11 Cara Mempercepat Kroto Bertelur

Penggemar burung kicauan pasti sudah tidak asing dengan telur yang satu ini. Bagi para kicau mania, kroto merupakan bahan pakan eksklusif yang kaya akan nutrisi. Kroto diyakini dapat membuat kicauan burung lebih merdu dan bulu burung lebih mengilap.

Kroto juga populer sebagai bahan pakan dan umpan yang sangat digemari ikan sehingga sering dicari oleh para pemancing ikan. Bahkan, di Thailand, kroto dijadikan salah satu menu pangan yang eksotis dan salah satu bahan dalam pengobatan tradisional. Baca juga mengenai : cara panen kroto agar tidak digigit

Istilah “kroto” mengacu pada telur yang dihasilkan oleh semut, terutama semut rangrang (Oecophylla smaragdina). Kata “kroto” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang kemudian menjadi populer di tanah air. Komponen yang terdapat di dalam telur semut ini terdiri atas larva dan pupa. Tampilan fisik kroto sekilas mirip dengan butiran nasi, yakni berbentuk lonjong dan berwarna putih.  Baca juga mengenai : kendala dalam beternak kroto

Ukuran sebutir kroto besar sekitar 1 cm dengan diameter 5 mm. Adapun panjang kroto kecil sekitar 5—6 mm dengan diameter 2 mm. Kroto berukuran besar biasanya akan menjadi calon ratu semut dan diproduksi sekitar bulan September hingga Januari. Sementara itu, kroto berukuran sedang (kroto halus) akan menjadi calon semut betina, semut prajurit, atau semut pekerja. Baca juga mengenai : cara ternak rangrang kroto

Befitu besa manfaaat dari kroto untuk hewan peliharaan membuat para pebisnis dan peternak berfikir untuk mengembangkan dan membudidayakannya, berikut 11 Cara Mempercepat Kroto Bertelur sebagai wawasan untuk anda yang ingin membudidayakannya. Baca juga mengenai : cara mudah ternak kroto dalam toples

1. Berikan Ulat Hongkong

Ulat hongkong sebenarnya bisa langsung diberikan sebagai pakan burung, tetapi banyak juga yang menjadikannya sebagai pakan untuk semut rangrang, agar semut rangrang menghasilkan kroto berkualitas super. Baca juga mengenai : cara ternak kroto dengan media bambu

Ulat hongkong ini diyakini mempunyai protein yang tinggi dan cukup baik bagi kualitas kroto yang dihasilkan semut rangrang. Nantinya kroto super tersebut direkomendasikan sekali untuk dijadikan sebagai pakan burung; seperti burung kenari, burung jalak suren, murai, murai batu, lovebird, atau burung kacer.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak masyarakat yang membudidayakan ulat hongkong. Ini terntu berbanding lurus dengan pegiat burung kicau yang semakin hari semakin banyak.

2. Berikan Ulat Daun Pisang

Seperti halnya ulat hongkong, ulat pisang atau ulat daun pisang ini juga bisa langsung diberikan sebagai pakan burung tambahan (extra fooding).

Tetapi, bila dipakai untuk makanan semut rangrang … tentu rumus matematikanya seperti di atas tadi. Kroto yang dihasilkan akan berkualitas lebih bagus daripada kroto hasil semut rangrang yang tidak diberikan pakan ulat daun pisang.

Karena ulat pisang memiliki kandungan protein yang tinggi sama seperti ulat hongkong. Ulat daun pisang ini diyakini sebagai makanan alami semut rangrang. Karena tidak jarang semut rangrang memakan ulat ini ketika sarangnya berdekatan dengan pohon pisang.

Nah, karena daun pisang ini merupakan tumbuhan yang sangat mudah sekali ditemui di Indonesia, maka kita bisa mencari ulat dan pisang sendiri.

3. Berikan Jangkrik

Jangkrik termasuk makanan kesukaan semut rangrang. Namun karena sifat alami jangkrik yang sering melompat-lompat, maka pada saat akan memberi makan semut rangrang, jangkrik ini dilumpuhkan dahulu.

