12 Efek Samping Obat Metabolis untuk Burung

Obat metabolis untuk burung merupakan obat agar burung berkicau yang diproduksi oleh seorang dokter hewan yang fokus pada burung yang sudah berpengalaman bernama Dr. Drh. Edi Boedi Santosa, MP. Beliau merupakan salah satu dokter hewan yang sudah sangat paham mengenai apa saja penyakit yang mungkin menimpa burung dan bagaimana cara mengobatinya.

Obat metabolis untuk burung diracik dengan formula serta takaran yang pas sehingga mampu mengobati burung yang sakit hingga sembuh kembali. Obat metabolis untuk burung bisa diberikan langsung ke paruh burung dengan takaran 2 sd 3 tetes. (Baca juga mengenai manfaat jangkrik untuk burung jalak suren )

Lalu Obat metabolis untuk burung diteteskan ke Extra Fooding (EF) seperti ulat Hong Kong maupun kroto, kemudian diberikan ke burung. Pemilik burung juga bisa memberikan yang kondisinya masih belum gacor (kuat bunyi). Lalu jika burung Burung yang telah memiliki bunyi yang indah, sebaiknya pemberian Obat metabolis untuk burung dihentikan. (Baca juga mengenai manfaat jahe untuk burung cendet )

Sebab burung dapat menjadi kecanduan jika diberi obat metabolis untuk burung dalam jangka waktu yang terlalu lama. Sobat bisa memberikannya maksimal 3 tetes per hari. Obat metabolis untuk burung ini bisa diberikan ketika burung Burung sakit maupun dalam keadaan drop. (Baca juga mengenai manfaat ulat jerman untuk burung cendet )

Obat metabolis untuk burung ini bisa dicampur dengan minuman lain, seperti Mizone yang rasa leci. Takarannya yaitu Mizone sebanyak 1 cepuk kecil ditambah 1 sampai dengan 2 tetes obat metabolis untuk burung. Obat metabolis ini dipercaya memiliki khasiat yakni : (Baca juga mengenai manfaat memelihara burung jalak suren )

  • Mengatasi gejala macet bunyi setelah burung mabung/ ganti bulu.
  • Mempercepat proses ganti bulu yang tak kunjung usai.
  • Menumbuhkan birahi khususnya pada burung burung betina jika burung hendak ditangkar. (Baca juga mengenai manfaat cacing pada burung murai )

Dalam pemberiannya, jika sesuai dengan aturan yang disarankan, kemungkinan efek samping yang muncul sedikit, namun pemilik burung seringkali merasa bahwa pemberian obat tersebut secara terus menerus adalah yang terbaik agar burung yang dipelihara selalu fit, padahal, terdapat berbagai dampak yang mengincar, berikut 12 Efek Samping Obat Metabolis untuk Burung jika tidak sesuai dalam pemberian dan caranya.

  • Kecanduan dan ketergantungan

Sebagaimana obat penguat yang diberikan pada manusia, obat metabolis memang memiliki cara kerja untuk memberi stamina pada tubuh burung, namun jika diberikan terus menerus atau dalam dosis yang berlebihan, burung justru akan menjadi malas jika tidak mendapat suplemen tersebut.

  • Jika terlambat dalam pemberian, burung tidak mau bunyi

Obat metabolis yang diberikan pada waktu dan jangka tertentu, jika pemilik lupa atau terlambat dalam pemberian, dampaknya ialah burung menjadi malas berbunyi dan menjadi kebiasaan sehingga mengurangi gacornya.

  • Overdosis

Efek samping ini terjadi dengan ditandai burung muntah, perut membesar dan jika diraba keras, serta diare.

  • Macet bunyi

Macet bunyi terjadi akibat dampak lanjutan dari keterlambatan pemberian, jika terbiasa tidak mau bersuara, maka burung semakin tidak terlatih untuk bunyi.

  • Suara menjadi serak

Obat metabolis yang berlebihan awalnya membuat burung semangat bunyi, namun jika terus menerus diberikan, maka burung akan bersuara berlebihan dan akibatnya terjadi permasalahan pada tenggorokan hingga suara serak.

  • Lemas dan lesu

Terjadi karena sudah terbiasa mendapat bantuan energi dari suplemen, jika pemberian dihentikan, burung menjadi merasa kekuatannya berkurang.

  • Tidak nafsu makan

Terjadi pada burung yang overdosis, burung tidak akan mau makan dan tubuhnya lemas.

  • Kematian

Merupakan efek samping terburuk yang mungkin bisa terjadi, sebagaimana manusia jika kecanduan obat tertentu.

  • Bulu terlihat kusam, kering dan tidak berminyak namun terkesan basah.

Terjadi karena suplemen terlalu banyak berada dalam peredaran tubuh burung sehingga berpengaruh pada pertumbuhan bulu dan tampilannya.

  • Bulu terutama pada bagian paruh terlihat botak dan terutama sekali terlihat seperti adanya lapisan lilin/ minyak dibagian ujung paruh.
  •  Fisik burung terlihat menggembung, tidak lincah dan tidak terlihat sehat.
  •  Suara biasanya terdengar serak dan sember, terutama saat membawakan nada yang tajam dan keras.

Nah sobat, jika salah satu efek samping yang terjadi di atas, kecuali kematian, terjadi pada burung yang sobat pelihara, masih bisa ditangani yakni dengan terapi sebagai berikut :

  • Berikan segera voer dengan dosis tinggi yakni 220 Volt secara murni di cepuk pakannya. Ini akan mampu mengembalikan sistem metabolisme tubuh burung ke dalam keadaan normal.
  • Untuk air minumnya, berikan cairan infus glukosa 5% (sobat bisa beli di apotek). Ketika air habis isi lagi, demikian terus menerus jangan sampai kosong air minumnya.
  • Jangan diberikan buah apapun juga hingga sembuh total, berikan pakan yang lain, seperti jangkrik atau kroto.
  • Cepuk mandi hanya diisi penuh pada waktu sore hari, pagi tak perlu dilakukan, agar pertumbuhan bulunya kembali normal.
  • Lakukan penjemuran seperti biasa, mulai pagi jam 8 sd 10 sudah cukup. jangan dipaksa untuk mandi pada waktu sorenya. hindari menyemprot burung untuk memaksa mandi, biarkan burung mandi dengan sendirinya dengan air yang sudah disediakan.
  • Pada awal terapi ini biasanya berlangsung sampai dengan 7 hari sd 2 minggu dan akan terlihat burung mengalami perbaikan kondisi, kotoran terlihat menghitam dan tubuh lebih semangat, tetap lanjutkan pemberian voer 220 Volt nya dan infus glukosa 5% nya.
  • Setelah burung terlihat lebih sehat maka sobat bisa menggantikan air minumnya dengan racikan vitamin khusus burung atau dengan madu.
  • Terapi ini akan selesai dalam waktu yang relatif cepat, biasanya hanya dalam waktu maksimal 3 minggu sd 1 bulan si burung sudah kembali ke kondisi semula dan tampil maksimal.

Pemberian obat atau suplemen termasuk obat metabolis untuk burung memang disarankan dalam kondisi tertentu, seperti ketika sakit atau sebelum perlombaan, namun hindari memberikan berlebihan agar tidak terjadi

efek samping atau hal hal lain yang membahayakan. Berikan dengan dosis sesuai aturan pakai atau konsultasikan terlebih dahulu pada dokter hewan, sehingga dapat menjadi suplemen yang bermanfaat tepat dan maksimal.

Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga bisa menjadi wawasan bermanfaat dan dapat menjadi acuan untuk perawatan burung sobat sehari hari, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.