Langkah bisnis memang beragam cara, salah satunya dengan budidaya lele.
Ada beberapa jenis lele yang bisa di ternak, dan salah satunya itu organik.
Dibandingkan dengan lele biasa pada umumnya, lele organik lebih bernilai tinggi.
Pangsa pasar untuk lele organik juga jauh lebih besar di bandingkan lele biasa.
Banyak konsumen yang beralih pada lele organik di bandingkan lele biasa, alhasil jumlah permintaan lebih besar di bandingkan dengan produsen yang ada. Anda bisa mensiasati kesempatan ini dengan melakukan budidaya lele organik. Cara sukses ternak Lele organik juga akan di sampaikan pada kesempatan ini sebagai bisnis perikanan.
Lalu apa perbedaan lele organik dan lele biasa? Tentunya ada perbedaan dari keduanya yang harus anda ketahui.
Sehingga dari sini anda bisa membandingkan kualitas masing-masing lele. Mungkin memang sedikit lebih mahal, tetapi lele organik mempunyai tekstur daging lebih lembut dan rasa lebih gurih.
Pada dasarnya langkah untuk ternak lele organik mengandalkan mikroorganisme yang mampu menguraikan kotoran serta amoniak yang berada dikolam sehingga media pemeliharaan akan selalu sehat.
Berikut ini cara sukses ternak Lele Organik untuk budidaya perikanan:
- Persiapan Kolam
Langkah utama dalam melakukan budidaya lele adalah dengan mempersiapkan lahan untuk lele. Anda harus terlebih dahulu membangunkan sebuah kolam dengan besar sesuai yang anda perlukan. Jika memang usaha ternak anda kedepan akan lebih banyak atau memperbesar, sebaiknya bangun satu buah kolam lele yang cukup besar. (Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Lele dengan Jaring)
- Mengatur Kolam
Mengatur kolam adalah salah satu komponen dalam budidaya lele organik. Sebagai pembudidaya anda sendiri tentu mengerti dengan tujuan anda bahwa lele organik yang anda budidayakan memerlukan kompos.
Usai anda dalam membuatkan pupuk kompos, selanjutnya masukkan ke dalam kolam tetapi pastikan bahwa kompos telah benar-benar matang.
- Cek Hasil Fermentasi
Selanjutnya adalah melakukan cek pada hasil fermentasi kompos anda. Untuk mengetahui hasil fermentasi anda cukuplah mudah yakni jika tercium atau terjadi pembusukan serta mikroorganisme menghasilkan gas.
Adapun gas meta ini sebagai bukti bahwa hasil fermentasi anda telah selesai. Untuk menyikapinya, anda hanya perlu untuk memberikan air dengan kedalaman 40 cm di dalam kolam dan biarkan setelah 1 minggu kemudian anda tingkatkan lagi ketinggian air 15 cm setiap 2 minggu sampai mencapai 70-80 cm. (Baca Juga: Cara Mengatasi Jamur Pada Ikan Lele)
- Pemilihan Bibit
Setelah tahap-tahap awal mulai dari pembuatan kolam sampai dengan fermentasi kompos selesai, anda melanjutkan untuk pemilihan benih terbaik.
Guna menghasilkan kualitas menjamin maka anda perlu cermat dalam memilih bibit. Karena bibit inilah yang akan menentukan keuntungan anda pada masa panen nanti. Adapun beberapa ciri-ciri lele organik yang baik adalah sebagai berikut:
- Sehat
- Nafsu makan tinggi
- Tidak cacat
- Tidak sakit
- Geraknya cukup lincah
- Warnanya segar (tidak pucat)
- Penebaran Benih
Setelah bibit sudah siap dan juga air organik telah benar-benar matang maka anda bisa menebarnya ke dalam kolam. Guna sebagai penyesuaian air biarkan lele tersebut melakukan gerak sendiri dan biarkan keadaan kolam terbuka serta biarkan lele keluar sendiri dari wadahya sampai keluar semua dari wadah.
Dalam hal ini perlakuan anda terhadap bibit lele harus benar-benar di perhatikan karena benih lele ibarat bayi yang baru lahir.
Artinya mereka sangat sensitif pada perlakuan dan juga faktor lingkungan. Penebaran juga mempunyai masa atau waktu yang pas. Adapun waktu yang baik di lakukan penebaran yakni pada jam 19.00 sampai 07.00, karena pada jam tersebut cahaya matahari tidak terlalu banyak. (Baca Juga: Cara Budidaya Lele Bioflok Probiotik)
- Pemberian Pakan
Pakan adalah sumber nutrisi semua hewan yang di budidayakan. Karena tujuan anda adalah beternak, tentu saja perkembangan serta berat badan lele sangat di perhitungkan. Semua itu tergantung dari pakan yang di berikan.
Nah, inilah yang membedakan lele organik dengan lele biasa. Pakan untuk lele organik tak lain adalah yang berkomposisi bahan microorganisme atau plankton dan bahan pakan lainya dengan bahan organik. Sedangkan bahan tambahan berupa pelet diracik dengan bahan organik dan probiotik seperti yang sudah di fermentasikan tahap awal sebelumnya juga menjadi pakan mereka.
- Pemeliharaan
Pada tahap pemeliharaan, beberapa yang harus di rawat adalah kolam dan lele. Keduanya harus sama-sama mendapatkan perlakuan baik dari anda sebagai pembudidaya.
Untuk lele, anda harus sering mengecek perkembangan selama di kolam apakah sehat atau sedang sakit. Serta tidak lupa memberikan tambahan nutrisi lain untuk menunjang kesehatannya.
Sedangkan untuk kolamnya sendiri anda harus rajin membersihkan kolam dan mengganti air kolam minimal 4 hari sekali. Namun akan lebih baik air di ganti selama dua hari sekali.
- Pemanenan
Tahap terakhir ini adalah masa yang telah di nanti, yakni pemanenan. Jangan khawatir, jika anda telah melakukan tujuh tahap di atas dengan benar maka kualitas lele organik panenan anda akan menjanjikan.
Lele organik yang anda hasilkan akan mempunyai kualitas bagus, sehingga hal itu akan memberikan nilai jual mahal di pasaran ketimbang lele organik yang hasil panenan biasa-biasa saja. (Baca Juga: Cara Budidaya Lele Agar Cepat Panen)
Adapun cara panen yang baik adalah dengan memilih jenis lele dengan berat badan lebih besar, dan meninggalkan lele yang masih kecil. Pada saat pengambilan lele juga harus berhati-hati, jangan sampai dalam satu wadah menampung panenan banyak karena akan menimbulkan lele mati dan tak layak di jual.
Intinya lele tetap harus hidup sampai di pasaran. Demikian cara sukses ternak Lele Organik yang dapat Anda terapkan untuk memulai bisnis Anda yang hasilnya menjanjikan di kemudian hari. Semoga bermanfaat.