Belut merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi dan juga ekologi. dalam mengkonsumsi nya , ikan ini lebih sering di sajikan dengan cara di goreng atau pun di beri beberapa bumbu saus pedas asam. ada juga yang di sajikan dalam bentuk olahan kerupuk sehingga menimbulkan rasa yang gurih dan juga renyah. apabila di tinjau secara ekologi sendiri , binatang ini dapat di jadikan sebagai indikator pencemaran lingkungan. hal itu karena hewan ini mudah adaptasi. apabila tidak ada belut di sebuah ekosistem hal itu menandakan adanya indikasi kerusakan lingkungan yang parah di sekitaran tempat itu.
belut sendiri di masukan ke dalam kategori hewan predator ganas di lingkungan sekitaran rawa dan sawah. makanan kesukaan belut adalah ikan kecil , cacing dan juga kurstasea . belut lebih sering hidup di malam hari dengan mengambil oksigen langsung dari udara.
Selain itu belut mampu hidup berbulan-bulan ketika mengalami kekeringan asalkan daerah nya tetap lembap atau basah. cara menyerap oksigennya adalah dengan menghisap lewat kulitnya. kebiasaan dari pada belut adalah membuat sarang di dalam lubang lumbur dan menunggu mangsa yang lewat untuk di mangsanya. belut sawah merupakan belut yang cukup bisa bertahan hidup di musim dingin dengan suhu yang cukup rendah.
Ciri dari belut ini adalah , tubuhnya yang memiliki panjang maximal 1 meter yang meskipun kita sering menemukannya pada ukuran 30-45 cm . meskipun di golongkan pada kelompok ikan , belut ini tidak memiliki sirip dengan ekor yang memanjang.
Bentuk tubuhnya membulat seperti tabung dengan tubuh sangat licin. Warna dari tubuhnya ini biasanya kecokelatan di bagian atas dan di bagian bawah badannya lebih kepada abu-abu. Belut ini merupakan salah satu hewan hermaprodit yang dimana pada masa muda merupakan belut betina dan bersarang di lubang dan ketika sudah berkembang ke usia tua akan menjadi belut jantan.
Di indonesia sendiri, kita akan lebih sering menemukan belut ada di pesawahan yang dimana membuat lubang-lubang kecil di pinggir sawah. Banyak orang memburu belut ini karena kelezatan nya dan mengandung protein yang tinggi setara dengan daging sapi dan kambing.
Dikarenakan banyak yang menyukainya sehingga beberapa orang sengaja membudidayakan ikan belut di beberapa media salah satunya adalah kolam terpal. Membudidayakan menggunakan kolam terpal merupakan salah satu teknologi membudidayakan ikan belut terbaru yang di kembangkan oleh beberapa peternak ikan lainnya seperti peternak ikan lele dan juga gurame.
Ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan sebelum memulai membudidaya ikan belut yang dimana berbeda dengan Cara Budidaya Ikan Bandeng di Kolam Terpal yaitu:
• Belut ini merupakan jenis ikan yang kuat sehingga mudah dibudidayakandi berbagai lokasi yang memiliki kelembaban dan curah hujan yang berbeda.
• Perhatikan suhu air dan sekitar agar belut bisa berkembang denganbaik yaitu sekitar 25 – 31 derajat celcius.
• Usahakan lokasi pembudidayaan jauh dari pabrik-pabrik yang akan membawa pencemaranbahan kimia beracun dan juga limbah pembuangan pabrik yang akan menghambat perkembangan ikan belut.
• Ketika awal pembibitan usahakan menggunakan airbersih , namun setelah sudah besar bisa menggunakan air biasa karena belut bisa tumbuh tanpa menggunakan air bersih sekalipun.
1. Persiapan Kolam Terpal
Seperti yang sudah di sebutkan tadi bahwa cara budidaya belut dengan terpal ada beberapa orang membudidayakan ikan belut menggunakan media kolam terpal.
