Bagaimana Cara Bekantan Bertahan Hidup? Tidak banyak yang tahu perkembangan hewan liar dan cukup langka ini di luar sana.
Meski begitu, tak sedikit orang merasa penasaran dengan cara adaptasi para binatang di hutan sana sehingga berbagai informasi dan penelitian dilakukan lebih mendalam dan rutin. Lantas, apa sih Bekantan itu?
Bekantan merupakan salah satu jenis binatang atau bisa juga di katakan primata yang tergolong Nasalis Larvatus. Spesies ini adalah endemik belantara pulau Kalimantan dan untuk keberadaannya sendiri juga tidak pernah berkeliaran jauh dari sungai-sungai, hutan bakau pesisir, dan rawa-rawa di pulau tersebut.
Bekantan ini jika dilihat secara kasat mata mirip dengan orang utan, monyet, gorilla, atau sejenisnya. Mereka adalah kumpulan spesies yang sangat arboreal dan akan menjelajahi tanah sesekali ketika mencari makanan.
Bagaimana Cara Bekantan Bertahan Hidup?
Umumnya bekantan hidup dalam kelompok-kelompok yang telah terorganisir yang mana terdiri dari pejantan secara dominan, 2-7 betina serta anak-anak mereka. Sekelompok Bekantan ini seringkali berkumpul di dekat sungai ketika malam hari untuk istirahat. Satu hal yang unik dari Bekantan dan mungkin sulit di percaya adalah daya tariknya untuk memikat pasangan menggunakan hidung gantung.
Dari beberapa pendapat para ilmuwan, organ yang outsize akan menciptakan ruang gema yang akan menguatkan panggilan para monyet, sehingga hal itu terasa mengesankan bagi betina dan mengintimidasi bagi pejantan saingan. (Baca Juga: Cara Ternak Burung Belibis)
Primata ini merupakan sekelompok perenang paling prolifik yang ada di dunia, tingkahnya yang seringkali melompat dari dahan pohon dan menghantam air dengan gaya yang lucu.
Bekantan itu telah berevolusi hingga kaki dan tangan berselaput karena untuk membantu tubuhnya berenang lebih cepat layaknya buaya yang menjadi salah satu predator utama mereka. Monyet terbesar di Asia ini alias Bekantan yang mempunyai berat mencapai 23 kilogram, dan ukuran betinanya sekitar setengah dari ukuran Bekantan jantan.
Mengenali hewan ini lebih rinci, Bekantan dewasa memiliki bulu berwarna coklat muda yang mencorong merah di area kepala dan bahu sedangkan bagian lengan, kaki, dan ekor adalah abu-abu. Ada nama tersendiri untuk beberapa kelompok unik, mereka yang berhidung besar mengembang layaknya belalai ini merupakan jenis Proboscis Monkey atau Monyet Belalai.
Lantas, bagaimanakah hewan primata yang satu ini bisa hidup nyaman dan tetap bertahan di dalam Hutan ini? Berikut penjelasannya lebih lanjut.(Baca Juga: Cara Menjinakkan Jalak Kebo Liar)
Bekantan akan bertahan hidup dengan memakan daun, biji, dan juga buah-buahan. Hidup di hutan dan mengingat mereka adalah jenis binatang, sangat mustahil apabila yang di makan jenis makanan masak. Adapun dedaunan, biji yang di makan adalah mentah. Sedangkan buah-buahan bisa saja mereka menikmati yang masak dan tidak jarang makan buah yang masih mentah.
Bahkan Bekantan juga bisa memakan serangga ketika sudah tidak ada makanan yang belum masak semuanya. Perut dari Primata hutan yang satu ini memiliki bilik khusus yang mengandalkan sejumlah bakteri simbiotik untuk pencernaan. Namun seringnya Bekantan justru makan buah-buahan yang mentah. Karena seringnya mereka yang menelan buah masak, gula yang terkandung dapat melakukan proses fermentasi hingga menyebabkan kembung.
Sayangnya saat ini lanskap-lanskap Borneo yang paling terancam adalah rumah yang digunakan oleh bagi primata tersebut. Di hutan yang ada pada wilayah kalimantan para ilegal loginga telah merajalela dengan sesukanya.
Keberadaan kelapa sawit ini juga telah menggeser posisinya dan bisa memfragmentasikan jangkauan monyet sehingga hal itu akan memaksa para kelompok Bekantan turun dari pohon dan menyebabkan mereka makin jauh melangkah dalam mencari makanan. Sehingga kepunahan mereka akibat dari predator tanah seperti jaguar yang bisa memilih Bekantan sebagai santapan lezatnya. (Baca Juga: Cara Menjinakkan Kucing Liar)
Bekantan saat ini menjadi salah satu spesies yang terancam punah. Selama 40 terakhir ini populasinya memang telah menurun drastis dan telah masuk daftar perlindungan dari perburuan atau penangkapan kalimantan. Di pualu ini sendiri nama Bekantan seringkali di sebut juga sebagai Kera Belanda, Pika, Bahara Bentangan, Raseng dan Kahau.
Monyet ini menghabiskan masa hidupnya dengan bergelantungan di pohon. Inilah sebabnya mengapa banyaknya penebangan hutan liar memicu kepunahan Bekantan.
Tumbuhan atau pohon yang mereka hinggapi adalah pohon mangrove. Kemampuannya untuk hinggap dari satu mangrove ke pohon mangrove lainnya cukup baik, sehingga Bekantan mampu kabur ke atas pohon, jika dirinya merasa terancam oleh predator atau hal-hal lain.
Di Kalimantan, wilayah Bekantan berada di Kawasan Konservasi Mangrove Bekantan (KKMB). Tempat ini sekaligus menjadi lokasi wisata yang ada di Tarakan, Kalimantan merupakan salah satu tempat wisata tracking mangrove di Tarakan, Kalimantan Utara. Berkunjung disana akan di temui banyak Bekantan apabila datangnya pada pagi hari. (Baca Juga: Cara Menjinakkan Burung Gereja)
Bekantan yang ada di KKMB memiliki kebiasaan unik, yakni pada saat ada petugas yang memberikan pisang pada pukul 08.00 WITA, ketua kelompok Bekantan akan membiarkan para kelompok kecilnya untuk makan terlebih dahulu. Sementara mereka yang kelompok besar akan makan belakangan sembari mengawasi lingkungan sekitar.
Berada di KKMB memang kurang menarik jika tidak mengabadikan moment bersama Bekantan. Salah satu hal yang biasa dilakukan orang pada umumnya adalah berfoto. Sayangnya Bekantan adalah jenis binatang yang susah beradaptasi dengan manusia. Mereka tidak suka dengan keberadaan manusia yang ada di sekitarnya. Jika ada manusia yang mendekat biasanya para Bekantan akan bersembunyi.
Seperti itulah Cara Bekantan Bertahan Hidup yang mana bisa Anda ketahui lebih jelas untuk menambah ilmu pengetahuan lebih banyak dan luas serta bisa menjawab rasa penasaran Anda mengenai cara Bekantan bertahan hidup di wilayah hutan liar. (Baca Juga: Cara Menangkap Merpati Liar)