Kelinci merupakan hewan dengan bulu yang halus, lucu dan menggemaskan. Sangat cocok untuk dijadikan hewan peliharaan di rumah yang mudah dipelihara. Tetapi ada juga yang menjadikan kelinci sebagai hewan ternak untuk dijadikan konsumsi.
Dalam memelihara kelinci tidak hanya sekedar bermodalkan suka saja, tetapi kita harus memperhatikan kandang tempat tinggalnya, pakan yang bergizi, air minum yang bersih, suplemen, kebersihan serta kesehatannya, karena seperti hewan peliharaan pada umumnya kelinci pun bisa terkena penyakit.
Semua ternak mengeluarkan urin/kencing, dan hal tersebut termasuk kelinci. Urin dapat bervariasi warnanya, konsistensinya tergantung kepada pola makan dan tingkat hidrasi mereka. Kisaran warna urin kelinci normal adalah dari warna kuning hingga oranye keemasan.
Warna urin merah, putih atau coklat pada kelinci sebaiknya konsultasikan ke dokter hewan, tetapi hal ini bisa juga menjadi hal yang normal bagi kelinci. Bahaya yang sebenarnya adalah jika kita melihat terdapat partikel kecil seperti pasir atau darah di urinnya, karena hal tersebut bisa jadi menjadi indikasi masalah kesehatan yang serius.
Produksi Urine Kelinci yang Normal
Biasanya kelinci akan melakukan urinasi dari 2 hingga 8 kali dalam sehari, warna urinnya akan sedikit lebih gelap dan pekat jika kelinci ada mengalami dehidrasi. Dan warna urinnya akan sering berubah warna berdasarkan pola makannya.
Salah satu masalah yang dihadapi peternak atau pemelihara hewan ini adalah, kelinci mengalami urinasi (kencing) yang berlebihan dan konsumsi air yang berlebihan. Polyuria adalah suatu kondisi dimana produksi urin sangat berlebih, sedangkan polydipsia adalah suatu keadaan dimana konsumsi air yang berlebihan.
Asupan normal air untuk kelinci adalah 50-150 ml/kg berat badan per hari. Ini adalah ekspektasi umum untuk pengkonsumsian air, karena kelinci diberi makan makanan yang mengandung air dalam jumlah besar seperti sayuran berdaun, oleh karena itu mereka akan meminum lebih sedikit air daripada kelinci yang diberi pakan kering seperti pelet dan jerami.
Produksi urin yang normal secara umum adalah antara 120 hingga 130 mL/Kg berat badan per hari. Keseimbangan antara produksi urin dan tingkat kehausan dikendalikan oleh interaksi antara ginjal, kelenjar pituitary, dan pusat hipotalamus di otak.
Kelebihan tingkat kehausan biasanya terjadi sebagai penyebab dari urinasi yang berlebihan dimana tubuh merespon kepada kehilangan cairan dan sebagai usaha untuk mengendalikan hidrasi.
Cairan plasma kelinci menjadi terkonsentrasi tinggi, dan hal ini mengaktifkan mekanisme haus. Pada situasi ini plasma darah menjadi sangat encer karena asupan air yang berlebih dan merangsang pusat otak sehingga yang menyebabkan seringnya urinasi.
Kondisi ini terutama mempengaruhi ginjal dan sistem jantung. Maka dari itu, kencing yang terlalu sering bisa menjadi tanda kelinci sakit dan harus dibawa ke dokter hewan.
Penyebab Kelinci Sering Kencing
Ada beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan kelinci mengeluarkan urin yang berlebihan, beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:
- Diabetes atau insulinoma (tumor pankreas)
- Penyakit ginjal (termasuk batu kandung kemih, dimana deposit mineral terbentuk di saluran kemih)
- Penyakit liver/hati
- Obat-obatan atau sodium klorida dosis tinggi
- Masalah tingkah laku hewan itu sendiri (membuat/menandai teritori dan lain sebagainya)
Kondisi lainnya yang bisa menyebabkan pada masalah ini adalah penyakit dental (gigi), kelinci mencoba mengisi perut mereka dengan air minum jika makan dirasakan sangat menyakitkan di mulut mereka.
