12 Cara Mengobati Burung Pancingan

Tidak ada peternak yang ingin memiliki burung peliharaan pancingan hutan yang dihasilkan dengan cara pancingan ya sobat. Namun karena banyaknya para pemburu yang kurang memperhatikan pembeli,

apalagi ditambah penjual yang mungkin kurang jujur, burung peliharaan hasil pancingan dengan cara ini menjadi dianggap sebagai hasil yang menjanjikan keuntungan.

Hal ini dilakukan untuk memanipulasi pembeli supaya mendapatkan hasil atau untung yang lebih. Sebab jika penjual berkata jujur, burung peliharaan hasil pancingan tersebut tidak akan laku karena mempunyai risiko mati yang sangat tinggi.

Burung peliharaan yang ditangkap dengan cara pancingan biasanya adalah burung Murai Batu dan burung Kacer. Kedua jenis burung peliharaan ini masih banyak dijumpai di pasaran karena populasinya masih masih terbilang banyak, utamanya burung Kacer. Untuk burung kacer, baik Sumatera maupun Kalimantan masih sangat banyak di alam liar.

Sedangkan untuk burung peliharaan Murai Batu hanya di Kalimantan yang masih banyak populasinya. Untuk burung peliharaan Murai Batu, harganya pun terbilang selangit sekalipun merupakan burung peliharaan hasil dari pancingan hutan. Dan jika misalnya sobat mendapatkan burung peliharaan ini dari hasil pancingan, tentu saja sobat akan rugi besar karena sangat berisiko mati. (Baca juga mengenai penyakit kaki pada burung kacer)

Sebenarnya, ada beberapa cara atau pengobatan yang dapat Sobat lakukan jika Sobat mempunyai burung peliharaan hasil pancingan hutan ini. Pengobatan ini dilakukan untuk mengurangi efek luka bekas pancingan supaya tidak menjadi infeksi yang pada akhirnya bisa membuat burung peliharaan menjadi mati.  (Baca juga mengenai penyakit kulit pada burung murai)

Namun tentu saja pengobatan ini hanya bisa efektif jika pancing tersebut tidak tertinggal di perut burung peliharaan atau tidak mengenai usus hingga bocor. Adapun 12 Cara Mengobati Burung Pancingan ialah sebagai berikut.  (Baca juga mengenai penyakit mata pada burung)

1. Sobat harus memperlakukan burung peliharaan pancingan tersebut secara khusus, terutama dalam pemberian pakan dan minuman. Perhatikan ketika burung peliharaan pancingan tersebut sedang minum. Jika burung peliharaan itu kesulitan bahkan terlihat kesakitan saat menelan air minumnya, itu berarti tingkat kerawanan akan matinya burung peliharaan pancingan tersebut semakin besar.  (Baca juga mengenai penyakit pada burung puyuh)

2. Jika saat menelan air minum diperhatikan tidak bermasalah, jangan dulu sobat anggap aman. Karena bisa saja kail pancingnya tidak tersangkut ditenggorokkan, melainkan sudah sampe usus. Jika demikian, terus beri perhatian ekstra dengan

menambahkan obat antibiotik atau obat yang biasa digunakan untuk penyakit dalam. Misalnya yang sering digunakan setelah atau pasca operasi. Obat pereda nyeri dan perekat luka dalam (tenggorokan atau usus) bisa dicampurkan pada air minum burung peliharaan .  (Baca juga mengenai penyakit pada burung merpati)

3. Sedangkan untuk pakan, jangan dulu dikasih voer, apalagi jika voer kering. Karena  ini masih baru dipancing dari hutan liar, maka pakan pun harus disesuaikan dulu dengan kebiasaan burung peliharaan di alam liar. Memang sebaiknya jangan diajari makan voer dulu sebab voer ini mempunyai tekstur yang sangat keras.

Hal ini dikhawatirkan bisa memperburuk kondisi luka akibat pancing, baik di tenggorokan maupun saluran pencernaan burung peliharaan. Untuk itu, lebih baik burung peliharaan Sobat full ekstra fooding saja. Pengevoeran bisa dilakukan setelah burung peliharaan menjadi sehat, atau paling tidak tunggu sampai setengah bulan lebih.

