Budidaya belut dalam drum adalah salah satu alternatif budidaya yang efektif dan praktis untuk menghasilkan panen yang melimpah. Belut merupakan salah satu jenis hewan air yang melata. Belut memiliki bentuk menyerupai ular namun belut termasuk ke dalam jenis ikan dengan bentuk tubuh yang silinder. Ikan ini mempunyai kandungan gizi yang sangat melimpah.
Kandungan berupa protein, karbohidrat, kalsium dan lain berbagai mineral sangat baik untuk kesehatan pada tubuh. Permintaan pasar akan belut saat ini sangat banyak. Hal tersebut yang menyebabkan banyak para peternak belut yang mulai membudidaya. Cara beternak belut juga dinilai praktis dan mudah. Keahlian dan pengetahuan akan menghindari resiko untuk gagal panen. Permintaan konsumen semakin banyak namun persediaan pasar menipis.
Kelebihan cara beternak belut di dalam drum plastik adalah ini tidak membutuhkan lahan yang luas dan praktis seperti cara merawat ikan hias dalam toples. Peternak juga bisa monitoring kapanpun peternak memiliki waktu. Jika menggunakan drum maka tidak menggunakan lumpur sebagai media pertumbuhan namun menggunakan air. Modal yang dibutuhkan sebagai peternak pun menjadi lebih murah. Hal ini dapat meminimalisir tingkat kerugian. Pemula dengan memiliki budget terbatas juga dapat menekuni usaha ini. Berikut adalah beberapa cara dalam budidaya belut di dalam drum.
1. Pemilihan Media yang Baik untuk Belut di Dalam Drum
Budidaya belut dalam drum adalah dengan melakukan pemilihan media yang baik untuk belut. Ada beberapa media yang dapat digunakan untuk budidaya belut dalam drum.
Media yang umum digunakan dan telah terbukti efektif dalam mempercepat hasil panen adalah media lumpur kering yang dicampur dengan kompos, jerami padi, dan pupuk TSP.
Mikroorganisme starter juga ditambahkan untuk mempercepat penyiapan media bernutrisi.
- Pada peletakkan media pertama berada di bagian dasar drum. Bagian tersebut dilapisi dengan jerami yang memliki ketebalan 10 cm.
- Setelah itu lalu pada atas jerami disiramkan sebanyak 1 liter mikroorganisme stater.
- Selanjutnya dapat dilakukan penambahan pada kompos setinggi 5 cm.
- Kemudian di bagian teratas yakni diberi lumpur kering dengan tinggi 10 cm.
- Pada media terseut kemudian ditambahkan pupuk TSP sebanyak 5 kg.
- Saat media siap kemudian belut diberi air dengan ketinggian 5-10 cm dari media teratas.
Langkah ini dilakukan dengan teratur agar mendapatkan hasil yang maksimal. Sebaiknya pemula yang akan budidaya benar – benar memastikan kesiapan dari media yang telah disusun. Pada masa ini belut jangan langsung dimasukan namun terlebih dahulu dilakukan masa permentasi selama kurang lebih dua minggu. Jika fermentasi tidak sempurna, maka zat yang terkandung dalam media kan beresiko menjadi racun. Racun tersebut akan membuat belut menjadi rentan mati begitu pula pada budidaya ikan nila dalam drum plastik.
2. Memasukan Bibit Belut
Budidaya belut dalam drum adalah memasukan bibit dengan benar. Pemilihan bibit sebaiknya dilakukan dengan sangat hati dan tepat. Hal ini akan berpengaruh pada belut yang akan diternak.
Para peternak sebaiknya mengambil bibit belut dari daerah yang memilki kemiripan suhu dan kondisi lingkungan.
Hal ini akan mempermudah belut untuk melakukan adaptasi. Adaptasi yang mudah akan membuat belut terhindar dar berbagai resiko kematian terutama yang diakibatkan oleh stress. Peternak harus benar – benar memastikan media siap dan telah terfermentasi dengan sempurna. Biasanya pada fermentasi sempurna sudah tidak lagi ditemukan bau yang tidak sedap.
