Adanya permintaan benih ikan dari antar daerah, bahkan pulau mengharuskan beberapa produsen melakukan pengiriman jarak jauh. Sebelum dikirim, benih ikan harus diangkut terlebih dahulu dari penangkaran tambak.
Kondisi pemindahan ikan pada tempat sementara dengan lingkungan yang sangat terbatas dan kepadatan ikan yang tinggi bisa menyebabkan keadaan yang labil serta perubahan yang cepat dalam degradasi kualitas air yang bisa menyebabkan bibit ikan cepat mati.
Maka dari itu, proses pengangkutan benih ikan harus dilakukan dengan penanganan yang benar. Apabila tidak sesuai prosedur.
Menurut Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, kesehatan ikan yang dalam pengiriman dipengaruhi oleh perubahan parameter kualitas air berupa, suhu, oksigen larut, pH, karbondioksida, amoniak, dan keseimbangan garam pada darah ikan.
Apalagi benih ikan sangat sensitif terhadap temperatur air. Benih ikan bisa terancam pada saat pengangkutan ketika tidak cocok dengan temperatur air.
Maka dari itu, proses pengangkutan dilakukan saat temperatur rendah seperti, pagi hari atau sore. Jika memang tidak bisa dalam temperatur rendah, maka penambahan es batu sebaiknya dilakukan.
Selain itu, beberapa faktor lain yang bisa mempengaruhi proses pengangkutan benih ikan seperti:
- Jenis ikan. Pemahaman terhadap spesies ikan sangat diperlukan sebab dalam urusan kebutuhan oksigen, setiap jenis ikan berbeda-beda.
- Usia dan ukuran ikan. Benih ikan yang memiliki ukuran besar memerlukan oksigen yang besar pula.
- Resistensi ikan. Dalam hal ini melihat pada kualitas pakan benih ikan. Bila diberi pakan buatan, maka daya tahan akan lebih rentan dibandingkan dengan pakan alami.
- Durasi pengangkutan. Jika semakin dekat jarak tempuh, maka semakin besar potensi benih ikan tetap hidup.
- Sistem pengangkutan. Semakin cepat dan mudah sistem pengangkutan, maka peluang keberhasilan dalam pengangkutan pun akan lebih besar.
Pengiriman Benih Ikan Durasi Kurang dari 8 Jam
Dalam pengangkutan benih ikan yang durasi pengirimannya di bawah delapan jam bisa melakukan cara berikut ini:
- Sediakan kantong plastik besar dengan ketebalan 0,015 mm-0,2 mm sebanyak dua lapis yang diisi 10 liter air. Kemudian, masukkan benih ikan dan tambahkan oksigen dengan perbandingan 1:1 antara air dan oksigen. Setelah itu ikat palstiknya.
- Mensiasati supaya tidak terjadi kebocoran, kantong plastik yang sudah terisi benih ikan harus dimasukkan dalam kardus dengan tetap mempertahankan temperatur di antara 27-29°C.
Pengiriman Benih Ikan Durasi Lebih dari 8 Jam
Sementara itu, untuk pengangkutan benih ikan lebih dari 8 jam pengiriman dapat melakukan cara berikut ini:
1. Masukkan Benih Ikan dalam Kantong Plastik
Siapkan kantong plastik dua lapis yang bisa diisi 10 liter air. Kemudian masukkan benih ikan dalam kantong plastik tersebut secara hati-hati.
2. Periksa Kepadatan Benih Ikan dalam Kantong Plastik
Kepadatan benih ikan dalam kemasan kantong plastik harus berkisar 5000-8000 ekor untuk setiap 5-8 liter air. Sementara volume oksigen antara 15-20 liter.
Namun, apabila menggunakan kontainer atau jenis wadah budidaya ikan yang telah dilengkapi saluran oksigen, total benih ikan yang bisa diangkut sekitar 1 juta ekor benih ikan yang berusia 2-3 hari atau yang baru mulai makan.
Jika menggunakan wadah yang bervolume 100 liter, benih yang dapat diangkut sekitar 100 ribu ekor. Untuk benih ikan yang berusia 2-4 minggu dapat diangkut dalam kantong plastik sebanyak 500-2000 ekor benih per kantong.
Kepadatan benih ikan di dalam kantong plastik mempengaruhi keberhasilan dalam pengiriman. Apabila terlalu padat pada waktu pengiriman yang lama, bisa menimbulkan stress pada benih ikan dengan tingkat yang tinggi. Hal tersebut terjadi karena oksigen dalam air mengalami penurunan.
Namun, bila kepadatan terlalu rendah akan menyebabkan tingginya biaya pengiriman per ekor. Maka dari itu, pemahaman terkait kepadatan benih ikan yang optimal perlu dilakukan, sehingga dapat membuat benih ikan tetap hidup dan terkontrolnya biaya pengiriman.
3. Masukkan Kantong Plastik yang Berisi Benih ke dalam Kotak Karton
Siapkan kotak karton, kemudian masukkan kantong plastik yang terisi benih. Setelah itu, alas bagian dalamnya dilapisi gabus.
4. Tambahkan Pecahan Es
Sediakan pecahan es sebanyak 10% dari volume air, kemudian masukkan dalam kantong plastik yang berbeda. Lalu, tempatkan di antara kantong plastik yang terisi benih ikan dan kotak karton.
5. Pengecekkan Temperatur
Jika temperatur air masih di atas 20°C, maka boleh ditambahkan es lagi hingga temperaturnya di bawah 20°C atau tetap pada suhu optimal.
Setiap spesies benih ikan mempunyai kisaran suhu yang berbeda, maka jika perubahan di luar kisaran suhu yang tersebut bisa membuat ikan benih ikan stress bahkan mengalami kematian.
Temperatur yang tinggi akan membuat toksisitas dari kontaminan terlarut menjadi meningkat sehingga pertumbuhan dari patogen juga alami peningkatan. Selain itu, terjadi juga penurunan konsentrasi oksigen terlarut dan meningkatkan konsumsi oksigen serta laju metabolisme.
Sebaliknya, jika temperatur terlalu rendah bisa menyebabkan respon imunitas menjadi lebih lambat, mengurangi nafsu makan, aktivitas dan pertumbuhan benih. Oleh karena itu, temperatur air sangat berpengaruh penting dalam pernafasan, reproduksi serta laju metabolisme.
Fluktuasi temperatur yang membahayakan bagi benih ikan ialah 5°C dalam waktu satu jam. Balik lagi pada spesies benih yang akan dikirim, setiap spesies juga membutuhkan temperatur yang berbeda.
6. Tambahkan Oksigen
Penambahan oksigen ke dalam kantong plastik yang terisi benih ikan dilakukan secara perlahan hingga perbandingan volume air dan oksigen menjadi 1:1, setelah itu ikat dengan erat kantong plastik tersebut.