan hewan invertebrata atau hewan yang tidak mempunyai tulang belakang.

Hewan dengan eksoskeleton sebagian besar masuk kedalam kelompok filum antropoda, yaitu hewan dengan tubuh dan kaki beruas-ruas dan simeteris bilateral. Filum ini terdiri atas kelas insecta (serangga), arachoidae (laba-laba), udang-udangan (crustacea), dan lipan (mynapoda). Namun ada pula yang masuk ke dalam filum moluska, yaitu hewan bertubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang.

Ciri-ciri umum lainnya yang menandakan hewan dengan rangka luar adalah, mereka melakukan “ganti kulit” atau disebut juga molting, untuk hewan selain dari moluska.

Berikut ini adalah beberapa contoh hewan yang hidup dengan rangka luar.

1. Kepiting

Kepiting adalah hewan anggota dari kelas crustacea yang mempunyai sepuluh kaki dengan modifikasi sepasang kaki bagian paling depannya menjadi capit, dan dengan abdomennya yang sama sekali tersembunyi di bawah dada (thorax).

Tubuh kepiting dilindungi oleh rangka luar yang keras, tersusun dari kitin. Bagian permukaan atas tubuhnya disebut juga karapas.

2. Laba-Laba

Laba-laba juga merupakan hewan dengan eksoskeleton. Segmen eksoskeleton pada hewan pemakan serangga ini, terhubung dengan sendi-sendi sehingga laba-laba dapat bergerak.

Rangka luarnya terbuat dari beberapa lapisan kutikula, yaitu sebuah komposisi materi yang mengandung berbagai macam protein dan kitin yaitu rantai panjang polisakarida (gula).

3. Semut

Semut merupakan hewan arthropoda yang memiliki bagian tubuh tersegmentasi, yang terdiri dari kepala, rongga dada dan perut. Serta rangka luar yang keras dan kaki yang bersendi. Semut merupakan organisme yang hidup dengan tingkat kerja sama yang ekstrem.

Di dalam rumah, semut pun banyak sekali kita jumpai, terdapat jenis semut rumahan antara lain semut hantu, semut gila, semut firaun dan semut tukang kayu.

4. Hewan Moluska Bercangkang

Siput, kerang, remis dan tiram merupakan hewan yang termasuk kedalam filum moluska yang mempunyai eksoskeleton dalam bentuk cangkang. Cangkang tersebut terbuat dari zat yang disebut kalsium karbonat.

Hewan dengan cangkang tidak melakukan molting, seiring dengan pertumbuhan tubuh hewan tersebut maka cangkangnya pun akan ikut tumbuh membesar.

5. Lipan

Lipan juga merupakan hewan dengan rangka luar, mempunyai banyak ruas, dan di setiap ruas memiliki satu pasang kaki, dengan jumlah keseluruhan 20 pasang kaki. Hewan ini termasuk hewan predator yang aktif di malam hari dan berbisa.

6. Lebah Madu

Lebah memiliki sebagian besar ciri hewan yang ada di kelas insekta, yaitu terdiri dari segmen kepala, thorax dan abdomen. Lebah madu memiliki kerangka luar yang kaku dan dilapisi oleh lapisan lilin, dan serangga ini tidak mempunyai tulang internal seperti vertebrata.

Lapisan lilin pada lebah ini berfungsi melindungi lebah dari kekeringan/kehilangan air dari dalam tubuhnya. Keuntungan rangka luar yang mengandung kitin mencegah lebah tumbuh terus menerus, sebagai gantinya, mereka merontokan kulitnya selama masa larva dan tetap pada ukuran yang sama saat dewasa.

7. Kalajengking

Kalajengking merupakan hewan berkaki delapan, memiliki dua pedipalpus, dan dengan ekor sengat penyuntik racun. Hewan paling beracun ini mempunyai eksoskeleton dari zat kitin yang kuat, melindungi, molekul fleksibel yang terbuat dari polisakarida dan nitrogen.

Rangka luar ini berfungsi sebagai tempat menempelnya otot, dan juga membantu kalajengking dalam proses respirasi, dan memberikan ketahanan yang luar biasa terhadap kehilangan air di dalam tubuhnya dimana hal ini sangat penting terhadap kelangsungan hidupnya di lingkungan kering yang mereka huni.

8. Belalang

Belalang adalah anggota dari filum arthropoda dan kelas insekta, memiliki 3 bagian tubuh utama seperti kepala, thorax dan abdomen. Hewan ini memiliki 6 kaki bersendi, sayap dan sepasang antena untuk sensor. Belalang merupakan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Belalang tidak memiliki telinga tetapi dapat merasakan getaran di udara dengan sensor yang bernama tympanium yang terletak di abdomen pertama. Hewan ini memiliki 5 mata yang terdiri dari 2 compound eye dan 3 eceli. Alat pernafasan belalang adalah trakea dan hewan ini juga merupakan hewan dengan eksoskeleton.

9. Lobster

Lobster juga merupakan hewan yang termasuk kedalam anggota filum arthropoda, dan mempunyai rangka luar yang lebih keras dari udang. Lobster hidup di laut dan di air tawar.

Dalam pertumbuhannya lobster akan mengalami molting/pergantian cangkang baru ketika tubuhnya makin membesar. Untuk membentuk cangkang baru lobster akan membutuhkan kalsium. Lobster akan menyerap kalsium dari cangkang lamanya dengan menggunakan organ khusus yang bernama Gastrolith.