4. Pemberian jangkrik sebagai pakan yang biasa digunakan untuk extra fooding bagi burung peliharaan murai sangatlah tidak tepat ketika diaplikasikan pada burung peliharaan . Hal ini akan menyulitkan proses pencernaan jangkrik dalam usus yang luka.

Namun ada cara lain untuk memberi pakan jangkrik, dapat diberikan jangkrik sebanyak dan sepuas mungkin supaya burung peliharaan selalu dalam kondisi kenyang. Namun pastikan, sebelum Sobat memberikannya pada burung peliharaan,

buang semua kaki jangkrik terlebih dahulu. Bahkan jika mungkin, buang juga kepalanya. Jadi, Sobat hanya memberikan jangkrik bagian perutnya saja. Hal ini bertujuan supaya tidak terjadi pergesekan antara daerah yang luka bekas pancing dengan bagian kasar jangkrik sebab ini akan menghambat proses penyembuhan.

5. Ulat merupakan pakan untuk burung peliharaan yang paling banyak direkomendasikan oleh para peternak burung peliharaan. Ulat yang diberikan bisa berupa ulat hongkong. Tapi ulat hongkong yang diberikan pun harus yang berwarna putih, karena kulitnya masih lembek dan akan mudah dicerna oleh usus.

6. Selain ulat hongkong, bisa juga diberikan ulat lain yang berukuran kecil dan lembek serta tidak berbulu. Termasuk kroto segar dengan pemberian sewajarnya dan rutin. Tentunya memperhatikan takaran. Tidak terlalu banyak namun lebih sering.

7. Burung peliharaan hasil pancingan adalah burung peliharaan yang sakit dan harus mendapatkan penanganan yang serius. Jika tidak, kesehatan burung peliharaan bisa memburuk dan pada akhirnya mati akibat kurang atau salahnya pengobatan yang Sobat berikan. Nah, untuk masalah mandi, sebaiknya burung peliharaan hasil pancingan jangan dimandikan setiap hari.

8. Namun untuk jemur, sebaiknya dilakukan setiap hari namun usahakan di pagi hari. Sebab sinar matahari pagi ini bisa meningkatkan kesehatan burung peliharaan yang loyo akibat luka pancing.

9. Sebaiknya, dalam proses pengobatan ini, burung peliharaan hasil pancingan Sobat diberikan obat yang multi fungsi. Carilah obat obatan burung peliharaan yang fungsinya meningkatkan nafsu makan, mengobati luka dalam, mengobati burung peliharaan sakit, dsb. Obat biasanya diberikan pagi hari dengan cara dicampur dengan air minum.

Dengan pemberian obat ini, burung peliharaan menjadi lebih lincah dan nafsu makannya pun bisa meningkat. Berikan obat yang bisa menyembuhkan berbagai luka dan mencegah infeksi dalam perut burung peliharaan, termasuk luka akibat pancing ini.

10. Selama proses ini, Sobat jangan memberikan pengobatan yang aneh aneh terlebih dahulu pada burung peliharaan Sobat. Sebab tugas Sobat saat ini adalah bagaimana membuat burung peliharaan supaya tetap sehat dan luka akibat pancing bisa sembuh dengan waktu cepat. Karenanya, dengan mengikuti panduan di atas, diharapkan burung peliharaan Sobat bisa hidup dan sehat serta luka akibat pancing segera sembuh.

11. Jangan lupa untuk memperlakukan dengan baik agar burung peliharaan hasil pancingan yang sobat pelihara dapat menjadi jinak dan beradaptasi dengan baik.

12. Terus perhatikan burung peliharaan hasil pancingan ya sobat, jika ia sudah bisa makan dengan lahap, beraktifitas atau berkicau dengan lancar, dan sudah jinak maka burung peliharaan hasil pancingan tersebut sudah berada dalam

kondisi yang membaik dan sobat tinggal memberikan perawatan terbaik ke depannya. Namun jika terdapat masalah, lebih baik sobat konsultasikan dengan dokter hewan agar segera sembuh dan memiliki umur yang lebih panjang.

Oke sobat, semoga bermanfaat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.