Namun sebelum itu ada beberapa faktor yang perlu di penuhi dalam membudidayakan ikan belut di dalam kolam terpal yaitu anda harus membuat sedikitnya 5 kolam terpisah untuk membudidayakan ikan belut ini yaitu :
- Kolam terpal Pemijahan
- Kolam terpal untuk pendederan benih ikan belut yang berukuran 1-2 cm
- Kolam terpal untuk ikan belut remaja ukuran 3-5 cm
- Kolam terpal pemisahan belut dengan ukuran 5-8 cm
- Kolam terpal pemisahan belut dengan ukuran 15-20 cm
Setelah memiliki 5 kolam yang sudah kita sebutkan tadi , ada yang perlu di ketahui lagi adalah kita harus memisahkan antara belut kecil dan belut besar , indukan dan anakan . Hal itu karena ikab belut memiliki sifat karnivor yang akan memangsa sesama apabila ketika keadaan lapar.
Setelah kita menyiapkan 5 kolam , selanjutnya kita perlu tahu juga daya tampung dari setiap kolam belut yang sudah kita siapkan yaitu kola terpal yang pertama di tungukan untuk indukan bisa di isi dengan 5 ekor induk per m2. Kolam terpal selanjutnya yaitu kolam pendederan bisa di isi dengan 500 ekor per m2 , kolam ke tiga yaitu untuk peremajaan bisa di isi dengan 250 ekor per m2, kolam pemisah yang pertama yaitu belut ukuran 5 – 8 cm bisa di isi 100 ekor belut per meter persegi. Dan kolam terakhir disinni dengan 50 ekor per m2.
Dalam pembuatan kolamnya sendiri pertama tama kita bisa siapkan lahan sesuai dengan kebutuhan misalkan lahan 10 meter x 10 meter atau mungkin bisa lebih sesuai dengan kapasitas lahan yang tersedia , selanjutnya kita bisa membeli terpal khusus untuk kolam, hindari terpal biasa karena biasanya akan mudah bocor meskipun memang terpal kolam pun bocor , namun pada kualitas terbaiknya ,kolam terpal sudah di lengkapi dengan karet yang biasanya tahan terhadap kebocoran.
setelah sudah menyiapkan terpalnya langkah selanjutnya kita bisa buat pembatas menggunakan tanah ataupun kayu agar memudahkan mengotakan atau membentuk kotak dari kolam. usaakan tinggi dari kolam sama dan sesuai dengan kebutuhan . anda bisa gunakan tanah kembali di setiap ujung terpal agar tidak mudah tertarik ke dalam kolam.
setelah siap , usahakan kolam bisa dekat dengan sumber air ataupun kita bisa membuat jalur air masuk dan air keluar. caranya bisa dengangan mendekatkan pipa saluran air masuk ke kolam dan buat pipa saluran keluar dari dasar kolam teratas yang sudah di beri lapisan – lapisan mengarah ke arus sungai untuk menguras atau membuang air ketika sudah tidak terpakai.
2. Pemilihan Bibit Belut
Dalam pemilihan dari bibi belut ini ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dan lakukan sebelum membeli nya. beberapa kriteria yang harus di lengkapi agar kita memiliki belut yang berkualitas dan sehat adalah :
- Pilih Bibit Belut yang Bebas Luka
Hal pertama yang memang harus kita usahakan penuhi adalah memilih bibit belut yang bebas dari luka , baik itu luka karena adanya goresan dengan benda-benda di sekitar belut ataupun luka karena belut terkena penyakit tertentu. cara menentukannya bisa dengan melihat secara kasat mata , ataupun memegangnya. apabila belut luka , biasanya ada rasa kaasar i beberapa bagianbelut yang terkena luka.
- Tidak Lemas saat Dipegang
Hal selanjutnya dalam Cara Budidaya Belut Dengan Terpal lakukan adalah dengan memegang belut , usahakan belut ketika kita pegang tidak lemas. pilihlah bibit belut yang keras. Karena dengan belut yang keras memberikan indikasi bahwa belut sehat.