Jangkrik masih satu kerabat dengan belalang. Sampai hari ini, jangkrik masih mudah untuk ditemukan di alam. Atau kalau tidak mau ribet, di toko pakan burung biasanya juga ada yang menjual. Kandungan protein dalam jangkrik ternyata lebih banyak daripada yang terdapat pada udang, ayam, bahkan sapi! Maka ini jelas sekali dapat meningkatkan kualitas kroto yang dihasilkan semut rangrang.

4. Berikan belalang

Belalang sangat bagus dijadikan pakan untuk semut rangrang. Di alam, semut rangrang juga sering memakan belalang. Oleh karena itu, bisa dibilang, belalang adalah makanan semut rangrang alami. Seperti halnya jangkrik, karena sifatnya yang melompat-lompat dan terbang, maka dalam pemberian pakan semut rangrang menggunakan belalang ini, harus dilumpuhkan dahulu.

5. Berikan Cicak

Semut rangrang memang menyukai segala rupa daging-dagingan, tidak terkecuali daging cicak. Bagi manusia, mungkin cicak termasuk hewan yang menjengkelkan karena suka buang kotoran sembarangan. Nah, kalau kita sedang membudidayakan kroto … hal tersebut dapat diminimalisir dengan menangkap cicak itu lalu diberikan sebagai makanan semut rangrang agar cepat bertelur.

6. Berikan Tulang Ayam

Tulang ayam ternyata dapat membuat semut rangrang menghasilkan kroto yang berkualitas super. Caranya adalah dengan dipecahkan terlebih dahulu agar sumsum tulang ayamnya keluar. Sumsum tulang ayam inilah yang menjadi makanan kesukaan semut rangrang.

Sumsum tulang ayam dapat meningkatkan produksi kroto, dalam arti lain semut rangrang akan cepat bertelur dengan rutin diberikan sumsum tulang ayam. Atau bisa juga dengan sumsum tulang sapi, kambing, dll.

7. Berikan cacing tanah

Cacing bisa digunakan sebagai extra food atau makanan tambahan bagi semut rangrang agar menghasilkan kroto berkualitas super. Cacing tanah mengandung protein yang sangat tinggi. Selain itu, cacing memang menjadi makanan alami semut rangrang di alam.

8. Berikan Cairan Tebu atau Gula

Di alam liar, semut rangrang mencari gula dari nektar bunga atau dari embun madu. Nah, embun madu ini biasanya digunakan semut rangrang sebagai doping tambahan untuk membuat sarangnya.

Embun madu adalah cairan yang biasa dihasilkan oleh serangga-serangga penghisap cairan nektar. Embun madu biasa didapatkan semut rangrang di dalam sarangnya yang terbuat dari daun-daun muda di pucuk pohon.

Nah, di daun-daun itu biasanya hidup serangga penghasil embun madu seperti kutu daun, kutu putih, kutu perisai, dll. yang nantinya dijadikan sumber makanan di dalam sarang.

Bila kita ingin membudidayakannya di rumah, maka cairan gula ini bisa diganti dengan gula pasir yang dicampur air. Atau bisa juga dengan tebu. Memang, sih, direkomendasikan dari tebu karena kita tahu sendiri, kalau cairan tebu yang kita peras langsung tidak melewati dahulu pabrik. Berbeda dengan gula yang sudah melewati tahap pabrik.

9. Pemilihan Lokasi Budidaya

Lokasi yang baik untuk budidaya yaitu jauh dari keramaian, kira-kira kisaran 50 hingga 500 meter dengan ketinggian 1500 hingga 1800 m dpl. Lokasi yang baik akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas kroto.

10. Suhu & Kelembaban

Letakkan sarang ternakan tersebut di ruangan dengan fentilasi dan sirkulasi udara yang bagus serta terhindar dari air hujan dan cahaya matahari langsung. Atur suhu antara 26-30 derajat Celcius dengan kelembaban udara 60-70 %.

11. Pemanenan

Anda dapat melakukan pemanenan umumnya pada usia 4-6 bulan setelah dibuat, ketika telur dari alam liar telah berbentuk kroto dan bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. Dengan memberikan pakan di atas secara rutin dan perawatan yang benar, makan kroto anda akan cepat bertelur dan memberikan keuntungan yang maksimal.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.