Pada media yang telah dilakukan fermentasi akan menghasilkan sumber pakan yang alami. Pakan tersebut berasal dari jentik nyamuk, cacing, dan zooplankton. Banyak pula jasad-jasad renik. Jika telah terjadi proses tersebut selama 2 minggu, maka kemudian dapat dimasukkan bibit belut. Jumlah yang di masukan dapat berkisar antara 150 ekor hingga 200 ekor.
3. Pakan yang Baik untuk Belut Dalam Drum
Hingga saat ini belum diketahui volume pemberian pakan pada belut yang ada di dalam drum. Pada umumnya memasukan pakan dengan takaran 5 % dari bobot belut yang dimasukkan hampir sama dengan takaran pakan pada budidaya ikan bawal di kolam terpal. Misalnya saat memasukkan belut sebanyak 2 kg, maka pakan yang akan diberikan yaitu 100 gram hingga200 gram.
Jenis pakan yang diberikan yakni terdiri dari cacahan cacing, cacahan kecebong, cacahan ikan – ikan kecil, cacahan keong mas atau bekicot. Pada saat pemberian pakan di hari ke 1 hingga ke 3, belut dibiarkan tidak diberi pakan karena dapat memakan makanan alami yang tubuh saat proses fermentasi. Belut akan diberi pakan pada saat hari ke 3, setelah masa tanam bibit yang ditebar.
4. Penggunaan Kualitas Air
Air merupakan media yang memiliki peran penting di dalam berternak belut. Peternak harus menggunakan air yang berkualitas baik. Pada drum juga dibutuhkan saluran untuk membuang sisa makanan agar tidak menumpuk. Hal ini juga berpotensi menjadi racun. Racun akan memiliki resiko pada kematian.
Belut juga akan rentan untuk mengakibatkan penyakit. Penggunaan pada air dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang mengalirkan air bersih. Air yang dimasukan ke dalam drum dianjurkan berbentuk percikan. Aerasi pada air sangat penting untuk kebutuhan oksigen pada belut.
Hal tersebut sangat cocok dilakukan dengan penggunaan paralon. Paralon digunakan sebagai media pengalir air. Pada bagian saluran untuk pembuangan dapat dilakukan dengan cara pembuatan lubang pada bagaian drum. Hal ini dilakukan pada ketinggian dengan 8 cm dari genangan air dalam drum. Hal tersebut adalah sebagai cara untuk mengatur pembuangan dari sisa kotoran. Pada percikan air juga sangat bermanfaat untuk penambahan oksigen bagi pertumbuhan belut, berbeda dengan budidaya ikan guppy yang tidak membutuhka banyak oksigen. Suhu air yang umumnya baik adalah 26 hingga 28 derajat celcius. Jika peternak berada dalam wilayah daerah bersuhu panas maka perlu memasang hujan buatan.
5. Panen Belut
Panen belut membutuhkan waktu 3 hingga 4 bulan seperti budidaya ikan air tawar lainnya. Waktu tersebut terhitung dari proses pemasukkan bibit belut yang telah disediakan ke dalam drum. Pada umumnya bibit belut yang sudah dapat dipanen memiliki ukuran sekitar 200 gram yang memiliki ukuran kisaran 11 hingga 13 cm.
Harga bibit pada belut di pasaran dengan belut yang memiliki panjang 7 hingga 12 cm dapat dijual seharga 55.000 per kg. Satu kilogram terdapat kurang lebih 76 hingga 111 ekor. Harga ketika panen akan melonjak naik menjadi Rp. 32.000 per kg dengan banyak 4 hingga 6 ekor belut.
Selain beberapa informasi diatas, berikut ini terdapat video tentang bagaimana peluang bisnis budidaya beut dalam drum.
Demikian penjelasan terkait bagaimana melakukan budidaya belut dalam drum yang menghasilkan terutama bagi pemula. Semoga dengan adanya artikel ini bisa memudahkan anda dalam melakukan budidaya belut dengan media drum.