Kutu adalah sejenis serangga yang bersifat parasit. Kelompok serangga kecil ini juga dapat menyerang hewan anjing di selah selah bulu atau kulitnya. Kutu hewan anjing umumnya tidak memiliki sayap, tapi kelompok serangga parasit ini mampu meloncat kesana kemari demi menghindari ancaman.
Kutu hewan anjing merupakan ancaman yang dapat membahayakan bagi hewan anjing serta pemiliknya. Bagi setiap hewan anjing kutu dapat mengganggu kesehatan tubuhnya serta kerusakan fisik yang dapat menyebabkan gatal gatal pada tubuhnya. Baca juga mengenai : tips agar anjing tidak menggonggong
Kutu juga dapat menghisap darah hewan anjing secara terus menerus. Selain dari itu kutu juga dapat menjadi media penularan ketika hewan anjing tersebut sedang sakit. Lalu bagi pemiliki hewan anjing kutu juga berupa ancaman yang dapat membuat kecantikan dan kesehatan hewan anjingnya menjadi buruk. Baca juga mengenai : cara memilih kalung anjing yang baik
Kutu anjing (Ctenocephalides canis) adalah jenis kutu (Siphonaptera) yang tinggal terutama pada darah anjing. Meskipun kutu memakan darah anjing, mereka kadang-kadang menggigit manusia. Kutu anjing dapat hidup tanpa makanan selama beberapa bulan, tetapi kutu betina harus mencari makan darah sebelum mereka dapat menghasilkan telur. Kutu dapat berkembang biak sekitar 4000 telur pada bulu anjing. Baca juga mengenai : jenis makanan yang membahayakan anjing
Kutu anjing hidup dalam empat tahapan siklus: Embrio, Larva, Pupa, dan Imago (dewasa) Siklus hidup keseluruhan dari telur menjadi dewasa membutuhkan dari dua hingga tiga minggu. Nah doglovers udah pada tau kan bahaya kutu yang menempel pada tubuh hewan anjing? Jadi sebenernya seperti apa saja sih jenis kutu yang menempel di tubuh hewan anjing? Berikut ini adalah jenis-jenis kutu anjing yang harus cobat pembaca tau!
1. Pinjai
Kutu jenis ini adalah paling umum yang sering ada di tubuh hewan anjing. Kutu pinjal atau dengan nama ilmiah Chenocephaides felis merupakan kutu yang menetap pada tubuh inangnya, karena membutuhkan darah yang segar untuk bereproduksi. Baca juga mengenai : manfaat grooming pada anjing
Pinjal dewasa akan bereaksi ketika adanya stimulasi getaran atau meningkatnya karbondioksida. Ukuran kutu jenis ini sekitar 1-3 mm, kelompok kutu ini memiliki warna coklat kemerahan dan juga hitam. Kutu ini juga tidak memiliki sayap dan mereka dapat hidup di tubuh inang hingga 24 hari lamanya. Baca juga mengenai : cara membuat anjing patuh pada majikannya
2. Felicola Subrotratus molophaga
Kelompok kutu satu ini adalah sejenis kutu penggigit yang hanya mengunyah kulit dan juga sering ada di tubuh hewan anjing. Bentuk yang di miliki kutu jenis ini berukuran kecil, pipih, dan tanpa sayap. Kutu jenis ini mempunyai inang yang cukup spesifik dan juga tidak meninggalkan tubuh inangnya dalam satu siklus hidup.
3. Felicola subrotratus Anoplura
Kelompok serangga atau kutu satu ini merupakan jenis kutu penghisap darah yang juga ada di tubuh hewan anjing. Bentuk yangdi miliki kutu ini sama dengan Molophaga dengan berukuran kecil, pipih, dan juga tanpa sayap. Mereka juga memiliki inang yang spesifik dan juga tidak meninggalkan tubuh inangnya dalam satu siklus hidup.
4. Kutu sarcoptes scabiei
Kutu satu ini berwarna terang dan hanya bisa di lihat dengan mikroskop. Untuk mengatahui hewan anjing terkena kutu satu ini harus di perlukan test laboratorium dari sampe kulit hewan anjing tersebut. Kutu ini cukup berbahaya karena dapat menyebabkan infeksi kulit yang parah pada hewan anjing.
Biasanya kelompok serangga ini mulai menyebar dari muka hingga seluruh tubuh hewan anjing dan juga dapat menulari hewan anjing lain yang dekat dengan hewan anjing yang sudah terinfeksi kutu kutu tersebut. Sifatnya zoonosis juga bisa menyebabkan kutu jenis ini menular ke manusia.
5. Kutu panen (Trombicula autumnalis)
ungau panen (Trombicula autumnalis) kutu jenis ini yang berbahaya adalah larvanya. Kelompok satu ini juga di sebut sebagai kutu merah atau juga chiger. Jika di luar negeri biasanya kutu jenis ini sering menginfeksi hewan anjing saat musim panas serta awal musim gugur. Kutu jenis ini umunya sering menginfeksi kepada hewan anjing yang memiliki panjang bulu yang tidak lebat.
6. Kutu demodex
Kutu jenis ini tidak mudah menular dan jugan tidak terlalu umum menyerang hewan anjing. Kutu yang berbentuk seperti cerutu ini merupakan jenis kutu penghuni normal dari kulit dan folikel bulu yang sehat pada hewan anjing. Biasanya penyakit yang di sebabkan kutu ini dikarenakan populasi yang hadir terlalu besar dalam tubuh hewan anjing tersebut dan menjadi buruknya kekebalan tubuh pada hewan anjing.
7. Kutu cheyletiella
Kutu kutu satu ini dapat menyebabkan rasa gatal yang sering di sebut sebagai walking dandruf atau ketombe berjalan dengan bentuknya yang mirip dengan ketombe pada umumnya. Kutu jenis ini gampang menular karena memiliki sifat zoonosis yang berarti dapat di tularkan ke manusia atau pun ke hewan anjing. Kutu kutu ini dapat hidup beberapa hari tanpa tubuh inangnya, sehingga dapat menyebakan jenis kutu ini mampu untuk menular melalui kontaminasi lingkungan pada umumnya.
8. Otodectes Cynotis ( kutu telinga)
da beberapa jenis kutu yang dapat hidup di dalam telinga hewan anjing pada umumnya. Namun yang paling sering menginfeksi telinga hewan anjing adalah kutu otodectes cynotis. Ukuran kutu tersebut kecil dan merupakan sejenis parasit yang hidup dengan memakan lilin (kotoran telinga hewan anjing) dan minyak alami yang ada di dalam telinga hewan anjing.
Jenis kutu ini dapat di deteksi dengan sebuah test laboratorium dengan cara mengambil sampel earwax yang berada di dalam telinga hewan anjing tersebut dan juga dapat di lihat melalui mikroskop. Kutu jenis ini dapat menyebabkan infeksi bagian luar dan juga saluran telinga hewan anjing. Infeksi yang di hasilkan jenis kutu ini biasanya dapat menyebabkan kotoran telinga menjadi seperti tanah dan menutupi saluran telinga .
Nah jika doglover melihat hewan anjingnya suka garuk garukin tubuhnya, ada baiknya langsung periksa ke dokter hewan. Karena ada beberapa kutu hewan anjing yang tidak bisa di lihat dengan mata telanjang, salah satu contohnya seperti kutu jenis kutu di telinga (scabiei) sehingga pemeriksaan dengan mikroskop di dokter hewan sangat di perlukan. Sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.