- Pilih Belut yang Lincah
Belut yang memang memiliki pergeragan yang agresif atau tidak mau diam ketika kita pegang seperti ingin melepaskan diri. belut yang lincah pun akan memberikan indikasi bahwa belut itu sehat dan tidak sedang sakit. hindari belut yang terlihat pendiam dan lemas karena biasanya berindikasi belut itu terkena sebuah penyakit.
- Usahakan Ukuran Benih Seragam
Hal yang terakhir ini adalah dengan memilih benih yang memang ukurannya sama atau seragam. maksud dan juta tujuan dari pemilihan bibit yang seragamm adalah agar memudahkan kita memberikan takaran pakan kepada ikan belut ini. Selain itu juga agar tidak ada dominasi jumlah pakan anatara belut yang kecil dengan belut yang sudah besar. apabiladalam satu kolam terdapat
2. Persiapan sebelum memberi benih
Setelah kita menyiapkan 5 jenis kolam tadi , langkah selanjutnya adalah dengan menyiapkan media pemeliharaan selama 7 lapis yang akan di masukan k dalam kolam.
Pada lapisan pertama di isi jerami dengan ketebalan 10cm. lalu kemudian di lapisan kedua di isi pupuk , baik pupuk urea ataupun NPK dengan jumlah secukupnya.
Lapisan selanjutnya diisikan lumpur sawah setebal 5 cm yang bisa langsung di ambil di bagian atas lumpur sawah. Untuk lapisan ke 4 bisa di isi dengan pupuk kandang setinggi 5 cm dan kembali di tutupi oleh lumpur sawah setebal 5cm. untuk 2 lapisan terakhir bisa di beri cincangan batang dari pohon pisang setinggi 10cm dan untuk lapisan teratas bisa di beri lumpur sawah lagi namun dengan tinggi yang berbeda yaitu sekitar 15 cm.
Setelah kita menyiapkan media yang berisi 7 lapisan tadi , langkah selanjutnya baru isi air ke dalam kolam hingga ketinggian 30-50cm yang kemudian setelah di isi air jangan langsung di masukan bibit belut , namun diamkan terlebih dahulu 1 – 2 minggu. Hal ini di fungsikan sebagai tahap fermentasi air. Setelah 2 minggu kemudian , selanjutnya baru bisa masukan bibit belut . jangan lupa selalu cek pH air yaitu antara 5 – 7 dengan suhu 25 – 31 derajat celcius.
3. Pemberian Pakan
cara budidaya belut dengan terpal selanjutnya adalah pemberian pakan dari pada belut ini. Pemberian pakannya usahkan pakan alami karena belut memang lebih suka makanan alami yang dimana bahanya di sukai oleh hewan karnivora. Beberapa makanan yang di sukai oleh belut adalah :
• Cacing tanah
• Keong sawah
• Bekicot
• Cacing Sutera
• Ikan-ikan kecil
• Plankton
Selain pemberian pakan alami seperti di atas, kita juga bisa memberikan pakan dengan menggunakan olahan dari daging degan pelet yang bisa di beli di toko pakan hewan kembang biak ataupun anda bisa membuat nya sendiri dengan beberapa olahan pelet dan daging .
Lakukan proses pemberian makan secukupnya sampai umur belut cukup untuk di panen. pemberian pakan usahakan sesuai dengan besar daripada ikan belut. apabila ada ikan belut yang ukurannya tidak sama , pisahkan ke kolam yang ukurannya sama.
Selain informasi diatas, berikut ini terdapat video bagaimana praktik membudidayakan belut dalam kolam terpal.
Berikut di atas adalah cara budidaya belut dengan terpal yang bisa di coba bagi anda yang ingin membudidayakan ikan belut. kunci dari keberhasilan mengembang biakan ikan belut adalah dari jeni bibit yang di pilih dan juga pemberian jenis pakan. selain menggunakan media terpal , anda bisa mencoba Budidaya Belut Tanpa Lumpur atau dengan cara Budidaya Belut Dalam Drum