Ikan nila, siapa yang masih asing? Tentunya sudah banyak yang tahu akan spesies ikan satu ini. Nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar. Sama halnya gurami, ikan ini juga banyak di konsumsi dan di pasarkan akibat jumlah permintaan konsumen. Ikan nila diintroduksi dari Afrika, tepatnya Afrika bagian timur tahun 1969. Kini, ikan nila menjadi peliharaan yang populer di kolam-kolam air tawar yang ada di Indonesia sekaligus hama di setiap sungai dan danau Indonesia.
Sedangkan untuk nama ilmiah jenis ikan ini adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia. Jika anda mencari peluang penghasilan tambahan, maka budidaya nila adalah salah satu langkah tepat. Namun untuk mendapatkan penghasilan yang maksimal, maka Anda juga harus memperhatikan berbagai macam aspek perawatan dalam beternak Ikan Nila untuk mencegah kematian dini dan ikan dapat berkembang hingga ke titik maksimum dalam waktu yang cepat.
Seperti yang anda ketahui bahwa banyak restoran atau rumah makan yang menyediakan ikan nila sebagai salah satu menu hidangan. Namun di dalam budidaya ini, salah satu hal yang harus anda ketahui adalah cara merawat Larva Ikan Nila sebagaimana yang ada pada beberapa poin berikut ini:
Cara Merawat Larva Ikan Nila
1. Menjaga Debit Air
Salah satu bagian dari tata cara perawatan larva ikan nila adalah dengan menjaga debit air. Setidaknya anda mampu menjaga volume air pada 1 1/ detik. Sedangkan volume aliran tersebut bisa di gunakan sampai pada kolam dengan luas 100 m2. Terkadang inilah yang sering di abaikan, padahal menjaga debit air sangat penting sekali karena merupakan salah satu komponen. (Baca Juga: Langkah Penebaran Benih Ikan Nila)
2. Memperhatikan Kelarutan Oksigen
Selain mampu menjaga debit air, anda sebagai pembudidaya ikan nila juga harus bisa memperhatikan kelarutan oksigen atau DO di dalam kolam. Jagalah hal itu supaya dari 5 mg/1 dan pH air sekitar 6.5 – 8.
3. Meningkatkan Debit Air
Selanjutnya anda juga harus bisa meningkatkan debit air baik secara bertahap atau gradual. Hal itu bisa anda lakukan mulai dari nol pada minggu pertama, dan kemudian di tingkatkan lagi secara bertahap atau sedikit demi sedikit seiring bertambahnya ukuran ikan nila yang anda budidayakan baik dari bobot atau proporsi tubuh.
Pada tahap awal, mulanya tinggi air hanya cukup 40 cm saja, namun kemudian di naikkan lagi sampai dengan 10 cm per hari sampai dengan ketinggian yang optimal. (Baca Juga: Ternak Nila Merah)
4. Kondisi Hijau
Cara melakukan perawatan terhadap larva ikan Nila yang keempat adalah dengan mengupayakan agar selalu hijau atau berwarna kecoklatan sebagaimana indikasi bahwa kolam tersebut mengandung banyak pakan alami yang anda berikan. Jadi, mungkin anda bisa mensiasatinya dengan tumbuhan hijau yang di masukkan dalam kolam, atau misalnya memberikan enceng gondong.
5. Pemberian Antibiotik
Kemudian dalam perawatan berikutnya jangan lupa untuk memberikannya antibiotic. Mengapa demikian harus diberikan? Seperti yang anda ketahui secara umum bahwa antibiotic adalah obat atau zat yang memberikan kekebalan. Artinya antibiotic diberikan pada ikan nila agar senantiasa mampu melawan bakteri atau penyakit. (Baca Juga: Budidaya Ikan Nila 3 Bulan Panen)
6. Pemberian Probiotik
Selain antibiotic, hal lain yang harus anda perhatikan adalah dengan memberikan probiotik. Ini adalah nutrisi atau semacam jamu untuk sang nila agar nafsu makan bertambah serta tidak mudah sakit. Kebanyakan orang sedikit malas jika harus memberikan probiotik, hal itu karena umumnya probiotik dibuat secara alami. Probiotik ini sangat menguntungkan bagi ternakan jika anda memberikan secara rutin dan teratur, minimal dua kali dalam seminggu.
7. Pemilihan Jenis Pakan yang Tepat
Meski masih berupa larva, namun anda tidak bisa sembarangan memberikan sembarang pakan atau perlakuan. Salah satu yang pasti harus di perhatikan adalah pemberian pakan tepat. Waktu atau jadwal juga harus pas, selain itu jenis pakan atau merek yang diberikan juga harus terbaik untuk kebaikan perkembangan larva nila. Hal ini akan berpengaruh pada kualitas hasil panenan nantinya.
Sebaliknya, jika anda memberikan pakan secara asal-asalan maka yang terjadi kualitas ikan nila juga semakin menurun. Sedangkan permintaan konsumen di pasaran selalu melihat ikan nila yang sehat, segar dan subur untuk bisa di beli dengan nilai sepantasnya. (Baca Juga: Cara Membuat Pakan Buatan Untuk Ikan Nila)
8. Pemberian Vaksin
Tahap kedelapan ini adalah melakukan vaksinasi pada ikan nila. Anda bisa melakukan dengan ahli vaksin atau mantra. Tujuan dilakukan ini adalah untuk melindungi serangan penyakit, tidak jauh berbeda seperti antibiotic. Namun vaksin ini lebih pada keampuhan pencegahan atau melibas serangan penyakit yang sudah atau akan terjadi. Lakukan vaksinasi setidaknya dua kali dalam satu bulan secara merata.
Nah, dengan memperhatikan kedelapan cara merawat Larva Ikan Nila di atas maka anda bisa menjaga dengan baik. Ini menjadi komponen penting dalam berbudidaya ikan nila untuk menghasilkan benih berkualitas yang laku mahal di pasaran. Dengan begitu, keuntungan anda juga bisa meningkat. Demikianlah cara merawat larva dari ikan nila yang telah disampaikan, selamat berbudidaya.