Kelinci akan berusaha memenuhi perutnya dengan sejumlah air yang cukup banyak agar merasa kenyang, dimana hal ini akan menyebabkan proses urinasi yang berlebihan. Kelinci yang mengalami hal tersebut akan kehilangan berat badan dan akan dalam kondisi yang tidak sehat.
Penyebab lainnya yang mungkin bisa menyerang kelinci peliharaan anda adalah, karena mereka merasa bosan dan kesepian atau mengalami stress. Kelinci peliharaan yang mengalami kondisi-kondisi ini memungkinkan akan merasa nyaman dengan minum, khususnya dari botol air, karena hewan ini senang bermain dengan ujung botol yang berbentuk bola bearing.
Cara Mengatasi kelinci Sering Kencing
Pengobatan dan cara mengatasi masalah kesehatan ini pada kelinci peliharaan anda tergantung pada penyebabnya. Hewan peliharaan akan membutuhkan tindakan klinis agar dapat dilakukan diagnosa sehingga akar permasalahannya ditemukan, yaitu dengan tes darah dan tes urin.
- Diabetes: Untuk penyebab karena diabetes dokter hewan anda akan menentukan apa penyebab dasarnya, seringkali perawatannya akan meliputi penurunan berat badan kelinci dan perubahan makanan/pakan yang lebih sehat (hal ini termasuk jerami dan sayuran) akan direkomendasikan.
- Batu Kandung Kemih/Kencing Batu: Operasi dan perubahan pola makan kelinci peliharaan Anda.
- Penyakit Ginjal dan Liver: Kelinci peliharaan anda harus dibawa ke rumah sakit hewan untuk diberikan terapi cairan dan tindakan suportif lebih lanjut untuk menyelidiki apakah kondisi kelinci anda bisa disembuhkan.
Cara Mencegah Kelinci Sering Kencing
Untuk membantu mencegah serangan dari penyakit ini pastikan kelinci peliharaan anda sehat dan bahagia, lingkungan tempat tinggalnya harus aman, dan tidak membuat stres.
Pastikan juga kandang yang ditempatinya menyediakan ruang untuk hewan ini melakukan olahraga atau aktif bergerak dan melakukan perilaku yang normal. Berikut ini adalah poin-poin yang bisa anda lakukan untuk pencegahan:
- Pastikan mangkuk air/tempat minum air berukuran cukup besar, hal ini dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan air per harinya untuk kelinci, air minum kelinci peliharaan harus selalu bersih dan segar.
- Makanan yang diberikan harus cocok dan tidak menyebabkan penyakit batu kandung kemih atau obesitas.
- Sediakan lingkungan kandang/tempat hidup kelinci peliharaan yang lebih bagus dan baik setidaknya sedikit menyerupai alam liar, seperti tempat untuk bersembunyi, bahan atau material untuk membuat sarang, mainan, kayu untuk dikunyah, tumbuhan untuk dijelajahi dan tanah untuk digali.
- Hindari pemukiman yang padat untuk mencegah stres dan penyebaran penyakit, hal ini termasuk mengurangi kemungkinan agresi teritorial dengan menghindari penempatan kelinci-kelinci tersebut di jarak yang berdekatan dengan kelinci yang tidak dikebiri atau dengan yang berjenis kelamin sama.
- Pastikan pencegahan penyakit dengan membawa kelinci peliharaan anda ke dokter hewan setidaknya 1 tahun sekali, dengan melakukan medical check up penuh dan pemeriksaan gigi.
- Segera berkonsultasi dengan dokter hewan bila terlihat ada tanda-tanda abnormal pada kelinci anda seperti berkurangnya nafsu makan, perubahan pada aktifitas minum dan kencing, perubahan di tingkat aktifitas, rambut rontok, garuk-garuk berlebihan, mengeluarkan air liur, “teeth grinding”, serangan lalat, dan pincang diantara kelinci lainnya.
Demikian penjelasan mengenai kelinci sering kencing. Bila perilaku atau kondisi kelinci tidak seperti biasanya, sebaiknya Anda harus waspada dan bertanya pada ahlinya, agar kelinci tidak sakit parah hingga mati.